• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan Pengembangan Wilayah (Pertanian) Kabupaten Kudus

SELISIH KEBUTUHAN TENAGA KERJA PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TIAP BULAN

7.3. Arahan Pengembangan Wilayah (Pertanian) Kabupaten Kudus

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa dalam satu tahun, secara akumulasi terjadi defisit tenaga kerja pertanian di dua wilayah dari 9 kecamatan yang diamati yaitu Kecamatan Kota dan Jekulo. Daya Dukung Lahan di dua wilayah tersebut adalah defisit, sedangkan sektor basis di Kecamatan Kota adalah sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi serta lembaga keuangan. Sedangkan Kecamatan Jekulo mempunyai sektor basis pertanian, penggalian, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih. Kedua kecamatan tersebut dengan perhitungan SSA tidak menunjukan differential shift yang positif dalam sektor pertanian. Dari hirarki wilayahnya, Kecamatan Kota merupakan hirarki I sedang Kecamatan Jekulo berhirarki III. Dari hasil penelitian dapat diketahui fakta penelitian yang dirangkum dalam Tabel 9.

Tabel 10Matrik Status Tenaga Kerja, Daya Dukung Lahan, LQ Sektor Pertanian, SSA, Tingkat Perkembangan Wilayah dan Wilayah Pertanian Menurut RTRW Tiap Kecamatan

No. KECAMATAN

Status Tenaga

Kerja

DDL LQ Sektor Pertanian SSA

Tingkat Perkemba ngan Wilayah Wilayah Pertanian Menurut RTRW 1 Undaan Surplus Defisit Basis Pertanian Non Kompetitif III Pertanian

2 Mejobo Surplus Defisit Basis Pertanian Kompetitif III Pertanian

3 Jati Surplus Defisit Non Basis Pertanian - II Non Pertanian

4 Kota Defisit Defisit Non Basis Pertanian - I Non Pertanian

5 Kaliwungu Surplus Defisit Non Basis Pertanian - III Pertanian

6 Bae Surplus Defisit Non Basis Pertanian - II Non Pertanian

7 Jekulo Defisit Defisit Basis Pertanian Non Kompetitif III Pertanian

8 Dawe Surplus Surplus Basis Pertanian Non Kompetitif III Pertanian

94

Dari matrik yang disajikan pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa kondisi umum wilayah pertanian merupakan sektor basis yang tidak kompetitif artinya, pertumbuhan sektor pertanian antara tahun 2004 dengan 2008 tidak disebabkan oleh kondisi internal sektor pertanian di kecamatan tersebut, tetapi lebih banyak disebabkan pertumbuhan sektor pertanian di tingkat kabupaten. Diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan sektor pertanian agar menjadi sektor yang kompetitif, antara lain dengan meningkatkan intensifikasi pertanian, meningkatkan tenaga kerja yang surplus dan tersedia di wilayah tersebut, serta meningkatkan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah sektor pertanian.

Ditinjau dari daya dukung lahannya, hanya Kecamatan Dawe yang surplus sedangkan delapan kecamatan lainnya defisit daya dukung lahannya. Daya dukung lahan yang defisit ini diketahui berasal dari komoditas diluar pangan pokok, sehingga peningkatan daya dukung lahan dapat dilakukan dengan meningkatkan diversifikasi vertikal, rotasi tanaman, penggunaan tanaman sela, mina padi, untuk meningkatkan pendapatan petani serta meningkatkan pendapatan sektor pertanian, sekaligus meningkatkan daya dukung lahan yang dihitung berdasarkan bioproduksi wilayah.

Pengelolaan lahan pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan daya dukung lahan yang berkelanjutan juga tidak bias dilepaskan dari upaya untuk membangun

“petani” serta penduduk yang tinggal diatas lahan tersebut. Peningkatan kapasitas kelembagaan, bonding strategi, serta pengembangan sosial dari masyarakat yang tinggal di atasnya dapat mendorong tercapainya tujuan untuk meningkatkan daya dukung lahan.

Perencanaan pengembangan wilayah yang didasarkan pada community based development dengan menggunakan kajian komunitas sosial untuk mengenali permasalahan, menganalisis dan menentukan prioritas permasalahan dilingkungan usahatani, serta memilih alternatif kegiatan, pada akhirnya juga akan meningkatan kapasitas dari kelompok masyarakat atau petani, sebagai pelaku dari usahatani yang diharapkan mampu meningkatkan daya dukung lahan serta meningkatkan usahataninya.

Gambar 59 Peta Arahan Pengembangan Wilayah (Pertanian) di Kabupaten Kudus

Tabel 11. Matriks Arahan Pengembangan Wilayah (Pertanian) di Kabupaten Kudus

No. KECAMATAN Arahan Pengembangan Uraian Arahan Umum Kabupaten

1 2 3 4 5

1 Undaan - Mempertahankan wilayah pertanian untuk

tanaman padi

1. Secara umum, Kabupaten

Kudus dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu wilayah utara sebagai wilayah pertanian lahan kering dengan komoditas utama tebu (Kecamatan Gebog dan Dawe), wilayah tengah dengan komoditas utama padi dan tebu (kecamatan

Kaliwungu, Mejobo, Jekulo) dan wilayah selatan dengan komoditas utama Padi. 2. Intensifikasi pertanian untuk

meningkatkan produksi dan pendapatan petani dan meningkatkan daya dukung lahan

3. Diversifikasi Pertanian untuk menambah keanekaragam komoditas dan meningkatkan daya dukung lahan

4. Mekanisasi Pertanian bagi

daerah dengan status tenaga kerja pertanian yang defisit

- Status tenaga kerja pertanian surplus, sehingga intensifikasi usahatani dimungkinkan

- Intensifikasi dengan penambahan sarana produksi dan penambahan modal

- DDL defisit sehingga perlu Diversivikasi vertikal

untuk menambah keanekaragam komoditas wilayah.

