• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.8.1 Permasalahan Penerapan ERP di Lokasi Studi

Dampak lain dari penerapan ERP diantaranya ada beberapa permasalahan yang akan timbul dari penerapan sistem ERP diantaranya :

A. Terjadinya penumpukan kendaraan di sekita jalan yang diterapkan ERP yakni jalan Dipati Ukur, jalan Taman Sari dan jalan-jalan lain di sekitar area tersebut.

B. Perlu di keluarkan moda tranportasi masal baru, penghapusan parkir On- street ( parkir pinggir jalan ) di kawasan jalur aternatip ERP.

C. Perbaikan sarana dan prasarana angkutan masal yang sudah tersedia. D. Perlu di bentuknya undang-undang oleh pemerintah untuk pelangaran di

kawasan ERP

4.8.2 Kecocokan Pada Aturan Terkait

Pembatasan lalu lintas kendaraan perseorangan dan pembatasan kendaraan barang dapat dilakukan dengan pengenaan retribusi pengendalian lalu lintas. Pembatasan lalu lintas sebagai mana di maksud dapat dilakukan apabila pada jalan, kawasan, atau koridor selain jalan nasional yang memenuhi kriteria paling sedikit:

a) memiliki perbandingan volume lalu lintas kendaraan bermotor dengan kapasitas jalan pada salah satu jalur jalan sama dengan atau lebih besar dari 0,9 (nol koma sembilan).

b) memiliki 2 (dua) jalur jalan dimana masing-masing jalur memiliki 2 (dua) lajur. c) hanya dapat dilalui kendaraan dengan kecepatan rata-rata pada jam puncak

4-45

d) tersedia jaringan dan pelayanan angkutan umum massal dalam trayek yang memenuhi standar pelayanan minimal.

Kebijakan ERP ini merupakan pengendalian lalu lintas, yang menjadikan retribusi ERP ini retribusi jasa umum. Hasil dari penarikan tarif ERP nantinya digunakan hanya untuk kegiatan transportasi yang meliputi kegiatan:

a) peningkatan kinerja lalu lintas.

b) peningkatan pelayanan angkutan umum.

4.8.3 Komponen Lain Yang Harus di Perhatikan

Dalam penerapan sistem ERP ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan diantaranya :

A. Angkutan umum masal dalam trayek harus memenuhi standar pelayanan minimal sesui dengan kecocokan dalam point peraturan pemerintah dalam pereancanaan sistem retribusi baru.

B. Pengendalian sistem OBU ( On Bone Unit ) bagi pengguna ERP. OBU di gunakan dalam kendaraan yang akan memasuki jalur ERP. Apa bila ada terjadi ke salahan dan pelacakan maka dapat Jika data OBU benar maka antena akan menerima data yang benar dan dikirim ke central system

melalui RC Jika ditemukan pelanggaran maka RC akan memerintahkan kamera pada gantry 1 untuk mengambil gambar. Kamera akan merekan kendaraan dan imagenya dikirim ke Central system.

C. Dalam sistem pembayaran dapat mengadopsi sistem yang sudah terealisisi di negara Singapura yakni, Tarif ini dikaji ulang tiap 3 bulan sekali dan tidak ada maksimum biaya pembayaran. Metode pembayarannya menggunakan Pre- paid dengan smart card yang tersedia di outlet-outlet seperti bank, kantor pos, pompa bensin dll. Apabila depositnya berkurang maka dapat diisi melalui ATM atau mesin yang ada di supermarket. Untuk kendaraanya sendiri verifikasi dibutuhkan dengan registrasi kendaraan untuk pelanggaran kendaraan.

4-46

D. Dalam penempatan gerbang ERP dapat ditempatkan di jalan yang akan memasuki kawasan wacana penerapan sistem ERP Jl. Ir. H. Juanda dengan batasan Simpang Cikapayang sampai dengan Simpang Dago, dalam hal ini gerbang ERP di terapakn di Simpang Dago di ruas jalan menuju Simpang cikapyang dan sebaliknya gerbang ERP di terapkan di Simpang Cikapyang dengan ruas yang Menuju Simpang Dago. Gerbang ERP juga di terapakan untuk jalan kecil yang masuk ke kawasan jalan yang diterpakan ERP yakni jalan Dayang Sumbu, Tengku Umar, Hasanudin, Ganesa.

