• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Pengelolaan Kasus

2.3 Asuhan Keperawatan Kasus

FAKULTAS K 2.3.1 Pengkajian Keper I. BIODATA IDENTITAS PASIE Nama Jenis Kelamin Umur Status Perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Tanggal Masuk RS No. Register Ruangan/kamar Golongan Darah Tanggal Pengkajian Tanggal Operasi Diagnosa Medis

II. KELUHAN UTAM

Klien post operasi s dasar sehari-hari, te dengan luka insisi menggunakan skala n rawatan Kasus DIII KEPERAWATAN S KEPERAWATAN USU erawatan IEN : Ny.R : Perempuan : 29 tahun : Sudah menikah : Kristen : Diploma

: Ibu Rumah Tangga

: Jl. Bilal, komplek Anggarah, N : 1 juni 2014 : 00.90.67.51 : Neonati, Tulip 1 : A an : 2 juni 2014 : 1 juni 2014

: Post Sectio Saecaria (SC)

MA

sectio saecaria hari ke 2 mengatakan sulit m terasa sedikit nyeri di bagian abdomen di at i ±13 cm horizontal pada saat bergerak, ska la nyeri numerik (0-10)

h, No: 71K

melakukan aktivitas atas simpisis pubis , kala nyeri 4, dengan

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya

Post operasi Sectio Saecaria hari ke 2 2. Hal-hal yang memperbaiki

Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas dengan bantuan keluarga B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan

Klien mengatakan terasa nyeri di bagian abdomen di atas simpisis pubis pada saat melakukan pergerakan, skala nyeri 4, dengan menggunakan skala numerik (0-10)

2. Bagaimana dilihat Muka tampak meringis C. Region

1. Dimana lokasinya

Pada abdomen di atas simpisis pubis, luka insisi ± 13 cm, horizontal 2. Apakah menyebar

Klien mengatakan nyeri tidak menjalar D. Severity

Klien mengatakan nyeri mengganggu aktivitas dasar sehari-hari, skala nyeri 4, dengan menggunakan skala numerik (0-10)

E. Time

Klien mengatakan nyeri timbul pada saat klien melakukan pergerakan atau perubahan posisi

IV.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Klien mengatakan pernah mengalami sakit Appendicitis B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Klien mengatakan penyembuhan penyakit usus buntunya dengan operasi C. Pernah dirawat/dioperasi

Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dan dioperasi pada tanggal 20 Desember 2007 di Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan

D. Lama dirawat 7 hari (seminggu) E. Alergi

Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat, makanan, binatang maupun lingkungan

F. Imunisasi

Klien mengatakan mendapatkan Imunisasi lengkap

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Klien mengatakan ibu dari klien menderita asam lambung B. Saudara kandung

Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit berat C. Penyakit keturunan yang ada

Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga dari klien yang mengalami gangguan jiwa

VI. RIWAYAT OBSTETRIK

G:0 P:1 A:0 HPHT: 22-09-2013 TTP: 29-06-2014

No Umur Komplikasi/Masalah Kondisi

Anak

Penolong

Kehamilan Persalinan Nifas

1. 28 Tidak ada masalah selama kehamilan Persalinan Sectio Saecaria karena berat bayi 4,0 Kg Masalah mobilisasi dini Kondisi anak baik. Apgar score 8 Dokter bedah, perawat anastesi,per awat pelaksana

VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Klien dapat menerima kondisinya sekarang dan yakin akan bisa beraktivitas seperti biasanya

B. Konsep diri

1. Gambaran diri : Klien bersemangat ingin segera sembuh 2. Ideal diri : Klien percaya bahwa ia akan segera sembuh 3. Harga diri : Klien tidak malu dengan kondisinya sekarang 4. Peran diri : Klien seorang istri dan dalam keluarga

5. Identitas : Klien pribadi yang sabar dan tenang C. Keadaan emosi

Keadaan emosi klien baik D. Hubungan social

1. Orang yang berarti

Klien mengatakan saat ini orang yang berarti adalah ibu, suami dan anaknya

2. Hubungan dengan keluarga

Klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik 3. Hubungan dengan orang lain

Klien mengatakan hubungan klien dengan orang lain baik 4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Tidak ada hambatan, keluarga dan tetangga sering menjenguk klien selama di rawat di rumah sakit, klien juga berhubungan baik dengan perawat.

