• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN

6.2 Aspek Pembelian Gula Pasir Gulaku

Karakteristik responden berdasarkan aspek konsumen yaitu karakteristik konsumen yang dilihat dari berbagai faktor yang berhubungan dengan perilaku pembeliannya. Karakteristik ini dianalisis melalui tingkat kepentingan mengkonsumsi gula pasir, sumber informasi tentang Gulaku, pemberi pengaruh dalam pembelian Gulaku, keputusan pembelian Gulaku, pengambil keputusan pembelian Gulaku, lama mengkonsumsi atau membeli Gulaku, frekuensi pembelian Gulaku, warna gula pasir Gulaku yang dibeli, tempat melakukan pembelian Gulaku, faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih tempat pembelian Gulaku, perilaku konsumen Gulaku apabila Gulaku tidak tersedia. Penjelasannya sebagai berikut .

Karakteristik Umum Kategori Jumlah (orang) Persentase (%) SMP 5 5 SMU 55 55 Diploma 14 14 Sarjana 23 23 Tingkat Pendidikan Pasca Sarjana 3 3 PNS 6 6 Pegawai Swasta 26 26 Wirausaha 13 13

Ibu Rumah Tangga 43 43

Pelajar/Mahasiswa 3 3 Pekerjaan Lain-lain 9 9 < 500.000 5 5 500.001-1.000.000 12 12 1.000.001-1.500.000 15 15 1.500.001-2.000.000 11 11 2.000.001-2.500.000 23 23 2.500.001-3.000.000 6 6

Pendapatan per Bulan

6.2.1 Tingkat Kepentingan Mengkonsumsi Gula Pasir

Tingkat kepentingan mengkonsumsi gula pasir menurut konsumen mempunyai jawaban yang beragam, sebesar 60 persen konsumen memberikan jawaban mengkonsumsi gula pasir penting dalam keseharian, hal ini karena gula pasir mereka gunakan setiap hari untuk penambah rasa pada minuman seperti teh atau kopi setiap hari, ada juga yang memberikan alasan menggunakan gula pasir untuk memasak atau bikin kue.

Tabel 12. Tingkat Kepentingan Mengkonsumsi Gula Pasir Kriteria Responden (orang) Persentase (persen) Sangat Penting 18 18 Penting 60 60 Biasa 28 28 Tidak Penting 4 4

Sangat Tidak Penting 0 0

Sebanyak 28 persen konsumen menyatakan biasa dan 4 persen menyatakan tidak penting, dari hasil wawancara diketahui beberapa konsumen memang menjaga gula yang masuk ketubuh karena ada gejala diabetes, sehingga gula pasir hanya digunakan untuk tamu atau keluarga dirumah yang masih mengkonsumsi gula.

6.2.2 Gula Pasir yang Digunakan Konsumen Saat Penelitian Dilaksanakan Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel 13, konsumen yang menggunakan Gulaku saat penelitian dilaksanakan sebanyak 87 persen, sedangkan yang menggunakan gula pasir house brand sebanyak 8 persen dan saat penelitian dilaksanakan yang menggunakan gula curah sebanyak 5 persen dari total seluruh responden.

Tabel 13. Gula Pasir yang Digunakan Konsumen Saat Penelitian Dilaksanakan

Alasan kenapa responden banyak mengunakan gula pasir merek Gulaku karena menurut responden Gulaku memiliki kualitas yang bagus yang paling sering disebutkan adalah kebersihannya terjaga, rasa gula alami.

6.2.3 Sumber Informasi Konsumen Tentang Gula Pasir Gulaku

Sumber utama informasi yang diperoleh konsumen berasal dari berbagai macam sumber, antara lain iklan di televisi, iklan di surat kabar, materi promosi, relasi, dan hypermarket/supermarket/minimarket. Tabel 14 menunjukan sumber informasi konsumen tentang gula pasir Gulaku.

Tabel 14. Sumber Informasi Konsumen Tentang Gula Pasir Gulaku

Sumber Informasi Responden (orang) Persentase (persen)

hypermarket/supermarket/minimarket 50 50

Iklan TV 46 46

Relasi 2 2

Materi promosi 2 2

Iklan di Surat Kabar 0 0

Total 100 100

Berdasarkan Tabel 14 yang menjadi sumber utama informasi bagi konsumen tentang gula pasir Gulaku adalah berasal dari hypermarket/supermarket/minimarket yaitu sebesar 50 persen. Hal ini dikarenakan konsumen mendapatkan informasi saat

Gula Pasir Responden (orang)

Persentase (Persen)

Gulaku 87 87

House Brand (merek toko)

8 8

Curah 5 5

mereka berada ditempat perbelanjaan, konsumen langsung melihat gula pasir Gulaku ada pada rak tempat gula pasir dijual.

