• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Cuaca dalam Penerbangan

Dalam dokumen DIKTAT MATERI IPBA (2011) (Halaman 72-89)

Lapisan IV Eksosfer/Desifasister

X ANGIN DAN JENIS-JENISNYA

F. Aplikasi Cuaca dalam Penerbangan

memberikan keluaran informasi yang semakin lengkap

 Analisis dari pengukuran data tersebut dapat digunakan sebagai sistem peringatan bagi perkebunan

F. Aplikasi Cuaca dalam Penerbangan

Akibat rotasi bumi, keadaan topografi, maka jumlah radiasi sinar matahari yang mengenai permukaan bumi berbeda. Perbedaan ini menimbulkan berbagai jenis variasi suhu, antara lain:

1. Variasi Harian 2. Variasi Musiman 3. Variasi Lintang 4. Variasi Topografi 5. Variasi Ketinggian Variasi Harian

Radiasi sinar matahari yang sampai permukaan bumi setiap harinya berbeda-beda karena proses penyerapan, pemantulan, adanya proses pemanasan dan penguapan.

Variasi Musiman

Variasi Lintang

Variasi Topografi

Luas dan dalamnya perairan meminimalisasi perubahan temperatur , sebaliknya semakin besar daratan perubahan temperatur yang akan terjadi semakin besar.

 Tanah lembab, seperti rawa-rawa, meminimalisai perubahan temperatur mendekati perubahan pada perairan.

 Wilayah dengan banyak tanaman akan terpelihara perubahan temperaturnya dari perubahan secara mendadak, hal ini karena perpindahan panas dari tanah tanah ke atmosfer terhambat oleh tanaman tersebut.

 Perubahan temperatur terbesar terjadi di atas wilayah tanah gersang, lading tandus pegunungan, daerah berpassir.

 Perubahan temperatur secara mendadak dapat terjadi di sepanjang danau dan garis pantai.

 Kebanyakan kepulauan perubahan temperaturnya agak konstan. Variasi Ketinggian

Ketinggian aktual pesawat terbang diatas permukaan laut, disebut ketinggian MSL (mean sea level); seluruh elevasi yang berkaitan dengan peta yang berhubungan dengan penerbangan menggunakan ketinggian ini.

Absolute altitude:

Tinggi sebuah pesawat di atas daerah dimana pesawat tersebut terbang.

Indicated altitude:

Setelah men-seting altimeter pada ketinggian terahir terbang, ini ketinggian yang belum dikoreksi diperoleh secara langsung dari altimeter

Pressure altitude:

Setelah mencocokkan altimeternya dan mensetingnya pada to 29.92 mb, altimeter ini membaca ketinggian sesuai dengan ketinggian standar atmosfer, ketika tekanannya telah sama dengan anda, perubahan 1 inch pada tekanan akan menyebabkan perubahan pembacaan altimeter sebesar 1.000 feet.

Density altitude:

Ketinggian berdasarkan tekanan udara yang dikoreksi terhadap variasi perubahan suhu( ini sangat berguna bagi pesawat yang tinggal landas dan mendaki)

Pengaruh Suhu

• Apabila udara lebih panas daripada rata-ratanya pesawat akan lebih tinggi dari yang ditunjukkan oleh altimeternya.

• Apabila udara lebih dingin daripada rata-ratanya pesawat akan lebih rendah daripada yang ditunjukan altimeternya.

• Apabila temperatur menurun selama perjalanan pesawat, pesawat akan lebih rendah daripada ketinggian yang ditunjukan altimeternya.

• Apabila temperatur naik selama perjalanannya, pesawat akan lebih tinggi daripada yang ditunjukkan altimeternya.

• Terbang dari daerah tekanan tinggi ke arah daerah tekanan rendah tanpa menyesuaikan altimeter akan menyebabkan pesawat kehilangan ketinggian sebebarnya.

• Terbang dari daerah tekanan rendah ke arah daerah tekanan tinggi dengan tanpa menyesuaikan altimeter pesawat tetap pada ketinggian sebebarnya.

Kerapatan Udara Rendah

 Mesin menghisap lebih sedikit udara untuk mendukung pembakaran yang menyebabkan tenaga akan berkurang.

 Mesin propellers memperoleh lebih sedikit udara

yang berpindah dibandingkan kondisi normalnya, daya dorong pesawat akan berkurang ;

 Pada mesin jet massa gas yang keluar lebih sedikit, akan mengurangi daya dorong pesawat;

 Karena molekul di udara lebih sedikit, udara yang mendesak sayap pesawat akan berkurang, akan menyebabkan kurannya daya angkat pesawat;

 Pengurangan daya dorong dan angkat berarti memerlukan runway yang lebih panjang untuk takeoff dan diperlukan daerah bebas hambatan di akhir runway karena pengurangan laju mendakinya.

Kerapatan Udara Tinggi

 Lebih besarnya daya dorong daripada normalnya disebabkan lebih banyaknya jumlah molekul di udara yang menyebabkan mesin propellers dan jet dapat berinteraksi,

 Lebih besarnya gaya angkat udara sebagai akibat lebih besarnya udara yang mendorong sayap- sayapnya.;

 Kecepatan dan laju naik akan lebih cepat karena daya dorong dan daya angkat pesawat bertambah besar .

