No Jenis Pelayanan Dasar
Standar Pelayanan Minimal Batas Waktu
Pencapaian Ket No Jenis Pelayanan Dasar
Indikator Nilai Batas Waktu
Ket Penyehatan Lingkungan Permukiman (Sanitasi Lingkungan dan Persampahan)
Drainase Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
50% 2019 Dinas yg
membidangi PU
Sumber : Dirjen Cipta Karya, 2013
A
Annaalliissiiss KKeebbuuttuuhhaann DDrraaiinnaassee 4
4..44..33..33
A
Annaalliissiiss KKeebbuuttuuhhaann
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem drainase kota adalah topografi Kota Lubuk Linggau yang merupakan dataran rendah . Melakukan analisis atas dasar besarnya kebutuhan penanganan drainase, baik itu untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat
(basic need)
maupun kebutuhan pe ngembangan kota(development need)
. Analisis yang terkait dengan kebutuhan drainase adalah analisis Bidang Teknis maupun non teknis yang mencakup kelembagaan, pembiayaan, peraturan dan peran serta masyarakat dan swasta. Analisis kebutuhan dituangkan dalam tabel 4.49 berikut ini :Tabel 6.45
Analisis Kebutuhan dan Target Pencapaian Daerah
Aspek Non Teknis
NN
o
U
Urraaiiaann KKoonnddiissii
Eksisting
K
Keebbuuttuuhhaann
TTaahhuunn II TTaahhuunn IIII TTaahhuunn IIIIII TTaahhuunn IIVV TTaahhuunn VV 1
P
Peerraattuurraann tteerrkkaaiitt sseekkttoorr
– Ketersediaan - peraturan bidang drainase Belum
ada perda perwali Pergub - -
2 KKeelleemmbbaaggaaaann Bentuk organisasi
- Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Ketersediaan tata -
laksana ( tupoksi, SOP
dll)
Ada Ada Ada Ada Ada Ada
Kualitas dan kuantitas
SDM Kurang Ditamba h Ditamba h Ditamba h Ditamba h Ditamba h 3 PPeemmbbiiaayyaaaann Sumber pembiayaan - APBD dan APBN APBD Prov dan APBN APBD Prov dan APBN APBD Prov dan APBN APBD Prov dan APBN APBD Prov dan APBN 4 PPeerraann SSwwaassttaa ddaann Masyarakat Belum
ada ada ada ada ada Ada
Aspek Teknis
NNoo UUrraaiiaann KKoonnddiissii
Eksisting
K
Keebbuuttuuhhaann
TTaahhuunn II TTaahhuunn IIII TTaahhuunn IIIIII TTaahhuunn IIVV TTaahhuunn VV
TTeekknniiss OOppeerraassiioonnaall PPSS 1
Aspek Perencanaan (Master Plan, FS, DED)
Belum ada MP dan FS DED DED DED DED
2 Saluran Primer
- Kurang Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah
Sekunder
- Kurang Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah
Tersier
- Kurang Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah
Turap Kurang Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah
Bangunan Pelengkap (gorong-gorong, pintu air, pompa dll)
Kurang Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah
Waduk, kolam Retensi,
Sumur Resapan Kurang Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah Ditambah Sumber : Dinas PUCK Kota Lubuk Linggau, 2013
–
P
Prrooggrraamm ddaann KKrriitteerriiaa KKeessiiaappaann PPeennggeemmbbaannggaann SSiisstteemm DDrraaiinnaassee 4.4.3.4
A
A.. PPeemmbbaanngguunnaann PPrraassaarraannaa DDrraaiinnaassee
Kriteria kegiatan infrastruktur drainase perkotaan
K
Krriitteerriiaa LLookkaassii ::
Kota-kota yang sudah memiliki Master Plan Drainase Perkotaan dan DED
untuk tahun pertama;
Kawasan-kawasan permukiman dan strategis di perkotaan
(Metropolitan/Kota Besar) yang rawan genangan.
LLiinnggkkuupp KKeeggiiaattaann ::
Pembangunan saluran drainase primer
(macro drain)
, pembangunan kolam retensi, dan bangunan pelengkap utama lainnya (pompa, saringan sampah, dsb);
Pembangunan saluran drainase sekunder dan tersier
(micro dra in)
oleh pemerintah kab.kota;
Sosialisasi/diseminasi/ kampanye NSPM pengelolaan saluran drainase
termasuk kegiatan pembersihan sampah di sekitar saluran drainase; Produk materi penyuluhan/promosi kepada masyarakat;
Penyediaan media komunikasi (brosur, pamf let, baliho, iklan layanan
masyarakat, pedoman dan lain sebagainya
K
Krriitteerriiaa KKeessiiaappaann ::
Sudah memiliki RPIJM dan SSK/Memorandum Program atau sudah
mengirim surat minat untuk mengikuti PPSP;
Dilaksanakan dalam rangka pengurangan lokasi genangan di
perkotaan;
Terintegrasi antara makro drain dan mikro drain, serta dengan system
pengendali banjir;
Terdapat institusi yang menerima dan mengelola prasarana yang
dibangun;
Tidak ada permasalahan lahan (lahan sudah dibebaskan, milik
–
Pemkot/kab);
Pemerintah kab./kota bersedia menyediakan alokasi dana untuk biaya
operasi dan pemeliharaan;
Pemerintah Kota Lubuk Linggau akan melaksanakan penyuluhan
kepada Masyarakat
S
Skkeemmaa KKeebbiijjaakkaann PPeennddaannaaaann SSiisstteemm DDrraaiinnaassee PPeerrkkoottaaaann
Skema Kebijakan Pendanaan Sistem Drainase Perkotaan dipaparkan pada gambar
4.7 berikut :
Sumber: Direktorat Pengembangan PLP
G
Gaammbbaarr 66..77 SSiisstteemm DDrraaiinnaassee PPeerrkkoottaaaann
Dalam pembangunan sistem drainase perkotaan, pemerintah pusat mempunyai peran dengan mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan sistem ma kro, serta memfasilitasi pilot drainase mandiri. Sedangkan, pemerintah kabupaten kota berperan dalam penyediaan lahan, penyediaan biaya operasi dan
–
pemeliharaan, dan pemberdayaan masyarakat pasca konstruksi.
