VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA INDIKATOR KEBERHASILAN
3.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan Kementerian Pertanian tahun 2010 – 2014 difokuskan dalam mencapai empat sasaran strategis pembangunan pertanian, yaitu :
1. Terwujudnya swasembada dan swasembada Berkelanjutan;
2. Peningkatan Diversifikasi Pangan;
3. Peningkatan Nilai tambah, Daya Saing dan Ekspor;
4. Peningkatan Kesejahteraan Petani.
Arah kebijakan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian dalam rangka mewujudkan empat sukes pembangunan pertanian diatas adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan, permagangan dan pendampingan diarahkan untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat tani, antara lain melalui program PUAP, LM3, SMD, dan PMD, guna mempercepat pertumbuhan agribisnis di perdesaan.
2. Pelatihan diarahkan untuk menumbuhkan minat generasi muda menjadi wirausahawan agribisnis.
3. Pelatihan bagi aparatur diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka mendukung 4 (empat) sukses pembangunan pertanian.
4. Pengembangan sistem standarisasi dan sertifikasi profesi diarahkan untuk memenuhi kebutuhan SDM pertanian yang profesional.
5. Pemantapan sistem administrasi dan manajemen untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih.
Adapun arah kebijakan Balai Besar Pelatihan Pertanian dalam mendukung 4 (empat) sukses pembangunan pertanian dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengembangan sistem manajemen mutu, prosedur dan metoda penyelenggaraan pelatihan bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
2. Pengembangan akreditasi program pelatihan untuk mendukung 4 (empat) sukses pembangunan pertanian.
3. Pengembangan program pelatihan berdasarkan kompetensi kerja.
4. Peningkatan sarana prasarana pelatihan pertanian berdasarkan standar nasional dan internasional untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan.
5. Peningkatan tenaga fungsional widyaiswara dan fungsional umum berdasarkan standar kompetensi.
6. Penyiapan sarana prasarana dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi sumberdaya manusia pertanian menjadi Lembaga Diklat Profesi (LDP) dan Tempat Uji Kompetensi.
7. Peningkatan kerjasama dan jejaring kerja pelatihan pertanian dengan lembaga nasional.
8. Pelaksanaan kerjasama dan jejaring kerja pelatihan pertanian dengan lembaga internasional.
9. Pengembangan Pusat Inkubator Agribisnis (PIA).
10. Pengembangan kelembagaan pelatihan swadaya.
11. Pelaksanaan penyusunan rencana, program dan pelaksanaan kerjasama 12. Pengembangan sistem informasi berbasis web
13. Pelaksanaan pelatihan teknis tanaman hias bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
14. Pelaksanaan pelatihan fungsional bagi aparatur pertanian.
Rencana Stratgis
15. Pelaksanaan pelatihan teknis agribisnis hortikultura bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
16. Melaksanakan pelatihan teknis tanaman pangan bagi aparatur dan non aparatur pertanian 17. Melaksanakan pelatihan kewirausahaan bagi non aparatur pertanian
18. Melaksanakan kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan;
19. Melaksanakan pelatihan manajemen dan kepemimpinan bagi non aparatur pertanian
3.2. Strategi
Mengacu pada tujuh gema revitalisasi pembangunan pertanian dan arah kebijakan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian, maka strategi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang adalah sebagai berikut:
Kebijakan strategis merupakan faktor kunci dan penentu sebagai pegangan dan pedoman dalam menetapkan kegiatan sesuai visi dan misi serta perlu dilaksanakan secara bertahap dan utuh, sehingga diharapkan tujuan dan sasaran program dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Arah kebijakan strategis telah disusun sebagai berikut;
1. Peningkatan kualitas program pelatihan
2. Peningkatan mutu penyelenggaraan pelatihan
3. Pengembangan dan penerapan metodologi pelatihan 4. Peningkatan kualitas SDM pelatihan pertanian
5. Pelaksanaan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi pelatihan.
6. Pengembangan IPTEK dalam Pembangunan Pertanian
7. Pengembangan kerjasama/kemitraan dan jejaring kerja pelatihan pertanian dengan pihak luar.
8. Pengembangan Pusat Inkubator Agribisnis (PIA)
9. Pembinaan lembaga pelatihan swadaya (P4S) sebagai pusat pelatihan dan permagangan bidang agribisnis bagi masyarakat tani.
10. Penumbuhan wirausahawan muda di bidang agribisnis dilakukan melalui Agri Training Camp (ATC), magang, pelatihan kewirausahaan pertanian.
11. Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk komoditas unggulan dalam rangka mendukung daya saing dan nilai tambah.