- Tanaman sela

- Rotasi Tanaman

- Peternakan Terpadu

- Mina Tani

2 Mejobo - Mempertahankan wilayah padi dan juga tebu. - Tumpang sari

- Rotasi Tanaman

- Mina Tani

- Peternakan Terpadu

- Tanaman Sela

- Status tenaga kerja pertanian surplus sehingga intensifikasi usahatani dapat dilakukan

- Pengembangan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan daya kompetisi sektor pertanian

- Meningkatkan keahlian dan ketrampilan

- Menambah modal usaha

3 Kaliwungu - Mempertahankan wilayah pertanian padi dengan

penggunaan lahan dominan sawah irigasi setengah teknis

- Secara ekonomi, bukan basis pertanian, pengaturan pola tanam untuk mengoptimalkan pendapatan usahatani dengan pemilihan komoditas bernilai ekonomi tinggi

- Pengaturan pola tanam komoditas yang menguntungkan

- Status tenaga kerja pertanian defisit pada musim tanam sehingga penggunaan alsintan diperlukan atau menggunakan tenaga kerja pertanian dari luar kecamatan

- Penggunaan traktor tangan dan

- mesin perontok gabah

- Daya dukung lahan defisit diperlukan diversifikasi vertikal untuk menambah keanekaragaman komoditas yang diusahakan

- Peternakan Terpadu

- Tanaman Sela

- Rotasi Tanaman

1 2 3 4 5

4 Jekulo - Luasan lahan utama sawah Irigasi dan

tegalan/ladang

5. Meningkatkan modal dengan

pemberian insentif bagi petani agar dapat

meningkatkan pendapatan usahatani dengan pengolahan hasil pertanian, peningkatan kapasitas kelembagaan petani, penguatan bonding

strategy antara petani dengan

pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian berkelanjutan.

- Status tenaga kerja pertanian defisit kecuali bulan Desember sehingga perlu penggunan tenaga kerja pertanian dari kecamatan lain/kabupaten lain atau penggunaan alsintan.

- Pemakaian alat mesin pertanian

- Traktor tangan

- Perontok padi

- Daya dukung lahan defisit sehingga perlu menambah keanekaragaman komoditas dan meningkatkan produksi hayati di kecamatan ini

5 Dawe - Kawasan pertanian lahan kering dengan dominasi

penggunaan lahan sawah tebu tadah hujan selanjutnya kebun campur, tegalan, sawah tebu irigasi setengah teknis, sawah tadah hujan dan sawah irigasi paling kecil luasannya. Bermacam penggunaan lahan dan topografi membuat komoditas diwilayah ini beragam

- Status tenaga kerja pertanian surplus, intensifikasi usahatani dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetisi sektor pertanian

- Intensifikasi pertanian untuk meningkatkan produksi dan meningkatkan pendapatan dan kompetisi sektor pertanian

- Status daya dukung lahan surplus, perlu dipertahankan dengan menjaga keanekaragam komoditas

- Pengaturan pola tanam dengan komoditas tanaman bernilai

ekonomi tinggi, untuk mempertahan DDL dan meningkatkan

6 Gebog - Kawasan pertanian lahan kering dengan dominasi

tegalan, selanjutnya sawah irigasi setengah teknis, sawah tebu irigasi setengah teknis sawah tadah hujan, sawah tebu, sawah tadah hujan, sawah irigasi

- Intensifikasi pertanian untuk menzzingkatkan DDL dan meningkatkan kompetisi sektor

- Status tenaga kerja tersedia sehingga intensifikasi usahatani dapat ditingkatkan

- Rotasi Tanaman

- Tanaman Sela

- -Status DDL defisit sehingga perlu usaha untuk meningkatkan keanekaragan komoditas

98

Pelaksaanaan pengelolaan usahatani yang berwawasan lingkungan dan memperhatikan daya dukung lingkungan harus dilaksanakan dengan prinsip pertama mengutamakan yang terabaikan (keberpihakan), kedua prinsip keberlanjutan, ketiga prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan, keempat prinsip partisipatif, dan kelima prinsip warga komunitas sebagai pelaksana, dan orang luar sebagai fasilitator. Prinsip keenam adalah prinsip belajar dari kesalahan (Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2002). Program-progam yang dilakukan oleh pemerintah (Kabupaten Kudus) akan lebih mudah dilaksanakan oleh petani atau masayarakat apabila prinsip pelaksanaan kegiatan yang didasarkan pada pengembangan komunitas ini dijalankan. Penguatan bonding strategy antara pihak pemerintah, melalui pemberian insentif serta berbagai kegiatan untuk mendorong sektor pertanian, ditunjang dengan pengembangan kepasitas kelembagaan petani akan meningkatkan hubungan saling percaya antara pihak petani dengan pemerintah serta menciptakan jejaring(network) dan keterkaitan (linkage), serta membangun norma (aturan) yang disepakati bersama (Rustiadi et al., 2009) agar tujuan untuk meningkatkan usahatani dengan memperhatikan daya dukung lahan dapat tercapai.

Adapun peta arahan pada masing-masing wilayah seperti yang sudah diulas pada sub bab sebelumnya, secara utuh disajikan pada Gambar 55, dan Tabel 10. Dengan peta arahan ini diharapkan peningkatan pendapatan usahatani dapat dicapai meningkatkan daya dukung lahan dan pembangungan pertanian yang berkelanjutan dapat dicapai.

8.1. Kesimpulan

1. Dinamika kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja pertanian di Kabupaten Kudus, dapat dilihat pada bulan Januari sampai dengan September serta bulan Nopember, dua kecamatan yaitu Kecamatan Kota dan Jekulo mengalami defisit tenaga kerja pertanian. Pada bulan Oktober, Kecamatan Kota, Kaliwungu dan Jekulo mengalami defisit tenaga kerja pertanian dimana pada bulan ini terjadi puncak masa tanam. Pada bulan Desember, hanya Kecamatan Kota yang mengalami defisit tenaga kerja pertanian.

2. Kecamatan Dawe di Kabupaten Kudus mengalami surplus, sedangkan 8 kecamatan lainnya mengalami defisit daya dukung lahan. Tenaga kerja pertanian tidak berpengaruh nyata terhadap daya dukung lahan secara langsung, namun meningkatkanya tenaga kerja pertanian juga meningkatkan daya dukung lahan meskipun tidak linier.

