• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASET TETAP (lanjutan) FIXED ASSETS ( continued) Penyusutan aset tetap dialokasikan sebaga

Dalam dokumen AALI LKT Audited Desember 2013 (Halaman 37-39)

berikut:

Depreciation of fixed assets was allocated as follows:

2013 2012

Beban produksi 299,047 239,741 Costs of production

General and administrative

Beban umum dan administrasi 68,969 59,602 expenses

Tanaman belum menghasilkan 47,496 42,631 Immature plantations

415,512 341,974

Bangunan, mesin dan alat pengangkutan

diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp 8.523 miliar (2012: Rp 5.279 miliar) yang menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.

Buildings, machinery and vehicles are covered by insurance against losses from fire and other risks for a total coverage of Rp 8,523 billion (2012: Rp 5,279 billion), which in the opinion of management is adequate to cover possible losses arising from such risks.

Dari sisi anggaran biaya konstruksi pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dalam penyelesaian rata-rata telah mencapai persentase penyelesaian kurang lebih 60% dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2014 (2012: kurang lebih 67% dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2013).

Based on budgeted construction cost at statements of financial position date, the construction in progress had an average percentage of completion of approximately 60% and is expected to be completed in 2014 (2012: approximately 67% and is expected to be completed in 2013).

Hak atas tanah berupa HGU dan Hak Guna Bangunan (HGB) dengan masa berlaku sampai dengan tahun antara 2014 dan 2099. Manajemen berkeyakinan bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui.

Land rights are in the form of HGU and Building Usage Right (HGB) titles which will expire within 2014 to 2099. Management believes the land rights can be renewed.

Nilai wajar aset tetap pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebesar Rp 7.622 miliar (2012: Rp 6.115 miliar). Perbedaan signifikan terhadap nilai tercatat aset tetap pada aset tanah dan bangunan, sedangkan terhadap aset tetap lainnya tidak berbeda signifikan.

The fair value of fixed assets at the statements of financial position date amounted to Rp 7,622 billion (2012: Rp 6,115 billion). The significant difference with carrying amount of the fixed assets was on land and buildings, whereas on the other fixed assets they were not significantly different.

Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 850 miliar (2012: Rp 621 miliar).

The acquisition costs of fixed assets which have been fully depreciated and still being used amounted to Rp 850 billion (2012: Rp 621 billion). Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat

penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut.

Management is of the view that there has been no impairment in the carrying amounts of fixed assets.

Akun ini merupakan perkebunan plasma yang

masih dalam tahap pengembangan dan

perkebunan plasma yang telah diserahterimakan kepada petani plasma.

This account represents plasma plantations which are still in development stage and plasma plantations which have been handed over to plasma farmers.

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha untuk perkebunan diberikan apabila perusahaan inti bersedia mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, disamping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri.

In accordance with Indonesian government regulations, the nucleus is granted plantation land rights if the nucleus develops plantations for local plasma farmers, as well as developing its own plantations.

Beberapa entitas anak mengembangkan

perkebunan plasma dengan pola Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA). Pengembangan perkebunan plasma didanai sendiri atau dapat didanai dengan kredit investasi yang disalurkan kepada entitas anak oleh bank.

Some subsidiaries have been developing plasma plantations under “Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya” (KKPA) scheme. The development of plasma plantations is self-funded or can be financed by investment credits, the funds for which are given directly to the subsidiaries by the banks. Pada pola KKPA, perjanjian kredit investasi

ditandatangani oleh petani plasma melalui Koperasi Unit Desa (KUD) sebagai perwakilannya. Pada saat perkebunan plasma menghasilkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Pemerintah, perkebunan plasma tersebut akan diserahterimakan ke petani plasma (“serah terima perkebunan plasma”).

In the KKPA scheme, the investment credit agreements are signed by the plasma farmers through local cooperatives (KUD) as their representatives. When the plasma plantations are mature and meet certain criteria required by the government, the plasma plantations will be handed over to the plasma farmers (“hand over of plasma plantations”).

Nilai serah terima umumnya telah ditentukan pada saat penandatanganan perjanjian kerjasama sebesar nilai kredit investasi dan ditambah dengan jumlah yang disepakati antara perusahaan inti dengan petani plasma atas jumlah pendanaan sendiri dari perusahaan inti jika tidak didanai seluruhnya oleh bank.

The hand over value is generally determined at the inception of the cooperation agreement for a total amount of investment credit and any funding amount agreed by the nucleus and the plasma farmers should the bank financing not be fully obtained.

Fasilitas kredit investasi yang diberikan termasuk fasilitas bunga selama masa pengembangan. Kelebihan biaya pengembangan atas kredit investasi serta bunga yang dibebankan setelah

masa pengembangan, jika ada, karena

keterlambatan serah terima perkebunan plasma menjadi tanggungan entitas anak.

The investment credits include the facility for interest during development. Development cost overruns above the credit investments and interest charges after development is completed, if any, for late hand over of the plasma plantations will be borne by the subsidiaries.

Sejak serah terima perkebunan plasma, petani plasma berkewajiban menjual hasil panennya kepada entitas anak sebagai perusahaan inti. Kredit investasi dicicil melalui jumlah persentase tertentu yang dipotong entitas anak dari penjualan tersebut.

After the hand over of the plasma plantations, the plasma farmers are obliged to sell their crops to the subsidiaries as nucleus. The investment credits will be repaid through certain percentage amounts withheld by the subsidiaries on the related sales.

Kredit investasi tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma serta semua aset yang berada di atasnya, piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa yang akan datang.

The investment credit facilities are secured by plasma plantations and all assets located on the plantations, future receivables from sales of the plasma crops.

13. PERKEBUNAN PLASMA(lanjutan) 13. PLASMA PLANTATIONS(continued)

Dalam dokumen AALI LKT Audited Desember 2013 (Halaman 37-39)

Dokumen terkait