E. Spiritual

1. Nilai dan keyakinan Klien beragama kristen 2. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan selama dirawat klien tidak pernah melakukan kegiatan ibadah

VIII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan umum Kesadaran komposmentis B. Tanda-tanda vital 1. Suhu tubuh : 370C 2. Tekanan darah : 130/80 mmhg 3. Nadi : 80 x/menit 4. Pernafasan : 20 x/menit 5. Skala nyeri : 4 6. TB : 152 cm 7. BB : 55 kg

C. Pemeriksaan head to toe 1. Kepala dan rambut

− Bentuk : bulat simetris

− Ubun-ubun : keras dan tertutup − Kulit kepala : kulit kepala bersih 2. Rambut

− Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran rambut merata, warna hitam agak sedikit kusam, tekstur sedikit kasar

− Bau : agak sedikit bau apek

− Warna kulit : normal

3. Wajah

− Warna kulit : normal , sawo matang

− Struktur wajah : simetris 4. Mata

− Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap, simetris antara kiri dan kanan

− Konjungtiva dan sclera : konjungtiva tidak pucat, sclera

berwarna putih

− Pupil : pupil normal, bentuk bulat,

letak sentral, isokor ± 3mm

− Cornea dan iris : cornea transparan, halus,

− Visus :

− Tekanan bola mata : tidak ada peningkatan tekanan

bola mata

5. Hidung

− Tulang hidung dan posisi septum nasi : keras dan stabil

− Lubang hidung : simetris antara keduanya,

tiadak ada sekret

− Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping

hidung 6. Telinga

− Bentuk telinga : simetris antara kiri dan kanan

− Ukuran telinga : normal , sama ukurannya antara kiri dan

kanan

− Lubang telinga : bersih, tidak tampak serumen

− Ketajaman pendengaran : baik 7. Mulut dan faring

− Keadaan bibir : merah muda, lembab, simetris dan halus − Keadaan gusi dan gigi : gusi berwarna merah muda, halus dan

lembab; gigi berwarna sedikit kekuningan dan adanya karag gigi di beberapa gigi bagian belakang

− Keadaan lidah : berwarna merah pudar, lembab, sedikit kasar pada bagian permukaan

− Orofaring : -

8. Leher

− Posisi trachea : normal, teraba pada keduan sisi

− Thyroid : tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid

− Suara : normal dan jelas

− Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe − Vena jugularis : vena jugularis dapat teraba

− Denyut nadi karotis : denyut nadi teraba 9. Pemeriksaan integument

− Kehangatan : kulit klien teraba hangat

− Warna : sawo matang , tidak pucat

− Turgor : baik, < 3 detik

− Kelembatan : baik

− Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan 10.Pemeriksaan thoraks/dada

− Inspeksi thoraks (normal, barrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail chest, kifos koliasis) : normal

− Pernafasan : frekuensi 20 x/menit, irama reguler − Tanda kesulitan bernafas : tidak ada tanda kesulitan bernafas 11.Pemeriksaan paru

− Palpasi getaran suara : getaran merata di paru-paru kanan dan kiri

− Perkusi : resonan

− Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara tambahan) : bronkovesikuler, suara nafas normal, tidak ada suara tambahan 12.Pemeriksaan jantung

− Inspeksi : warna kulit dada normal seperti warna kulit tubuh, tidak ada kebiruan atau pucat

− Palpasi : tidak teraba massa atau benjolan − Perkusi : dullnes

− Auskultasi : 80x/menit 13.Pemeriksaan abdomen

− Inspeksi (bentuk, benjolan)