3. Kecamatan Undaan, Mejobo, Jekulo, Gebog dan Dawe merupakan wilayah basis pertanian dengan nilai LQ>1. Sedangkan sektor pertanian yang mengalami pertumbuhan secara aktual yaitu Kecamatan Mejobo. Hal ini dapat dilihat dari nilai differential shift-nya yang positif. Wilayah dengan Hierarki I adalah Kecamatan Kota. Hierarki II adalah Kecamatan Bae dan Jati, sedangkan Kecamatan dengan Hierarki III adalah Dawe, Gebog, Jekulo, Kaliwungu, Mejobo dan Undaan.

4. Pola irigasi, keuntungan, serta pola tanam berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha tani. Sedangkan asal tenaga kerja dari desa setempat atau dari luar wilayah tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha tani.

5. Ketersediaan tenaga kerja pertanian, daya dukung lahan maupun hierarki wilayah tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pendapatan wilayah sektor pertanian, dalam hal ini PDRB sektor pertanian tiap kecamatan. 6. Wilayah dengan sektor basis pertanian yaitu : Kecamatan Undaan, Mejobo, Jekulo, Gebog, Dawe dan Kaliwungu. Berdasarkan RTRW Kabupaten Kudus,

100

wilayah tersebut merupakan wilayah yang diperuntukkan untuk pertanian. Dimana masing-masing mempunyai permasalahan yang berbeda sehingga arahan pengembangan untuk masing-masing wilayah juga berbeda. Namun secara umum diupayakan diversifikasi pertanian untuk meningkatkan daya dukung lahan.

8.2. Saran

1. Perlunya meningkatkan intensifikasi pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian dalam upaya meningkatkan pendapatan petani sekaligus untuk meningkatkan daya dukung lahan.

2. Untuk meningkatkan daya dukung lahan perlu dilakukan diversifikasi vertikal untuk menambah keragaman komoditas dengan pengaturan pola tanam, penggunanaan tanaman sela, rotasi tanaman, peternakan terpadu, mina padi serta memilih komoditas bernilai tinggi.

3. Perlunya penggunanaan alat mesin pertanian untuk daerah dengan status tenaga kerja pertanian defisit untuk meningkatkan intensifikasi pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan produksi tanaman, pendapatan usahatani serta meningkatkan daya dukung lahan.

4. Memberikan modal dengan pemberian insentif bagi petani dalam melakukan intensifikasi pertanian, serta pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan sektor pertanian agar lebih kompetitif dengan membangun kepasitas kelembagaan yang berbasis pengembangan komunitas ditunjang bonding strategy yang kuat untuk pengembangan pertanian di Kabupaten Kudus agar tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan berkelanjutan.

Ananto EE , dkk. 1994. Profil Tenaga Kerja Pertanian di Jawa Barat Dalam Prospek Mekanisasi Pertanian Tanaman Pangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman. Bogor. h127 – 143.

Ananto EE dan Alimansyah. 2009. Mekanisasi Pertanian Dalam Sistem Usahatani Padi. Dalam Perekonomian Indonesia dalam Padi, Inovasi Teknologi dan Ketahanan Pangan. Buku 1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.h 493-529

Anwar A dam Setiahadi. 1996. Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan . Prisma Ed Khusus 25 tahun 1971 – 1996. Jakarta. LP3ES.

Amirudin dan Noekman M,--- Kontribusi Sektor Pertanian Dalam Penyediaan Lapangan Kerja dan Perbandingannya dengan Sektotr-Sektor Lain. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian, R.I., Bogor

Bappeda Kabupaten Kudus. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kudus Tahun 2003-2012. Pemerintah Kabupaten Kudus.

Barus B, 2004. Penentuan Status Daya Dukung Lahan dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Daerah Pertanian Sayuran dengan Sistem Informasi Geografis, Studi Kasus Kecamatan Samarang , Garut, Jawa Barat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 2. Oktober 2004: 57-69.

Blakely EJ, Bradshaw TK. 2002. Planning Local Economic Development (Theory and Practice) Ed ke-3 . California: Sage Publications Inc.

Cuadra M and Björklund J, 2007. Assesment of economic and ecological carrying capacity of agricultural crops in Nicaragua. Ecological Indicators Volume 7, Issue 1, January 2007, Pages 133-149.

Dardak H, 2005. Pemanfaatan Lahan Berbasis Rencana Tata Ruang sebagai Upaya Perwujudan Ruang Hidup Yang Nyaman, Aman, Produktif, dan Berkelanjutan Makalah, disampaikan dalam Seminar Nasional “Save Our Land” for The

Better Environment, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 10 Desember 2005

Daryanto A dan Hafizrianda Y, 2010. Model-Model Kuantitatif untuk Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah : Konsep dan Aplikasi. IPB Press.

100

Deni R, Djumantri M.2002. Pergeseran Pendekatan dalam Perencanaan Pengembangan Wilayah / Kawasan di Indonesia. Di dalam : Wiharso, H et al., editor. Pemikiran dan Praktek Perencanaan dalam era Transformasi di Indonesia. Bandung : Departemen Teknik Planologi ITB. Hlm 9-26.

Ferguson, BK. And M.J Mc Avin, 1980. A Method for Predicting Agricultural Carrying Capacity. Compost Science / Land Utilisation, 21 : 38 – 43.

Harvitgsen G, 2001. Carrying Capacity, Concept of, Encyclopedia of Biodiversity, vol1, 2001.State University of New York, College of Geneseo.

Purba J, ed, 2002. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Junandar, U, SP.2009. Analisis Padi Sawah di Kabupaten Pandeglang. Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Lane, M. 2009. The Carrying Capacity Imperative: Assessing Regional Carrying Capacity Methodologies For Sustainable Land-Use Planning.Land Use Policy 27 (2010) 1038–1045.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, 2004 . Teknik dan Metode-metode Analisis daerah Daerah. Bahan Diklat Regional and Local Analysis (tidak dipublikasikan). Jakarta. LPEM-UI.

