• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil wawancara dengan masyarakat terdapat 16 jenis tanaman obat. Wawancara di lakukan terhadap 7 orang sampel masyarakat kawasan gunung sibuatan yang memiliki pekerjaan diantaranya sebagai pegawai negeri, wirausaha, dan petani. Masyarakat setempat mengetahui tanaman obat berdasarkan dari pengetahuan turun temurun. Data hasil tanaman obat disajikan pada tabel. 1. Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan obat yang ditemukan di kawasan gunung Sibuatan, Kecamatan Merek, Kabupten karo.

No. Nama Lokal dan Nama latin Famili Bagian

tumbuhan yang digunakan

Fungsi

1 Arbei

(Rubus reflexus ker)

Rosaceae Buah, daun, akar Diare, Ambein, 2 Bunga Kacar

(Impatiens balsamina)

Balsaminaceae Akar, daun Keputihan, peluruh haid 3 Cekala

(Nicolaia speciosa Horan.)

Zingiberaceae Daun, batang, buah, bunga

Pembersih Darah 4 Gagatan Harimau

(Vitis gracilis BL)

Vitaceae Daun Obat kuat,

sakit perut 5 Lancing

(Solanum verbacifolium)

Solanaceae Daun Obat

Terkilir 6 Lenga-lenga

(Eupatorium odoratum)

Asteraceae Daun Peluruh kencing, Kencing batu 7 Kantong Semar (Nepenthes spectabilis Danser)

Nepenthaceae Air yang di kantong semar tertutup Obat batuk, obat ngompol, demam 8 Kantong Semar

(Nepenthes Tobaica danser)

Nepenthaceae Air yang di kantong semar tertutup Obat batuk, obat ngompol, demam 9 Kantong Semar (Nepenthes Gymnamphora)

Nepenthaceae Air yang di kantong semar tertutup Obat batuk, obat ngompol, demam

No. Nama Lokal dan Nama latin Famili Bagian tumbuhan yang digunakan Fungsi 10 Kantong Semar (N. spectabilis x N. Gymnamphora)

Nepenthaceae Air yang di kantong semar tertutup Obat batuk, obat ngompol, demam 11 Rotan

(Calamus diepenhorstii Miq)

Aracaceae Batang Obat sakit perut 12 Sayat-sayat

(Leersia hexandra)

poaceae Akar Obat sakit gigi 13 Senduduk

(Melastoma candidum D. Don.)

Melastomtaceae Daun, batang, biji, akar Sariawan, bisul 14 Sibagori (Sida rhombifolia L.) Malyaceae Seluruh tumbuhan Rematik, sakit gigi 15 Singkut (Curculigo sp)

Amarylilidaceae Daun Obat sakit mata 16 Surat-surat dibata

(Macodes petola BI)

Orchidaceae Daun Obat keracunan

Deskripsi Tumbuhan Obat yang Ditemukan di Kawasan Gunung Sibuatan Jenis-jenis tumbuhan obat yang ditemukan di Kawasan Gunung sibuatan ada 16 jenis. Deskripsi jenis tumbuhan obat yang telah ditemukan adalah sebagai berikut.

1. Arbei (Rubus reflexus ker) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Klas : Magnoliopsida Ordo : Rosaceae Famili : Rosaceae Genus : Rusuk

Spesies : Rubus reflexus ker Deskripsi Tanaman

Merupakan tumbuhan liar di hutan – hutan, tepi jalan dan semak belukar, pada ketinggian 1.000 m sampai 2.500 m di atas permukaan laut. Berbunga pada musim kemarau dan pengumpulan bahan sebaiknya dilakukan pada bulan agustus sampai oktober dan pemanenan dapat dilakukan sepanjang tahun. Habitus

memanjat atau merambat, panjang 1-3 m. Batang bulat, berkayu, berduri, coklat kehijauan. Daun tunggal, tersebar, berseling, tangkai silindris, berduri, panjang 3-8 cm, hijau keungguan, helaian daun bentuk oval, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi berlekuk, panjang 5-15cm, lebar 4-13 cm, pertulangan menjari, permukaaan berbulu kasar, sisi atas bewarna hijau, sisi bawah hijau keputihan. Bunga majemuk, di ketiak daun atau di ujung batang, bentuk malai, kelopak berlepasan, ujung runcing, lima helai, bebulu kasar, panjang 3-8 mm, hijau, benangsari jumlah banyak, putih, bakal buah menumpang, mahkota berlepasan, lima helai, panjang 0,5-1 cm, halus putih.