Informasi terbanyak kedua konsumen dapatkan dari iklan pada televisi sebesar 46 persen, iklan di televisi cukup memberikan pengaruh yang besar bagi responden untuk mengetahui keberadaan gula pasir Gulaku. Hal ini memperlihatkan iklan cukup efektif untuk memperkenalkan gula pasir Gulaku. Sementara itu sumber informasi yang lain kurang memberikan konsumen informasi tentang Gulaku, relasi dan materi promosi sebesar 2 persen.

6.2.4 Pemberi Pengaruh Dalam Pembelian Gulaku

Dari data yang telah dikumpulkan (Tabel 15), terlihat bahwa sebagian besar responden melakukan pembelian Gulaku berdasarkan inisiatif sendiri yaitu sebanyak 71 persen. Sementara pembelian yang berdasarkan pengaruh keluarga sebesar 20 persen, sedangkan iklan hanya memberikan pengaruh sebesar 6 persen. Hal ini menunjukan keefektifan iklan di televisi hanya sampai pada kesadaran tentang produk tersebut belum sampai pada tahap mempengaruhi untuk melakukan pembelian. Oleh karena itu sebaiknya SGC lebih banyak melakukan promosi agar bisa mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian Gulaku.

Tabel 15. Pemberi Pengaruh Dalam Pembelian Gulaku

Pemberi Pengaruh Responden (orang) Persentase (persen) Inisiatif Sendiri 71 71 Iklan 6 6 Keluarga 20 20 Penjual/tempat membeli 3 3 Total 100 100

6.2.5 Keputusan Pembelian Gulaku

Dari data yang telah dikumpulkan (Tabel 16), konsumen sebanyak 51 persen melakukan keputusan pembelian Gulaku secara terencana hal ini terjadi karena konsumen terbiasa melakukan pembelian ulang jika persediaan dirumah telah habis dalam jangka waktu tertentu. 51 persen konsumen terbiasa ketika akan berbelanja untuk merencanakan membeli gula pasir.

Tabel 16. Keputusan Pembelian Gulaku

Keputusan Pembelian Responden (orang) Persentase (persen)

Mendadak 9 9 Terencana 51 51 Tergantung Situasi 31 31 Tidak Pernah merencanakan 9 9 Total 100 100

Konsumen yang melakukan keputusan pembelian Gulaku tergantung situasi sebesar 31 persen dan sisanya sebanyak 9 persen memutuskan pembelian Gulaku secara mendadak dan tidak pernah merencanakan.

6.2.6 Pengambil Keputusan Pembelian

Pengambil keputusan dalam melakukan pembelian Gulaku didominasi oleh istri sebesar 85 persen, hal ini dikarenakan dalam pengambil keputusan pembelian untuk rumah tangga memang sebagian besar diputuskan oleh istri.

Tabel 17. Pengambil Keputusan Pembelian

Siapa yang membeli

Responden (orang) Persentase (persen) Istri 85 85 Suami 4 4 Anak 1 1 orang tua 7 7 pembantu 2 2 Sendiri 1 1 Total 100 100

6.2.7 Frekuensi pembelian Gulaku

Tabel 18 menunjukan frekuensi pembelian konsumen Gulaku di tempat penelitian. Berdasarkan tabel tersebut, frekuensi terbanyak melakukan pembelian Gulaku adalah sebulan sekali yaitu sebesar 65 persen. Frekuensi pembelian tersebut dapat dipengaruhi dari kebiasaan berbelanja masyarakat Bogor secara bulanan.

Frekuensi pembelian Gulaku sebesar 19 persen terjadi seminggu sekali dan sebesar 15 persen terjadi dua minggu sekali. Konsumen yang melakukan pembelian seminggu dan dua minggu sekali dari pengamatan biasanya membeli gula dalam jumlah yang sedikit-sedikit. Sedangkan konsumen yang membeli gula lebih dari dua bulan sekali sebesar 1 persen, hal ini dikarenakan responden dan keluarga tidak mengkonsumsi tapi gula hanya berfungsi sebagai bumbu masak.