Miler K, 1989. Keeping Option Alive; The Scientific Basis for Conservation Biodiversity. World Resources Institute.

Mustari. K. dan Mapangaja B., 2005. Analisis Daya Dukung Lingkungan untuk Melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan di Kabupaten Gowa (J. Ecocelebica, Vo. 1 No. 2, Januari 2005, hal 104-109).

Nixon MA, 2007 Carrying Capacity. Ecological Indicators 69 (2007) 459–468.

Profil Sumberdaya Manusia Pertanian Dalam Angka 2004. Departemen Pertanian RI. Jakarta.

Rachman, H.P.S. 1988. Analisis Usahatani Padi Sawah di Jawa Barat. Prosiding Patanas. BPAE, Balitbang Pertanian, Jakarta. Hal 88-95.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Kudus Tahun 2003-2012. Bappeda Kabupaten Kudus. Pemerintah Kabupaten Kudus.

Rusastra W dan Suryadi, 2000. Ekonomi Tenaga Kerja Pertanian dan Implikasinya dalam Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Buruh Tani. Jurnal Litbang Pertanian 23 (3). 2004

Rustiadi E, 2006. Hierarki Perkembangan Wilayah ( Metode Skalogram ).Makalah. Disampaikan pada Pelatihan ICZM 29 Agustus 2006 di Pontianak.

Rustiadi E, Saefulhakim S, Panuju DR. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Crespent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Rustiadi E, Barus B, Prastowo, La Ode S,2010. Kajian Daya Dukung Lingkungan Provinsi Aceh. Kerjasama Deputi Bidang Kementerian Lingkungan Hidup, United Nations Development Program dan Pusat Pengkajian Perencanaan Wilayah IPB.

Saefulhakim, S. 2009. Metode Kuantifikasi Hayasi. Laboratorium Pengembangan Wilayah. Institut Pertanian Bogor.

Sahara D dan Idris, 2005. Efisiensi Produksi Sistem Usahatani Padi pada Lahan Sawah Irigasi Teknis. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tenggara Jalan Muh. Yamin No 89 Puwatu – Kendari

Simanjuntak JP. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Siwi, L, 2002. Analisis Daya Dukung Lahan Serta Faktor-Faktor Lingkungan yang Mempengaruhinya Pada Kawasan DAS Tiworo Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Tesis Magister Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan), hal. 15 - 59.

Soemarwoto, O, 2001. Atur Diri Sendiri. Paradigma Baru Pengelolaan Lingkungan Hidup. Penerbit Gajah Mada University Press, Yogyakarta. hal. 219-229. Sugandhy A dan Hakim R, 2009. Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan

Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan. Bumi Aksara. Jakarta. h50-51.

Sumarsono, S.2003. Ekonomi Manajemen Sumberdaya Manusia dan Ketenakerjaan. 2003. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sumaryanto dan Rusastra, IW. 2000. Struktur Penguasaan Tanah dan Hubungannya dengan Kesejahteraan Petani. Prosiding Persepektif Pembangunan Pertanian dan Pedesaan dalam Era Otonomi Daerah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.

102

Supriyati dan Syafa’at, N. 2000. Analisis Perubahan Struktur Kesempatan Kerja di Indonesia,1995-1998: Pada Peran Sektor Pertanian DalamPenyerapan Tenaga Kerja. Prosiding Perspektif Pembangunan Pertanian danPedesaan Era Otonomi Daerah. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Litbang Pertanian Deptan

Suryana A, Mardianto , Kariyasa dan Wardhana , 2009. Kedudukan Padi Dalam Perekonomian Indonesia dalam Padi, Inovasi Teknologi dan Ketahanan Pangan. Buku 1. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. h7- 31.

Tarigan, R. 2004. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta. Bumi Aksara. Tolla, T dkk, 2007. Analisis Daya Dukung dan Produktivitas Lahan Tanaman

Pangan di Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol. 7 No.1 (2007)

Triutomo, S. 1999. Pengembangan Wilayah melalui Pembentukan Kawasan Ekonomi Terpadu. Di dalam Al Kadri, editor. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah. Jakarta : BPPT.

www.deptan.go.id diunduh tanggal 8 Maret 2011.

Young, A. 2000. Land Resources : Now and For The Future. Cambridge University Press, 319 P.

107

Lampiran 1 Perhitungan Produksi Total Per Kecamatan

No. Komoditas Prod(ton) Harga

Satuan

Nilai Produksi

(Rp) Prod(ton) Harga Satuan Nilai Produksi (Rp)

