• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laporan laba rugi.

Financial assets at fair value through

profit or loss.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui pada nilai wajar melalui laba rugi, termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Financial assets at fair value through profit or loss, including financial assets held for trading and financial

assets designated upon initial

recognition as of fair value through profit or loss. Financial assets at fair value through profit or loss are

presented in the consolidated

statement of financial position at fair value with gains or losses from changes in fair value recognized in the consolidated statement of profit or

loss and other comprehensive

income.

 Pinjaman yang diberikan dan piutang  Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi

(amortized cost) dengan

menggunakan metode Suku Bunga

Efektif (“SBE”), setelah dikurangi

dengan penurunan nilai. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are subsequently measured at amortized cost using the Effective Interest Rate (“EIR”) method, less impairment. Gains and losses are recognized in the statement of comprehensive income when the

loans and receivables are

derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

1. Aset Keuangan (lanjutan) 1. Financial Assets (continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

Subsequent Measurement (continued)

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: (lanjutan)

Subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows: (continued)

 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (lanjutan)

Loans and Receivables (continued)

Kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensif lainnya.

Impairment loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as

loans and receivables, and

recognized in the consolidated

statement of profit or loss and other comprehensive income.

 Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

[Held to-maturity (“HTM”)] Held-to-maturity (“HTM”) investments

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, setelah dikurangi dengan penurunan nilai. Amortisasi biaya perolehan dihitung dengan memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya perolehan atau biaya yang merupakan bagian integral dari SBE. Amortisasi SBE dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM investments when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the

EIR method, less impairment.

Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included in the statement of profit or loss and other comprehensive income. The losses

arising from impairment are

recognized in the consolidated

statement of profit or loss and other comprehensive income.

1. Aset Keuangan (lanjutan) 1. Financial Assets (continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

Subsequent Measurement (continued)

 Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

[Held to-maturity (“HTM”)] (lanjutan)

Held-to-maturity (“HTM”) investments

(continued)

Kelompok Usaha tidak mempunyai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016.

The Group did not have any held-to-maturity investments as of December 31, 2017 and 2016.

 Aset keuangan tersedia untuk dijual

[Available for sale(“AFS”)] Available-for-assets sale (“AFS”) financial

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai aset tersebut dihentikan pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif diakui, atau terjadi penurunan nilai, dan laba atau rugi kumulatif direklasifikasi dari ekuitas ke penghasilan komprehensif.

AFS financial assets are

non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in equity until the assets are derecognized, at which time the cumulative gain or loss is recognized or determined to be impaired, and the cumulative gain or loss is reclassified from equity to comprehensive income.

Investasi yang diklasifikasikan sebagai AFS adalah sebagai berikut:

The investments classified as AFS are as follows:

• Investasi pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan.

Investments in shares of stock

whose fair value is not available with equity interest of less than

20% and other long-term

investments are stated at cost. • Investasi pada instrumen utang

yang tidak ditujukan untuk dimiliki sampai jatuh tempo diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, dan dicatat pada nilai wajar.

Investments in debt instruments

which are not intended to be held to

maturity that have steadily

determinable are classified as AFS and recorded at fair value.

Dokumen terkait