• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

1. Foot Ankle

Foot (kaki dasar) dan ankle merupakan komponen yang biasanya menjadi tumpuan pada setiap pergerakan, memberi dukungan selama posisi setengah berdiri tegak, dan menyesuaikan ayunan untuk membuat

tubuh tegak dan bergerak ke depan pada tahap selanjutnya. Karakteristik yang harus dimiliki oleh foot-ankle, yaitu

a. Mampu menahan bobot (berat) tubuh.

b. Mampu meredam getaran saat kontak tumit (heel contact). c. Mampu secara cepat mencapai posisi mendatar (foot-flat). d. Mampu mendukung sendi metatarsophalangeal saat fase berdiri. e. Menyerupai atau mirip dengan kontur kaki yang sebenarnya.

SACH foot prosthetic masih merupakan salah satu bagian pada kaki prosthetic. SACH (Solid Ankle Cushion Heel) foot terdiri dari heel kayu, material yang dimampatkan di sekitar heel, sabuk yang dipasangkan dibawah heel sampai ke bagian jari kaki, palang atau baut yang menjaga kaki ke tulang kering, dan cushion heel.

Gambar 2.2 SACH foot

Sumber: Prosthetic and Orthotic New York University

Post-Graduate Medical, 1972

Cushion heel pada lapisan SACH foot bisa terbuat dari aeoprene atau plastik fleksibel dan material yang melapisi neoprene. Bentuk SACH foot, material yang melapisi dan cushion heel dapat busa plastik yang fleksibel. Cushion heel tersedia dengan tingkat derajat kemampatan, keras atau sedang, lembut yang terpilih atas dasar tingkatan amputasi, bentuk badan dan kemampuan untuk mengendalikan prosthetic. SACH foot tidak punya sendi mata kaki, garis simpangan antara tulang kering dan kaki minimal.

xiii

SACH foot banyak digunakan pada kaki prosthetic dan terutama sekali lebih disukai oleh wanita.

a. Single axis foot.

Model single axis foot sendi pergelangan kaki terbuat dari logam, meniru gerak pergelangan kaki sesungguhnya, meski tidak dapat melakukan gerak inversi (pembalikan bagian luar ke arah dalam) atau eversi (pembalikan bagian dalam ke arah luar).

Gambar 2.3 Single axis foot

Sumber: Prosthetic and Orthotic New York University Post-Graduate Medical, 1972

Bumper plantar flexion meredam goncangan akibat gerak tumit. Jari-jari elastis memungkinkan adanya gerakan mendorong. Gerak pergelangan kaki memungkinkan perputaran menjadi semakin mudah. Adanya logam pada pergelangan kaki, kaki menjadi berat dan cepat rusak. Pada single axis foot dasar kaki dihubungkan kepada blok mata kaki oleh baut.

b. Multi axis foot.

Multi axis foot dapat bergerak dengan mudah secara plantarflexion, dorsiflexion, pronation atau supination maupun rotasi. Gerak multi axis foot dikendalikan oleh ring karet atau rubber ring di sekitar sendi bola atau ball joint. Saat kaki bergerak, ring ditekan. Resistensi kaki untuk bergerak juga dapat disesuaikan dengan kondisi pengguna dengan

bumper karet. Multi axis foot digunakan pada kaki endoskeletal. Kaki ini bergerak seperti asli, tapi tidak stabil pada posisi berdiri.

Gambar 2.4 Multi axis foot

Sumber: Prosthetic and Orthotic New York University Post-Graduate Medical, 1972

c. Energy recovery foot.

Energy recovery foot dibuat untuk pasien amputasi yang mampu berlari atau berjalan dengan sangat cepat. Ketika berlari, beban pada kaki bertambah tiga kali lipat. Tumit kaki yang elastis yang kuat untuk meredam beban pada saat berlari dan jari elastis yang kuat yang memberi energi dorong yang diperlukan untuk berlari. Desain SACH sebenarnya dibuat untuk penggunaan dengan prosthetic eksoskeletal. Sebagian besar prosthetic yang dibuat adalah desain endoskeletal.

Gambar 2.5 Energy recovery foot

Sumber: Prosthetic and Orthotic New York University Post-Graduate Medical, 1972

SACH foot menonjol pada berat, relatif tahan lama dan murah dibandingkan desain prosthetic yang lain. Secara komersial tersedia dalam berbagai bentuk berbeda, tumit. Tidak ada komponen yang bergerak di dalam SACH foot, diperlukan sedikit pemeliharaan. Kepadatan tumit baji

xv

sepatu dapat divariasi antara lembut, medium dan keras disesuaikan menurut karakteristik gaya berjalan, tingkatan aktivitas, umur, berat, dan pilihan orang yang diamputasi. Tumit baji sepatu dapat menyerap goncangan pemakai yang merupakan heel-strike dan mengikuti plantarflexion yang terbatas (Goh,1984).