Kaliwungu Kota 1 PADI SAWAH 24503 3750000 91886250000 1213 3750000 4,548,750,000 2 PADI GOGO 0 3750000 0 0 3750000 - 3 JAGUNG 327 2800000 915600000 67 2800000 187,600,000 4 KETELA POHON 0 3000000 0 0 3000000 - 5 KETELA RAMBAT 0 2000000 0 0 2000000 - 6 KACANG TANAH 18 1200000 21600000 13 1200000 15,600,000 7 KACANG KEDELAI 39 1000000 39000000 26 1000000 26,000,000 8 KACANG HIJAU 183 900000 164700000 31 900000 27,900,000 9 MELINJO (kw) 0 2000000 0 0 2000000 - 10 MANGGA (Kw) 98 3500000 343000000 120 3500000 420,000,000 11 RAMBUTAN 51 2000000 102000000 5265 2000000 10,530,000,000 12 DURIAN 0 6800000 0 0 6800000 - 13 JAMBU BIJI 317 1500000 475500000 33 1500000 49,500,000 14 JAMBU AIR 17 2500000 42500000 23 2500000 57,500,000 15 PEPAYA 168 1000000 168000000 23540 1000000 23,540,000,000 16 PISANG 763 3000000 2289000000 55934 3000000 167,802,000,000 17 NANAS 0 1500000 0 0 1500000 - 18 NANGKA 12 1750000 21000000 14 1750000 24,500,000 19 BELIMBING (kw) 9 300000 2700000 26 300000 7,800,000 20 KACANG PANJANG (kw) 0 750000 0 0 750000 - 21 CABE(KW) 0 4000000 0 0 4000000 - 22 KETIMUN 0 3600000 0 0 3600000 - 23 LABU SIAM 0 100000 0 0 100000 - 24 KELAPA (BUTIR) 47000 2720 127840000 4350 2720 11,832,000 25 KOPI(KG) 0 4600 0 0 4600 - 26 METE (Kg) 0 47000 0 0 47000 - 27 PANILI (Kg) 0 0 0 0 0 - 28 KAKAO (kg) 0 13000 0 0 13000 - 29 DAGING SAPI (KG) 53120 22000 1168640000 5336 22000 117,392,000 30 DAGING KERBAU 51538 23000 1185374000 29497 23000 678,431,000 31 DAGING KAMBING 20212 23000 464876000 35412 23000 814,476,000 32 DAGING BABI 0 17000 0 16500 17000 280,500,000 33 DAGING AYAM 122014 27000 3294378000 45660 27000 1,232,820,000 34 DAGING ITIK (KG) 6182 0 3742 - 35 KULIT SAPI/KERBAU (LBR) 665 220000 146300000 224 220000 49,280,000 36 KULIT KAMBING (LBR) 2196 20000 43920000 3362 20000 67,240,000 37 SUSU (LITER) 50587 6000 303522000 307739 6000 1,846,434,000 38 TELUR AYAM RAS(KG) 0 13000 0 0 13000 - 39 TELUR AYAM BURAS (KG) 26981 15000 404715000 5419 15000 81,285,000 40 TELUR ITIK 31502 15000 472530000 7170 15000 107,550,000 41 TELUR BURUNG PUYUH 13407 100001 1340713407 4775 100001 477,504,775 42 IKAN (kw) 108,58 181,6 43 LELE (kg) 2711 10000 27110000 13930 10000 139,300,000 44 NILA 1270 13000 16510000 50 13000 650,000 45 TAWES 1320 8000 10560000 50 8000 400,000 46 KARPER 650 12000 7800000 0 12000 - 47 BANDENG 0 10000 0 0 10000 - 48 PATIN 0 10000 0 0 10000 - 49 GURAMI 0 20000 0 0 20000 - 50 MUJAHIR 0 6500 0 0 6500 - 51 BETIK 0 6000 0 0 6000 - 52 GABUS 0 10000 0 0 10000 - 53 RUCAH 4900 5000 24500000 4130 5000 20,650,000 54 GULA PASIR (TON) 479.5 560000 268520000 432.3 560000 242,088,000 55 GULA TUMBU 10851 2500000 27127500000 0 2500000 - 56 JAHE 0 3000 0 0 3000 - 57 KUNYIT 0 1200 0 0 1200 - 58 KENCUR 0 2000 0 0 2000 - 59 KAYU 29.991 1,214,463.21 36,422,966 Total 132,906,158,407 213,441,405,741

Lampiran 1 (lanjutan)

No. Komoditas Prod(ton) Harga

Satuan

Nilai Produksi

(Rp) Prod(ton) Harga Satuan

Nilai Produksi (Rp) Jati Undaan 1 PADI SAWAH 8652 3750000 32445000000 38210 3750000 143,287,500,000 2 PADI GOGO 0 3750000 0 0 3750000 - 3 JAGUNG 350 2800000 980000000 906 2800000 2,536,800,000 4 KETELA POHON 0 3000000 0 0 3000000 - 5 KETELA RAMBAT 0 2000000 0 0 2000000 - 6 KACANG TANAH 11 1200000 13200000 0 1200000 - 7 KACANG KEDELAI 90 1000000 90000000 0 1000000 - 8 KACANG HIJAU 66 900000 59400000 2732 900000 2,458,800,000 9 MELINJO (kw) 0 2000000 0 0 2000000 - 10 MANGGA (Kw) 18422 3500000 64477000000 2591 3500000 9,068,500,000 11 RAMBUTAN 1208 2000000 2416000000 0 2000000 - 12 DURIAN 0 6800000 0 0 6800000 - 13 JAMBU BIJI 0 1500000 0 12453 1500000 18,679,500,000 14 JAMBU AIR 0 2500000 0 16067 2500000 40,167,500,000 15 PEPAYA 32532 1000000 32532000000 1355 1000000 1,355,000,000 16 PISANG 20205 3000000 60615000000 3675 3000000 11,025,000,000 17 NANAS 0 1500000 0 0 1500000 - 18 NANGKA 302 1750000 528500000 2633 1750000 4,607,750,000 19 BELIMBING (kw) 15743 300000 4722900000 151 300000 45,300,000 20 KACANG PANJANG (kw) 70 750000 52500000 0 750000 - 21 CABE(KW) 0 4000000 0 0 4000000 - 22 KETIMUN 0 3600000 0 0 3600000 - 23 LABU SIAM 0 100000 0 0 100000 - 24 KELAPA (BUTIR) 53600 2720 145792000 1391050 2720 3,783,656,000 25 KOPI(KG) 0 4600 0 0 4600 - 26 METE (Kg) 0 47000 0 0 47000 - 27 PANILI (Kg) 0 0 0 0 0 - 28 KAKAO (kg) 0 13000 0 0 13000 - 29 DAGING SAPI (KG) 26864 22000 591008000 1840 22000 40,480,000 30 DAGING KERBAU 200617 23000 4614191000 6781 23000 155,963,000 31 DAGING KAMBING 44349 23000 1020027000 18282 23000 420,486,000 32 DAGING BABI 0 17000 0 0 17000 - 33 DAGING AYAM 104013 27000 2808351000 33371 27000 901,017,000 34 DAGING ITIK (KG) 4907 0 1056 - 35 KULIT SAPI/KERBAU (LBR) 1462 220000 321640000 55 220000 12,100,000 36 KULIT KAMBING (LBR) 5367 20000 107340000 2155 20000 43,100,000 37 SUSU (LITER) 21078 6000 126468000 0 6000 - 38 TELUR AYAM RAS(KG) 0 13000 0 0 13000 - 39 TELUR AYAM BURAS (KG) 42741 15000 641115000 44884 15000 673,260,000 40 TELUR ITIK 28691 15000 430365000 123425 15000 1,851,375,000 41 TELUR BURUNG PUYUH 3629 100001 362903629 2483 100001 248,302,483

