• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENGELOLAAN KASUS

B. Asuhan Keperawatan Kasus

BIODATA Identitas Pasien

Nama : Ny. R

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 27 Tahun

Status Perkawinan : Kawin

Agama : Islam

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Guru

Alamat : Jl.Karya Wisata No.25 A Tanggal Masuk RS : 17 Juni 2013

No. Register : 00.55.98.70 Ruangan/Kamar : RB1 Nifas /III1

Golongan darah : B

Tanggal pengkajian : 18 Juni 2013

Diagnosa pasien Medis : CHF FC II ec. ASD II + (Brain Sparring + Susp ASD + WGR pada bayi) + PG + UDR (32 W4D) + AH

I. Keluhan Utama

Pada saat pengkajian, pasien terlihat sesak, merasa lemas dan nyeri pada luka bekas operasi didaerah perut dengan skala nyeri 5.

II. Riwayat Kesehatan Sekarang

1. Provocative/palliative a. Apa penyebabnya

Sesak disebabkan karena kelelahan terus menerus. b. Hal-hal yang memperbaiki keadaan

Pasien mengatakan akan berkurang jika beristirahat sejenak, namun beberapa menit kemudian sesak dan nyerinya akan kembali lagi dirasakan.

2. Quantity/quality

a. Bagaimana dirasakan

Pasien mengatakan setiap beraktivitas ia sesak. b. Bagaimana dilihat

Terlihat sesak dan ketika nyeri meningkat terlihat wajah yang meringis kesakitan.

3. Region

a. Dimana lokasinya Di dada sebelah kanan b. Apakah menyebar

Pasien mengatakan nyerinya tidak menyebar 4. Severity

Pasien mengatakan sangat mengganggu aktivitasnya, karena sesak dapat timbul meningkat ketika aktivitas pasien meningkat. Dan menyebabkan pasien merasa lemas.

5. Time

Pasien mengatakan nyeri nya timbul ketika ia batuk.

III. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

A. Penyakit yang pernah dialami

Tidak ada penyakit yang dialami os sebelumnya.

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Tidak ada pengobatan atau tidakakan yang diberikan.

C. Pernah dirawat/dioprasi

Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di RS dan tidak pernah dioprasi sebelumnya.

D. Lama dirawat

Tidak pernah dirawat.

E. Alergi

Pasien mengetakan tidak mempunyai riwayat alergi.

F. Imunisasi

IV. Riwayat Kesehatan Keluarga

A. Orang Tua

Pasien mengatakan orang tuanya tidak mengalami penyakit

B. Saudara Kandung

Pasien mengatakan saudara kandungnya tidak mengalami penyakit

C. Penyakit Keturunan Yang Ada

Pasien mengatakan tidak ada penyakit keturunan dalam keluarganya. D. Anggota keluarga yang meninggal

Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarganya yang meninggal E. Penyebab meninggal

-

V. Riwayat Obstetrik

G : 1 P : 1 A : 0 HPHT : 27-09-2012 TTP:04-07-2013

No Umur Komplikasi/ Masalah Kondisi

Anak Penolong

Kehamilan Persalinan Nifas

1 Hamil ini 32 Minggu SC RS Sehat Dokter

VI. Riwayat Keadaan Psikososial

A. Persepsi Pasien Tentang Penyakitnya

Pasien mengatakan penyakitnya bisa sembuh.

B. Konsep Diri

 Gambaran diri : pasien menyukai rambut panjangnya.

 Ideal diri : pasien berharap bisa menjadi seorang ibu, dan menjadi istri yang baik.

- Harga diri : pasien merasa bahwa dirinya tidak maksimal nantinya merawat bayinya karena penyakitnya ini.

 Peran diri : pasien akan merawat anaknya dengan sebaik-baiknya.

C. Keadaan Emosi

Pasien masih mampu mengendalikan emosinya dengan baik.

