• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arsitektur Gotik di Sentral Eropa

Dalam dokumen 77224187-Arsitektur-Gothic.doc (Halaman 23-34)

Pada Jaman Gotik Abad 13 – 16 masehi

Sejarah Eropa sentral sangat kompleks, adanya pergantian bangkit jatuh tahta kerajaan dari berbagai dinasti.

Peta Eropa Sentral Abad 15 masehi

Intrik para bangsawan Negara untuk mengamankan kekuasaan raja dan ambisi sekuler bekerja sama dengan keuskupan membangun tirani sejarah

Eropa sentral menjadi rumit. Antara abad 12 – 13 masehi

Jerman (Germany) Pusat Imperium Barat

Dibawah Imperior Hohenstauten dari wilayah Italia bagian utara. Kematian Conrad IV membuat runtuh dinasti Hohenstauten pada tahun (1254 – 1273) dikenal dengan jaman “peralihan besar” (Great Interregnum). Pada jaman ini Perkembangan Arsitektur menjadi tergannggu dan tidak berkembang.

Dinasti Hapsburg memegang tampuk kekuasaan tahun (1273), terjadi pengaruh besar dalam Arsitektur Gotik dari Perancis. Hingga Pemerintahan Maximilian I (1486 – 1519) merupakan akhir jaman Pertengahan (Middle Ages) memulai jaman baru Jaman Renaissance.

Arsitektur Gotik Jerman tidaklah jauh berbeda dengan Gotik dibagian lain di Eropa, yang dibangun Pertengahan Abad XIII hingga XV.

Gaya Arsitektur Dipengaruhi Langsung dari Perancis dan tidak secara langsung melibatkan unsur Romanesque.

Katedral Cologne mulai dibangun tahun (1248)

Rencana awal mendasarkan pada Katedral Paris, Amiens dan Reims, Perancis.

Katedral Cologne (1248 dan seterusnya, diselesaikan 1824 – 1880) Pandangan Udara dari arah Barat.

Luas Katedral luar biasa, Panjang 143 m, lebar 84 m dan nave-nya yang dibangun (1338), berlebar bersih 12,6 m, tinggi 46 m. nave diapit kembar

Gerbang masuk di utara terdapat menara kembar, menjulang tinggi, yaitu 157 m, masing-masing menara penuh hiasan indah gaya Gotik-Flamboyant, alur silindris dari pilaster khas Gotik.

Bagian bawah menara berpenampang bujur sangkar, semakin keatas

semakin mengecil, dan penampangnya menjadi segi delapan, dekorasi pada sisinya terdapat jendela meninggi berambang runcing. Puncak menara

berupa atap kerucut bersisi delapan.

Katedral Cologne hanya mempunyai satu transept yang aisle-nya tunggal kiri kanannya, Apse berdenah setengah lingkaran. Bergaris tengah=lebar nave. Pada keliling luar apse terdapat tujuh buah kapel (denah setengah

lingkaran), diluar apse dan ketujuh kapel terdapat setiap Buttres, setiap ijing dihias dengan amortizement runcing khas Gotik.

Pada ruang dalam Kolom menerus, terdiri dari kumpulan garis silindris seperti modling vertikal, diatas mengembang menajdi kerangka Ribbed Vault.

Katedral Cologne (1248 dan seterusnya, diselesaikan 1824 – 1880), denah dan potongan melintang, detail pandangan dari luar arah utara-timur dari apse (kanan –

Di Wina, Austria antara Abad XII-XIII

Gereja Saint Stephen (1300-1510), Arsitektur bergaya Gotik, terdapat pengaruh aliran Stephansdom. Antara laintidak adanya clear story dan triforium. Nave dan aisle mengapit kiri kanannya, lebar dan tinggi sama semua berada di satu atap satu dengan yang lain terpisah.

Transept tidak mempunyai nave berfungsi pintu masuksamping kiri-kanan atau utara-barat.Ujung masing-masing transept berfungsi sebagai gerbang masuk atau (porche), terdapat menara yang bentuk konstruksinya berbeda, membuat gereja tidak simetris,

Dikanan atau Selatan, Spire jauh lebih tinggi runcing dengan khas hiasan Gotik, berupa amortizement pada sudut ujung atas dari buttres.