42 IKAN (kw) 731,79 874,13 43 LELE (kg) 42000 10000 420000000 38666 10000 386,660,000 44 NILA 4370 13000 56810000 7137 13000 92,781,000 45 TAWES 5000 8000 40000000 5200 8000 41,600,000 46 KARPER 0 12000 0 990 12000 11,880,000 47 BANDENG 0 10000 0 480 10000 4,800,000 48 PATIN 0 10000 0 230 10000 2,300,000 49 GURAMI 0 20000 0 0 20000 - 50 MUJAHIR 3799 6500 24693500 3558 6500 23,127,000 51 BETIK 4360 6000 26160000 6545 6000 39,270,000 52 GABUS 4900 10000 49000000 8777 10000 87,770,000 53 RUCAH 9300 5000 46500000 15730 5000 78,650,000 54 GULA PASIR (TON) 397 560000 222320000 0 560000 - 55 GULA TUMBU 837 2500000 2092500000 0 2500000 - 56 JAHE 0 3000 0 0 3000 - 57 KUNYIT 0 1200 0 0 1200 - 58 KENCUR 0 2000 0 0 2000 - 59 KAYU Total 213,078,684,129 242,130,227,483

109

Lampiran 1 (lanjutan)

No. Komoditas Prod(ton) Harga Satuan Nilai Produksi (Rp)

Mejobo 1 PADI SAWAH 14006 3750000 52522500000 2 PADI GOGO 0 3750000 0 3 JAGUNG 455 2800000 1274000000 4 KETELA POHON 0 3000000 0 5 KETELA RAMBAT 0 2000000 0 6 KACANG TANAH 0 1200000 0 7 KACANG KEDELAI 56 1000000 56000000 8 KACANG HIJAU 833 900000 749700000 9 MELINJO (kw) 14 2000000 28000000 10 MANGGA (Kw) 3702 3500000 12957000000 11 RAMBUTAN 538 2000000 1076000000 12 DURIAN 0 6800000 0 13 JAMBU BIJI 658 1500000 987000000 14 JAMBU AIR 59 2500000 147500000 15 PEPAYA 1355 1000000 1355000000 16 PISANG 3675 3000000 11025000000 17 NANAS 0 1500000 0 18 NANGKA 2633 1750000 4607750000 19 BELIMBING (kw) 151 300000 45300000 20 KACANG PANJANG (kw) 0 750000 0 21 CABE(KW) 8129 4000000 32516000000 22 KETIMUN 0 3600000 0 23 LABU SIAM 0 100000 0 24 KELAPA (BUTIR) 44600 2720 121312000 25 KOPI(KG) 0 4600 0 26 METE (Kg) 0 47000 0 27 PANILI (Kg) 0 0 0 28 KAKAO (kg) 0 13000 ``0 29 DAGING SAPI (KG) 20552 22000 452144000 30 DAGING KERBAU 6975 23000 160425000 31 DAGING KAMBING 24214 23000 556922000 32 DAGING BABI 0 17000 0 33 DAGING AYAM 18278 27000 493506000 34 DAGING ITIK (KG) 3035 0 35 KULIT SAPI/KERBAU (LBR) 174 220000 38280000 36 KULIT KAMBING (LBR) 2983 20000 59660000 37 SUSU (LITER) 90635 6000 543810000

38 TELUR AYAM RAS(KG) 0 13000 0

39 TELUR AYAM BURAS (KG) 22189 15000 332835000 40 TELUR ITIK 19746 15000 296190000 41 TELUR BURUNG PUYUH 420 100001 42000420

42 IKAN (kw) 167,61 43 LELE (kg) 5850 10000 58500000 44 NILA 810 13000 10530000 45 TAWES 635 8000 5080000 46 KARPER 0 12000 0 47 BANDENG 0 10000 0 48 PATIN 0 10000 0 49 GURAMI 0 20000 0 50 MUJAHIR 24 6500 156000 51 BETIK 2140 6000 12840000 52 GABUS 2055 10000 20550000 53 RUCAH 5247 5000 26235000

54 GULA PASIR (TON) 1252.8 560000 701568000

55 GULA TUMBU 0 2500000 0 56 JAHE 0 3000 0 57 KUNYIT 0 1200 0 58 KENCUR 0 2000 0 59 KAYU 123,279,293,420

Lampiran 1 (lanjutan)

