• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Manajemen DakwahTK Nurul Iman dalam Menyampaikan Nilai-nilai Islam Sejak Usia Din

MANAJEMEN DAKWAH PADA KELOMPOK USIA DINI; ANALISIS PADA TKA NURUL IMAN BUKIT NUSA INDAH CIPUTAT

F. Aplikasi Manajemen DakwahTK Nurul Iman dalam Menyampaikan Nilai-nilai Islam Sejak Usia Din

Sebuah lembaga jika ingin tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, maka penerpan fungsi-fungsi manajemen mutlak harus diterapkan di lembaga tersebut. Fungsi-fungsi itu antara lain, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Fungsi-fungsi harus dilaksanakan dengan baik. Hal ini juga dilaksanakan dengan baik oleh lembaga TK Al-Qur’an Nurul Iman.

Terbukti setelah penulis mengadakan penelitian di lembaga tersebut sudah banyak fungsi manajemen terlaksana dengan baik walaupun masih bannyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Berikut penulis uraikan hasil penelitian di TK Nurul Iman tentang penerapan fungsi-fungsi manajemen;

a. Fungsi Perencanaan (Planning)

Setiap usaha apapun tujuannya hanya dapat berjalan secara efektif dan efisien bilamana sebelumnya sudah dipersiapkan dan direncanakan terlebih dahulu dengan matang. Demikian pula usaha dakwah Islam yang mencakup segi-segi yang luas itupun hanya dapat berlangsung dengan efektif dan efisien bilamana sebelumnya sudah dilakukan tindakan- tindakan persiapan dan perencanaan secara matang pula.1 38

Dengan perencanaan, penyelenggaraan dakwah dapat berjalan secara lebih terarah dan teratur rapi. Hal ini bisa terjadi sebab dengan pemikiran

38

Abd. Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), cet ke-3, h. 8.

secara masak mengenai hal-hal apa yang harus mendapatkan prioritas dan didahulukan, serta mana kegiatan-kegiatan yang harus dikemudiankan. Atas dasar kegiatan-kegiatan dakwah itupun dapat diurutkan dan diatur sedemikian rupa, tahap demi tahap yang mengarah pada pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.2 39

Dalam sebuah perencanaan diputuskan dengan memperkirakan kejadian-kejadian di masa yang akan datang yang kemudian dijadikan kegiatan-kegiatan (program) untuk dilakukan ke depan, bagaimana prosedur terbaik untuk melaksanakan program agar tujuan dapat tercapai dan juga menetapkan jadwal kapan sebuah program harus dilakukan serta menetapkan anggaran yang harus dikeluarkan dalam setiap kegiatan.

Berikut aktifitas-aktifitas (kegiatan) dalam perencanaan di lembaga TK Nurul Iman:

1) Penentuan Peramalan (Forecasting)

Sebagai sesuatu yang mendasar dalam sebuah manajemen maka dalam pelaksanaan perencanaan, hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan harus diperhatikan dengan seksama, salah satunya adalah menentukan peramalan atau perkiraan. Peramalan adalah suatu prediksi tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, seperti halnya melonjaknya harga bahan baku, kondisi dan situasi keamanan bangsa dan sesuatu yang tidak diketahui di masa yang akan datang lainnya.

39

Dalam menentukan perkiraan kegiatan yang dilakukan di masa yang akan datang TK Nurul Iman memiliki beberapa criteria yang harus dipenuhi dalam merumuskan perkiraan yang akan dijadikan kegiatan untuk dilakukan di masa yang akan datang. Di antaranya adalah:

• Kegiatan itu sesuai dengan visi dan misi serta menganalisa faktor internal dan eksternal TK Nurul Iman, seperti keadaan yang terjadi di tengah masyarakat yang sifatnya aktual.

• Kejadian itu akan membuat situasi semakin kurang nyaman apabila tidak dilakukan.

• Kegiatan tersebut bisa dilakukan dan diatasi oleh TK Nurul Iman.