Bentuk normal dan simetris, ada luka bekas insisi ± 13cm, dibagian abdomen kuadran 3 dan 4 berbentuk horizontal

− Auskultasi

Frekuensi peristaltik usus :13x/menit

− Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien)

Tidak ada nyeri tekan, tetapi klien mengatakan tidak terlalu nyeri. Ada luka bekas insisi dan keadaan luka baik, tidak ada kemerahan disekitar luka

− Perkusi (suara abdomen) Timpani

14.Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya − Genitalia (rambut pubis, lubang uretra)

Tidak ada kelainan, memakai duk

− Anus dan perineum (lubang anus, kelainan pada anus, perineum) Tidak ada kelainan

15.Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas (kesimetrisan, kekuatan otot, edema)

− Ekstremitas atas Tidak ada edema − Ekstremitas bawah

Tidak ada edema

16.Pemeriksaan neorologi (nervus cranialis) Fungsi neurologi normal

17.Fungsi motorik

Fungsi motorik normal

18.Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran)

Klien dapat mengetahui area kulit yang diberi sentuhan, klien mampu mengidentifikasi benda tajam dan tumpul, klien mampu membedakan rasa panas dan dingin, pasien mampu merasakan getaran yang diberi pada daerah wajah.

19.Refleks (bisep, trisep, brachioradialis, patelar, tendon achiles, plantar) Refleks bisep terangsang dengan baik kanan dan kiri, refleks trisep terangsang dengan baik kanan dan kiri, refleks brachioradialis terangsang dengan baik kanan dan kiri, refleks patelar, tendon achiles.

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

A. Pola makan dan minum 1. Frekuensi makan/hari

2. Nafsu/selera makan Nafsu makan baik 3. Nyeri ulu hati

Tidak terdapat nyeri ulu hati 4. Alergi

Tidak ada makan yang membuat alergi atau makanan yang tidak disukai 5. Mual dan muntah

Klien tidak mengalami mual ataupun muntah 6. Waktu pemberian makanan

Pagi, siang, malam dan kadang diselingi dengan cemilan 7. Jumlah dan jenis makanan

Setiap kali makan klien menghabiskan 1 porsi makanan ; klien makan makanan yang disediakan dari rumah sakit dan kadang membeli makanan dari luar untuk makanan selingan

8. Waktu pemberian cairan/minum

Dalam sehari klien dapat menghabiskan 5-7 gelas sedang 9. Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah)

Tidak ada masalah dalam makan dan minum, tidak ada kesulitan ,menelan dan mengunyah

B. Perawatan diri/personal hygiene 1. Kebersihan tubuh

Klien tidak mandi selama habis operasi 2. Kebersihan gigi dan mulut

Klien melakukan oral hygiene pada pagi hari dengan batuan perawat dan keluarga rutin setiap hari

3. Kebersihan kuku dan kaki Kuku klien terlihat bersih

C. Pola kegiatan/aktivitas

1. Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total.

Klien mandi 1x sehari, oral hygiene dilakukan pada pagi hari, klien makan 3x sehari, ganti pakaian 1x sehari. Semua aktivitas dasar sehari-hari klien dibantu oleh perawat dan keluarga. Klien mengatakan susah buat melakukan pergerakan

2. Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit Klien tidak pernah melakukan ibadah

D. Pola Eliminasi

1. Pola BAB : 1x sehari

- Karakter feses : berwarna kuning kecoklatan, konsistensi lembek, bau khas feses

- Riwayat perdaharan : tidak ada riwayat perdarahan - BAB terakhir : tanggal 31 juni 2014, pagi hari

- Diare : tidak ada

- Penggunaan laktasif : tidak ada

2. BAK

- Pola BAK : 6-7 kali sehari

- Karakteristik urine :kemerah-merahan, bau

khas urine

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK :tidak ada nyeri , rasa terbakar atau kesulitan saat berkemih

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada

- Penggunaan diuretik : tidak ada

2.3.2 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS:

