• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

3.3. Desain Siste m Pe ngukuran Sumbe r Daya Manusia se bagai Human Capital

3.3.2. Aspek Mone te r

Mengukur sumber daya manusia berdasarkan aspek moneter ini untuk memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai SDM dan mempermudah pengambilan keputusan yang berubungan dengan sumber daya manusia.

Perusahaan telah mengeluarkan banyak uang untuk merekrut, melatih, serta mengembangkan tenaga kerja. Karena besarnya pengeluaran yang dikeluarkan, maka akan lebih efisien apabila perusahaan memasukkan pengeluaran tersebut sebagai suatu investasi, mengingat kemampuan dari sumber daya manusia itu untuk memberikan manfaat bagi perusahaan dimasa yang akan datang sehingga sebaiknya pengeluaran tersebut harus dikapitalisasi perusahaan.

Biaya perekrutan dan biaya pelatihan yang dikeluarkan oleh perusahaan pada saat ini dibebankan sebagai biaya periode berjalan yang dimasukkan ke dalam pos biaya administrasi dan biaya lain-lain. Seharusnya biaya tersebut dikapitalisasi menjadi investasi sumber daya manusia mengingat bahwa biaya-biaya tersebut akan mendatangkan manfaat bagi perusahaan pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

Biaya-biaya sumber daya manusia yang oleh perusahaan dicatat sebagai bagian dari biaya administrasi dan biaya lain-lain pada periode berjalan akan dipisahkan terlebih dahulu dari pos biaya administrasi dan biaya lain-lain, dan kemudian dicatat sebagai aktiva sumber daya manusia.

Setelah biaya sumber daya manusia dikapitalisasi dan dicatat sebagai aktiva sumber daya manusia. Nilai aktiva sumber daya manusia harus diamortisasi untuk menunjukkan berapa yang menjadi beban periode sekarang dan berapa yang akan dibawa periode mendatang sebagai aktiva. Petunjuk dasar dalam mengamortisasi aktiva sumber daya manusia adalah mengamortisasi masa manfaat yang diharapkan atau yang diperkirakan.

Pengukuran ini terdiri dari 2 kategori yaitu:

1. Return on investment (ROI)

ROI adalah suatu ukuran dalam bentuk keuntungan moneter yang diperoleh oleh suatu organisasi setelah jangka waktu tertentu sebagai timbal balik terhadap investasi yang dilakukan perusahaan (Carr, 1999). Dan hasil dari perhitungan ROI yang telah dikapitalisasi akan dibandingkan dengan ROI yang tidak melakukan kapitalisasi terhadap biaya tersebut untuk melihat perbedaan yang terjadi. Adapun rumus dari return on investment adalah sebagai berikut:

ROI =

Aset Total

Laba

Untuk ROI yang dikapitalisasi, laba perusahaan akan bertambah sebesar biaya sumber daya manusia dan total aset juga akan bertambah sebesar biaya sumber daya manusia.

2. Economic Value Added (EVA)

Economic Value Added (EVA) memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan. Economic Value Added (EVA)merupakan ukuran terbaik untuk proses, karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau stategi manajemen. Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan hanya akan memberi aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan. Diharapkan pemilik perusahaan dapat mendorong manajemen untuk mengambil tindakan atau strategi yang value added karena hal ini memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan baik. Economic Value Added

membantu manajemen dalam hal menetapkan tujuan internal perusahaan supaya tujuan berpedoman pada implikasi jangka panjang dan bukan jangka pendek saja.7

7

Burns, Alvin C and Bush R.F. 2000. Marketing Research. 3th ed. En glewood Cliff, New Jersey:

Prentice-Hall.