Kandungan Kimia yang terdapat pada arbei yaitu Saponin flavonoida, tannin dan vitamin c.

2. Bunga Kacar (Impatiens balsamina) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Ericales Famili : Balsaminaceae Genus : Impatiens

Spesies : Impatiens balsamina Deskripsi Tanaman

Berupa terna berbatang basah, bercabang, dengan daun tunggal, bentuk lanset memanjang pinggir bergerigi warna hijair muda tanpa daun penumpu. Bunga bewarna cerah, ada beberapa macam warna, seperti merah, orange, ungu, putih dan lain-lain. Buahnya buah kendaga, bila masak akan membuka menjadi lima bagian yang terpilin. Biasanya ditanam sebagai tanaman hias.

Kandungan Kimia

Sifat kimiawi dan farmakologis : Terasa pahit, hangat, sedikit toxic(beracun). Berkhasiat melancarkan peredaran darah, melunakkan masa/benjolan yang keras. Kandungan kimia: Bunga : Anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, quercetin. Akar : Cyanidin monoglycoside.

3. Cekala (Nicolaia speciosa Horan.) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Zingiberales Famili : Zinggiberaceae Genus : Nicolaia

Spesies : Nicolaia speciosa Horan Dekripsi Tanaman

Tanaman famili jahe ini berupa herba setinggi 2-5 meter. Batang semunya tegak, hanya bergaris tengah 2-3 cm sehingga tampak kurus. Berpelepah dan membentuk rimpang hijau daunnya tunggal, berbentuklanset yang memanjang seperti pita sekitar 40-50 cm, selebar 8-10 cm. ujung dan pangkal daun runcing, dan hijau.

Kandungan Kimia

Kandungan kimia yang terdapat adalah saponin, flavonoida, polifenol, dan minyak atsiri.

4. Gagatan Harimau (Vitis gracilis BL) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Vitales Famili : Vitaceae Genus : Vitis

Spesies : Vitis gracilis BL

Deskripsi Tanaman

Perdu merambat, panjang dapat mencapai 10 m, daun bulat bercangap dengan pinggir bergerigi dan ujung melancip. Bunga tersusun dalam malai. Buah bulat atau agak onjong berukuran +/- 2 cm, berkulit halus, warna beragam, daging buah manis asam mengandung 2-4 biji. Tidak semua jenis dari marga Vitis dapat dimakan, yang bisa dimakan hanya dua jenis yaitu vitis vinifera dan vitis labrusca. Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat adalah Trans-Resveratrol (trans-3,5,4’ -Trilhydroxystilbene; 3, 4’, 5-stilbenetriol(trans-Resveratol;(E)-5-(pHydroxystyryl) benzene-1,3-diol.

5. Lancing (Solanum verbacifolium) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum

Spesies : Solanum verbacifolium

Deskripsi Tumbuhan

Tumbuhan ini termasuk tanaman perdu yang tingginya + 6 m. Batang berkayu dengan penampang bulat, bentuk percabangan monopodial bewarna putih kotor. Daun tunggul terbentuk lonjong yang panjangnya 5-20 cm dengan lebar 3-12 cm. bagian bawah daun berbulu, pertulangan daun menyirip dengan ujung yang runcing. Pangkal daun tumpul dan bewarna hijau pucat. Bunga dari tumbuhan ini adalah majemukberbentuk tandan. Kelopak berbulu putih bewarna putih, mahkota berambut berbentuk bintang, lonjong dan bewarna ungu. Bentuk akar dari tumbuhan ini adalah akar tunggang bewarna coklat muda. Biji berbentuk bulat pipih, biji muda bewarna putih setelah tua bewarna coklat.

Kandungan kimia

Kandungan kima yang terdapat pada lancing yaitu mengandung flavonoida dan triterpenoida

6. Lenga-lenga (Eupatorium odoratum) Deskripsi tanaman

Tanaman tahunan, berbentuk semak belukar dan tinggi dapat mencapai 6-8 m. letak daun berhadapan. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Asteraceae/Composite, berdaun oval dan bergerigi pada bagian tepi, serta bebunga pada musim kemarau, serentak selama 3-4 minggu.