E. Sosialisai penerapan ERP dapat mempergunakan media sosial elektronik, cetak dan di umum kan langsung oleh pemerintah terkait, mungkin tidak mudah untuk penerapan sistem transportasi baru pasti di dalamnya terdapat prokontra tetapi itu mungkun dampak lain dari sistem pengendalian lalu lintas

F. Faktor yang perlu diperhatiksn adalah SDM ( sumber daya manusia ) di sekitar jalan yang akan diterapkan sistem ERP dalam hal ini SDM di kawasan jalan Dago tergolong tinggi di bandingkan daerah lain karena jalan dago ini termasuk salah satu jalan utama di kasan kota Bandung.

G. Dalam segi penegakan hukum di Indonesia mengenai pelanggaran di jalur ERP belum ada, maka dibutukan kajian lebih lanjut mengenai tidakan ke polisian untuk para pelanggar di jalur ERP.

H. Sistem oprasi dari ERP semua berbasis komputerisasi, konsep teknologi pada ERP ini dapat ditinjau dari teknologi ERP yang telah digunakan oleh Singapura. Terdapat berbagai macam pilihan kriteria teknologi yang digunakan, dua diantara lain ialah Sistem Dedicated Short Range Communication (DSRC) dan Vehicle Positioning System (VPS). Sistem DSRC berbasis pada pertukaran informasi antara suatu alat dalam kendaraan atau in-vehicle units (IVU) dan pembaca informasi atau reader

4-47

emisi energi yang rendah. Reader pada atas jalan berada di gerbang atau

gantries. Setiap kendaraan yang melintasi jalan dibawah gerbang akan terdeteksi dan dikelasifikasikan jenis kendaraannya oleh sistem dan akan dikenai biaya yang sesuai ke IVU dari sinyal DSRC. IVU akan menjalankan sistem pemotongan saldo dari kartu pintar yang mempunyai nomor kode debit. Sistem pembayaran ini mengandalkan kartu pintar yang memiliki saldo dan dapat diisi ulang tanpa memerlukan indentifikasi kendaraan dan lokasi. Maka, privasi tiap individu dapat dirahasiakan. Sistem ini mirip dengan jalan tol berbayar yang telah terlaksanakan di Indonesia namun berbeda pada sistem pembayarannya saja.

I. Untuk oprator ERP dapat dilakukan oleh Dinas Perhubungan atau oleh ke Polisian yang terdapat di kota yang menerapkan sistem ERP dalam hal ini kota Bandung, oprator dapat memonitor dari pusat sistem melalui CCTV yang tersedia di gantries ERP di lapangan.

J. Sistem ERP bisa merubah budaya masyarakat dari seringnya mempergunakan kendaraan peribadi menjadi berpindahnya moda tranportasi ke kandaraan umum masal tetapi dengan catatan kendaraan tersebut layak dan aman untuk di oprasikan dan meningkatkan kedisiplinan bagi pengguna kendaraan, agar semakin tertib berlalu lintas.

K. Untuk uji coba penerapakan ERP sendiri sudah pernah dilaksanakan di Indonesia tepatnya di Jakarta pusat dengan uji coba alat OBU kepada 200 kendaraan yang di awasi lang sung oleh Dinas Perhubungan DISHUB. Alat ERP dapat bekerja dengan baik, tetapi masih banyak hambatan dari peraturan yang berlaku dan database yang belum teroganisisr secara sempurna, ( Kompas. Kabag, prencanaan DISHUB Provinsi DKI Jakarta, 2013 ).

