• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI DAN TUGAS ASHIGARU DALAM SITUASI PERANG PADA ZAMAN KAMAKURA HINGGA ZAMAN EDO

3.4 Ashigaru Sebagai Garda Depan Dalam Perang

Ilustrasi mengenai ashigaruyang dramatis ketika pada tahun 1575 Oda Nobunaga meraih kemenangan pada perang Nagashino. Nobunaga, yang diharapkan bisa menghancurkan pasukan berkuda yang ditujukan padanya oleh samurai ternama dari klan Takeda, membuat tiga baris para penembaknya dan di lindingi oleh barisan

29

pertahanan yang sedikit longgar. Dalam perlindungan oleh para samurai yang paling tangguh, ashigaru menembakkan peluru kearah para pasukan berkuda, membunuh dan mengacaukan barisan pertahanan lawan hingga menyisakan sisanya untuk para samurai bantai.

Walau para penembak paling banyak digunakan hingga berjam jam dalam peperangan, tetapi bukan mereka yang memenangkan peperangan, tetapi Nagashino menunjukkan bahwa peperangan bisa dimenangkan dengan memadukan para ashigaru dan para samurai dengan kepemimpinan yang tegasAshigaru dalam perang

Ashigaru memiliki peran penting di medan peperangan. Di topik ini saya akan membahas melalui 2 arah, yaitu secara teoritikal dan praktikal. Teori-teori ini meliputi beberapa material seperti efektifitas senjata api ditambah matsudaira rekomendasi dalam zohyo monogatari yang mana di tulis pada tahun 1649 yang berdasarkan pengalaman pertama ashigaru dalam peperangan. Secara praktik akan mengidentifikasi tanggung jawab dari ashigaru berdasarkan cerita pada masa nya. Laporan ini terhitung sangat jarang dan sangat jarang kita temui pembahasan tentang keterlibatan ashigaru dalam konteks apapun.

Salah satu area yang paling penting dalam teori kemiliteran pada abad ke 16 di jepang adalah banyaknya jenis jenis atau model dari medan peperangan. Kebanyakan terlihat seperti model china kuno, tapi semuanya itu memiliki beberapa tambahan, hal yang umum pada bagian belakang yang dikelilingi oleh para penjaga , pasukan berkuda yang siap menyerang, dan barisan depan yang di isi samurai yang gagah

30

berani dan pasukan ashigaru yang dilindungi oleh para penombak ashigaru, pasukan di bagian sayap yang sangat besar dan kesatuan pasukan yang paling belakang.

Kereta yang mengangkut semua barang-barang keperluan perang akan di iring dan dijaga di tempat belakang. Setiap unit akan berkomunikasi satu dengan yang lain melalui tsukai-ban(pasukan elit samaurai) yang bertugas sebagai pembawa pesan.

A.Pasukan Penembak

Dimanapun medan pertempurannya, pasukan senjata api adalah yang pertama kali menghadapi bentrokan dan saling tembak dalam peperangan dan itu terjadi antara setiap pasukan penembak dari kubu yang berperang dan jarak tembak maksimum hanya berjarak 100m, dan para penembak yang merupakan ashigaru dikomandani oleh kaptennya yang dibawahi oleh seorang samurai.

Para pasukan penembak itu biasanya ditempatkan di bagian yang paling depan dari para pasukan samurai, dan itu merupakan posisi yang sangat bagus untuk mengetahui kapan harus menembak untuk mengacak barisan pertahanan lawan. Dan tepat setelah pasukan musuh sudah tak teroganisir lagi, pasukan penombak ashigaru akan menyerang, bersamaan dengan para samurai yang menyerang dengan semangat baik yang berjalan kaki atau yang mengendarai kuda.

31

Sementara hal itu terjadi, pasukan ashigaru yang paling depan juga mengorganisir serangan di bawah perlindungan penombak ashigaru, dan pada saat yang bersamaan juga pasukan pemanah ashigaru memberikan bantuan dengan menembakan setiap anak panah yang dimiliki, sementara para penembak mengisi ulang senapannya.