2. Shank

Shank adalah bagian penghubung antara foot, ankle dan socket. Shank berfungsi untuk memindahkan dan membagi beban dari socket ke bagian foot. Terdapat dua jenis shank, yaitu eksoskeletal dan endoskeletal. Eksoskeletal shank pada umumnya dibuat dari bahan yang ringan namun kuat dan kokoh. Bahan yang sering dipakai misalnya plastik, aluminium dan kayu. Pada eksoskeletal shank, ruang bagian bawah socket dan blok ankle dilubangi untuk mengurangi berat. Pada endoskeletal shank, terdapat tambahan tumpuan yang berupa tonggak untuk lebih memperkokoh dan memudahkan pemindahan beban dari socket ke bagian foot. Tonggak pada endoskeletal shank biasanya terbuat dari metal pylon. Bagian luar juga dilapisi dengan bahan yang lembut agar penampilan menyerupai kaki yang sebenarnya.

Keuntungan eksoskeletal shank yaitu selain murah, pembuatannya mudah, pelapisan bagian luar lebih berdaya tahan. Kekurangan dari shank ini yaitu kemampuan menopang tubuh lebih kecil dibanding endoskeletal shank. Keuntungan endoskeletal shank yaitu lebih modern, mampu menopang beban tubuh, dan lebih kuat. Kekurangan shank ini yaitu mahal, pembuatan sulit dan rumit. Bentuk kedua jenis shank dapat dilihat pada gambar 2.6 dan 2.7.

Gambar 2.6 Eksoskeletal shank Sumber: Hari Indo, 2009

Gambar 2.7 Endoskeletal shank Sumber: Hari Indo, 2009 3. Socket

Socket adalah bagian dari prosthetic sebagai tempat dimasukkannya puntung kaki yang masih ada (stump). Socket merupakan alat yang dibentuk dan disatukan dengan shank. Jadi bagian ini menyambung atau berhubungan langsung dengan stump, bahkan tak jarang socket menempel tepat pada bagian stump. Socket harus mampu menyokong bobot tubuh dan mendukung stump secara kuat dan nyaman untuk semua aktivitas pengguna. Socket dibuat menempel pas pada stump secara kuat untuk mengurangi gerakan atau gesekan antara socket dan kulit. Banyak gesekan antara socket dan kulit akan menyebabkan pengguna merasa kurang

xvii

nyaman selama beraktivitas, dan mengakibatkan resiko yang lebih besar pada abrasi kulit.

Pembuatan socket didasarkan pada ukuran puntung tiap-tiap pengguna, agar socket benar-benar menempel pas. Jadi setiap pengguna mempunyai ukuran socket yang berbeda. Pembuat prosthetic mencatat karakter puntung dari masing-masing pengguna, mengukur puntung, mengukur batang kaki pasangannya yang masih utuh untuk kesimetrisan, kemudian membuat cetakan untuk pengepasan socket.

a. Socket patellar tendon bearing (PTB).

Mengurangi berbagai kesulitan maka dibuat patellar-tendon bearing below knee prosthetic. Bagian atas dari shank pada PTB terdiri dari suatu fiberglass yang dibentuk melapisi socket dan menyediakan suatu pasangan yang cocok pada keseluruhan area stump, mencakup ujung distal. Banyak kasus tidak ada sambungan sisi socket dan korset paha, sebab socket dibentuk sedemikian sehingga suatu jumlah beban dihubungkan dengan patellar tendon dan medial flare pada tibia. Socket dibuat cukup tinggi di depan untuk melindungi semua syaraf di bawah tempurung lutut. Sisi pada socket juga dibuat lebih tinggi dan terbuka dalam rangka memberi stabilitas terhadap tekanan dari samping. Suatu bahan lunak dan kulit dimasukkan dalam pengepasan sampai socket sering digunakan.

Socket PTB adalah suatu desain total-contact. Bentuk ini membantu mencegah edema, menyediakan beberapa area pendukung tambahan (walaupun ujung stump tidak dapat menahan banyak tekanan), dan memberikan perasaan nyaman pada pemakai karena semakin besar area kontak antara stump dan socket.

Gambar 2.8 Socket pattelar tendon bearing (PTB)

Pada gambar socket apabila dilihat dari atas, bagian yang dipertebal pada dinding socket meliputi dinding medial (1), dinding posterior (2), dinding lateral (3), dan dinding anterior (4).

b. Socket air cushion.

Socket PTB air cushion terdiri dari lengan bagian dalam yang elastis (stockinette dipenuhi dengan karet silikon) di dalam kulit luar yang kaku. Ada bilik tertutup antara dua dinding yang berisi udara pada tekanan atmosfer. Pendukung ujung stump diberikan tegangan lengan rongga pada socket air cushion dan tekanan udara pada bilik socket.

Gambar 2.9 Socket air cushion

Sumber: Prosthetic and Orthotic New York University Post-Graduate Medical, 1972

Keuntungan socket air cushion adalah air cushion memberikan suatu kemungkinan untuk memuat distal yang lebih tinggi, hubungan distal ketika volume stump berubah menjadi lebih sedikit, dan sedikit

xix

merusak kulit dengan peregangan kulit terhadap permukaan yang kuat.

Dokumen terkait