• Tidak ada hasil yang ditemukan

Application Domain Analysis

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 33-40)

2.3. Pengertian Metode Analisis dan Desain Berorientasi Objek 1. Pengertian Object dan Class

2.3.4. Kriteria FACTOR

2.3.5.2 Application Domain Analysis

Menurut Mathiassen Et al. (2000) application domain adalah organisasi yang mengatur, memonitor, atau mengendalikan problem domain. Analisis application-domain memfokuskan pada bagaimana target sistem akan digunakan dengan menentukan kebutuhan function dan antarmuka sistem. Untuk lebih jelasnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam analisis application-domain dapat dilihat pada tabel berikut ini :

42

Kegiatan Isi Konsep

Usage Bagaimana sistem berinteraksi dengan orang lain dan sistem lain dalam konteks

Use case dan actor

Function Bagaimana kemampuan sistem dalam memproses informasi

Function

Interface Kebutuhan antarmuka dari sistem target Interface, user interface dan sistem interface Tabel 2.3 Kegiatan Analisis Application Domain

2.3.5.2.1 Usage

Menurut Mathiassen Et al. (2000) kegiatan usage merupakan kegiatan pertama dalam analisis application domain yang bertujuan untuk menentukan bagaimana actor-aktor yang merupakan pengguna atau sistem lain berinteraksi dengan sistem yang dituju. Interaksi antara aktor dengan sistem tersebut dinyatakan dalam use case.

Use case dapat dimulai oleh aktor atau oleh sistem target.

Hasil dari analisis kegiatan usage ini adalah deskripsi lengkap dari semua use case dan actor yang ada yang digambarkan dalam tabel

actor atau use case diagram. Dennis dan Wixom (2003)

mengungkapkan use case diagram adalah diagram yang menggambarkan fungsi dari sebuah sistem dan berbagai macam pengguna yang akan berinteraksi dengan sistem.

43

Cara untuk mengidentifikasi aktor adalah dengan mengetahui alasan actor menggunakan sistem. Masing-masing aktor memiliki alasan yang berbeda untuk menggunakan sistem. Cara lainnya yaitu dengan melihat peran dari aktor seperti yang dinyatakan oleh use case dimana aktor tersebut terlibat. Masing-masing aktor memiliki peran yang berbeda-beda.

Setiap aktor akan berkorespondensi dengan kelas dalam

problem domin yang berbeda karena mereka memiliki pola

behavioural objek yang berbeda-beda. Actor dapat digambarkan dalam spesifikasi actor yang memiliki 3 bagian yaitu tujuan, karakteristik, dan contoh dari aktor tersebut. Tujuan merupakan peran dari aktor dalam sistem target. Sementara karakteristik menggambarkan aspek-aspek yang penting dari aktor.

Use case dapat digambarkan dengan menggunakan

spesifikasi use case, dimana use case dijelaskan secara singkat namun jelas dan dapat disertai dengan keterangan objek sistem yang terlibat dan function dari use case tersebut atau dengan diagram statechart karena use case adalah sebuah fenomena yang dinamik.

Sequence diagram

Sequence diagram membantu seorang analis kebutuhan

mengidentifikasikan rincian dari kegiatan yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi dari sebuah use case. Tidak ada suatu

44

sequence diagram yang benar untuk use case tertentu, melainkan

ada sejumlah sequence diagram yang masing-masing diagram tersebut dapat lebih atau kurang memenuhi kebutuhan dari use

case.

2.3.5.2.2 Function

Kegiatan kedua analisis application domain adalah kegiatan

function. Function bertujuan untuk menentukan kemampuan dari suatu

sistem memproses informasi. Function adalah fasilitas untuk membuat suatu model bermanfaat bagi aktor. Function memfokuskan pada apa yang bisa dilakukan sistem untuk membantu aktor dalam pekerjaan mereka.

Menurut Mathiassen et al. (2000), function mempunyai empat tipe, yaitu

1. Update function, function ini disebabkan oleh event problem

domain dan menghasilkan perubahan dalam model’s state.

2. Signal function, function ini disebabkan oleh perubahan dalam

model’s state dan menghasilkan reaksi pada konteks. Reaksi ini

mungkin ditampilkan pada aktor dalam application domain atau intervensi langsung dalam application domain.

3. Read function, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi di dalam tugas aktor dan menghasilkan sistem yang menampilkan bagian yang berhubungan dengan informasi dalam model.

45

4. Compute function, function ini disebabkan oleh kebutuhan informasi di dalam tugas aktor dan terdiri dari perhitungan yang melibatkan informasi yang disediakan oleh aktor atau model; hasil dari function ini adalah tampilan dari hasil perhitungan.