D. Hubungan Sosial

 Orang yang berarti :

Orang yang berarti dan berpengaruh dalam hidup pasien adalah orang tua dan suami

 Hubungan dengan keluarga :

Baik, keluarga tetap setia menemani, merawat dan menjaga pasien ketika sedang berada di RS

 Hubungan dengan orang lain :

Baik, pasien mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan orang-orang disekitarnya.

 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Pasien tidak mempunyai hambatan dalam berinteraksi dengan orang lain

E. Spiritual

 Nilai dan keyakinan : pasien berkeyakinan seorang islam

 Kegiatan ibadah : selama sakit pasien tidak beribadah

VII. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan Umum

Pasien tampak lemas, napas terasa berat, badan tampak kurus, sesak dan meringis ketika nyeri di abdomen meningkat.

B. Tanda-tanda Vital  Suhu tubuh : 36.7oC  Tekanan darah : 100 / 60 mmHg  Nadi : 90 x/menit  Pernafasan : 28 x/menit  Skala nyeri : 5  TB : 165 cm  BB : 51 kg

C. Pemeriksaan Head to toe 1) Kepala dan Rambut

 Bentuk : Bulat, tidak ada benjolan

atau pembengkakan.

 Ubun-ubun : Simetris.

 Kulit kepala : Bersih, tidak ada iritasi. 2) Rambut

 Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut lurus dan penyebarannya merata.

 Bau : Tidak.

 Warna kulit : Berwarna kuning langsat. 3) Wajah

 Warna kulit : Kuning langsat.

 Struktur wajah : Simetris, dan tidak ada kelainan.

4) Mata

 Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris.

 Palpebra : Normal.

 Konjungtiva dan sclera : Konjungtiva : anemis, sclera: tidak ikhterus.

 Pupil : Isokor.

 Cornea dan iris : Normal.

 Visus : Penglihatan baik.

 Tekanan bola mata : Tidak dilakukan pemeriksaan.

5) Hidung

 Tulang hidung dan posisi septum nasi : Simetris.

 Lubang hidung : Bersih.

6) Telinga

 Ukuran telinga : Simetris kanan/kiri.

 Lubang telinga : Bersih dan tidak berbau.

 Ketajaman pendengaran : Pendengaran Baik. 7) Mulut dan faring

 Keadaan bibir : Mukosa bibir kering dan kebiruan.

 Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada perdarahan.

 Keadaan lidah : Lidah bersih dan tidak ada kelainan.

 Orofaring : Tidak dilakukan

pemeriksaan. 8) Leher

 Posisi trachea : Medial.

 Thyroid : Tidak ada pembengkakan

kelenjar tyroid.

 Suara : Suara pelan tapi jelas.

 Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkakan.

 Vena jugularis : Teraba.

 Denyut nadi karotis : Teraba. 9) Pemeriksaan integument

 Kebersihan : Bersih.

 Kehangatan : Semua eksterimitas teraba dingin.

 Warna : Normal.

 Turgor : Kembali cepat

 Kelembaban : Lembab.

 Kelainan pada kulit : Sianosis pada semua eksterimitas.

10) Pemeriksaan payudara dan ketiak

 Ukuran dan bentuk : Simetris kanan/kiri.

 Kondisi payudara dan putting : Puting susu menonjol keluar.

 Produksi ASI : Belum ada produksi ASI.

 Aksila : Tidak Benjolan.

11) Pemeriksaan thoraks/dada

 Inspeksi thoraks (normal, burrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail chest, kifosis koliasis) : Normal.

 Pernafasan (frekuensi, irama) : 28 x/ menit, Ireguler.

 Tanda kesulitan bernafas : 12) Pemeriksaan paru

 Palpasi getaran suara : Tidak dilakukan pemeriksaan.

 Perkusi : Normal.

 Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara tambahan) : Mengi pada saat inspirasi.

13) Pemeriksaan jantung

 Inspeksi : Bentuk normal.

 Palpasi : Tidak ada pembengkakan.

 Perkusi : Dullness.

 Auskultasi : Adanya bunyi jantung

tambahan, S3 dan S4. 14) Pemeriksaan abdomen

 Inspeksi (bentuk, benjolan) : Terdapat luka seksio saesar.