Tumbuhan ini dapat tumbuh pada ketinggian 1.000-2.800 m dari permukaan laut, tetapi di Indonesia banyak ditemukan di dataran rendah (0-500 m dpl) seperti di perkebunan karet, kelapa sawit, kelapa, dan jambu mete sertapadang penggembalaan. Sifatnya yang tidak tahan naungan, membuat tumbuhan ini tumbuh subur dengan adanya sinar matahari yang cukup.

Kandungan Kimia

Kandungan kimia yang terdapat adalah senyawa tannin, polifenol, kuinon, flavonoid, steroid, triterpenoid, monoterpen, dan seskuiterpen flavonoid, tannin, dan steroid. Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteracea Genus : Eupatorium

Spesies : Eupatorium odoratum

Gambar 8. Lenga-lenga (Eupatorium odoratum)

7. Nepenthes spectabilis (Nepenthes spectabilis Danser) Deskripsi Tanaman

Nepenthes spectabilis Danser seperti pada gambar 9 tumbuh saling berdekatan antara yang satu dengan yang lain. Dariana (2009) menyatakan nepenthes ini memiliki batang roset pada anakan, bentuk silindris berwarna hijau kemerahan, pada bagian yang telah tua memperlihatkan retakan kulit batang tidak teratur, permukaan pendek berwarna coklat tua. Daun tunggal, tanpa tangkai, berwarna hijau tua sampai hijau kemerahan, bentuk lanset sampai memanjang. Kantong bawah seperti kendi berleher pendek berwarna hijau bercak hijau tua sampai coklat tua, daging seperti kertas berbulu halus dan memiliki sayap.

Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada air yang berada di dalam kantong adalah enzim kitinase, enzim proteolase atau enzim nepenthesin, nitrogen, fosfor, kalium dan garam-garam mineral.

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Klas : Choripetaleae Ordo : Nepenthales Famili : Nepenthaceae Genus : Nepenthes

Spesies : Nepenthes spectabilis Danser

Gambar 9. Nepenthes spectabilis (Nepenthes spectabilis Danser)

8. Nepenthes Tobaica (Nepenthes tobaica Danser) Deskripsi Tanaman

Nepenthes tobaica Danser tumbuh di tempat tempat yang lembab dan dekat dengan air. Dariana (2009) menyatakan bahwa ciri ciri nepenthes ini antara lain memilki batang roset pada anakan, bentuk silindris berwarna hijau kemerahan. Daun tunggal, tanpa tangkai, berwarna hijau tua pada permukaan atas dan merah pada permukaan bawah dan berbentuk lanset. Kantong bawah berbentuk pinggang, membulat di bagian bawah dan agak mengecil di bagian tengah. Nepenthes tobaica dapat tumbuh di Hutan pegunungan (380-2.750 m dpl) (Fatahul, 2007).

Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada air yang berada di dalam kantong adalah enzim kitinase, enzim proteolase atau enzim nepenthesin, nitrogen, fosfor, kalium dan garam-garam mineral (Susanti, 2012).

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Choripetaleae Ordo : Nepenthales Famili : Nepenthaceae Genus : Nepenthes

Spesies : Nepenthes tobaica Danser

Gambar. 10. Nepenthes Tobaica (Nepenthes tobaica Danser)

9. Nepenthes Gymnamphora (Nepenthes gymnamphora) Deskripsi Tanaman

Nepenthes Gymnamphora yang terdapat pada kawasan gunung sibuaten memiliki kantong bawah dan hidupnya berkelompok seperti terlihat pada gambar 10. Ciri khas utamanya adalah semua urat daun yg membujur berasal dari tulang tengah. Terdapat gigi-gigi pada tepian pada peristome bagian dalam. Nepenthes ini hidup dibawah pepohonan tetapi matahari masih dapat masuk. Ciri ini juga sangat cocok dengan sifat tanaman yang tidak suka cahaya matahari yang jatuh langsung. Warna dasar kantongnya hijau dengan bercak merah, adapula yang bewarna hijau kemerahan mengarah ke ungguan. Tinggi kantong berkisar antara 5-15 cm.

Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada air yang berada di dalam kantong adalah enzim kitinase, enzim proteolase atau enzim nepenthesin, nitrogen, fosfor, kalium dan garam-garam mineral.

Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Klas : Choripetaleae Ordo : Nepenthales Famili : Nepenthaceae Genus : Nepenthes

Spesies : Nepenthes gymnamphora Danser

10.Nepenthes sp. (N.spectabilis x N. gymnamphora) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Klas : Choripetaleae Ordo : Nepenthales Famili : Nepenthaceae Genus : Nepenthes

Spesies : Nepenthes gymnamphora x Nepenthes spectabilis

Gambar 12. Nepenthes sp (Nepenthes Gymnamphora x Nepenthes spectabilis) Deskripsi Tanaman

Nepenthes berikut merupakan hasil persilangan alami yang dimana mempunyai ciri yang ada pada Nepenthes spectabilis dan Nepenthes gymnamphora. Pada bibir kantong memiliki garis-garis dan warna kantong semar perpaduan antara warna Nepenthes spectabilis dan Nepenthes gymnamphora. Hasil persilangan ini memiliki kantong atas. Pada hasil persilangan alami ini cirri yang paling mendominasi ada pada Nepenthes gymnamphora.

Kandungan kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada air yang berada di dalam kantong adalah enzim kitinase, enzim proteolase atau enzim nepenthesin, nitrogen, fosfor, kalium dan garam-garam mineral.

11.Rotan (Calamus diepenhorstii Miq) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arecales Famili : Arecaceae Genus : Calamus

Spesies : Calamus diepenhorsii Miq.

Gambar 13. Rotan (Calamus diepenhorstii Miq Deskripsi Tanaman

Akar Tanaman rotan mempunyai system perakaran serabut, bewarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan serta kehitam-hitaman. Batang tanaman rotan terbagi menjadi ruas-ruas yang setiap ruas dibatasi oleh buku-buku. Pelepah dan tangkaidaun melekat pada buku-buku tersebut. Tanaman rotan berdaun majemuk dan pelepah daun yang duduk pada buku dan menutupi permukaan ruas batang. Daun rotan ditumbuhi duri, umumnya tumbuh menghadap kedalam sebagai penguat mengaitkan batang pada tumbuhan inang.. Buah rotan terdiri atas kulit luar berupa sisik yang terbentuk trapezium dan tersusun secara vertikaldari toksis buah. Bentuk permukaan buah rotan halus atau kasar berbulu, sedangkan buah rotan umumnya bulat, lonjong atau bulat telur.

12. Sayat-sayat (Leersia hexandra) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Leersia

Spesies : Leersia hexandra Deskripsi Tanaman

Leersia hexandra merupakan rumput menahun, berumbun kuat dengan tunas merayap di bawah tanah dan batang pada pangkalnya kerap kali merayap dan dapat berakar, tinggi 0,2-1,5 m. Batang langsing berongga, berusuk, pelepah daun terasa kasar kalau digesek ke atas. Lidah besar, panjang 4-9 mm. Helaian daun bentuk garis, tepi kasar, hijau kebiruan cukup kaku, jika kering mengulung. Tumbuh di semua tempat yang becek dan lembab, tidak mengandung garam 1-1.750 m. Rumput ini kadang-kadang juga dipotong untuk pembuatan jerami.

13.Senduduk (Melastoma candidum D. Don.) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoaliopsida Ordo : Myrtales Famili : Melastomataceae Genus : Melastoma

Spesies : Melastoma candidum D. Don Deskripsi Tanaman

Senduduk adalah perdu tegak setinggi 0,5-4 m yang bercabang banyak dan dapat tumbuh pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari seperti di lereng gunung atau semak. Daunnya tunggal, bertangkai, letaknya berhadapan bersilang dan berbentuk bulat telur dengan ujung lancip, permukaanya berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar, serta memiliki tiga tulang daunyang melengkung. Bunganya keluar di ujung cabang, yang bewarna ungu kemerahan.

Kandungan Kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada senduduk yang telah diketahui antara lain saponi, flavonoid dan tannin

14.Sibagori (Sida rhombifolia) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoaliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Sida

Spesies : Sida rhombifolia L. Deskripsi Tanaman

Sibagori tumbuh tersebar di daerah tropis di seluruh dunia, mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1450 m di atas permukaaan laut. Merupakan tanaman semak yang memiliki tinggi mencapai 70 cm. Batang agak berkayu, bulat agak liat dengan warna cokelat.

Kandungan kimia

Daun sibagori mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tannin, saponin, phenol, asam amino, minyak terbang, zat phlegmaticuntuk ekspektoran, dan lubrikan.