Tabel 18. Frekuensi Pembelian Gulaku

Pembelian Ulang Responden (orang) Persentase (persen) Setiap hari 0 0 Seminggu Sekali 19 19 2 minggu sekali 15 15 Sebulan sekali 65 65 > 2 bulan sekali 1 1 Total 100 100

6.2.8 Jumlah pembelian Gulaku

Dari data yang dikumpulkan pada Tabel 19, konsumen sebesar 40 persen melakukan pembelian Gulaku sebanyak 1 kg, sedangkan sebesar 30 persen konsumen membeli Gulaku sebanyak 2 kg. Konsumen yang membeli Gulaku diatas 3 kg biasanya memiliki anggota keluarga lebih dari empat orang sehingga menggunakan gula pasir lebih banyak.

Tabel 19. Jumlah Pembelian Gulaku Banyaknya gula pasir yang

dibeli Responden (orang) Persentase (persen)

1 kg 40 40 2 kg 30 30 3 kg 17 17 4 kg 9 9 5 kg 3 3 6 kg 1 1

6.2.9 Warna Gula Pasir Gulaku yang Dibeli.

Dari penelitian ternyata konsumen lebih banyak menyukai Gulaku yang berwarna putih sebesar 68 persen, hal ini dikarenakan konsumen beranggapan gula pasir yang berwarna putih lebih bersih dan higienis. Responden yang memilih Gulaku berwarna kuning sebesar 32 persen, menurut responden Gulaku yang berwarna kuning rasanya lebih manis sehingga jika digunakan hanya sedikit saja sudah terasa manis.

Tabel 20. Warna Gulaku

Warna Gula Pasir yang Dipilih

Responden (orang) Persentase (persen) Kuning 32 32 Putih 68 68 Total 100 100

6.2.10 Tempat Melakukan Pembelian Gulaku

Konsumen sebanyak 92 persen melakukan pembelian Gulaku pada hypermarket/supermarket. Hal ini disebabkan Gulaku paling mudah didapatkan di hypermarket/supermarket dan konsumen yang peneliti ambil memang pada hypermarket dan supermarket. Responden yang melakukan pembelian Gulaku pada minimarket hanya sebesar 5 persen dan pada toko atau warung sebesar 3 persen dari total responden, dari hasil tersebut terlihat bahwa pemasaran Gulaku difokuskan hanya pada hypermarket dan supermarket karena dari hasil wawancara responden Gulaku masih sulit untuk didapatkan pada warung atau toko. pihak manajemen SGC mengatakan Gulaku memang saat ini masih difokuskan pada hypermarket dan supermarket untuk disegmnetasikan pada konsumen kelas menengah dan atas.

Tabel 21. Tempat Melakukan Pembelian Gulaku

Tempat Membeli Responden (orang) Persentase (persen)

Hypermarket/Supermarket 92 92

Minimarket 5 5

Toko/warung 3 3

Total 100 100

6.2.11 Faktor yang Menjadi Pertimbangan Konsumen Dalam Memilih Tempat Pembelian Gulaku.

Tabel 23 menunjukan bahwa faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih tempat pembelian Gulaku sebesar 82 persen karena sekalian belanja, responden yang memilih karena kualitas terjamin ada 9 persen, sedangkan karena alas an nyaman dan praktis ada 5 persen, karena dekat dengan rumah sebanyak 4 persen.

Tabel 22. Faktor yang Menjadi Pertimbangan Konsumen Dalam Memilih Tempat Pembelian Gulaku

6.2.12 Perilaku Konsumen Gulaku Apabila Gulaku Tidak Tersedia.

Perilaku konsumen apabila Gulaku tidak tersedia sebesar 79 persen konsumen menjawab akan membeli gula pasir jenis lain di tempat yang sama, dari hal tersebut dapat disimpulkan loyalitas konsumen terhadap produk kurang. Responden yang menjawab akan mencari gula pasir Gulaku di tempat lain hanya sebesar 20 persen dari total responden.

Tabel 23. Perilaku Konsumen Gulaku Apabila Gulaku Tidak Tersedia

Jika Gulaku tidak tersedia Responden (orang) Persentase (persen) Membeli gula pasir jenis lain di tempat yang

sama 79 79

Mencari gula pasir Gulaku di tempat lain 20 20

Tidak jadi membeli 1 1

Total 100 100

Pertimbangan membeli ditempat tersebut Responden (orang) Persentase (persen) Sekalian Belanja 82 82

Nyaman dan praktis 5 5

Kualitas Terjamin 9 9

Dekat dgn rumah 4 4

Pelayanan Memuaskan 0 0

BAB VII.

Dokumen terkait