Adapun visi dan misi yang diemban oleh TK Nurul Iman, yaitu; visi dari TK Nurul Iman adalah “Terciptanya anak yang memiliki keterampilan dama beribadah sekaligus memiliki pondasi yang kuat dalam beragama. Untuk mewujudkan visinya TK Nurul Iman membutuhkan sebuah misi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan. Misi yang akan dilakukan oleh TK Nurul Iman adalah sebagai berikut:

• Menyiapkan landasan rohani, emosi dan tradisi bagi anak sebagai generasi Qur’ani yang mencintai dan dicintai Allah serta berakhlak mulia.

• Membentuk dan membina anak menjadi “muslim yang ideal” muslim yang benar-benar menghayati nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

2) Penentuan Maksud dan Tujuan (Objectives)

Segala program yang telah ditentukan tentunya harus memiliki tujuan masing-masing. Tanpa adanya tujuan yang hendak dicapai maka apalah artinya sebuah program itu dilakukan. Penentuan tujuan ini tentu bersamaan dengan penentuan program yang akan dilakukan. Berikut tujuan masing-masing program kegiatan, yaitu:

• Program Kurikuler

Dalam program ini, kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan yang sifatnya rutin dilakukan dalam setiap harinya, yaitu belajar membaca Al-Qur’an. Kegiatan ini bertujuan agar anak-anak bisa mengenal aksara Al-Qur’an dengan fasih menurut kaidah tajwid. Kemudian ada juga ceramah agama dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dalam diri anak sehingga anak memahami dan melaksanakan nilai-nilai tersebut. Selain itu, ada juga kegiatan hafalan surat-surat pendek yang bertujuan memberikan keterampilan membaca Al- Qur’an dengan hafalan.

Dalam program ini, kegiatan sifatnya tidak diatur dalam kurikulum seperti:

- Tadabur alam (rekreasi), kegiatan ini bertujuan untuk

memberikan perenungan atau penyadaran kepada anak didik akan keagungan penciptaan Allah berupa alam ini, sehingga diharapkan anak akan bertambah rasa keimanannya kepada Allah SWT.

- Perlombaan antar murid, kegiatan ini bertujuan melatih

mental anak didik dan menumbuhkan keinginan kepada anak untuk berprestasi, selain itu juga untuk memahamkan budaya-budaya yang bernilai Islami, sehingga diharapkan akan tumbuh kecintaannya terhadap agama Islam.

- Studi banding, kegiatan ini bertujuan untuk menambah

wawasan dan keilmuan kepada anak didik dan kepada para dewan guru.

3) Penyusunan Program Kerja (Programming)

Program adalah rancangan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi. Dalam penyusunan program ini, TK Nurul Iman menentukannya dalam jangka waktu satu tahun.

Berikut adalah program kegiatan TK Nurul Iman dalam periode 2006, yaitu:

Program ini meliputi kegiatan yang sifatnya rutin dilakukan setiap hari, yaitu baca tulis Al-Qur’an, ceramah dan hafalan surat-surat pendek serta hafalan doa-doa dalam keseharian.

• Program Ekstra Kurikuler

Dalam program ini, kegiatan sifatnya tidak diatur dalam kurikulum, yaitu tadabur alam atau rekreasi, perlombaan- perlombaan, pesantren Ramadhan, peringatan-peringatan hari besar Islam dan studi banding.

4) Penentuan Jadwal (Schedule) Pelaksanaan Program Kegiatan

Dalam penyusunan jadwal kegiatan atau tata waktu disesuaikan dengan program yang akan dilakukan dan sesuai dengan situasi kondisi masyarakat. Jadwal adalah penetapan waktu untuk melaksanakan program-program yang sudah ditentukan dan waktu sebuah program harus dijalankan. Berikut jadwal kegiatan di TK Nurul Iman yang sudah ditentukan, yaitu:

• Program Kurikuler

Program kurikuler ini dilakukan setiap hari dari hari Senin sampai Jumat (Sabtu dan Minggu libur), kegiatannya meliputi:

- Baca tulis Al-Qur’an dilakukan pada setiap hari, dengan

alokasi waktu satu jam yaitu dari pukul 14.00 sampai 15.00 (khusus untuk anak usia dini yang belum masuk sekolah ataupun TK) dan pada pukul 16.00 sampai 17.00 (untuk anak usia dini yang sudah masuk sekolah ataupun TK).