15.Singkut (Curculigo sp.) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Liliales Famili : Amarylilidaceae Genus : Curculigo Spesies : Curculigo sp Deskripsi Tanaman

Memiliki batang yang pendek, dan daun sejajar tumbuh berumpun, bunga bermahkota kuning, dan berbentuk bongkol, buah putih dengan bijinya yang hitam

16.Surat-surat dibata (Macodes petola BI) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Orchidales Famili : Orchidaceae Genus : Macodes

Spesies : Macodes petola BI

Deskripsi tanaman

Tanaman ini merupakan family Orchidae, dengan nama genus Macodes. Tanaman ini ditemukan pada daerah lembahan hutan hujan yang sebagian tertutup bayangan pohon dan tumbuh pada bekas tanaman atau humus yang basah dan tanah dengan drainase yang baik.

Kandungan Kimia

Kandungan kimia yang terdapat pada surat-surat dibata adalah Resin, pati dekstrin ptozenat, sukrosa, serta minya atsiri.

Analisis Data Tumbuhan Obat

Penguasaan suatu jenis terhadap spesies lainnya ditentukan berdasarkan Indeks Nilai Penting (INP) yang merupakan hasil dari penjumlahan kerapatan relatif (KR), frekuensi relaratif (FR), dan dominansi relatif (DR) (Kainde, 2011). Hasil analisi tanaman obat tingkat semai dan pancang pada kawasan gunung sibuaten, Kecamatan Merek, kabupaten Karo di sajikan pada table 2 dan 3.

Potensi Tumbuhan Obat Tingkat Semai

Hasil perhitungan Indeks Nilai Penting tanaman obat pada lokasi penelitian menunjukkan bahwa persentase INP dipengaruhi oleh jumlah penemuan individu suatu spesies dan penyebaran suatu jenis dalam suatu areal Tingginya jumlah penemuan individu suatu spesies dan frekuensi spesies, tentu akan menyebabkan tingginya persentase kerapan relatif dan frekuensi relatif, yang mana keduanya merupakan variabel penting yang mempengaruhi besar kecilnya persentase INP suatu spesies.

Tabel. 2 Analisis Data Tanaman Obat Tingkat Semai di Kawasan Gunung Sibuatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

No. Nama Jenis Tumbuhan K KR F FR INP H’

(ind/ha) % %

1 Arbei

(Rubus reflexus ker)

253.30 10.59 0.0075 13.02 23.61 2 Cekala (Nicolaia speciosa Horan.) 517.62 21.66 0.0167 28.99 50.65 3 Lancing (Solanum verbacifolium) 110.13 4.60 0.0025 4.34 8.94 4 Sayat-sayat (Leersia hexandra) 726.86 30.41 0.0159 27.60 58.01 5 Sibagori (Sida rhombifolia L.) 297.35 12.44 0.0050 8.68 21.12 6 Singkut (Curculigo sp) 176.21 7.37 0.0046 7.98 15.35 7 Surat-surat dibata

(Macodes petola BI)

308.37 12.90 0.0054 9.37 22.27

Kerapatan individu tanaman obat tingkat semai yang memiliki kelimpahan jenis yang tertinggi berdasarkan INP pada kawasan gunung Sibuatan adalah jenis sayat-sayat (Leersia hexandra) sebesar 58.01%. Dominasi spesies ini ditunjukkan oleh tingginya jumlah individu yang ditemukan oleh peneliti yaitu sebanyak 66 individu pada lokasi penelitian. Tingginya INP spesies ini juga didukung oleh frekuensi relative yang tinggi yaitu 27.60% dimana spesies ini ditemukan dalam 38 plot pengamatan. Sedangkan jenis tanaman hias yang memiliki kelimpahan jenis paling rendah adalah Solanum verbacifolium yaitu sebesar 8.94%. Rendahnya INP spesies ini juga didukung oleh frekuensi penemuan yang cukup jarang, dimana frekuensi spesies ini sebesar 4.34%.

Spesies dengan INP tertinggi yang merupakan spesies dominan, mencerminkan bahwa tingginya kemampuan spesies tersebut dalam menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan tempat tumbuh dan tingginya kemampuan spesies tersebut dalam berkompetisi dengan spesies lain di lingkungan tersebut. Sebaliknya, spesies dengan INP terendah menunjukkan bahwa spesies tersebut kurang mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungannya dan kurang mampu berkompetisi dengan spesies lain di lingkungan tersebut.