12. Pengembangan Sistem Informasi Teknologi dalam rangka mendukung kegiatan balai.
13. Pemantapan dan pengembangan tata kelola administrasi dan manajemen dan pengembangan SDM pertanian balai.
3.3. Program
Dalam upaya menyelaraskan pelaksanaan program dan kegiatan maka ditetapkan Pedoman Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian yaitu “Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani”.
3.4. Kegiatan
Untuk menunjang terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tersebut maka disusun kegiatan BBPP Lembang Tahun 2010 – 2014 sebagai berikut;
3.4.1. Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Pelatihan
a. Penyusunan perencanaan program pelatihan dalam mendukung 4 (empat) sukses Pembangunan Pertanian.
Rencana Stratgis
b. Pengembangan kapasitas sarana prasarana balai dalam meningkatkan kualitas pelatihan serta produktivitas instalasi agribisnis dalam mendukung 4 (empat) sukses Pembangunan Pertanian.
c. Pengembangan sistem informasi administrasi, penatausahaan dan rumah tangga balai sesuai peraturan yang berlaku.
d. Penyusunan akreditasi dan standarisasi program penyelenggaraan pelatihan e. Penyusunan Sertifikasi manajemen mutu penyelenggaraan pelatihan (ISO)
f. Pengembangan materi, metodologi dan media program pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja.
g. Penyelenggaraan pelatihan teknis agribisnis dan permagangan bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
h. Penyelenggaraan pelatihan teknis bagi aparatur dan non aparatur pertanian dalam mendukung 4 (empat) sukses Pembangunan Pertanian;
i. Melaksanakan pelatihan Kepemimpinan dan kewirausahaan bagi non aparatur pertanian;
j. Melaksanakan permagangan teknis agribisnis dan kewirausahaan bagi instruktur/pengelola P4S, pengurus Gapoktan dan kelembagaan petani lainnya.
k. Bimbingan bagi Alumni pelatihan aparatur dan non aparatur pertanian.
l. Penyusunan SKKNI di Bidang Pertanian
m. Monitoring dan evaluasi serta pengendalian internal
3.4.2. Pemantapan Kelembagaan Pelatihan a. Penyusunan rancang bangun BBPP Lembang
b. Pengembangan sarana dan prasarana pelatihan untuk mendukung peningkatan nilai tambah, daya saing komoditas hortikultura.
c. Akreditasi lembaga pelatihan pertanian menjadi Lembaga Diklat Profesi.
d. Pengembangan sistem administrasi dan manajemen.
e. Pengembangan sistem informasi dan publikasi BBPP Lembang berbasis WEB.
f. Pengembangan Pusat Inkubator Agribisnis, Perpustakaan, studio radio.
g. Akreditasi dan standarisasi lembaga pelatihan swadaya
h. Pembinaan bagi Kelembagaan tani dalam mendukung 4 (empat) sukses pembangunan pertanian i. Kegiatan pemberdayaan masyarakat tani melalui kegiatan PUAP, P4S, dan LM3..
3.4.3. Peningkatan Kapasitas Tenaga Kepelatihan
a. Peningkatan kompetensi dan spesialisasi widyaiswara dan tenaga teknis kepelatihan melalui pendidikan, pelatihan, magang, studi banding dan kajiwidya; dalam menyiapkan fasilitator untuk mendukung 4 (empat) sukses Pembangunan Pertanian.
b. Peningkatan Kapasitas SDM Balai melalui pendidikan, pelatihan, magang, studi banding.
c. Pengembangan kapasitas manajemen dan kepemimpinan pengelola lembaga pelatihan swadaya dalam mendukung 4 (empat) sukses Pembangunan Pertanian.
3.4.4. Pengembangan Program Jejaring Kerjasama Pelatihan Pertanian a. Melaksanakan identifikasi kebutuhan pelatihan pertanian
b. Menyusun data base pelatihan pertanian
c. Menjalin kerjasama pelatihan teknis dengan instasi terkait/pemerintah daerah dalam merancang dan menyelenggarakan pelatihan untuk mendukung swasembada padi, jagung dan kedele.
d. Menjalin kerjasama pelatihan teknis dengan instansi terkait/pemerintah daerah dalam merancang dan menyelenggarakan pelatihan untuk mendukung diversifikasi pangan.
Rencana Stratgis
e. Menjalin kerjasama pelatihan teknis dengan instansi terkait/pemerintah daerah dalam merancang dan menyelenggarakan pelatihan untuk mendukung peningkatan nilai tambah komoditas hortikultura..
f. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penetapan komoditas unggulan hortikultura penghasil devisa Negara.
g. Melaksanakan kerjasama pelatihan luar negeri
h. Menjalin kerjasama pemanfaatan sarana prasarana pelatihan