4-48

Table of Contents

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 1

4.2 Urgensi Electronic Road Princing ( ERP ) ... 2

4.3. Analisa Lalu lintas di Lokasi Studi ... 5

4.3.1 Volume Lalulintas ... 5

4.3.2 Rekapitulasi Volume Lalulintas ... 19

4.3.3 Kapasitas Jalan ... 21

4.3.4 Kecepata Arus Bebas ... 22

4.3.5 Analisa Kecepatan ... 23

4.3.6 Kecepatan Lalu Lintas... 25

4.4. Analisa Kinerja Lalu Lintas Eksisting ... 28

4.4.1 Derajat Kejenuhan di Jl. Ir. H. Juanda ... 28

4.4.2 Tingkat Pelayanan Jalan ... 33

4.5 Analisa Kinerja Lalu Lintas di Masa Depan ... 34

4.5.1. Prediksi Tingkat Pertumbuhan di Masa Depan ... 34

4.5.2. Prediksi Kinerja Lalu Lintas ... 37

4.6 Peresepsi Terhadap Rencana Electronic Road Pricing (ERP) ... 37

4.6.1 Karakteristik Responden ... 37

4.6.2 Peresepsi Responden ... 38

4.7 Analisa Pengaruh Electronic Road Pricing (ERP) Pada Kemacetan ... 42

4.7.1 Prediksi Volume Lalu Lintas Yang Berhasil Akibat ERP... 42

4-49

4.8.1 Permasalahan Penerapan ERP di Lokasi Studi ... 44 4.8.2 Kecocokan Pada Aturan Terkait ... 44 4.8.3 Komponen Lain Yang Harus di Perhatikan ... 45

5-1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan dari analisa yang telah dilakukan maka ditarik kesimpulan Jalan Ir. H. Juanda layak untuk diterapkan sistem transportasi Elektronic Road Pricing (ERP) bertujuan untuk mengurangi volume kendaraan dan mengarahakan masyarakat untuk beralih moda transportasi dari kendaraan pribadi kendaraan umum dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Tingkat pelayanan pada tahun 2015 (Lavel of service /LOS) menyatakan tingkat kualitas lalu lintas yang sesungguhnya terjadi. Tingkat ini dinilai oleh pengemudi atau penumpang berdasarkan tingkat kemudahan dan kenyaman mengemudi. Penilaian keyamanan mengemudi dilakukan berdasarkan kebebasan memilih kecepatan dan kebebasan bergerak. Untuk tingankat pelayana (Lavel of service /LOS) ini dalam “ katagori D “ (Pelayanan kurang baik, dimana kendaraan berjalan dengan banyak hambatan).

Dari hasil keterangan di atas, kepadatan yang terjadi dalam tiga kondisi waktu pagi, siang dan sore hari cukup menghawatirkan dengan didapatnya tingkat pelayanan rata-rata “D” dengan nilai VCR sebesar 0,9 maka terdapat kecocokan untuk wacana penerapan ERP sesuai peraturan pemerintah tentang perancangan retribusi tambahan.

Dari simulasi yang dilakukan pada tahun 2018 dimana wacana ERP diterapkan tingkat pelayanan jalan mengalami perubahan dari kondisi macet dengan tingkat pelayanan “ katagoriE” ( Kondisi pelayanan buruk, dimana

5-2

kendaraan berjalan sangat lamban dengan cendrung macet, banyak kendaraan berjalan pada bahu jalan ) ditunjukan dengan nilai VCR > 1 dengan adanya ERP dapat berkurang sebesar 30% dimana tingkat pelayanan menjadi “ katagori C “ ( Kondisi pelayanan cukup baik, dimana kendaraan lancar tapi ada hambatan lalu lintas sudah mengganggu ) ditunjukan dengan nilai VCR 0,3.

Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan apa bila wacana ERP diterapkan di Jl. Ir. H. Juanda maka akan bisa mengurangi tingkat kemacetan yang terjadi pada masa mendatang dengan pertimbangan- pertimbangan sebagai berikut :

a. Adanya angkutan umum masal yang memenuhi standar pelayanan minimal.

b. Terdapat jaringan angkutan umum masal dalam terayek. c. Sarana dan prasarana jalan dalam standar pelayanan minimal

2. Jalan Ir. H, Juanda bukan lah koridor jalan nasional melainkan koridor jalan kota Bandung dengan batasan dari penelitian dari Simpang Dago sampai dengan Simpang Cikapayang dengan panjang 1.4 km, dari data yang berhasil diperoleh respoden yang menjawab mungkin sebesar 54% untuk diterapkan ERP dengan kriteria jalan memeliki 2 jalur jalan dimana masing- masing jalur memiliki 2 lajur, hanya dapat dilalui kendaraan dengan kecepatan rata-rata pada jam puncak sama dengan atau kurang dari 15 km/jam, tersedianya jaringan dan pelayanan angkutan umum masal dalam trayek yang memenuhi setandar pelayanan minimal, hal ini sesuai dengan persaratan untuk retribusi tambahan.

