BAB II KAJIAN TEORI
B. Keterampilan Komunikasi Interpersonal
2. Aspek-Aspek dalam Komunikasi Interpersonal
Jalaluddin Rakhmat (2005: 129) menyatakan dalam komunikasi interpersonal selain melibatkan dua orang yang bertatap muka, ada beberapa aspek penting yang mendukung keberhasilan komunikasi interpersonal, yaitu:
a. Rasa Percaya
Dengan adanya rasa percaya ini menjadikan orang lain terbuka dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya terhadap individu, sehingga akan terjalin hubungan yang akrab dan berlangsung secara mendalam. b. Sikap Suportif
Sikap suportif adalah penyampaian perasaaan dan presepsi tanpa menilai. Dalam sikap ini yang akan tampak adalah sebagai berikut :
1) Orientasi masalah adalah mengkomunikasikan keinginan untuk
bekerja sama mencari pemecahan masalah.
2) Spontanitas, yaitu sikap jujur dan tidak mau menyelimuti motif
yang terpendam.
27
4) Persamaan adalah sikap yang menganggap sama derajatnya,
menghargai dan menghormati perbedaan pandangan dan keyakinan yang ada.
5) Profesionalisme adalah kesediaan untuk meninjau kembali
pendapatnya dan bersedia mengakui kesalahan. c. Sikap Terbuka
Sikap terbuka amat besar pengaruhnya dalam berkomunikasi yang efektif. Karakteristik sikap terbuka yang dimiliki oleh individu meliputi:
1) Menilai pesan secara objektif. 2) Berorientasi pada isi.
3) Mencari informasi dari berbagai sumber.
4) Lebih bersifat profesional dan bersedia merubah kepercayaan. 5) Mencari pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian
kepercayaan.
Dalam buku Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi (Husein Umar, 1998: 26) disebutkan bahwa, dalam komunikasi interpersonal terdapat beberapa aspek yang penting dalam keefektifan komunikasi, yaitu:
a. Keterbukaan
Yaitu keinginan untuk terbuka serta mau menanggapi secara jujur dari lawan bicara.
28 b. Empati
Mencoba merasakan perasaan yang sama dengan lawan bicara. c. Dukungan
Mencoba untuk tidak mengkritik atau menyerang isi pembicaraan, akan tetapi mendukung isi pembicaraan walau hanya dengan tepukan atau sekedar menganggukkan kepala.
d. Kepositifan
Kepositifan maksudnya adalah, jika seseorang mempunyai perasaan kepada orang lain dan dikomunikasikan kepada orang orang lain maka akan terjadi mata rantai perasaan negatif kepada orang tersebut, akibatnya komunikasi akan terganggu.
e. Kesamaan
Walaupun dalam kenyataannya manusia tidak ada yang sama, sekalipun mereka kembar, maka komunikasi antarpribadi akan lebih efektif jika terjadi dalam suasana kesamaan. Dengan cara ini diharapkan terdapat pengenalan tak terucapkan, sehingga terjadi rasa hormat dan saling menghargai.
Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa aspek- aspek yang penting dalam komunikasi interpersonal yaitu melingkupi rasa percaya, sikap suportif, sikap terbuka, kepositifan, empati, dukungan, dan kesamaan. Aspek- aspek tersebut yang mempunyai sumbangsih besar dalam menyusun instrumen komunikasi interpersonal.
29
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan salah satu komunikasi yang sering terjadi dalam masayarakat, pada hakikatnya komunikasi interpersonal tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Menurut Sri Mulyani (2008: 44) faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Kecakapan komunikator
Komunikator yang baik adalah komunikator yang dapat menguasai cara-cara menyampaikan buah pikiran, mudah dimengerti, sederhana, baik secara lisan maupun tertulis. Kecakapan komunikator ditunjukkan dengan adanya beberapa hal sebagai berikut:
1) Cakap dalam memilih lambang atau simbol yang tepat untuk mengungkapkan buah pikiran.
2) Bisa membangkitkan minat para pendengarnya. 3) Pandai menarik perhatian.
4) Dapat memancing lawan bicara untuk dapat mengemukakan pendapatnya.
5) Tidak berbelit-belit dalam menyampaikan pesannya b. Sikap Komunikator
Sikap komunikator yang baik akan memperlancar suatu proses komunikasi. Sikap komunikator yang mempengaruhi komunikasi antara lain:
30
1) Sikap yang ramah, lembut, sabar dan sopan akan memperlancar komunikasi, sedangkan sikap sombong dan angkuh akan menyebabkan pendengar enggan dan menolak uraian komunikator. 2) Cara duduk yang angkuh, tidak mau mendengar orang lain adalah
cara atau sikap yang tidak terpuji.
3) Sikap ragu-ragu bisa menyebabkan pendengar kurang percaya terhadap komunikator.
4) Sikap tegas yang ditampilkan harus bersumber pada hubungan kemanusiaan yang baik, sehingga pendengar percaya terhadap uraian komunikator.
5) Semakin baik hubungan antar manusia seseorang maka memperlancar arus komunikasi.