- Ceramah agama yang dilakukan pada saat akhir belajar

baca-tulis Al-Qur’an dengan durasi waktu 10 menit. Materi yang diberikan adalah pemahaman tentang aqidah, akhlak, praktek ibadah dan sejarah para Nabi dan Rasul.

- Hafalan surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan yang

dilakukan pada awal pembukaan pembelajaran baca-tulis Al-Qur’an, dengan alokasi waktu sekitar 10 menit.

• Program Ekstra Kurikuler

Dalam program yang tidak diatur dalam kurikulum ini kegiatannya meliputi:

- Tadabur alam (rekreasi), dilakukan pada akhir tahun

pembelajaran yaitu minggu pertama bulan Juli. Kegiatan ini hanya dilakukan sekali dalam setahun.

- Perlombaan-perlombaan, dilakukan pada bulan Ramadhan,

dengan peringatan-peringatan hari-hari besar agama Islam.

- Pesantren Ramadhan, dilakukan pada bulan Ramadhan,

dengan pelaksanaan selama tiga hari, yaitu di pertengahan bulan.

- Peringatan-peringatan hari besar Islam dilakukan sesuai

dengan penanggalan hari besar keagamaan.

- Studi banding, dilakukan setahun sekali, waktu pelaksanaan

tidak ditentukan.

Prosedur adalah metode atau cara yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Tanpa adanya prosedur maka dapat dikhawatirkan pelaksanaan jalannya lembaga akan kacau. Setiap semua kegiatan jika ingin mudah tercapai maka memerlukan sebuah metode atau cara yang efektif dan efisien.

Pada umumnya seluruh kegiatan yang dilakukan oleh TK Nurul Iman disesuaikan dengan sasaran yaitu anak-anak didik yang usianya masih dini, menggunakan metode bermain, bercerita dan bernyanyi tentang sesuatu yang berkaitan pembelajaran adalah metode yang dianggap masih tepat untuk usia mereka.

6) Penentuan Anggaran (Budgeting) Kegiatan

Setelah dirumuskan program kegiatan, jadwal kegiatan dan tujuan kegiatan maka langkah selanjutnya adalah menentukan anggaran untuk kegiatan. Anggaran adalah merupakan ongkos biaya yang akan dikeluarkan dalam proses pelaksanaan organisasi. Anggaran juga adalah hal yang sangat penting untuk keberhasilan sebuah organisasi dalam melaksanakan kegiatannya maka dalam penyusunan anggaran harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang harus dikeluarkan oleh sebuah organisasi dan jika tidak memperdulikan anggaran yang proporsional maka kemungkinan dalam pelaksanaan akan mengalami kegagalan.

Berikut rincian anggaran kegiatan di lembaga TK Nurul Iman, yaitu:

- Program Kurikuler yang meliputi kegiatan baca dan tulis Al-

Qur’an, ceramah dan hafalan surat-surat pendek serta hafalan doa-doa dalam keseharian membutuhkan anggaran biaya sebanyak Rp 5.800.000,00 / bulan dengan perincian sebagai berikut:

i) Honor guru dan staf TK Nurul Iman Rp 4.900.000,00 ii) Biaya operasional belajar mengajar Rp 900.000,00

- Program Ekstra Kurikuler, dalam kegiatan ini biaya tidak

ditentukan karena sifatnya kondisional, menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi pada saat akan mengadakan kegiatan.

b. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)

Setelah rencana tersusun dengan rapi maka langkah selanjutnya adalah mendelegasikan kegiatan-kegiatan itu atau penugasan tanggung jawab. Pendelegasian kerja itulah yhang disebut dengan pengorganisasian. Pembagian kewenangan dan tanggung jawab dalam suatu organisasi tercermin pada pembentukan bagan berupa unit-unit kerja yang terdapat dalam organisasi.

