E. Klasifikasi atas instrumen keuangan (lanjutan)
18. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Mutasi dari 1 Januari 2014 Saldo Saldo
sampai 31 Desember 2014 Awal Penambahan*) Pengurangan Reklasifikasi Akhir
Biaya Perolehan/Nilai Revaluasi Pemilikan langsung
Tanah 2.807.067 16.540 (1) 15.518 2.839.124
Bangunan 2.591.342 302.313 (217) 415.890 3.309.328
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 6.374.639 233.843 (12.602) 525.301 7.121.181
Kendaraan bermotor 259.936 19.489 (2.981) 2.746 279.190
Aset dalam penyelesaian 1.212.770 1.678.539 (6.120) (959.455) 1.925.734
13.245.754 2.250.724 (21.921) - 15.474.557
Aset sewa guna usaha 12.495 - - - 12.495
13.258.249 2.250.724 (21.921) - 15.487.052
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung
Bangunan 1.283.489 167.693 (217) (5) 1.450.960
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 4.206.743 753.453 (12.096) 5 4.948.105
Kendaraan bermotor 120.909 39.034 (2.947) - 156.996
5.611.141 960.180 (15.260) - 6.556.061
Aset sewa guna usaha 1.510 625 - - 2.135
5.612.651 960.805 (15.260) - 6.558.196
Nilai buku bersih Pemilikan Langsung
Tanah 2.839.124
Bangunan 1.858.368
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer 2.173.076
Kendaraan bermotor 122.194
Aset dalam penyelesaian 1.925.734
8.918.496
Aset sewa guna usaha 10.360
8.928.856
*) Termasuk dalam mutasi penambahan aset tetap adalah penambahan biaya perolehan aset tetap sebesar Rp33.622 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp20.140 yang berasal dari konsolidasi entitas anak, InHealth sejak tanggal 2 Mei 2014.
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut (lanjutan):
Mutasi dari 1 Januari 2013 Saldo Saldo
sampai 31 Desember 2013 Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir
Biaya Perolehan/Nilai Revaluasi Pemilikan langsung
Tanah 2.783.546 47.715 (27.265) 3.071 2.807.067
Bangunan 2.402.634 65.009 (158.851) 282.550 2.591.342
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 5.511.558 249.920 (66.842) 680.003 6.374.639
Kendaraan bermotor 234.601 35.238 (13.109) 3.206 259.936
Aset dalam penyelesaian 995.931 1.186.506 (837) (968.830) 1.212.770
11.928.270 1.584.388 (266.904) - 13.245.754
Aset sewa guna usaha 12.495 - - - 12.495
11.940.765 1.584.388 (266.904) - 13.258.249
Akumulasi Penyusutan Pemilikan langsung
Bangunan 1.267.706 113.110 (97.327) - 1.283.489
Perlengkapan, peralatan kantor
dan komputer 3.575.089 669.855 (38.201) - 4.206.743
Kendaraan bermotor 94.395 38.603 (12.089) - 120.909
4.937.190 821.568 (147.617) - 5.611.141
Aset sewa guna usaha 885 625 - - 1.510
4.938.075 822.193 (147.617) - 5.612.651
Nilai buku bersih Pemilikan Langsung
Tanah 2.807.067
Bangunan 1.307.853
Perlengkapan, peralatan kantor dan komputer 2.167.896
Kendaraan bermotor 139.027
Aset dalam penyelesaian 1.212.770
7.634.613
Aset sewa guna usaha 10.985
7.645.598
Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
2014 2013
Bangunan 1.045.831 638.895
Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi 577.528 427.977
Perlengkapan dan inventaris kantor 260.958 106.833
Kendaraan bermotor 6.876 2.746
Lain-lain 34.541 36.319
1.925.734 1.212.770
Estimasi persentase tingkat penyelesaian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2014 untuk komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi adalah berkisar 32% - 95% dan 31 Desember 2013 adalah berkisar 20% - 97%.
Lain-lain
a. Pada tanggal 22 Februari 1990, Bank menandatangani perjanjian Kerjasama Operasional (KSO) dengan PT Pakuwon Jati, dimana PT Pakuwon Jati akan mendirikan bangunan pusat perbelanjaan dan gedung perkantoran 17 lantai beserta fasilitas pendukung lainnya di atas tanah milik Bank Mandiri yang terletak di Jalan Basuki Rachmat No. 2, 4, 6 Surabaya. PT Pakuwon Jati dimaksud berhak untuk menggunakan bangunan tersebut selama 22 tahun. Pada tanggal
Lain-lain(lanjutan)
Kemudian melalui Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Sementara No. 05 Tanggal 21 Februari 2012, pengembang masih dapat memanfaatkan bangunan tersebut melalui bentuk penyewaan ruangan dengan jangka waktu 1 tahun, yaitu sampai dengan 20 Februari 2013. Pada tanggal 20 Februari 2013, perjanjian tersebut telah diperpanjang hingga 20 Februari 2014. Sesuai Akta Perubahan Perjanjian Pemanfaatan Sementara No. 02 tanggal 2 April 2014, perjanjian tersebut diperpanjang kembali sejak tanggal 21 Februari 2014 hinggal 20 Februari 2015. Namun demikian Bank memiliki hak untuk menghentikan sewaktu-waktu Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan Sementara apabila Bank akan memanfaatkan sendiri bangunan tersebut atau jika akan dilakukan pengalihan hak kepada pihak ketiga.