No. Komoditas Prod(ton) Harga

Satuan Nilai Produksi (Rp) Prod(ton) Harga Satuan Nilai Produksi (Rp) JEKULO BAE 1 PADI SAWAH 18527 3750000 69476250000 3905 3750000 14643750000 2 PADI GOGO 645 3750000 2418750000 92 3750000 345000000 3 JAGUNG 526 2800000 1472800000 755 2800000 2114000000 4 KETELA POHON 5762 3000000 17286000000 561 3000000 1683000000 5 KETELA RAMBAT 0 2000000 0 0 2000000 0 6 KACANG TANAH 7 1200000 8400000 88 1200000 105600000 7 KACANG KEDELAI 4 1000000 4000000 0 1000000 0 8 KACANG HIJAU 871 900000 783900000 6 900000 5400000 9 MELINJO (kw) 0 2000000 0 10 2000000 20000000 10 MANGGA (Kw) 4202 3500000 14707000000 4010 3500000 14035000000 11 RAMBUTAN 1741 2000000 3482000000 1550 2000000 3100000000 12 DURIAN 905 6800000 6154000000 21 6800000 142800000 13 JAMBU BIJI 0 1500000 0 1919 1500000 2878500000 14 JAMBU AIR 0 2500000 0 22 2500000 55000000 15 PEPAYA 28 1000000 28000000 39 1000000 39000000 16 PISANG 7649 3000000 22947000000 788 3000000 2364000000 17 NANAS 0 1500000 0 2 1500000 3000000 18 NANGKA 1297 1750000 2269750000 1058 1750000 1851500000 19 BELIMBING (kw) 0 300000 0 213 300000 63900000 20 KACANG PANJANG (kw) 0 750000 0 31 750000 23250000 21 CABE(KW) 0 4000000 0 16 4000000 64000000 22 KETIMUN 0 3600000 0 0 3600000 0 23 LABU SIAM 0 100000 0 0 100000 0 24 KELAPA (BUTIR) 90650 2720 246568000 32400 2720 88128000 25 KOPI(KG) 0 4600 0 0 4600 0 26 METE (Kg) 0 47000 0 0 47000 0 27 PANILI (Kg) 0 0 0 0 0 0 28 KAKAO (kg) 0 13000 0 0 13000 0 29 DAGING SAPI (KG) 2760 22000 60720000 2760 22000 60720000 30 DAGING KERBAU 3681 23000 84663000 83479 23000 1920017000 31 DAGING KAMBING 19800 23000 455400000 32086 23000 737978000 32 DAGING BABI 0 17000 0 0 17000 0 33 DAGING AYAM 939031 27000 25353837000 162186 27000 4379022000 34 DAGING ITIK (KG) 5329 0 3197 0 35 KULIT SAPI/KERBAU(LBR) 41 220000 9020000 556 220000 122320000 36 KULIT DOMBA (LBR) 2599 20000 51980000 4285 20000 85700000 37 SUSU (LITER) 2108 6000 12648000 118037 6000 708222000 38 TELUR AYAM RAS(KG) 13076 13000 169988000 0 13000 0 39 TELUR AYAM BURAS (KG) 32047 15000 480705000 12668 15000 190020000 40 TELUR ITIK 68592 15000 1028880000 16532 15000 247980000 41 TELUR BURUNG PUYUH 3056 100001 305603056 2865 100001 286502865 42 IKAN (KW) 2325,83 100,45 43 LELE (kg) 40113 10000 401130000 6650 10000 66500000 44 NILA 8080 13000 105040000 100 13000 1300000 45 TAWES 47650 8000 381200000 0 8000 0 46 KARPER 51035 12000 612420000 0 12000 0 47 BANDENG 43150 10000 431500000 0 10000 0 48 PATIN 0 10000 0 0 10000 0 49 GURAMI 120 20000 2400000 0 20000 0 50 MUJAHIR 12890 6500 83785000 0 6500 0 51 BETIK 8180 6000 49080000 0 6000 0 52 GABUS 9455 10000 94550000 0 10000 0 53 RUCAH 11910 5000 59550000 3295 5000 16475000 54 GULA PASIR (TON) 8600.9 560000 4816504000 36.575 560000 20482000 55 GULA TUMBU 259 2500000 647500000 10902.5 2500000 27256250000 56 JAHE 0 3000 0 0 3000 0 57 KUNYIT 0 1200 0 0 1200 0 58 KENCUR 381.07 2000 762140.00 0 2000 0 59 KAYU 47.734 1,214,463.21 57971186.77 23.197 1,214,463.21 28171903.03 177041254382.77 79752488768

111

Lampiran 1 (lanjutan)

No. Komoditas Prod(ton) Harga

Satuan Nilai Produksi (Rp) Prod(ton) Harga Satuan Nilai Produksi (Rp) GEBOG DAWE 1 PADI SAWAH 12199 3750000 45746250000 5828 3750000 21855000000.00 2 PADI GOGO 16 3750000 60000000 754 3750000 2827500000.00 3 JAGUNG 3611 2800000 10110800000 6928 2800000 19398400000.00 4 KETELA POHON 160 3000000 480000000 25342 3000000 76026000000.00 5 KETELA RAMBAT 0 2000000 0 1368 2000000 2736000000.00 6 KACANG TANAH 117 1200000 140400000 878 1200000 1053600000.00 7 KACANG KEDELAI 1 1000000 1000000 0 1000000 0.00 8 KACANG HIJAU 27 900000 24300000 0 900000 0.00 9 MELINJO (kw) 162 2000000 324000000 392 2000000 784000000.00 10 MANGGA (Kw) 4446 3500000 15561000000 133195 3500000 466182500000.00 11 RAMBUTAN 2348 2000000 4696000000 199510 2000000 399020000000.00 12 DURIAN 1453 6800000 9880400000 94611 6800000 643354800000.00 13 JAMBU BIJI 2323 1500000 3484500000 40695 1500000 61042500000.00 14 JAMBU AIR 1214 2500000 3035000000 11336 2500000 28340000000.00 15 PEPAYA 10114 1000000 10114000000 26668 1000000 26668000000.00 16 PISANG 14321 3000000 42963000000 62575 3000000 187725000000.00 17 NANAS 20 1500000 30000000 1760 1500000 2640000000.00 18 NANGKA 8300 1750000 14525000000 90040 1750000 157570000000.00 19 BELIMBING (kw) 261 300000 78300000 2220 300000 666000000.00 20 KACANG PANJANG (kw) 35 750000 26250000 135 750000 101250000.00 21 CABE(KW) 0 4000000 0 29 4000000 116000000.00 22 KETIMUN 0 3600000 0 13 3600000 46800000.00 23 LABU SIAM 0 100000 0 96 100000 9600000.00 24 KELAPA (BUTIR) 152000 2720 413440000 223450 2720 607784000.00 25 KOPI(KG) 73100 4600 336260000 135170 4600 621782000.00 26 METE (Kg) 0 47000 0 510 47000 23970000.00 27 PANILI (Kg) 0 0 0 1240 0 0.00 28 KAKAO (kg) 0 13000 0 13000 0.00 29 DAGING SAPI (KG) 6992 22000 153824000 736 22000 16192000.00 30 DAGING KERBAU 21774 23000 500802000 8331 23000 191613000.00 31 DAGING KAMBING 18017 23000 414391000 20814 23000 478722000.00 32 DAGING BABI 0 17000 0 0 17000 0.00 33 DAGING AYAM 811849 27000 21919923000 1515635 27000 40922145000.00 34 DAGING ITIK (KG) 4986 0 13232 0.00 35 KULIT SAPI/KERBAU(LBR) 184 220000 40480000 58 220000 12760000.00 36 KULIT DOMBA (LBR) 2074 20000 41480000 2504 20000 50080000.00 37 SUSU (LITER) 0 6000 0 21078 6000 126468000.00 38 TELUR AYAM RAS(KG) 640747 13000 8329711000 717872 13000 9332336000.00 39 TELUR AYAM BURAS (KG) 30413 15000 456195000 35703 15000 535545000.00 40 TELUR ITIK 41363 15000 620445000 70465 15000 1056975000.00 41 TELUR BURUNG PUYUH 5749 100001 574905749 27980 100001 2798027980.00