Pada tahap penerapan fungsi pengorganisasian ini, TK Nurul Iman menentukan tempat beserta para pelaksanaannya yang diatur dalam kerangka struktur sekaligus pembagian tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya dengan memperhatikan potensi yang dimiliki oleh para guru-guru di TK Nurul Iman sebagai pelaksana dakwah pada kelompok usia dini. Pelaksana adalah semua personal (guru-guru) yang terlibat

langsung akan terselenggaranya pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar di TK Nurul Iman yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas dan wewenang tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah

1) Memimpin langsung TK di bawah kewenangannya dan memegang kebijaksanaan ke luar dan ke dalam.

2) Sebagai administrator, organisator, dinamisator dan motivator serta bertanggung jawab terhadap pencapaian target kurikulum (GBPP).

3) Membuat laporan secara periodik kepada supervisor yang kemudian dilanjutkan kepada lembaga pengelola/ penyelenggara. b) Wali Kelas

1) Memimpin para pengajar di bawah koordinasinya dalam rangka pencapaian target kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

2) Mencatat administratif kegiatan mengajar di bawah koordinasinya dan kemudian memberikan laporan kepada Kepala Sekolah.

c) Guru (Pengajar)

1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar serta memberikan bimbingan dan pembinaan kepada murid untuk mendapatkan hasil belajar mengajar yang maksimal.

2) Bersama wali kelas membuat program kerja bulanan, mingguan dan harian.

4) Mencatat prestasi murid pada lembar prestasi. d) Tata Usaha

1) Memimpin dan mengendalikan fungsi sekretariat secara keseluruhan.

2) Melaksanakan pekerjaan kesekretariatan. e) Bendahara (Keuangan)

1) Mengupayakan pemasukan keuangan agar lancar dan teratur. 2) Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang atas persetujuan

Kepala Sekolah.

3) Membuat laporan pertanggungjawaban kepada sekolah. 4) Menciptakan kondisi manajemen keuangan terbuka.

Berikut adalah pendelegasian yang ditentukan oleh TK Nurul Iman, periode kepengurusan 2006-2011, yaitu:

YAYASAN AL-HIJRIYAH

KEPALA SEKOLAH

Hj. An-Nizar

WAKIL KEPALA SEKOLAH

Ida Malik

KEPALA TATA USAHA

Wirda Al-Waly

BENDAHARA

c. Fungsi Penggerakkan/ Pelaksanaan TK Nurul Iman

Setelah perencanaan dakwah telah ditetapkan, begitu pula pembagian tugas dan wewenang telah dilaksanakan maka tindakan berikutnya adalah menggerakkan seluruh pelaksana untuk menjalankan tugas yang telah didelegasikan, yaitu merupakan suatu kegiatan untuk menggabungkan usaha-usaha anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompok.

Bagi proses dakwah, penggerakkan itu mempunyai arti dan peranan yang sangat penting. Sebab di antara fungsi manajemen lainnya maka penggerakkan merupakan fungsi yang secara langsung berhubungan dengan manusia (pelaksana). Dengan fungsi penggerakkan inilah maka ketiga fungsi manajemen dakwah yang lain baru akan efektif.3 i40

Penggerakkan TK Nurul Iman ini adalah pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar yang disesuaikan dengan kurikulum yang telah

40

Abd. Rasyad Shaleh, Op. Cit., h. 102.

WALI KELAS

DEWAN GURU

ditetapkan sebelumnya. Dalam menjalankan program ini pimpinan TK Nurul Iman selalu memberikan motivasi kepada seluruh pengajarnya. Tidak hanya itu pimpinan di TK tersebut juga membimbing, mengkoordinir dan menjalin pengertian di antara mereka serta selalu meningkatkan kemampuan dan keahlian para pengajar.