Gereja Saint Stephen, Wina, Austria (1300 – 1510), denah (bawah) dan potongan melintang pada transcept (atas).

Dikiri atau Utara, tinggi hanya setengah dari yang kanan atap berbentuk kubah runcing, pelengkung-pelengkung membentuk jaringan rumit geomtris

(traceried) jendela dihias kaca berwarna. Ujung greja terdapat altar atau apse, tedapat tiga kapel, masing-masing denah dari sgi delapan. Dua kapel

Gereja Saint Stephen, Wina, Austria (1300 – 1510), dari luar arah selatan dan detail ornament atap bagian sudut atas didepan (selatan-barat) bawah.

Gereja S. Elizabeth di Marburg (masuk wilayah jerman bagian timur),

didirikan (1235 – 1283), mempunyai transcept tunggal, berbeda transcept pada gereja gotik umumnya, tidak berfungsi sebagai pintu masuk samping, ujung

transcept dan apse satu dengan yang lain sama (setengah lingkaran), sisi kiri atau utara dari apse, terdapat denah bujur sangkar disebut saint Elizabeth’s Shrine, ruang pemujaan untuk S. Elizabeth.

Arsitektur gereja dapat dikategorikan tipe “gereja–hall” (hall-church) yaitu nav, dan aisle mempunyai ketinggian sama, tidak mempunyai triforium maupun clear storey.

Pintu masuk utama disebelah barat berada di tengah diapit kiri-kanan menara kembar kedua kolomditumpu dari batu diperkuat buttress, ujun buttres dihias amortizementruncing khas dekorasi Gotik, atap khas Gotik, kerucut runcing berpenampang segi delapan.

Gereja S. Elizabeth, Marburg (1235 – 1283) denah dan potongan melintang pada nave ke arah timur (kiri atas-bawah), pandangan nave ke arah timur (kanan-atas)

dan pandangan luar, dari arah selatan-timur.

Katedral di Freiburg sebuah kota (masuk wilayah Jerman selatan) dekat perbatasan Perancis dan Swiss. Dalam arsitektur Gotik dengan pengaruh Romanesque. Transept menara samping-barat dengan spire-nya, aspek Romanesque dalam gereja mulai dibangun (1200). Pada (1354) mulai

dibangun chancel (bagian gereja dalam terdapat sanctuary, choir, apse) baru dapat diselesaikan pada (1513).

Ambulatory yaitu semacam gang mengelilingichoir, altar dll. Bagian depan tengah gereja, bentuknya tipical Gotik-Jerman antara lain pelengkung atas (vault).

Transcept gereja mempunyai pintu masuk lateral kiri-kanan seperti Gereja Gotik umumnya, lebar sama dengan lebar nave ditambah aisle kiri-kanannya (membentuk menjorok keluar denah silang salib), menara barat depan dimana terdapat pintu masuk utama. Berada diatas porchdenah segi empat bujur sangkar, konstruksi kesatuan dari pintu masuk, porch dan menara lengkap dengan spire-nya banyak di arsitektur Gotik Inggris disebut Galilee. Tinggi menara 117 m,

dibangun (1310 – 1350), dikaki menara sudut porch ada buttres ujung atas terdapat

amortizementruncing, khas Gotik, diatas bagian spire berpenampang segi delapan, dihias jendela tinggi, ambang atas

runcingdihias pola geometris-interlace.

Tinggi nave sedang tidak mempunyai triforium, nave-arcade, seperti umum arsitektur Gotik deretan pelengkung berambang atas runcing. Ruang dalam tidak mempunyai dekorasi sebanyak gereja Gotik umumnya.

Katedral Freiburg, mulai dibangun sebagai gereja Romanesque pada (1200), hingga selesai seperti bentuk nya sekarang pada (1513), denah kiri vault dari

Arsitektur Gotik di Italia abad ( XII-XVI )

Dalam dokumen 77224187-Arsitektur-Gothic.doc (Halaman 23-34)

Dokumen terkait