Cara yang baik untuk mengidentifikasikan function adalah memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan empat jenis

function tersebut.

1. Menggunakan ekspresi matematika, yaitu hubungan antara input dan output data dispesifikasi sebagai 0 = f(i).

2. Algoritma, yang secara khusus disketsa dengan menggunakan pseudocode.

3. Membagi function menjadi subfunction, sehingga bisa memberikan pandangan yang lebih baik.

Dalam mencari function perlu mempertimbangkan sumber untuk pencarian function dan juga tingkat rincian. Sumber pencarian function merupakan bagian dari deskripsi

problem domain, yang ditampilkan oleh kelas dan event, dan

merupakan bagian dari deskripsi application domain yang ditampilkan oleh use case. Classes biasanya menimbulkan

read dan update function, sedangkan event menimbulkan update function, dan use case menimbulkan semua jenis function.

46 2.3.5.2.3 Interfaces

Kegiatan ketiga dari analisis application domain adalah

interface, yang bertujuan untuk menentukan system’s interface. Interface digunakan oleh aktor untuk berinteraksi dengan sistem.

Menurut Mathiassen et al.(2000), activity interface mempunyai tiga konsep, yaitu :

1. Interface, yaitu fasilitas yang membuat model sistem dan fungsi dapat digunakan oleh aktor

2. User Interface, yaitu interface untuk user

3. System interface, yaitu interface untuk sistem lain.

Salah satu user interface yang baik adalah dapat beradaptasi dengan tugas dan memiliki pemahaman user terhadap sistem. Kualitas user interface ditentukan oleh kegunaan atau

usability interface tersebut bagi pengguna. Usability bergantung

pada yang menggunakan dan situasi sistem tersebut pada saat digunakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa usability bukan merupakan sebuah ukuran yang pasti dan objektif.

Ada empat jenis pola user interface, yaitu :

1. Menu selection, yaitu menampilkan pilihan-pilihan pada user

interface

2. Form fill-in, yaitu pola klasik untuk entry data

3. Command-language, yaitu user memasukkan dan

47

4. Direct-manipulation, yaitu user memilih objek dan melaksanakan function atas objek dan melihat hasil dari interaksi mereka tersebut.

Hasil dari kegiatan interface adalah sebuah deskripsi elemen

user interface dan system interface yang lengkap. Dimana

kelengkapan sistem ini menunjukkan pemenuhan kebutuhan pengguna. Hasil dari kegiatan user interface berupa form presentasi dan dialogue style, daftar lengkap dari elemen user interface, diagram

window terpilih, dan diagram navigation. Sedangkan hasil dari system interface berupa class diagram untuk peralatan dan protocol eksternal

untuk berinteraksi dengan sitem yang lain.

Menurut Mathiassen Et al. (2000) interface menghubungkan sistem dengan semua actor yang berhubungan dalam konteks. Ada dua jenis dari interface / antar muka yaitu : antar muka pengguna yang menghubungkan pengguna dengan sistem dan antar muka sistem yang menghubungkan sistem dengan sistem yang lainnya.

Sebuah user interface yang baik harus dapat beradaptasi dengan pekerjaan dan pemahaman user terhadap sistem. Kualitas antar muka pengguna ditentukan oleh kegunaan atau usability interface tersebut bagi pengguna. Usability bergantung pada siapa yang menggunakan dan situasi pada saat sistem tersebut digunakan. Oleh sebab itu usability bukan sebuah ukuran yang pasti dan objektif.

48

Ada empat jenis pola dialog yang penting dalam menentukan

interface pengguna yaitu : pola menu-selection yang terdiri dari daftar

pilihan yang mungkin dalam interface pengguna; pola fill in yang merupakan pola klasik untuk entri data; pola command-language dimana user memasukkan dan memulai format perintah sendiri; pola

direct manipulation dimana user memilih objek dan melaksanakan function atas objek dan melihat hasil dari interkasi mereka tersebut.

Kegiatan analisis user interface ini berdasarkan pada hasil dari kegiatan analisis lainnya yaitu model problem domain, kebutuhan

functional dan use case. Hasil dari kegiatan ini adalah sebuah deskripsi

elemen-elemen interface pengguna dan interface sistem yang lengkap, dimana kelengkapan menunjukkan pemenuhan kebutuhan pengguna. Hasil ini harus dilengkapi dengan sebuah diagram navigasi yang menyediakan sebuah ringkasan dari elemen-elemen user interface dan perubahan antara elemen-elemen tersebut.

2.3.6 Perancangan

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 33-40)

Dokumen terkait