Klien mengatakan tidak mampu

memenuhi kebutuhan aktivitas dasar sehari-hari secara mandiri DO : • Tampak semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat Sectio Caesaria Luka insisi Nyeri

Hambatan mobilisasi fisik

Hambatan mobilisasi fisik 2. DS: Klien mengatakan nyeri pada abdomennya skala nyeri 4 (rentang nyeri 0-10) DO: • Muka tampak meringis • Skala nyeri 4 Sectio Caesaria Luka insisi

Kerusakan jaringan kulit

Nyeri

Gangguan aman nyaman : Nyeri

2.3.3 Rumusan Masalah 1. Hambatan mobilitas fisik

Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan post op Sectio Caesaria hari ke 2 ditandai dengan ketidakmampuan klien melakukan aktivitas dasar sehari-hari, ditandai dengan semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

2.3.4 Perencanaan Keperawatan

No.

Dx Perencanaan Keperawatan

1 Tujuan dan kriteria hasil :

- Meningkatkan/mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin

- Mempertahankan posisi fungsional

- Meningkatkan kekuatan/fungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh

- Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan aktivitas

Intervensi Rasional

Lakukan mobilisasi secara

bertahap, berikan penjelasan pada klien tentang pentingnya mobilisasi post SC

Dorong partisipasi pada aktivitas terpeutik/rekreasi. Pertahankan rangsang lingkungan (contoh : radio, tv, Koran, kunjungan keluarga/teman)

Pasien mungkin dibatasi dengan pengetahuan tentang mobilisasi post SC, mobilisasi bertahap akan membantu mobilisasi klien

Memberikan kesempatan untuk

mengeluarkan energi,

memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol diri.

Awasi TD dengan melakukan aktivitas

Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan mobilisasi

Dorong partisipasi pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan individual.

Hipotensi postural adalah nasalah umum menyertai tirah baring lama dan dapat memerlukan intervensi khusus

Mengajak orang terdekat untuk aktif dalam perawatan pasien dan memberikaan terapi lebih konstan / konsisten

Meningkatkan kemandirian.

Meningkatkan harga diri, dan membantu proses perbaikan

2 Tujuan dan kriteria hasil : - Nyeri berkurang

- Skala nyeri 2 (diukur dengan skala nyeri numerik dengan rentang nyeri 0-10)

- Wajah tidak tampak meringis dan tidak terlihat menahan nyeri - Rileks, dapat beristirahat, dan beraktivitas sesuai kemampuan - Tanda-tanda vital dalam batas normal

Intervensi Rasional

Mandiri

Lakukan pengkajian tentang nyeri meliputi lokasi, waktu, kualitas, intensitas nyeri.

Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah

meringis) terutama

ketidakmampuan untuk

berkomunikasi secara efektif.

Ajarkan menggunakan teknik

Mempengaruhi pilihan /

pengawasan keefektifan intervensi.

Tingkat ansietas dapat

mempengaruhi persepsi / reaksi terhadap nyeri

nonanalgetik seperti latihan napas dalam, mengalihkan (menonton televisi, membaca buku atau majalah, mendengarkan musik)

Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat mempengaruhi

respon pasien terhadap

ketidaknyamanan seperti ruangan dan suara

Kolaborasi

Pemberian analgetik

meningkatkan kontrol dan

meningkatkan harga diri dan kemampuan koping

Memberikan ketenangan kepada pasien sehingga nyeri tidak bertambah

Analgetik dapat mengurangi

pengikatan mediator kimiawi nyeri pada reseptor nyeri sehingga dapat mengurangi rasa nyeri

2.3.5 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Hari / Tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Senin, 2 juni 2014 1. - Mengkaji derajat mobilitas yang

dihasilkan oleh cedera

dan perhatikan persepsi pasien terhadap mobilisasi - Mendorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/rekreasi. Mempertahankan rangsang lingkungan (contoh : menonton tv) - Mengukur TD dan mengauskultasi bising usus

- Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan rentang gerak

- Dorong partisipasi pasien dalam semua

aktifitas sesuai

kemampuan individual

S :

- Klien mengatakan sulit beraktivitas

O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari dengan bantuan perawat dan keluarga - TD: 130/20 mmHg,

- Peristaltik usus 6 kali/menit - Klien mampu melakukan latihan

rentang gerak yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa tidur setengah duduk dan duduk 5 menit. - Klien tampak antusias

A :

Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P :

Tindakan keperawatan lanjutkan

Selasa, 3 juni

- Mengkaji kemampuan mobilisasi pasien

S :

2014 - Mendorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/rekreasi. Mempertahankan rangsang lingkungan (contoh : menonton tv) - Mengukur TD dan mengauskultasi bising usus

- Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan mobilisasi pasien seperti belajar duduk, berdiri

- Dorong partisipasi pasien dalam semua

aktifitas sesuai

kemampuan individual

bisa melakukan sebagian aktivitas dasar sehari-hari

O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari dengan bantuan perawat

- TD: 120/80 mmHg, peristaltik usus 8 kali/menit

- Klien mampu melakukan latihan rentang gerak yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa berdiri sendiri, berjalan sendiri perlahan-lahan - Klien tampak antusias

A :

Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian

P :

Tindakan keperawatan lanjutkan

Rabu, 4 juni 2014

− Mengkaji kemampuan yang dihasilkan oleh pasien, dan mengkaji perkembangan mobilisasi pasien - Mendorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/rekreasi. Mempertahankan rangsang lingkungan S :

- Klien mengatakan sudah mulai bisa melakukan aktivitas dasar sehari-hari

O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari tanpa bantuan perawat - TD: 120/80 mmHg, peristaltik

seperti ( menonton tv)

- Mengukur TD dan

mengauskultasi bising usus

- Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan mobilisasi seperti latihan berdiri, berjalan tanpa bantuan perawat dan keluarga - Dorong partisipasi

pasien dalam semua

aktifitas sesuai

kemampuan individual

- Klien mampu melakukan latihan rentang gerak yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa kekamar mandi sendiri, dan melakukan

mobilisasi secara teratur - Klien tampak antusias A :

Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi

P :

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sectio Caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).

Sectio caesaria adalah lahirnya janin, melalui insisi di dinding abdomen dan dinding uterus (Kasdu, 2005).

Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah, dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kehidupan sehat. Setiap orang butuh untuk bergerak. Kehilangan kemampuan untuk bergerak menyebabkan ketergantungan dan ini membutuhkan tindakan keperawatan. Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit degeneratif, dan untuk aktualissasi diri.(Mubarak 2007)

Data yang diperoleh dari RSUD Dr. Pirngadi Medan yang menujukkan semakin tingginya angka terapi pembedahan abdomen: Laparatomi dan Sectio Caesaria tiap tahunnya. Jumlah keseluruhan pembedahan yang dilakukan tahun 2010 terdapat 172 bedah abdomen yang terdiri dari: 69 Laparatomi dan 103 Sectio Caesaria. Tahun 2011 terdapat 412 bedah abdomen yang terdiri dari: 47

Laparatomi dan 365 Sectio Caesaria, dan tahun 2012 terdapat 228 bedah abdomen yang terdiri dari: 69 Laparatomi 228 bedah abdomen yang terdiri dari: 42

Laparatomi dan 186 Sectio Caesaria terapi pembedahan abdomen (Profil RSUD Dr. Pirngadi Medan, 2012).

Tindakan operasi akan mengakibatkan penurunan gangguan terhadap mobilisasi pasien. Oleh karena itu mobilisasi merupakan kegiatan yang penting pada periode post operasi Sectio Caesaria untuk mencegah komplikasi. Kemampuan pasien untuk bergerak dan berjalan pada post operasi akan menentukan kegiatan yang harus dilakukan untuk memberi kesempatan pada pergerakan yang maksimal. Bergerak dan beraktivitas diatas tempat tidur membantu mencegah komplikasi pada sistem persarafan, kardiovaskular, mencegah dekubitus, merangsang peristaltic usus (kasdu, 2005).