Pengaruh Gerak Vertikal Udara Terhadap Pendaratan Pesawat

clear ice – Terbentuk karena pembekuan butir-butir air superdingin yang terlambat beku ( walau suhunya di bawah titik beku ) dan membeku karena tersentuh pesawat. Dapat terbentuk dari awan maupun endapan. Bentuknya bening seperti kaca dan keras yang terbentujk dibagian depan sayap pesawat dan pdapat meluas hingga menutupi sayap. Dan ini sukar untuk dihilangkan

rime ice – Terbentuk karena pembekuan butir-butir air superdingin yang terlambat beku ( walau suhunya di bawah titik beku ) dan membeku karena tersentuh pesawat . Umumnya terbentuk dari awan statiform. Bentuknya keputih-putihan kasar dan butir-butir yang terbentuk pada tepian sayap pesawat bagian depan dan tidak meluas ke belakang. Lebih mudah dihilanghkan daripada

mixed ice - Terbentuk karena proses sublimasi yaitu dari uap berubah langsung menjadi kristal es tanpa melalui tingkat cair. Sublimasi terjadi apabila udara lembab yang dingin dan jenuh bersentuhan dengan benda yang suhunya cukup dingin ( dibawah titik beku ). Makin sedikit uap air dalam udara makin rendah suhu yang diperlukan untuk pembentukan kristal es tersebut. Mixed ice dapat terbentuk di udara cerah maupun berawan. Pada pesawat terbang, ia terbentuk apabila pesawat menanjak dengan cepat dan menenbus lapisan inversi atau pada pesawat yang terbang pada lapisan yang suhunya dibawah titik beku kemudian turun dengan tiba-tiba kelapisan udara yang suhunya lebih panas dan lembab

 Pembekuan pada sayap dan permukaan pengendali atau

terhadap kerangka pesawat menyebabkan berubah/ berkurannya bentuk aerodinamis pesawat, ini akan mengurangi daya angkat pesawat .

 Pembekuan pada baling baling menyebabkan

berkurangnya daya dorong pesawat.

 Pembekuan pada kaca depan akan mengahalangi pandangan pilot.

 Pembekuan pada pipa saluran udara atau ventilasnya tertutup es, mengakibatkan alat yang berhubungan dengan penunjuk kecepatan udara dan altimeter menjadi tidak akurat atau tidak bekerja sama sekali dalam beberapa detik.

 Terjadinya penumpukan es yang cepat di antena radio

dan tiangnya menyebabkan terjadinya getaran yang kuat dan dapat putus, atau berkurangnya efisiensi pemancaran.

 Bila carburator dan saluran udara masuk tertutup es, aliran udara ke mesin berkurang dan menyebabkan tenaga juga berkurang dan akibat terburuknya mesin dapat mati karenanya.

Kelompok Awan Tinggi

Kemungkinan berisi bintik air superdingin menghasilkan turbulensi dan icing lemah.

cirrocumulus

Icing lemah jika ada ; tidak ada turbulensi; menghalangi jarak pandang (visibility)

Kelompok Awan Menengah

Tidak ada icing yang siknifikan; ada turbulensi lemah dalam cirrus yang tebal

Cirrus

Terdapat icing lemah; turbulensi lemah Altocumulus

Terdapat icing dengan intensitas sedang; tidak ada turbulensi atau lemah; menghalangi sinar matahari.

Kelompok Awan Rendah

Terdapat turbulensi yang sanngat kuat Lenticular

Ketidak stabilan udara dilapisan bagian bawah akan menghasilkan turbulensi, tetapi tidak terjadi icing yang siknifikan.

cumulus

Kelompok Awan Menjulang

frctostratus

Turbulensi sangat lemah; dapat menyebabkan adanya masalah icing yang serius apabila suhunya mendekati atau dibawah titik beku (freezing).

nimbostratus

Terjadi turbulensi kuat dan disertai hujan lebat ( rain showers) ; terjadi icing lemah diatas lapisan freezing.

Secara umum, berikut ini adalah daftar pengamatan dimana seorang penerbang dapat memperhatikan keadan udara stabil/labil dan perawanannya.

• Dust devils tumbuh dari permukaan bumi yang kering., udaranya labil hingga cukup tinggi keatas. Terbang diatas udara labil atau akan mendapatkan goncangan saat melewatinya.

• Awan menjulang tinggi cepat tumbuh keatas disertai adanya hujan lebat (showers) sering diikuti adanya turbulesi dibawah maupu jika melalui awan tersebut.

• Badai guntur (Thunderstorms) pasti ditandai dengan adanya turbulensi dan ketidak stabilan udaranya. Atur jarak antara jalur penerbangan dengan awan ini. • Cumulus pada cuaca terang sering terdapat turbulensi dibawah dan didalam awan

tersebut. Pada puncak awan biasanya adalah merupakan batas konveksi yang terjadi pada awan tersebut. Dengan demikian terbang diatas awan tersebut akan berjalan normal.

• Saat sebuah pesawat naik ( terbang) dan mengetahui suhu secara keseluruhannya dan berkurang dengan cepat, ini menunjukkan udara tidak stabil.

• Saat sebuah pesawat naik ( terbang) dan mengetahui suhu tetap tidak berubah, , ini menunjukkan udara stabil.

• Bila di dekat permukaan tanah udaranya panas dan lembab maka udara diatasnya dapat diduga tidak stabil.

Seluruh udaranya tidak stabil, terjadi turbulensi sangat hebat; kemungkinan terjadii icing yang kuat.

XII. AIR TANAH DAN PERILAKUNYA

Dalam dokumen DIKTAT MATERI IPBA (2011) (Halaman 72-89)

Dokumen terkait