42 IKAN 82,5 78,45 43 LELE (kg) 2930 10000 29300000 3575 10000 35750000.00 44 NILA 1050 13000 13650000 755 13000 9815000.00 45 TAWES 700 8000 5600000 545 8000 4360000.00 46 KARPER 0 12000 0 20 12000 240000.00 47 BANDENG 0 10000 0 0 10000 0.00 48 PATIN 0 10000 0 0 10000 0.00 49 GURAMI 0 20000 0 0 20000 0.00 50 MUJAHIR 450 6500 2925000 200 6500 1300000.00 51 BETIK 0 6000 0 0 6000 0.00 52 GABUS 0 10000 0 0 10000 0.00 53 RUCAH 3120 5000 15600000 2750 5000 13750000.00 54 GULA PASIR (TON) 1300.81 560000 728453600 2895.75 560000 1621620000.00 55 GULA TUMBU 4669.56 2500000 11673900000 5785 2500000 14462500000.00 56 JAHE 28.05 3000 84150 156.08 3000 468240.00 57 KUNYIT 44.48 1200 53376 81.26 1200 97512.00 58 KENCUR 12.55 2000 25100 328.68 2000 657360.00 59 KAYU 57.803 1,214,463.21 70,199,617 35.155 1,214,463.21 42694454.08 207,621,847,592 2171130602546.07

No. Komoditas Prod(ton) Harga Satuan Nilai Produksi (Rp) 1 PADI SAWAH 127043 3750000 476,411,250,000 2 PADI GOGO 1507 3750000 5,651,250,000 3 JAGUNG 13925 2800000 38,990,000,000 4 KETELA POHON 31825 3000000 95,475,000,000 5 KETELA RAMBAT 1368 2000000 2,736,000,000 6 KACANG TANAH 1132 1200000 1,358,400,000 7 KACANG KEDELAI 216 1000000 216,000,000 8 KACANG HIJAU 4749 900000 4,274,100,000 9 MELINJO (kw) 578 2000000 1,156,000,000 10 MANGGA (Kw) 170786 3500000 597,751,000,000 11 RAMBUTAN 212211 2000000 424,422,000,000 12 DURIAN 96990 6800000 659,532,000,000 13 JAMBU BIJI 58398 1500000 87,597,000,000 14 JAMBU AIR 28738 2500000 71,845,000,000 15 PEPAYA 95799 1000000 95,799,000,000 16 PISANG 169585 3000000 508,755,000,000 17 NANAS 1782 1500000 2,673,000,000 18 NANGKA 106289 1750000 186,005,750,000 19 BELIMBING (kw) 18774 300000 5,632,200,000 20 KACANG PANJANG (kw) 271 750000 203,250,000 21 CABE(KW) 8174 4000000 32,696,000,000 22 KETIMUN 13 3600000 46,800,000 23 LABU SIAM 96 100000 9,600,000 24 KELAPA (BUTIR) 2039100 2720 5,546,352,000 25 KOPI(KG) 208270 4600 958,042,000 26 METE (Kg) 510 47000 23,970,000 27 PANILI (Kg) 1240 0 - 28 KAKAO (kg) 0 13000 - 29 DAGING SAPI (KG) 120960 22000 2,661,120,000 30 DAGING KERBAU 412673 23000 9,491,479,000 31 DAGING KAMBING 233186 23000 5,363,278,000 32 DAGING BABI 16500 17000 280,500,000 33 DAGING AYAM 3752037 27000 101,304,999,000 34 DAGING ITIK (KG) 45666 - 35 KULIT SAPI/KERBAU(LBR) 3419 220000 752,180,000 36 KULIT DOMBA (LBR) 27525 20000 550,500,000 37 SUSU (LITER) 611262 6000 3,667,572,000 38 TELUR AYAM RAS(KG) 1371695 13000 17,832,035,000 39 TELUR AYAM BURAS (KG) 253045 15000 3,795,675,000 40 TELUR ITIK 407486 15000 6,112,290,000 41 TELUR BURUNG PUYUH 64364 100001 6,436,464,364

42 IKAN (KW) - 43 LELE (kg) 156425 10000 1,564,250,000 44 NILA 23622 13000 307,086,000 45 TAWES 61100 8000 488,800,000 46 KARPER 52695 12000 632,340,000 47 BANDENG 43630 10000 436,300,000 48 PATIN 230 10000 2,300,000 49 GURAMI 120 20000 2,400,000 50 MUJAHIR 20921 6500 135,986,500 51 BETIK 21225 6000 127,350,000 52 GABUS 25187 10000 251,870,000 53 RUCAH 60382 5000 301,910,000

54 GULA PASIR (TON) 15395.635 560000 8,621,555,600 55 GULA TUMBU 33304.06 2500000 83,260,150,000 56 JAHE 184.13 3000 552,390 57 KUNYIT 125.74 1200 150,888 58 KENCUR 722.3 2000 1,444,600 59 KAYU 193.88 1,214,463.21 235,460,127 Total 3,560,381,962,469 Ket :

1. Data produksi : kudus dlm angka 2008 2. Harga komoditas : Dinas pertanian 2008

3. Harga Jagung : harga pakan ternak Dinas Pertanian Kab. Kudus 2008 4. Harga kulit sapi per lembar harga Perkiraan ( harga per kg 11.000,-)