Mobilisasi mengacu pada kemampuan seseorang untuk bergerak dengan bebas dan Imoblisasi mengacu pada ketidakmampuan seorang untuk bergerak dengan bebas, Mobilisasi dan Imobilisasi berada pada satu rentang dengan banyak tingkatan Imobilisasi mutlak dan berlanjut sampai jangka waktu tidak terbatas (Potter dan Perry, 2006).

Berdasarkan hal tersebut saya mengangkat judul KTI yaitu Asuhan Keperawatan dengan gangguan kebutuhan dasar mobilisasi.

1.2Tujuan

Tujuan dari penelitian Karya Tulis Ilmiah adalah sebagai syarat menyelesaikan program DIII keperawatan

1.3Manfaat

a. Bagi Praktik Keperawatan

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat asuhan keperawatan yang sistematis dan sesuai dengan konsep keperawatan.

b. Bagi Pendidikan Keperawatan

Hasil Karya Tulis Ilmiah yang diperoleh dapat dijadikan kontribusi bagi peningkatan pendidikan keperawatan dan pengembangan ilmu keperawatan. c. Bagi Kebutuhan Klien

Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan dasar klien khususnya kebutuhan mobilisasi

Asuhan Keperawatan Pada Ny. R dengan

Prioritas Masalah Gangguan Kebutuhan Dasar Mobilisasi

pada Post Operasi Sectio Caesaria

di RSUD. dr. Pirngadi Medan

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

Rika Kurniawati

112500028

PROGRAM STUDI DIII

KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi pada Post Operasi Sectio Caesaria Di RSUD. dr. Pirngadi Medan”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Ahlimadya Keperawatan di Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan arahan dari semua pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak dr. Dedi Ardinata M.kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

2. Ibu Nur Afi Darti S.kp, M.kep, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatra Utara Medan.

3. Bapak Mula Tarigan S.kp M.kep, selaku Sekretaris Program studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan .

4. Ibu Fatwa Imelda, S.kep, Ns, M.Biomed selaku Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

5. Bapak Achmad Fathi,S.Kep, Ns, MNSselaku penguji

6. Yang terhormat kepada kedua orang tua, Ayahanda Ponirin dan Ibunda Nurtiah Siregar serta Abang dan kakak saya Yoesrizal, Nurdiansyah, Dewi Agustina yang tidak pernah lelah memberikan dukungan moril maupun materil dan dengan penuh kasih sayang, dan pada teman dekat saya Muhammad Febry yang selalu memberikan semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Pada Rukia Riskita Dewi, Ririen Feby Shara, Fitria Sawitri, Asmah Nasution, Furqan Faisal, Stela Purnama Sari, Wara Madina Qaswat Parimora. Seluruh teman-teman Program Studi DIII Keperawatan Stambuk 2011.

Saya menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun susunannya. Maka dengan segala kerendahan hati Saya mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

Medan, 14 Juni 2014 Penulis

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ... i Kata Pengantar ... ii Daftar Isi ... iv Bab I Pendahuluan 1.1Latar Belakang ... 1 1.2Tujuan ... 2 1.3 Manfaat ... 2

Bab II Pengelolaan Kasus 2.1 Konsep Dasar Mobilisasi ... 3

2.2 Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi ... 7

2.2.1 Pengkajian ... 7

2.2.2 Analisa Data ... 9

2.2.3 Rumusan Masalah ... 10

2.2.4 Perencanaan ... 10

2.3 Asuhan Keperawatan Kasus ... 13

2.3.1 Pengkajian ... 13

2.3.2 Analisa Data ... 23

2.3.3 Rumusan Masalah ... 24

2.3.4 Perencanaan ... 24

Bab III Kesimpulan dan Saran

3.1 Kesimpulan ... 30 3.2 Saran ... 31

Daftar Pustaka ... 32 Lampiran

Dokumen terkait