6) Beberapa sikap yang mendukung berhasilnya komunikasi adalah : sikap terbuka, muka manis, saling percaya, rendah hati dan dapat menjadi pendengar yang baik.
c. Pengetahuan Komunikator
Keberhasilan dari komunikasi dipengaruhi kekayaan pengetahuan pihak komunikator. Semakin dalam komunikator menguasai masalah akan semakin baik dalam memberikan uraian-uraiannya.
d. Sistem Sosial
Komunikasi dipengaruhi pula oleh sistem sosial. Misalnya pembicaraan seorang bawahan terhadap atasan akan berbeda dengan pembicaraan kepada teman setingkat. Demikian pula bagi mereka yang
31
bicara di depan masyarakat tertentu, mereka akan menyesuaikan pula sifat-sifat masyarakat tadi. Hal ini sangat penting untuk menghindari adanya suatu kesenjangan.
e. Konsekuensi dan keseimbangan
Keterangan-keterangan yang disampaikan jangan sampai bertentangan satu dengan lainnya atau berbeda dengan keterangan atau informasi yang telah dikirim. Apabila terpaksa harus terjadi demikian, harus ada penegasan pencabutan, bahwa informasi yang terdahulu salah. Pemberian informasi juga harus seimbang dengan kenyataan- kenyataan yang ada dan disesuaikan pula dengan tujuan komunikasi. f. Keseragaman
Dalam melakukan komunikasi hendaknya dengan menggunakan istilah-istilah, pengertian-pengertian, kode-kode tertentu untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dan kesimpangsiuran.
g. Kepribadian
Orang yang mempunyai kepribadian introvert dan pemalu serta kurang pergaulan, biasanya kurang lancar dalam melakukan komunikasi dengan orang lain.
h. Kecerdasan Emosi
Orang yang cerdas emosi lebih mampu untuk berkomunikasi dengan orang lain dibandingkan dengan orang yang kurang cerdas emosi. Orang yang cerdas emosi mempunyai kesadaran emosi, mampu mengendalikan, tenang dan stabil, berfikir positif, bisa memahami
32
orang lain dan pandai bergaul, sehingga orang yang cerdas emosi mampu melakukan komunikasi dengan lancar.
i. Pengaruh komunikasi lain.
Pengaruh komunikasi yang lain terutama dalam komunikasi lisan adalah suara mantap, ucapan jelas, intonasi suara yang tidak monoton akan lebih banyak menarik perhatian atau minat pendengar. Selain itu pengalaman dan pendidikan berpengaruh terhadap komunikasi interpersonal dapat mendukung kualitas suatu pembicaraan, orang yang berpengalaman dalam berkomunikasi dan mempunyai pengetahuan yang baik akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
Menurut A. G. Lunandi (1994: 85) ada enam faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal. Faktor-faktor tersebut adalah : a. Citra Diri (Self Image)
Setiap manusia merupakan gambaran tertentu mengenai dirinya, status sosialnya, kelebihan dan kekurangannya. Dengan kata lain citra diri menentukan ekspresi dan persepsi orang. Manusia belajar menciptakan citra diri melalui hubungannya dengan orang lain, terutama manusia lain yang penting bagi dirinya.
b. Citra Pihak Lain (The Image of The Others)
Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang berkomunikasi. Di pihak lain, yaitu orang yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas bagi dirinya. Kadang dengan orang yang satu komunikatif lancar, tenang, jelas dengan orang lainnya tahu-tahu
33
jadi gugup dan bingung. Ternyata pada saat berkomunikasi dirasakan campur tangan citra diri dan citra pihak lain.
c. Lingkungan Fisik
Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena setiap tempat ada norma sendiri yang harus ditaati. Disamping itu suatu tempat atau disebut lingkungan fisik sudah barang tentu ada kaitannya juga dengan kedua faktor di atas.
d. Lingkungan Sosial
Sebagaimana lingkungan, yaitu fisik dan sosial mempengaruhi tingkah laku dan komunikasi, tingkah laku dan komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan, setiap orang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat berada, memiliki kemahiran untuk membedakan lingkungan yang satu dengan lingkungan yang lain.
e. Kondisi
Kondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang sakit kurang cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosi yang kurang stabil, komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi berlangsung timbal balik. Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi pengiriman komunikasi juga penerima.
f. Bahasa Badan
Komunikasi tidak hanya dikirim atau terkirim melalui kata-kata yang diucapkan. Badan juga merupakan medium komunikasi yang kadang sangat efektif kadang pula dapat samar. Akan tetapi dalam hubungan
34
antara orang dalam sebuah lingkungan kerja tubuh dapat ditafsirkan secara umum sebagai bahasa atau pernyataan.
Menurut Jalaluddin Rakhmat (2005: 80) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh faktor persepsi interpersonal; konsep diri; atraksi interpersonal; dan hubungan interpersonal.
a. Persepsi interpersonal
Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. b. Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri merupakan faktor yang sangat penting dalam terwujudnya komunikasi interpersonal, karena seseorang yang konsep diri positif akan mampu mengeluarkan pendapat atau gagasan pada orang lain. c. Atraksi interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Semakin besar seseorang tertarik kepada orang lain maka kecenderungan untuk berkomunikasi semakin besar. d. Hubungan interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk mengungkapkan
35
dirinya, makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka faktor-faktor yang dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal, faktor-faktor tersebut meliputi kecakapan komunikator, sikap komunikator, pengetahuan komunikator, sistem sosial, konsekuensi keseimbangan, keseragaman, kepribadian, kecerdasan emosi, sikap suportif, sikap terbuka, persepsi diri, konsep diri, hubungan interpersonal, atraksi interpersonal dan pengaruh komunikasi lain.