• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Pembangunan Wilayah

Kuadran IV Sektor relatif tertinggal

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.4 Arahan Pembangunan Wilayah

menurut hasil penelitian antara tahun 2001-2010 hasilnya menunjukkan bahwa kedua sektor ini merupakan sektor basis di Kabupaten Simalungun. Oleh sebab itu diperlukan suatu kebijakan dan dorongan dari Pemerintah, terutama dari pemerintah daerah sebagai penanggung jawab wewenang pengelolaan atas wilayah Simalungun untuk lebih mengembangkan potensi-potensi yang ada didaerah ini.

Sektor pertanian, sebagai sektor dengan kontribusi terbesar dalam perekonomian Simalungun harus tetap dipertahankan dan dikembangkan lagi hasil-hasil produknya, baik melalui pengembangan produk turunan, perluasan lahan pertanian, peningkatan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan pertanian serta dengan berbagai cara lainnya. Sektor pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman bahan pangan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peterakan dan hasil-hasilnya, subsektor kehutanan, serta perikanan mengalami peningkatan secara keseluruhan dari tahun ketahun.

Pada tahun 2010 kabupaten Simalungun berada dalam posisi teratas dalam daftar penghasil produk pertanian didaerah Provinsi Sumatera Utara, dimana jika dilihat dari produksi pertanian per hektar, Kabupaten Simalungun dapat produksi perhektarnya sebesar 417.494 ton. Sementara itu jika dilihat dari perkembangan subsektor tanaman pangan/palawija di Kabupaten Simalungun terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, pada tahun 2010 Kabupaten Simalungun tercatat sebagai daerah penghasil padi terbesar di Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah produksi padi sebesar 464.702 ton, atau sekitar 13,17% dari total produksi padi Sumatera Utara, dan tiap tahun Kabupaten Simalungun selalu

surplus beras. Begitu juga dengan tanaman jagung sebesar 311.724 ton atau sebesar 26,72% produksi jagung total Sumatera Utara adalah peringkat pertama di provinsi Sumatera Utara. Selain itu tanaman lainnya juga berada diperingkat atas dalam jumlah produksi hasil pertanian di Sumatera Utara, seperti ubi kayu dengan produksi sebesar 373.304 ton, ubi jalar sebesar 35.146 ton serta kacang tanah sebesar 4.958 ton. Hal ini membuat Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten swasembada pangan. Kabupaten Simalungun sudah teruji swasembada pangannya selama belasan tahun.

Sementara itu dukungan potensi subsektor perkebunan semakin memantapkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan. Saat ini nilai sektor pertanian hampir 50% ditunjang oleh subsektor perkebunan. Sejak tahun 1995 lahan-lahan pertanian di Simalungun mulai beralih fungsi menjadi lahan perkebunan (terutama jadi lahan sawit). Produksi sawit dan luas lahan sawit di Kabupaten Simalungun terus mengalami peningkatan, hal ini juga disebabkan karena lahan perkebunan teh di kecamatan Raya telah diganti menjadi lahan sawit sehingga saat ini luas lahan sawit di Kabupaten ini adalah sebesar 27.155 ha dengan total produksi 111.011 ton. Sementara itu perkebunan karet di Simalungun yang terdiri dari perkebunan rakyat dan swasta luasnya 13.280,4 ha. Penjualan hasil perkebunan karet sangat dibantu oleh kehadiran PT Good Year Sumatera Plantations (berdiri tahun 1970), dan kini sudah diambil alih oleh PT Bridgestone Sumatera Rubber Estate, yang walaupun memiliki perkebunan sendiri tetapi masih tetap menampung hasil perkebunan rakyat dan mengolahnya menjadi bahan setengah jadi sebelum akhirnya dijual keluar daerah. Selain itu

masih terdapat beberapa tanaman perkebunan di Kabupaten Simalungun yang potensial untuk dikembangkan karena memiliki kontribusi yang cukup besar, yaitu tanaman cengkeh, cokelat, kelapa, kopi, teh, lada dan lain-lain.

Jika melihat produksi pertanian yang sangat melimpah ini, sudah saatnya Pemerintah Kabupaten Simalungun memberikan perhatian khusus untuk lebih mengoptimalkan perkembangan industri pengolahan. Karena dengan perpaduan antara pengembangan sektor pertanian sebagai sumber bahan baku dan sektor industri sebagai alat untuk memberi nilai tambah dengan menghasilkan produk turunan dari produk pertanian serta bila didukung oleh sektor perdagangan yang tangguh akan sangat mendorong Kabupaten Simalungun sebagai daerah agrobisnis, agroindustri serta agrowisata yang utama di Provinsi Sumatera Utara.

Sementara itu dilihat dari subsektor peternakan, kehutanan dan perikanan terus mengalami peningkatan juga. Dari subsektor peternakan jenis ternak yang dibudidayakan adalah kambing, sapi potong, kuda, kerbau dan babi. Dari subsektor perikanan, yang menjadi komoditas unggulan adalah ikan mas air tawar, ikan ini dipelihara disetiap kecamatan di Kabupaten Simalungun dengan jumlah produksi sebesar 1.036,5 ton. Sementara itu dari subsektor kehutanan, komoditas utama adalah eucaliptus sebesar 105.325,03 m3 dan log rimba dengan produksi sebesar 57.151,5 m3 pertahun, serta komoditi hutan lainnya seperti rotan, bambu, dan lain-lain.

Menurut hasil analisis terhadap sektor jasa-jasa, sektor ini juga termasuk dalam kategori sektor unggulan dalam perekonomian Kabupaten Simalungun, kedudukannya sebagai sektor basis sangat terlihat dari peningkatan laju

pertumbuhan dan kontribusi dari tahun ketahun. Tetapi walaupun mengalami peningkatan yang luar biasa tiap tahunnya, sektor ini masih sangat didominasi oleh sub sektor pemerintahan umum, dimana sub sektor ini menyumbang 89,49% dalam pembentukan sektor jasa-jasa.

Prioritas pembangunan di Kabupaten Simalungun haruslah diprioritaskan terhadap sektor-sektor unggulan. Karena perkembangan sektor-sektor unggulan tersebut akan mendorong keberadaan sektor yang lainnya. Jadi dengan demikian pemerintah daerah harus menentukan prioritas anggaran untuk tiap-tiap sektor unggulan sebagai alat untuk menstimulus perkembangan ekonomi Kabupaten Simalungun.

Dalam otonomi daerah saat ini, dimana kegiatan ekonomi daerah diupayakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat, maka dalam hal ini pemerintah daerah harus mendorong keikutsertaan masyarakat luas untuk berperan dalam kegiatan ekonomi daerah. Sehingga dalam hal ini, dalam masalah perencanaan pembangunan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Simalungun harus dapat melakukan pemilihan kebijakan pembangunan yang yang tepat dalam setiap mengambil keputusan. Karena dengan pemilihan kebijaksanaan pembangunan yang tepat maka arus investasi baik domestik maupun asing akan dirangsang untuk masuk dalam daerah Simalungun, yang mana ini akan menjadi akumulasi modal dalam pendanaan pembangunan daerah.

BAB V