• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPAM KOTA NEGARA

2. Bangunan Kantor

5.9 ARAHAN PROGRAM INVESTAS

Pada Kawasan Gilimanuk perlu adanya suatu arahan program investasi untuk dapat menampung pihak-pihak yang ingin berinvestasi dalam pengembangan di koridor dan unit lingkungan pada wilayah perencanaan. Arahan tersebut ditujukan bagi siapa saja yang ingin berinvestasi dalam pembangunan di sepanjang koridor perencanaan (baik oleh individu perorangan, swasta atau kelompok, dan pemerintah) dan pada masing-masing unit lingkungan. Masing-masing investor yang ingin menanamkan investasinya perlu memperhatikan ketentuan mengenai wujud bangunan yang berlaku di Kawasan Gilimanuk. Bentuk investasi tersebut lebih diserahkan kepada masing-masing investor, sesuai dengan kemampuan dan kesiapan investor.

Secara spesifik pada koridor perencanaan akan diarahkan pada kegiatan perdagangan dan jasa, terminal; penyediaan akomodasi wisata, sedangkan arahan untuk kegiatan permukiman tersebar di masing-masing unit lingkungan. Pemaksimalan fungsi guna lahan menjadi bagian tersendiri yang komprehensif dalam rencana pengembangan koridor perencanaan.

Pemaksimalan pemanfaatan lahan tersebut juga mempertimbangkan keterbatasan daya dukung lahan pada koridor wilayah

KABUPATEN JEMBRANA 2014 V-83 perencanaan. Arahan-arahan ini tentunya disesuaikan pada kebijakan dan peraturan pemerintah kota yang berlaku saat ini dan disesuaikan dengan proyeksi keadaan di masa yang akan datang. Untuk rencana pengembangan guna lahan dan guna bangunan lebih dipengaruhi oleh kondisi eksisting yang ada.

Penentuan tata ruang dan bangunan dalam arahan investasi khususnya pada bangunan di sepanjang koridor jalan wilayah perencanaan dibuat berdasarkan pertimbangan :

 Penataan ruang yang di sesuaikan dengan kebijakan pemerintah setempat khususnya mengenai lahan terbangun dan lahan tidak terbangun

 Penataan guna bangunan disesuaikan dengan kebijakan guna lahan yang berlaku dengan memperhatikan guna lahan pada kondisi eksisting

 Penataan bangunan pada wilayah perencanaan tetap memperhatikan struktur dan bentuk-bentuk elemen lingkungan dan bangunan serta nilai-nilai budaya Bali sehingga dapat menciptakan image citra kawasan, tampilan visual bangunan yang akan mempengaruhi kualitas ruang kot

 Penataan blok berdasarkan arahan dan kebijaksanaan Pemda setempat.

Untuk pola sirkulasi jalan dalam kawasan perencanaan dan pencapaiannya ke masing-masing fungsi kegiatan yang ada, disamping itu juga memperhatikan bagaimana kenyamanan dari pemakai jalan ataupun prasarana sirkulasi lainnya yang melintasi koridor wilayah perencanaan

5.9.1 Program Investasi Bangunan

a. Bangunan pertokoan dan perkantoran 1. Pihak yang membangun

KABUPATEN JEMBRANA 2014 V-84 Pengembangan-pengembangan dilakukan dengan sistem blok yang merupakan gabungan kavling-kavling kecil. Pengembangan blok diselenggarakan secara individu oleh masing masing-masing pemilik kavling, namun pengembangannya harus merujuk pada panduan pengembangan unit perencanaan yang ada. Sehingga secara keseluruhan akan diperoleh satu pengembangan blok yang menyatu dan harmonis.

2. Pentahapan pelaksanaan

Pada blok yang dikembangkan secara individu di masing- masing kavlingnya, pelaksanaan pembangunannya dapat dimulai sesuai dengan HGB yang dimiliki, sejauh pedoman pembangunannya sudah ada.

3. Sumber pembiayaan

Pertokoan dan perkantoran swasta sumber pembiayaannya berasal dari pihak swasta (dana sendiri, pinjaman bank, dana dari pihak lain, patungan, dan lain-lain).

b. Bangunan multi fungsi (misal: perdagangan, perhotelan dan jasa, perkantoran dalam suatu kompleks)

1. Pihak yang membangun

Pengembangan-pengembangan dilakukan dengan sistem blok yang merupakan gabungan kavling-kavling kecil. Dalam hal ini pengembangan blok diselenggarakan secara individu oleh masing masing-masing pemilik kavling, namun pengembangannya harus merujuk pada panduan pengembangan unit perencanaan yang dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh. Sehingga secara keseluruhan akan diperoleh satu pengembangan blok yang menyatu dan harmonis.

2. Pentahapan pelaksanaan

Pada blok yang dikembangkan secara individu di masing- masing kavlingnya, pelaksanaan pembangunannya dapat dimulai sesuai dengan HGB yang dimiliki, sejauh pedoman

KABUPATEN JEMBRANA 2014 V-85 pembangunannya sudah ada. Pada blok yang dikembangkan oleh developer, pentahapan dalam pelaksanaan pembangunannya diprogramkan sesuai surat HGB yang dimiliki.

3. Sumber pembiayaan

Pertokoan dan perkantoran swasta sumber pembiayaannya berasal dari pihak swasta (dana sendiri, pinjaman bank, dana dari pihak lain, patungan, dan lain-lain).

5.9.2 Program Investasi Lingkungan 1. Pihak yang membangun

Bisa dibangun oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Perum PLN, Perum Telkom, PDAM, Departemen Pekerjaan Umum, Pemerintah Daerah Tingkat I, Pemerintah daerah Tingkat II. Jenis fasilitas yang dibangun oleh Pemerintah adalah; listrik, telepon, air bersih, tempat pembuangan sampah, hidran, zebra cross, trotoar, boks telepon, bis surat, dsb.

Bisa juga dibangun oleh organisasi sosial kemasyarakatan, komunitas masyarakat, perusahaan swasta. Jenis investasi lingkungan pada koridor perencanaan disesuaikan dengan rencana pembangunan fasilitas penunjang lingkungan. Jenis-jenis investasi lingkungan tersebut antara lain :

a. Penyediaan tempat sampah, penghijauan, reklame, pos polisi, shelter angkutan kota

b. Perbaikan jaringan-jaringan lingkungan seperti pengaturan kabel telepon dan listrik yang kurang teratur

2. Pentahapan pelaksanaan

Fasilitas lingkungan yang dibangun oleh pemerintah bisa dilaksanakan sampai selesai dalam satu tahun anggaran, dan bisa juga secara bertahap lebih dari satu tahun anggaran

KABUPATEN JEMBRANA 2014 V-86 Dalam satu tahun anggaran tersebut dilakukan pengendalian yang berupa pengawasan-pengawasan apakah dalam satu tahun tersebut terjadi hambatan-hambatan dan penyimpangan baik dalam penyediaan ataupun dalam pelaksanaan pembangunan. Pemerintah dijadikan pengawas baik pada fasilitas yang disediakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.

Fasilitas yang dibangun oleh perusahaan swasta, komunitas masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, pentahapan pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan dananya.

Fasilitas lingkungan yang dibangun oleh dana pemerintah, sumber pembiayaannya bisa berasal dari APBN, APBD Tingkat I, APBD Tingkat II, bantuan dan/atau pinjaman luar negeri. Fasilitas lingkungan yang dibangun oleh non pemerintah, sumber dananya bisa berasal dari pinjaman bank, dana yang dikumpulkan dari masyarakat (swadaya) dana sendiri, patungan, dan lain-lain.

Dokumen terkait