Manajemen dapat melakukan banyak hal untuk menciptakan nilai tambah tetapi pada prinsipnya EVA akan menigkat jika manajemen melakukan satu dari tiga hal berikut (Utomo, 1993:37) antara lain:

1. Meningkatkan laba operasi tanpa adanya tambahan modal

2. Menginvestasikan modal baru kedalam proyek yang mendapat Return lebih besar dari biaya modal yang ada.

Laba operasi perusahaan dapat ditingkatkan tanpa adanya tambahan modal, berarti manajemen dapat menggunakan aktiva perusahaan secara efisien untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Selain itu dengan berinvestasi ke proyek-proyek yang menerima return lebih besar daripada biaya modal (cost of capital) yang digunakan berarti manajemen hanya mengambil proyek yang bermutu dan meningkatkan nilai perusahaan. EVA juga mendorong manajemen untuk berfokus pada proses dalam perusahaan yang menambah nilai dan mengeliminasi aktivitas atau proses yang tidak menambah nilai.

Economic Value Added dapat ditentukan sebagai berikut:

EVA = NOPAT – (WACC x TA)

Keterangan:

NOPAT = Net Operating Profit After Taxes

WACC = Weighted Average Cost of Capital

TA = Total aset (total modal yang diinvestasikan)

Berdasarkan rumus diatas, terlihat bahwa EVA meningkat, dan nilai tambah diciptakan ketika sebuah perusahaan dapat mencapai yang berikut ini:

1. Meningkatkan pengembalian atas modal yang ada. Jika NOPAT meningkat sedangkan WACC dan modal yang diinvestasikan tetap, EVA meningkat.

2. Pertumbuhan yang menguntungkan. Ketika sebuah investasi diharapkan mendapat pengembalian lebih besar dari WACC, nilai diciptakan.

3. Pelepasan dari aktivitas-aktivitas yang memusnahkan nilai. Modal yang iinvestasikan menurun ketika sebuah bisnis atau divisi dijual atau ditutup. Jika

penggunaan modal lebih mengganti kerugian dengan meningkatkan perbedaan NOPAT dan WACC, EVA meningkat.

4. Pengurangan biaya modal.

Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat sebagai berikut: a. Net Operating Profit After Taxes (NOPAT)

Net Operating Profit After Taxes atau laba operasi bersih setelah pajak merupakan sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki utang dan tidak memiliki aset finansial. NOPAT data dihitung dengan menggunakan rumus (Sartono, 2001:100)

NOPAT = EBIT (1-Tarif Pajak)

Earning Before Interest and Taxes (EBIT) merupakan laba perusahaan sebelum pajak dikurangi dengan beban bunga.

b. Weighted Average Cost of Capital (WACC)

Weighted Average Cost of Capital (WACC) atau biaya modal rata-rata tertimbang adalah biaya ekuitas dalam hal ini dapat menggunakan ROE dan biaya hutang masing-masing dikalikan presentasi ekuitas dan hutang dalam struktur modal perusahaan. Adapaun rumus untuk menghitung WACC adalah (Prawiranegoro Purwanti, 2008 : 35):

Keterangan:

- Debt merupakan kewajiban jangka panjang perusahaan - Equity merupakan jumlah ekuitas perusahaan

- Cost of Debt merupakan tarif yang dibayar perusahaan untuk memperoleh tambahan hutang baru jangka panjang di pasar sekarang, mengingat adanya biaya hutang

Ekuitas n penghasila pajak setelah Laba

(bunga) dibayar sebelum perusahaan memperhitungkan pajak penghasilan. Cost of debt ini dapat dihitung dengan cara:

Cost of debt = Panjang Jangka Kewajiban Bunga Biaya

- Return on Equity (ROE) dapat dihitung dengan cara: ROE =

c. Modal yang diinvestasikan

Menurut Young & O’byrne (2001:39) modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, passive tidak menanggung bunga seperti utang, upah yang akan jatuh tempo, dan pajak yang akan jatuh tempo. Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah sekuitas pemegang saham, dan kewajiban jangka panjang.

Modal yang diinvestasikan = Kewajiban jangka panjang + Ekuitas pemegang saham Perusahaan apabila memiliki nilai EVA yang positif, maka dapat dikatakan bahwa manajemen dalam perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaannya, sebaliknya apabila EVA negatif, dinamakan distructing

Dokumen terkait