3. Pengambilan pendapat dengan metode kuesioner survei ini dilakukan pada pengguna kendaraan khususnya pengguna kendaraan di Jl. Ir. H. Juanda. Dari hasil survei menunjukan pendapat masyarakat dengan menjawab “ iya “ sebesar 26%, “ mungkin “ 54% dan “ tidak “ menjawab 17%. Dalam penentuan tarif ERP di harga yang lebih murah yakni sebesar Rp.10.000

5-3

sampai dengan Rp. 20.000. dan sangat sedikit yang memilih berlangganan lebih dominan memilih biaya persekali masuk. Namun ketika tarif yang dikenakan tinggi maka kecenderungan mencari jalan alternatif lain, hanya sebagian kecil perkiraan yang akan menggunakan jalan berbayar sehingga yang lain cenderung pindah ke kendaraan umum oleh karna itu masyarakat mengusulkan untuk memprioritaskan perbaikan sarana kendaraan umum masal. Dari survei ke pada responden, dapat dilihat antusiasme penggunan kendaraan terhadap solusi Electronik Road Pricing (ERP) terlihat dari perbandingan jumlah pengguna yang ingin adanya ERP dan yang tidak menginginkan adanya ERP. Jalan dago lebih layak dibandingankan dengan jalan lain, dengan kreteria yang memenuhi sesuai Undang-undang yang berlaku, kebijakan ERP merupakan pengendalian lalu lintas yang menajadikan retribusi ERP adalah jasa umum. Hasil dari penerapan ERP nantinya bisa digunakan hanya untuk kegiatan transportasi yang meliputi peningkatan kinerja lalu lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum hal ini mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2011.

5.2.Saran

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa saran yang perlu diperhatikan diantaranya :

1. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai sistem peraturan pelanggaran lalu lintas di jalur ERP.

2. Perlu dilakan kajian lebih lanjut mengenai pengalihan jalur bagi pengguna kendaraan pribadi yang tidak memakai rute yang diterapkan ERP.

3. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai pengaruh simpang tak bersinyal di ruas jalan Ir. H. Juanda dengan batasan Simpang Dago sampai dengan Simpang Cikapayang.

5-4

4. Perlu dilakukan perbaikan sarana dan perasarana angkutan umum masal secara maksimal

5. Perlu ditambah jenis angkutan umum masal seperti Bus Trans Metro Bandung, MRT. Agar bisa memenuhi pelayanan secara maksimal kepada pengguna angkutan umum masal.

CURRICULUM VITAE

Data Peribadi

Nama : Ariya Budhi Karyono

Tempat / Tgl Lahir : Cianjur, 31 Maret 1990

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin

Kewarganegaraan : Indoneisa

Suku : Sunda

Tinggi / Berat Badan : 173 cm / ± 90 kg

Golongan Darah : A

Hobi : Tembak Reaksi (PERBAKIN), Terdaftar di Club Motor

Honda Tiger Club Indonesia ( PENGDA JABAR “CTC” ). Alamat Bandung : Jl. Gagak No 18 Kel.Lebak Gede. Kec.Coblong Kota

Bandung 40123

Alamat Cianjur : Jl. Aria Wiratanudatar. Kp. Karang Anyar. RT/RW 01/04 Jamali. Kec.Mande Kota Cianjur 43281

Moto Hidup : Siap, Sedia, Berani.

Email : Aryadalton6@gmail.com

No Telepon/HP : 0812-219-059-97

Riwayat Pendidikan

2009 – 2015 : Universitas Komputer Indonesia, S-1 Jurusan Teknik Sipil 2007 – 2009 : SMA N 1 Mande, Jurusan IPA

1997 – 2005 : SD N 1 Jamali

Pengalaman Organisasi

2010 – 2011 : Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNIKOM (HMTS) (Wakil Ketua HMTS Masa Jabatan Tahun 2010-2011)

Pelatihan

2010 : AutoCad 2d

2011 : Ilmu Ukur Tanah

2014 : Perakitan Hardware

Pengalaman Kerja

2011 : Survei Perencanan Jalan Tol Cibutung-Cilincing

2013 : Asisten Pengawas pembuatan mes BTPN, Jawa Tengah

2013 : Asisten ME projek Museum Pendidikan di UPI, Bandung

Keahlian

- Memahami AutoCad 2D

- Menguasai Microsof Office (MS Word, MS Excel, Power Point) - Memahami GoogleSketUp 3D

- Beladiri DAN-1 (Karate Bandung Karate Club)

Judul Tugas Akhir

ANALISA EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM ELECTRONIC

ROAD PRICING (ERP) DI JALAN IR. H. JUANDA KOTA BANDUNG

( Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya)