 Auskultasi : Peristaltic usus 7 x/menit

 Palpasi : Terdapat nyeri tekan.

 Perkusi (suara abdomen) : Tidak ada suara tambahan.

15) Pemeriksaan musculuskeletal/ekskremitas (kesimetrisan, kekuatan otot, edema) : ekskremitas dingin, kekuatan otot 5 , tidak ada edema.

16) Pemeriksaan neurologi (nervus cranialis) : nervus cranialis normal, tidak ada kelainan.

17) Fungsi motorik : fungsi motorik normal, tidak ada kelainan. 18) Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas

dingin, getaran) : fungsi sensorik normal, tidak ada kelainan.

19) Refleks (bisep, trisep, brachioradialis, patellar, tendon achiles, plantar) : reflex pasien normal.

VIII. Pola kebiasaan sehari-hari

1) Pola Makan dan Minum

 Frekuensi makan/hari : Makan 3 x sehari

 Nafsu/selera makan : Nafsu makan berkurang

 Nyeri ulu hati : Tidak ada

 Alergi : Tidak ada alergi terhadap

makanan

 Mual dan muntah : Tidak ada mual dan muntah

 Waktu pemberian makan : Pagi 07.00, siang 12.00, malam 18.00

 Jumlah dan jenis makan : Jumlah dan porsi makan normal

 Waktu pemberian cairan/minum : Sesuai dengan kebutuhan

 Masalah makan dan minum : Tidak ada masalah makan dan minum.

2) Perawatan Diri/Personal Higine

 Kebersihan tubuh : Tubuh bersih.

 Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut bersih.

 Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih.

3) Pola Kegiatan/Aktivitas

 Uraikan aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian mandiri, sebagian, total : pasien mandi dengan bantuan perawat dan keluarga, Susah tidur karena sesak, adanya batuk dan

 Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit : pasien selalu berdoa.

IX. Pola Eliminasi

1) BAB

 Pola BAB : Normal.

 Karakter feses : Kuning dan lembek.

 Riwayat pendarahan : Tidak ada pendarahan.

 BAB terakhir : 17 Juni 2013.

 Diare : Tidak diare.

 Penggunaan laksatif : Tidak ada penggunaan laksatif.

2) BAK

 Pola BAK : Normal.

 Karakter urine : Kekuningan dan tidak keruh.

 Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan BAK.

 Penggunaan diuretic : Tidak ada penggunaan diuretic.

2. Analisa Data

ANALISA DATA

NO DATA Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS :

 Pasien mengatakan ia mudah lelah, nyeri, sesak napas, dan sering terbangun pada malam hari. DO :

 Ujung jari dan kuku kebiruan  RR: 28 x/ menit  TD: 100/60 mmHg  Irama ireguler Iskemik Miokard Kerusakan Otot-Otot Miokard Kemampuan/Kontraktil

itas Miokard Menurun Menurunnya Kemampuan Pompa Ventrikel Penurunan Perfusi Jaringan Penurunan Perfusi Jaringan 2. DS :  Pasien mengatakan ia mengalami nyeri  Pasien mengatakan nyerinya meningkat apabila ia batuk DO :  Pasien tampak meringis  Skala nyeri 5 HR: 90 x/menit Pasien Meringis Kesakitan Lemas Skala Nyeri 5 Gangguan Rasa Nyaman Nyeri Nyeri    

3. DS:

 Pasien mengatakan ia sering terbangun pada malam hari pada saat tidur karena nyerinya DO :

 Wajah pasien tampak ngantuk dan sering menguap Skala nyeri 5

Sesak Nyeri Skala Nyeri 5 Sering Terbangun Pada

Malam Hari Gangguan Pola Tidur

Gangguan Pola Tidur

3. Rumusan Masalah

Masalah keperawatan 1. Penurunan perfusi jaringan 2. Nyeri

3. Gangguan pola tidur

Diagnosa Pasien Keperawatan

1. Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kontraktilitas ventrikel kiri, perubahan frekuensi, irama yang ditandai dengan Ujung jari dan kuku kebiruan, RR: 28 x/ menit, TD: 100/60 mmHg, irama ireguler dan mudah lelah.