Pada tahun 1570 –an para biksu Negoroji, yang berusaha memperoleh salah satu dari ketiga Harquebus Portugis di Tenageshima bukan hanya sekedar membuat senjata ini tetapi dengan cepat dan secara efekktif juga menggunakannyasekalipun sulit diketahui kapan tepatnya para penembak senjata api disusun mereka dalam barisan , mereka di dokumentasikan memimpin sebuah pasukan yang berkekuatan 300 orang penembak, dan mereka mengalahkan saudara Nobunaga

B.Pertarungan Tangan kosong

Dalam zohyo monogatari juga menjelaskan ketika musuh sudah mencapai barisan pertahanan senjata api menjadi yang belum di isi ulang tidak bisa digunakan karna butuh waktu untuk mengisi ulang. Jadi para pasukan penmbak harus siap bertarung dengan menggunakan tangan ksong tapi masih dalam perlindungan para penombak ashigaru. Hal itu seiring perintah yang didapat ashigaru untuk menyiapkan diri akan pertempuran jarak dekat dan secara langsung untuk menghunuskan pedang ke tubuh musuh. Salah satu tanggungjawab yang paling lama dan yang paling berguna yang dipegang oleh ashigaru di medan peperangan adalah ketika kluarga kuroda

32

menjelaskan pertarungan kimhae pada tahun1592, dideskripsikan bahwa kemampuan dari para penembak ashigaru sangat luar biasa dalam pertempuran jarak dekat.

C.Pasukan pemanah ashigaru

Ketika pasukan jepang berada diluar benteng pertahann dan mendapat serangan, mereka segera bergegas lari mendekat ke benteng dan pada saat jarak mereka sudah pada jarak yang tepat dari benteng pertahanan, pasukan pemanah ashigaru mengambil tindakan dan menyelamatkan parukan jepang tersebut dari musuh yang menyerang.

Dalam hal pembagian posisi dalam pasukan pemanah, satu orang pemanah berdiri diantara dua orang penembak untuk melindungi penembak pada saat mengisi ulang senapannya. Anak panah bisa dilepaskan tepat diantara dua orang penembak itu ditujukan untuk mengisi kerapuhan pada saat mengisi ulang senapan.

Setiap pasukan pemanah pada dasarnya di harapkan atau memprioritaskan tembakannya pada kaveleri lawan.

Sama halnya seperti para pasukan penembak, pasukan pemanah juga sangat mumpuni untuk menghadapin konfrontasi dalam jarak dekat hingga kemampuan mereka bukan hanya unggul dalam pertempuran jarak jauh tetapi begitu juga dalam jarak dekat.

33 D.Pasukan penombak

Pasukan asigaru yang terakhir yang dibahas dalam zohyo monogatari adalah pasukan penombak. Sebuah pasukan yang sangat terlatih dan disiplin karena tombak yang mereka gunakan jika tidak dilakukan dengan professional bukan hanya bisa melukai musuh tetapi jiuga bisa melukai teman sendiri.

Pada masa peperangan itu, ketika pasukan penembak dan pasukan pemanah telah selesai, pasukan penombak akan mengambil alih posisi kosong yang ditinggalkan oleh pasukan penembak dan pemanah.

Tidak seperti tombak yang dimiliki para samurai yang hanya digunakan untuk menusuk dalam pertarungan satu lawan satu, tombak yang digunakan para ashigaru biasanya digunakan dalam skala yang besar dan dalam koordinasi dan timing yang tepat tanpa pengecualian. Sangat dianjurkan dalam seluruh pertarungan di jepang untuk membunuh kave;eri musuh atau para pembawa pesan musuh yang mengendarai kuda dengan mengarahkan tombak ke dada kuda yang dinaiki nya hingga apengendaranya jatuh ke tanah dan segera dihabisin.

Pada barisan paling depan para penombak berbaris dengan koordinasi yang tepat dan membentuk pertahanan dengan menancapkan bagian belakang tombaknya ketanah dan mengangkat ujung tombaknya yang runcing kearah dada kuda yang menyerang kearah mereka hingga pasukan paling depan musuh yang menyerang terlebih dahulu lebih mudah dijatuhkan.

34

Ashigaru sering kali menjadi garda terdepan dalam susunan militer saat situasi perang pada zaman kamakura hingga zaman edo, para penombak misalnya,mereka adalah tulang punggung pasukan karena menciptakan sebuah tembok tegak yang tidak dapat ditembus oleh pasukan berkuda. Panglima perang memerlukan dana dan perbekalan yang cukup untuk melatih pasukan Ashigaru untuk dapat berlatih berbaris bersama dan mengkoordinasikan penggunaan tombak sehingga para ashigaru lebih piawai dalam mempertahankan barisan sebagai pasukan garda terdepan.

35

BAB IV

Dokumen terkait