Bank memiliki Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan dan Penyerahan (“Perjanjian BOT”) dengan PT Duta Anggada Realty Tbk. (“Duta Anggada”) berdasarkan Akta No. 105 tentang Perjanjian BOT tertinggal 24 Mei 1991, yang diubah telah diubah dengan Akta No. 70 Addendum I atas Perjanjian BOT tertanggal 14 Juni 1991 dan akta No. 65 Addendum II atas perjanjian BOT tertanggal 21 Desember 2011. Perjanjian tersebut, antara lain, mengatur pembangunan dan pengelolaan dua buah Menara masing-masing setinggi 27 lantai perkantoran oleh Duta Anggada di atas tanah milik Bank Mandiri. Jangka waktu pengelolaan Gedung Menara 1 dan Gedung Menara 2 oleh Duta Anggada berakhir masing-masing pada tanggal 15 Mei 2014 dan 15 Mei 2016.
Pada tanggal 19 Mei 2014 telah dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima Bangunan Menara Mandiri I dan pada saat yang sama telah ditandatangani Akta No.43 tanggal 19 Mei 2014 tentang Perjanjian Pemanfaatan Sementara antara Bank Mandiri dengan Duta Anggada, dimana perjanjian tersebut memberikan hak kepada Duta Anggada untuk melakukan pengelolaan atas Gedung Menara Mandiri I sampai dengan tanggal 15 Mei 2016 disertai hak dan kewajiban para pihak.
b. Penilaian pada nilai wajar tanah dan bangunan yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2014 adalah dengan menggunakan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP). NJOP dianggap sebagai estimasi terbaik yang mencerminkan nilai wajar. Pada tanggal 31 Desember 2014, NJOP tanah dan bangunan yang dimiliki Bank masing-masing bernilai Rp17.899.621 dan Rp3.470.513. Selain untuk tanah dan bangunan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar aset tetap dengan nilai tercatatnya.
c. Hak atas tanah diperoleh berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) yang dapat diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2015 sampai 2039. Mengacu pada praktek di masa lampau, Grup memiliki keyakinan dapat memperpanjang HGB tersebut.
d. Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank Mandiri telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah, aset dalam penyelesaian dan aset sewa guna usaha) untuk menutupi kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian dan bencana alam kepada PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Dayin Mitra Tbk., PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Jasatania, PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Jasaraharja Putera, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Rama Satria Wibawa, PT Asuransi Ramayana Tbk., PT Asuransi Staco Mandiri (dahulu PT Asuransi Staco Jasapratama), PT Asuransi Wahana Tata, PT Caraka Mulia, PT Estika Jasatama, PT Gelora Karya Jasatama, PT Krida Upaya Tunggal, PT Mandiri AXA General Insurance (dahulu PT Asuransi Dharma Bangsa), PT Sarana Lindung Upaya, PT Asuransi Bosowa Periskop, PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967, PT Asuransi Astra Buana, PT Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Tugu Pratama, PT Central Asia Raya dan PT Axa Mandiri Financial Services dengan nilai jumlah pertanggungan asuransi berkisar Rp5.560.233 dan USD1.213.609 (nilai penuh) (2013: Rp3.931.075 dan USD92.520.780 (nilai penuh)). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi atas aset tetap yang dipertanggungkan.
e. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
2014 2013
- Perangkat lunak 1.221.468*)
1.005.320*)
- Goodwill 423.115 154.935
1.644.583 1.160.255
*) Setelah nilai amortisasi sebesar masing-masing Rp1.575.399 dan Rp1.354.113 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Perangkat lunak diamortisasi selama umur ekonomis yaitu 5 tahun (lihat Catatan 2.r.i).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, termasuk dalam perangkat lunak adalah aset dalam penyelesaian masing-masing sebesar Rp374.844 dan Rp314.410. Estimasi persentase tingkat penyelesaian perangkat lunak pada tanggal 31 Desember 2014 adalah berkisar 15% - 95% (2013: 5% - 95%).
Goodwill merupakan selisih antara nilai perolehan dengan nilai wajar dari aset Entitas Anak yang diakuisisi. Kenaikan angka Goodwill di tahun 2014 timbul dari akuisisi InHealth (Entitas Anak) di bulan Mei 2014 (lihat Catatan 1g). Secara berkala Goodwill dievaluasi terhadap penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat penurunan nilai atasGoodwill.