Dalam pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar ini, selain motivasi dari pimpinan untuk menggerakkan para pengajarnya ada faktor lain yang sangat penting yaitu niat yang ikhlas dari para pengajar, U. Syamsudin MZ dalam bukunya “Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses

Pengelolaan TK/ TPA” salah satunya adalah niat ikhlas yang berarti

ketulusan hati atau tekad yang murni dalam mengemban tugas sesuai dengan ide yang sudah tergambar dengan jelas di benaknya. Dalam bahasa agama (Islam), niat yang ikhlas berarti tumbuhnya kesadaran untuk berbuat di atas prinsip pengabdian kepada Allah dengan kerangka dasar :

LILLAHI” (karena Allah), “FILLAH” (di jalan Allah) dan “ILALLAH” (menuju ridho Allah).4 41

Dengan motivasi yang tepat akan lahirlah semangat yang tinggi serta keikhlasan dalam bekerja. Adanya keikhlasan dan perasaan senang dalam melakukan suatu tugas, lebih- lebih tugas dakwah yang tidak ringan itu tentulah akan semakin terasa berat. Disamping itu, adanya keikhlasan dan perasaan senang juga akan memelihara semangat kerja dan pengabdian mereka tetap tinggi.

4

U. Syamsudin MZ, Kebijaksanaan Umum dan Kiat Sukses Pengelola TK- TP Al- Qur’an, (Jakarta: LPPTKA BKPRMI, 1994), cet. ke-2, h. 25.

Dalam rangka memberikan motivasi, membimbing, mengkoordinir, menjalin pengertian dan meningkatkan kemampuan para pengajar, pimpinan di TK Nurul Iman melakukan pertemuan rutin yang pada dasarnya berintikan :

1) Arahan, bimbingan, motivasi dan pembinaan terhadap pelaksana administrasi kegiatan belajar mangajar.

2) Pembuatan program bulanan, mingguan dan harian. 3) Forum tukar pendapat dan diskusi.

4) Pembinaan untuk meningkatkan profesional guru TK Nurul Iman dalam bentuk penataran- penataran yang dipimpin langsung oleh pimpinan. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber daya para pengajar di TK tersebut.

d. Fungsi Pengawasan dan Evaluasi TK Nurul Iman

Pimpinan TK Nurul Iman melakukan pengendalian sekaligus evaluasi agar dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan. Begitu pula dengan menghentikan kekeliruan dan penyimpangan yang sedang berlangsung. Dengan tindakan preventif dan refresif itu dapatlah dihindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan proses dakwah dapat diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan.

Tindakan preventif di atas dilakukan oleh pimpinan dengan cara membuat peraturan-peraturan atau tata tertib kepada para pengajar dalam rangka menerapkan kedisiplinan dan suri teladan serta akhlak sebagai salah

satu upaya mendidik santrinya. Karena kegiatan belajar mengajar ini tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik para muridnya.

Sedangkan tindakan refresif ini oleh pimpinan dimulai dengan memberikan teguran-teguran kecil yang tidak diperhatikan atau diperbaiki maka akan dilaporkan ke pihak pengelola dan pihak pengelola ini langsung memberikan sanksi.

Hal tersebut di atas dilakukan oleh pimpinan dalam rangka menanamkan kedisiplinan dan suri teladan kepada murid. Karena sebelum para gurunya mengajarkan muridnya tentang akhlak, maka terlebih dahulu para gurunya yang berakhlak dan itu yang dinamakan contoh teladan yang baik.

Kemudian penggerakkan dan pengendalian dalam rangka penilaian ini selain untuk pencegahan terhadap kemungkinan- kemungkinan terjadinya penyimpangan, juga sebagai peningkatan dan penyempurnaan terhadap proses dakwah untuk masa-masa mendatang. Berkaitan dengan hal tersebut maka TK Nurul Iman melakukan evaluasi dengan cara melihat hasil evaluasi murid. Tahap evaluasi ini dilakukan apabila murid telah menyelesaikan tiap paket pelajaran seperti :

1) Selesai buku Iqro jilid 1 maka untuk melanjutkan ke jilid selanjutnya harus dilakukan Tes Hasil Belajar (THB) lebih dahulu.

2) Selesai paket hafalan (bacaan shalat, do’a harian, surat-surat pendek maupun ayat-ayat pilihan).