2. Nyeri berhubungan dengan tindakan insisi pembedahan, perubahan posisi tubuh Ditandai dengan pasien tampak meringi, skala nyeri 5, HR: 90 x/menit.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri ditandai dengan Wajah pasien tampak ngantuk dan sering menguap, Skala nyeri 5 ,Mengantuk disiang hari.

4. Perencanaan

PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari / Tanggal No. Dx Perencanaan keperawatan Selasa, 18 juni 2013 1. Tujuan:

a. Menurunnya insufisiensi jantung b. Suara pernapasan dalm keadaan normal Kriteria Hasil:

a. Tidak ada keluhan sesak

b. Tidak tampak tarikan dinding dada

c. Klien bisa istirahat pada malam hari

d. TTV dalam batas normal (RR 20-24 kali/ menit)

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji frekuensi, irama jantung 2. Catat bunyi jantung

3. Palpasi nadi perifer

4. Pantau TD

5. Kaji kulit terhadap sainosis

6. Pantau haluaran urine

7. Berikan istirahat psikologi dengan lingkungan yang tenang; membantu pasien menghindari situasi stress.

1. Biasanya terjadi takikardia 2. S1 dan S2 mungkin lemah karena

menurunnya kerja pompa jantung. 3. Dapat menunjukkan menurunnya

nadi radial, popliteal, dorsil pedis dan postibial.

4. TD dapat meningkat sehubungan dengan SVR.

5. Pucat menunjukkan menurunnya perfusi perifer terhadap tidak adekuatnya curah jantung.

6. Untuk menurunkan curah jantung dengan menahan cairan dan natrium.

7. Stress emosi menghasilkan

vasokonstriksi yang meningkatkan TD dan meningkatkan frekuensi kerja jantung.

8. Tinggikan kaki, hindari tekanan pada bawah lutut.

9. Atur posisi untuk

memaksimalkan potensial semi fowler

10. Berikan pendidikan kesehatan: proses terapi, perubahan gaya hidup, teknik relaksasi, diet dan efek obat

Kolaborasi

11. Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker sesuai indikasi

12. Pantau/ganti elektrolit

13. Pantau seri EKG dan perubahan foto dada

8. Menurunkan statis vena. 9. Meningkatkan ekspansi dada,

mempermudah bernafas.

10. Meningkatkan pengetahuan dan mencegah terjadinya kambuh dan komplikasi.

11. Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan melawan efek hipoksia/iskemia

12. Perpindahan cairan dan penggunaan direutik dapat mempengaruhi elektrolit. 13. Foto dada menunjukkan

pembesaran jantung dan perubahan kongesti pulmonal

Rabu, 19 juni 2013

2. Tujuan:

a. Memperlihatkan pengendalian nyeri b. Nyeri berkurang atau hilang

Kriteria hasil:

a. Mempertahankan tingkat nyeri atau kurang b. Memperlihatkan teknik relaksasi yang efektif c. Mengenali Faktor penyebab dan menggunakan

tindakan untuk memodifikasi Faktor tersebut.

Rencana tindakan Rasional

1. Tanyakan pasien tentang nyeri. Tentukan karakteristik, intensitas serta durasi nyeri.

2. Dorong pasien untuk menyatakan perasaan tentang nyeri

3. Berikan tindakan kenyamanan, misalnya sering ubah posisi, pijat punggung, sokongan bantal 4. Dorong penggunaan teknik

relaksasi, misalnya visualisasi, bimbingan imajinasi, dan aktivitas hiburan yang tepat.

5. Berikan lingkungan yang nyaman dan tenang.

6. Bantu aktivitas perawatan diri, pernapasan /latihan tangan.

7. Berikan analgesic sesuai indikasi.

1. Membantu dalam evaluasi gejala.Penggunaan skala rentang membantu pasien dalam

mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat untuk evaluasi keefektifan analgesic,

meningkatkan control nyeri. 2. Takut masalah akan meningkat

tegangan otot menurunkan ambang persepsi nyeri 3. Meningkatkan relaksasi dan

pengalihan perhatian. 4. Menghilangkan

ketidaknyamanan dan

meningkatkan efek terapeutik analgesic.