U
Ussuullaann PPrrooggrraamm DDaann KKeeggiiaattaann 4
4..44..44
U
Ussuullaann PPrrooggrraamm ddaann KKeeggiiaattaann PPeennggeemmbbaannggaann SSaanniittaassii 4
4..44..44..11
Usulan dan prioritas program komponen Pengembangan Sanitasi disusun berdasarkan paket-paket fungsional dan sesuai kebijakan prioritas program seperti pada RPJM. Penyusunan usulan program tersebut memperhatikan kebutuhan RP P berkaitan dengan pengembangan atau pembangunan sektor dan kawasan unggulan. Dengan demikian usulan sudah mencakup pemenuhan kebutuhan dasar dan kebutuhan pembangunan ekonomi. Usulan program yang diajukan sesuai dengan hasil analisis dan identifikasi yang telah dilakukan. Selain itu, perlu juga diperhatikan keterpaduan dengan sektor-sektor lainnya. Usulan program harus dapat mencerminkan besaran dan prioritas program, dan manfaatnya ditinjau dari segi fungsi, kondisi fisik, dan non-fisik antar kegiatan da n pendanaannya
Penjabaran program-program tersebut disesuaikan dengan struktur tatanan program RPJMN yang diwujudkan dalam paket-paket proyek/program. Program yang dicakup dalam Pengelolaan Air Limbah meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :
Pembangunan pengelolaan air limbah setempat dan pembangunan
Instalasi Pengolah Lumpur Tinja (IPLT);
Pembangunan sistem perpipaan air limbah sederhana komunitas berbasis
masyarakat (khusus bagi kawasan kumuh dan padat);
Pembangunan pengelolaan air limbah sistem terpusat (IPAL);
Operasi dan pemeliharaan;
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan air limbah;
Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan
pemeliharaan sarana yang telah dibangun. Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED
–
berikut ini :
Pembangunan prasarana dan sarana TPA sampah;
Pembangunan prasarana dan sarana TPST 3R;
Operasi dan pemeliharaan;
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan
persampahan;
Penyuluhan meningkatkan pemahaman pentingnya sanitasi dan 3R;
Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED
Program yang dicakup dalam pengelolaan sistem drainase per kotaan meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini :
Pelaksanaan rehabilitasi saluran yang ada;
Pembangunan saluran yang baru;
Operasi dan pemeliharaan;
Pengembangan dan pemantapan kelembagaan pengelolaan drainase;
Penyuluhan dan pengelolaan dan pemeliharaan b angunan drainase bagi
Pemerintahan Kota Lubuk Linggau dan masyarakat; Piranti lunak: MP/outline plan, FS atau DED
P
Peemmbbiiaayyaaaann PPrrooyyeekk PPeennggeemmbbaannggaann SSaanniittaassii 4
4..44..44..22
Pembiayaan proyek perlu disusun berdasarkan klasifikasi tanggung jawab
Pemerintah Kota Lubuk Linggau, Pemerintah Pusat, Swasta dan masyarakat. Jika ada indikasi program pengelolaan sanitasi (air limbah, persampahan dan
drainase) yang melibatkan swasta perlu dilakukan kajian lebih mendalam untuk menentukan kelayakannya. Untuk program yang memerlukan anali sis kelayakan keuangan, hasil analisis harus dilampirkan dan merupakan bagian dari kajian pembiayaan dan keuangan.
Pembiayaan kegiatan pengelolaan sanitasi sebagaimana diusulkan dapat
berasal dari dana Pemerintahan Kota Lubuk Linggau , masyarakat, swasta, dan bantuan Pemerintah Pusat. Bantuan Pemerintah Pusat dapat berbentuk proyek biasa (pemerataan dalam pemenuhan prasarana sarana dasar), bantuan stimulan, bantuan proyek khusus (menurut pengembangan kawasan). Macam bantuan disesuaikan dengan tingkat Kebutuhannya.
–
Format pembiayaan kegiatan drainase disesuaikan dengan arahan bidang
keuangan, secara garis besar terdiri dari tabel program belanja (