Bandung, Agustus 2015

v

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ... xiv

BAB I.PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1-1 1.2. Tujuan Penulisan ... 1-2 1.3. Batasan Penelitian ... 1-3 1.4. Sistematika Penulisan ... 1-3

BAB II. DASAR TEORI

2.1. Electronic Road Pricing (ERP)... 2-1 2.1.1. Definisi Electronic Road Pricing (ERP) ... 2-1 2.1.2. Manfaat dan Dampak Electronic Road Pricing (ERP) ... 2-5 2.1.3. Dasar Hukum Electronic Road Pricing (ERP) ... 2-6 2.1.4. Kriteria Penerapan Elektronic Road Pricing (ERP) ... 2-9 2.1.5. Teknologi Yang Diterapkan Dalam Elektronic Road Pricing (ERP) ... 2-10 2.1.6. Contoh Penerapan Elektronic Road Pricing (ERP) di Luar Negeri ... 2-13 2.1.6.1. Penerapan Elektronic Road Pricing (ERP) di Singapura ... 2-15 2.1.6.2. Penerapan Electronic Road Pricing (ERP) di Swedia ... 2-18 2.1.6.3. Penerapan Elektronic Road Pricing (ERP) di London, Inggris ... 2-22 2.1.6.4. Rencana Penerapan Electronic Road Pricing (ERP) di Indonesia .. 2-26

vi

2.2. Manajemen Lalu Lintas ... 2-28 2.2.1. Definisi Manajemen Lalu lintas ... 2-28 2.2.2. Tujuan Manajemen Lalau Lintas ... 2-28 2.2.3. Manfaat pelaksanaan manajemen lalu lintas ... 2-29 2.2.4. Kebijakan Untuk Angkutan Umum ... 2-29 2.2.5. Angkutan Umum Yang Terintegrasi ... 2-33 2.3. Stated Preference ... 2-37 2.3.1. Definisi Stated Preference ... 2-37 2.3.2. Rancangan Kuesioner ... 2-39 2.3.3. Identifikasi Preferensi ... 2-40 2.4. Kapasitas Jalan Perkotaan ... 2-41 2.4.1. Definisi Jalan Perkotaan ... 2-41 2.4.2. Kriteria kelas hambatan samping ... 2-43 2.4.3. Kecepatan arus bebas (VB) ... 2-44 2.4.4. Penetapan Kapasitas (C) ... 2-44 2.4.5. Kapasitas dasar (C0) ... 2-44 2.4.6. Faktor penyesuaian (FC) ... 2-44 2.4.7. Derajat kejenuhan (DJ) ... 2-45 2.4.8. Kecepatan tempuh (VT) ... 2-45 2.4.9. Waktu tempuh (WT) ... 2-45 2.4.10. Kinerja lalu lintas jalan ... 2-45

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum ... 3-1 3.2 Lingkup Wilayah Studi ... 3-2 3.3 Tahapan Pengumpulan Data ... 3-3 3.3.1. Data Sekunder ... 3-3 3.3.2. Data Primer ... 3-3 3.3.3. Waktu Penelitian ... 3-9 3.4 Tahapan Pembahasan ... 3-10 3.4.1. Analisis Electronic Road Pricing (ERP) ... 3-11 3.4.2. Teknik Analisis Kinerja Jalan ... 3-12

vii

BAB IV. ANALISIS DATA

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 4-1 4.2 Urgensi Electronic Road Princing ( ERP ) ... 4-2 4.3. Analisa Lalu lintas di Lokasi Studi ... 4-5 4.3.1 Volume Lalulintas ... 4-5 4.3.2 Rekapitulasi Volume Lalulintas ... 4-19 4.3.3 Kapasitas Jalan ... 4-21 4.3.4 Kecepata Arus Bebas ... 4-22 4.3.5 Analisa Kecepatan ... 4-23 4.3.6 Kecepatan Lalu Lintas... 4-25 4.4. Analisa Kinerja Lalu Lintas Eksisting ... 4-28 4.4.1 Derajat Kejenuhan di Jl. Ir. H. Juanda ... 4-28 4.4.2 Tingkat Pelayanan Jalan ... 4-33 4.5 Analisa Kinerja Lalu Lintas di Masa Depan ... 4-34 4.5.1. Prediksi Tingkat Pertumbuhan di Masa Depan ... 4-34 4.5.2. Prediksi Kinerja Lalu Lintas ... 4-37 4.6 Peresepsi Terhadap Rencana Electronic Road Pricing (ERP) ... 4-37 4.6.1 Karakteristik Responden ... 4-37 4.6.2 Peresepsi Responden ... 4-38 4.7 Analisa Pengaruh Electronic Road Pricing (ERP) Pada Kemacetan ... 4-42 4.7.1 Prediksi Volume Lalu Lintas Yang Berhasil Akibar ERP ... 4-42 4.8 Aspek Lain Yang di Perhitungkan ... 4-43 4.8.1 Permasalahan Penerapan ERP di Lokasi Studi ... 4-43 4.8.2 Kecocokan Pada Aturan Terkait ... 4-44 4.8.2 Komponen Lain Yang Harus di Perhatikan ... 4-45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 5-1 5.2. Saran ... 5-3