Berdasarkan hasil analisis data yang terdapat pada tabel 2, diperoleh bahwa nilai H’ yang didapatkan sebesar 1.35. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman jenis tanaman obat di Kawasan Gunung Sibuatan tergolong sedang melimpah.Sesuai dengan pernyataan Ludwig and Reynold, (1988) dalam Utomo, (2012) keanekaragaman jenis suatu kawasan hutan dapat digambarkan apabila H’<2 berarti keanekaragaman tergolong rendah, apabila H’ 2-3

berartikeanekaragaman tergolong sedang, dan apabila H’>3 maka keanekaragaman tergolong tinggi.

Potensi Tumbuhan Obat Tingkat Pancang

Hasil analisis data untuk tingkat pancang terdapat 9 jenis tanaman obat dari total luasan lokasi penelitian. Jumlah jenis individu tanaman obat tingkat pancang yang memiliki kelimpahan jenis yang tertinggi berdasarkan INP adalah jenis Calamus diepenhorstii Miq sebesar 121.42% yang berarti bahwa jenis ini memiliki jumlah populasi terbesar diantara jenis-jenis yang ada. Tingginya INP spesies ini juga didukung oleh frekuensi penemuan yang cukup sering, dimana spesies ini ditemukan dalam 160 plot pengamatan dari 277 plot pengamatan. Tabel. 3 Analisis Data Tanaman Obat Tingkat Pancang di Kawasan Gunung Sibuatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.

No. Jenis Tumbuhan K KR F FR INP H’

(ind/ha) % % 1 Bunga Kacar (Impatiens balsamina) 123.34 3.76 0.011 9.40 13.16 2 Gagatan Harimau (Vitis gracilis BL) 29.95 0.90 0.0042 3.59 4.49 3 Lenga-lenga (Eupatorium odoratum) 47.57 1.40 0.0051 4.36 5.81 4 Nepenthes spectabilis (Nepenthes spectabilis Danser) 304.84 9.30 0.026 22.20 31.50 5 Nepenthes Tobaica (Nepenthes Tobaica danser) 33.48 1.02 0.0045 3.84 4.86 6 Nepenthes Gymnamphora (Nepenthes Gymnamphora) 156.82 4.78 0.013 11.12 15.90 7 Nepenthes sp (N. spectabilis x N. Gymnamphora) 5.28 0.16 0.0009 0.76 0.92 8 Rotan (Calamus diepenhorstii Miq) 2535.68 77.36 0.048 41.00 118.36 9 Senduduk (Melastoma candidum D. Don.) 45.81 1.39 0.0042 3.59 4.98 Total 3277.48 0.1169 199.98 1.47

. Frekuensi relatif Calamus diepenhorstii Miq yaitu 41.06%. Angka ini menunjukkan bahwa jenis ini memiliki tingkat penyebaran yang lebih luas dibandingkan dengan jenis-jenis lainnya. Sedangkan jenis tanaman hias yang memiliki kelimpahan jenis yang paling rendah adalah Nepenthes sp (N. spectabilis x N. Gymnamphora) yaitu 0.92% dengan jumlah penemuan sebanyak 3 individu. Rendahnya INP spesies ini juga didukung oleh frekuensi penemuan yang cukup jarang, dimana spesies ini ditemukan dalam 3 plot pengamatan dari 227 plot pengamatan.

Indeks keanekaragaman (H’) tanaman obat tingkat pancang pada Kawasan Gunung Sibuatan yang disajikan pada tabel 3 adalah 1.47. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman jenis tanaman obat tingkat pancang tergolong rendah. Odum (1993) dalam Faza (2012) menyatakan bahwa keanekaragaman rendah artinya kondisi hutan labil karena hutan tersebut hanya cocok untuk berbagai jenis tertentu.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoler dari penelitian ini adalah :

1. Terdapat 16 jenis tumbuhan obat di kawasan Gunung Sibuatan dengan jenis tumbuhan obat yang mendominasi adalah jenis Calamus diepenhorstii

Miq dan yang paling sedikit adalah jenis Nepenthes sp (N. spectabilis x N. Gymnamphora).

2. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa nilai H’ yang didapatkan sebesar 1.35. pada tingkat semai dan Indeks keanekaragaman (H’) tumbuhan obat tingkat pancang adalah 1.47. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman jenis tumbuhan obat tingkat semai dan pancang tergolong sedang melimpah yang terdapat Kawasan Gunung Sibuatan Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenal tanaman obat agar mengetahui tumbuhan apa saja yang dapat bermanfaat jadi obat sehingga dapat melestarikan hutan.

Dokumen terkait