5. Penurunan kelemahn dan penghematan energy, meningkatkan kemampuan koping.

6. Mendorong dan membantu fisik mungkin perlu dilakukan untuk beberapa waktu sebelum pasien mampu atau cukup percaya untuk melakukan aktivitas karena nyeri dan takut nyeri. 7. Membantu menurunkan rasa

nyeri.  

Kamis, 20 juni 2013

3. Tujuan:

 Gangguan pola tidur teratasi atau berkurang. Kriteria hasil:

 Melaporkan perbaikan dalam pola tidur

 Mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera dan segar

Rencana tindakan Rasional

1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi. 2. Berikan suasana tidur yang aman

dan nyaman.

3. Anjurkan untuk mendengarkan musik lembut.

4. Anjurkan untuk minum susu hangat sebelum tidur.

5. Kurangi kebisingan dan lampu. 6. Dorong posisi nyaman, bantu

dalam mengubah posisi.

7. Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi, rendahkan tempat tidur bila mungkin.

1. Mengkaji perlunya dan

mengidentifikasi intervensi yang tepat.

2. Meningkatkan kenyamanan tidur dan ketenangan tidur. 3. Musik lembut meningkatkan

rasa kantuk.

4. Meningkatkan efek relaksasi, susu mempunyai kualitas

suporifik, meningkatkan sintesis serotonin, neurotransmitter yang membantu pasien tertidur. 5. Memberikan situasi kondusif

untuk tidur.

6. Pengubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan istirahat.

7. Dapat merasa takut jatuh karena perubahan ukuran dan tinggi tempat tidur. Pagar tempat tidur member keamanan dan dapat digunakan untuk membantu mengubah posisi.

5. Implementasi dan Evaluasi PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/ Tanggal No. Dx Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP) Selasa, 18 Juni 2013

1. a. Mengkaji frekuesi, irama jantung

b. Mendengarkan bunyi jantung c. Melakukan TTV

d. Memantau intake dan output cairan

e. Memberikan posisi semifowler

f. Memberikan penkes

g. Memberikan oksigen dengan kanula nasal sesuai indikasi

S : Klien mengatakan sesak O : – Terpasang oksigen 2L

 TD: 100/60mmHg

 HR: 90x/i

 RR: 28x/i

 T: 36.7oC

A : Masalah belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan

Rabu, 19 Juni 2013

2 a. Menanyakan kepada pasien tentang nyeri.

b. Mentukan karakteristik, intensitas serta durasi nyeri. c. Mendorong pasien untuk

menyatakan perasaan tentang nyeri

d. Memberikan tindakan

kenyamanan, misalnya sering ubah posisi, pijat punggung, sokongan bantal

e. Memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang.

f. Mengukur tanda-tanda vital

S: Paien mengatakan nyeri O: – Skala nyeri 5  Durasi nyeri 10-15 menit  Posisi semifowler  TD: 100/70mmHg  HR: 80x/i  RR: 28x/i  T:36.7oC A: – Masalah teratasi sebagian  Skala nyeri 5  Durasi 10-15 menit P: Intervensi dilanjutkan Kamis, 20 Juni 2013

3. a. Menentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi.

b. Memberikan suasana tidur yang aman dan nyaman. c. Menganjurkan untuk minum

susu hangat sebelum tidur. Mengurangi kebisingan dan lampu.

d. Membantu dalam mengubah posisi.

e. Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi, rendahkan tempat tidur bila mungkin.

S: Pasien mengatakan Sulit tidur jika karena nyeri dan sesak

O: – Terapi oksigen 2L

 Skala nyeri 5

 Posisi semifowler

 Pagar tempat tidur terpasang

 TD: 100/80mmHg

 HR: 84x/i

 RR: 26x/i

 T: 36.8oC

Dokumen terkait