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005, diperbaharui Peraturan Presiden No. 65Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah.

Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005 sebagaimana telah diperbaharui dengan Peraturan Presiden No. 13 Tahun 2010 tentang Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Anonyum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Jakarta : Direktorat. Jenderal Bina Marga.

Peraturan Menteri Keuangan No. 38/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian dan Pengelolaan Resiko atas Penyediaan Infrastruktur

US DoT, FHA, International Urban Road Pricing, 2006 STEL, Electronic Road Pricing for Singapore,2010

DoT, FHA, “Reducing Congestion and Funding Transportation Using Road Pricing in Europe and Singapore”,2010

Tamin, O.Z., 2000, ”Perencanaan dan Pemodelan Transportasi”, Bandung: ITB. Badan Pusat Statistik. 2014. Kecamatan Coblong. Bandung : Badan Pusat Statistik

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “ANALISA EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM

ELECTRONIC ROAD PRICING (ERP) DI JALAN IR. H. JUANDA KOTA BANDUNG ”. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai gelar sarjana Tenik Jurusan Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Komputer Indonesia. Penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak-pihak secara moril maupun materil, penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangat sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karna itu, penulis mengucapkan terimaksih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT 2. Orang Tua, Ayah dan Ibu Yang Tercinta

3. Bapak M. Donie Aulia. ST., MT. dan Bapak M. Fathoni. ST., MT. (selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.)

4. Bapak Dr. Y. Djoko Setiyarto, ST., MT. ( selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia dan Dosen Penguji, terimaksih atas bimbingan dan pengajaran bapak semoga ilmu yang bapak berikan pada saya dapat berguna bagi orang banyak)

5. Ibu Vitta Pratiwi, ST., MT.( selaku Dosen Tetap dan Penguji, di Jurusan Tenik Sipil Universitas Komputer Indonesia terimakasih atas bimbingan dan ilmu yang ibu berikan semoga Allah SWT membalas dengan limpahan rizki dan kesehatan untuk ibu dan sekeluarga)

6. Bapak M. Riza, ST., MT. (selaku Dosen Tetap, terimaksih atas motipasi bapak.

iv

7. Ibu Alis (selaku Administrasi Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia, terimakasih ibu sudah membatu dalam urusan surat periijinan dan informasi yang lain jasa ibu tidak akan saya lupakan. Terimakasih) 8. Haki Nazili, Shandy Sahabat terbaik teman satu angkatan, Rahmat, Yuda,

Cepi, Nisa, Jep, Ersahan, Daniel. ( terimakasih atas doa kalian semua ) 9. Rekan-rekan Teknik Sipil Himpunan [ HMTS ]. Tunky H, faridz W, Nino

CB, Sandro G, dan rekan-rekan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu ( terimakasih atas doa kalian semua )

Ahkir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Bandung, Agustus 2015

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA EFEKTIFITAS PENERAPAN SISTEM

ELECTRONIC ROAD PRICING ( ERP ) DI JALAN IR. H. JUANDA

KOTA BANDUNG

(Komunitas Bidang Ilmu : Transportasi)

ARIYA BUDHI KARYONO

1.30.09.005

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal : 28 Agustus 2015 Menyetujui, Pembimbing 1 M. Donie Aulia. ST.,MT. NIP. 4127.70.13.008 Pembimbing 2 M. Fathoni. ST.,MT. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, M.Sc NIP. 4127.70.015

Ketua Program Studi Teknik Sipil

Dr. Y.Djoko Setiyarto, ST., MT NIP. 4127.70.13.001

Dokumen terkait