3) Evaluasi dilakukan oleh Kepala Sekolah atau para guru-gurunya yang betul-betul fasih dan ditunjuk oleh Kepala Sekolah.

4) Santri baru akan naik atau dianggap mampu setelah benar- benar menguasai paket pelajaran yang dievaluasi tersebut.5 42

Dengan tahap pengevaluasian tersebut di atas maka akan dapat diambil tahap penyempurnaan dan peningkatan terhadap kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

Seorang murid dikatakan tamat belajar apabila telah menyesaikan program yang dipaketkan dengan ketentuan :

1) Tamat belajar ditentukan oleh nilai evaluasi dan munaqosah (ujian akhir) dari ustadz dan ustadzah yang benar- benar ahli di bidang Al- Qur’an (tim munaqosah) yang dibentuk oleh LPPTKA- BKPRMI setempat.

2) Kepada setiap santri yang dinyatakan tamat akan diwisuda dan akan diberi ijazah sebagai bukti otentik.

3) Ijazah ditentukan/ dibakukan oleh kantor pusat LPPTKA- BKPRMI.6

43

42

Chairani Idris dan Tasyrifin Karim, Buku Pedoman Pembinaan dan Pengembangan BKPRMI, (Jakarta, DPP BKPRMI,1996), cet. ke-6, h. 16.

6

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan penerapan fungsi manajemen di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Kegiatan-kegiatan dakwah pada usia dini yang dilakukan oleh TK Nurul Iman seperti pembelajaran baca tulis Al-Qur’an, penanaman nilai-nilai keagamaan seperti aqidah, akhlak, fiqih, sejarah Nabi dan Rasul sebagai kegiatan yang mulia dan sesuai dengan sasaran. Karena penanaman nilai-nilai keagamaan memang selayaknya ditanamkan sejak dini agar kelak menjadi generasi yang baik, tangguh, berakhlak mulia dan beriman serta bertakwa kepada Allah. Sehingga pelaksanaannya direspon dengan baik oleh masyarakat sekitar TK Nurul Iman.

2. Penerapan fungsi manajemen dalam upaya pengembangan dakwah yang terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian,

penggrakkan dan pengawasan sebagai proses yang berkelanjutan dapat dikatakan sudah cukup maksimal. Ini terlihat dari proses pelaksanaan fungsi manajemen yang sesuai dengan prinsip manajemen modern. Salah satu contohnnya adalah fungsi perencanaan yang seluruh aktifitas perencanaannya dilaksanakan dengan baik, dari bagaimana menentukan program, tujuan, metode sampai pada penganggarannya yang sudah tersusun dengan baik. 3. Keberhasilan program kegiatan-kegiatan dakwah yang dilakukan

oleh TK Nurul Iman tidak lepas dari peranan fungsi manajemen. Program kegiatan tersebut bertujuan untuk mewujudkan generasi- generasi umat yang Islami berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.

B. Saran-saran

1. Untuk keberhasilan dakwah yang maksimal, maka hendaknya TK Nurul Iman dalam pelaksanaan fungsi manajemen harus lebih dioptimalkan lagi. Salah satunya adalah mengoptimalkan peranan seorang pemimpin, oleh sebab itu pemimpin mempunyai peran yang menentukan dalam sebuah lembaga.

2. Selain itu hendaknnya para tenaga pengajar TK Nurul Iman lebih inovatif lagi, bagaimana cara pembelajaran terhadap anak usia dini. Sehingga kegiatan dakwahnya tidak monoton yang mungkin suatu saat akan tertinggal dengan lembaga lainnya. Salah satu inovasi yang mungkin bisa dijadikan masukan adlah pembelajaran dengan

menggunakan teknologi terkini, sebab selain anak belajar keagamaan juga tidak ketinggalan dalam hal teknologi.

3. I’tikad para pengurus Yayasan Al-Hijriah dan pengurus TK Nurul Iman yang sangat mulia ini, hendaknya bisa dijadikan contoh bagi masyarakat di daerah yang lainnya di seluruh Indonesia.

Dokumen terkait