• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab II Pengelolaan Kasus

2.3 Asuhan Keperawatan Kasus

FAKULTAS K 2.3.1 Pengkajian Keper I. BIODATA IDENTITAS PASIE Nama Jenis Kelamin Umur Status Perkawinan Agama Pendidikan Pekerjaan Alamat Tanggal Masuk RS No. Register Ruangan/kamar Golongan Darah Tanggal Pengkajian Tanggal Operasi Diagnosa Medis

II. KELUHAN UTAM

Klien post operasi s dasar sehari-hari, te dengan luka insisi menggunakan skala n rawatan Kasus DIII KEPERAWATAN S KEPERAWATAN USU erawatan IEN : Ny.R : Perempuan : 29 tahun : Sudah menikah : Kristen : Diploma

: Ibu Rumah Tangga

: Jl. Bilal, komplek Anggarah, N : 1 juni 2014 : 00.90.67.51 : Neonati, Tulip 1 : A an : 2 juni 2014 : 1 juni 2014

: Post Sectio Saecaria (SC)

MA

sectio saecaria hari ke 2 mengatakan sulit m terasa sedikit nyeri di bagian abdomen di at i ±13 cm horizontal pada saat bergerak, ska la nyeri numerik (0-10)

h, No: 71K

melakukan aktivitas atas simpisis pubis , kala nyeri 4, dengan

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya

Post operasi Sectio Saecaria hari ke 2 2. Hal-hal yang memperbaiki

Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas dengan bantuan keluarga B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan

Klien mengatakan terasa nyeri di bagian abdomen di atas simpisis pubis pada saat melakukan pergerakan, skala nyeri 4, dengan menggunakan skala numerik (0-10)

2. Bagaimana dilihat Muka tampak meringis C. Region

1. Dimana lokasinya

Pada abdomen di atas simpisis pubis, luka insisi ± 13 cm, horizontal 2. Apakah menyebar

Klien mengatakan nyeri tidak menjalar D. Severity

Klien mengatakan nyeri mengganggu aktivitas dasar sehari-hari, skala nyeri 4, dengan menggunakan skala numerik (0-10)

E. Time

Klien mengatakan nyeri timbul pada saat klien melakukan pergerakan atau perubahan posisi

IV.RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Klien mengatakan pernah mengalami sakit Appendicitis B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Klien mengatakan penyembuhan penyakit usus buntunya dengan operasi C. Pernah dirawat/dioperasi

Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit dan dioperasi pada tanggal 20 Desember 2007 di Rumah Sakit Dr.Pirngadi Medan

D. Lama dirawat 7 hari (seminggu) E. Alergi

Klien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat, makanan, binatang maupun lingkungan

F. Imunisasi

Klien mengatakan mendapatkan Imunisasi lengkap

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Klien mengatakan ibu dari klien menderita asam lambung B. Saudara kandung

Klien mengatakan tidak ada yang menderita penyakit berat C. Penyakit keturunan yang ada

Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga dari klien yang mengalami gangguan jiwa

VI. RIWAYAT OBSTETRIK

G:0 P:1 A:0 HPHT: 22-09-2013 TTP: 29-06-2014

No Umur Komplikasi/Masalah Kondisi

Anak

Penolong

Kehamilan Persalinan Nifas

1. 28 Tidak ada masalah selama kehamilan Persalinan Sectio Saecaria karena berat bayi 4,0 Kg Masalah mobilisasi dini Kondisi anak baik. Apgar score 8 Dokter bedah, perawat anastesi,per awat pelaksana

VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Klien dapat menerima kondisinya sekarang dan yakin akan bisa beraktivitas seperti biasanya

B. Konsep diri

1. Gambaran diri : Klien bersemangat ingin segera sembuh 2. Ideal diri : Klien percaya bahwa ia akan segera sembuh 3. Harga diri : Klien tidak malu dengan kondisinya sekarang 4. Peran diri : Klien seorang istri dan dalam keluarga

5. Identitas : Klien pribadi yang sabar dan tenang C. Keadaan emosi

Keadaan emosi klien baik D. Hubungan social

1. Orang yang berarti

Klien mengatakan saat ini orang yang berarti adalah ibu, suami dan anaknya

2. Hubungan dengan keluarga

Klien mengatakan hubungan klien dengan keluarga baik 3. Hubungan dengan orang lain

Klien mengatakan hubungan klien dengan orang lain baik 4. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Tidak ada hambatan, keluarga dan tetangga sering menjenguk klien selama di rawat di rumah sakit, klien juga berhubungan baik dengan perawat.

E. Spiritual

1. Nilai dan keyakinan Klien beragama kristen 2. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan selama dirawat klien tidak pernah melakukan kegiatan ibadah

VIII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan umum Kesadaran komposmentis B. Tanda-tanda vital 1. Suhu tubuh : 370C 2. Tekanan darah : 130/80 mmhg 3. Nadi : 80 x/menit 4. Pernafasan : 20 x/menit 5. Skala nyeri : 4 6. TB : 152 cm 7. BB : 55 kg

C. Pemeriksaan head to toe 1. Kepala dan rambut

Bentuk : bulat simetris Ubun-ubun : keras dan tertutup Kulit kepala : kulit kepala bersih 2. Rambut

Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran rambut merata, warna hitam agak sedikit kusam, tekstur sedikit kasar

Bau : agak sedikit bau apek

Warna kulit : normal

3. Wajah

Warna kulit : normal , sawo matang Struktur wajah : simetris

4. Mata

Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap, simetris antara kiri dan kanan

Konjungtiva dan sclera : konjungtiva tidak pucat, sclera berwarna putih

Pupil : pupil normal, bentuk bulat, letak sentral, isokor ± 3mm

Cornea dan iris : cornea transparan, halus, bersinar dan jernih; iris berwarna hitam

Visus :

Tekanan bola mata : tidak ada peningkatan tekanan bola mata

5. Hidung

Tulang hidung dan posisi septum nasi : keras dan stabil

Lubang hidung : simetris antara keduanya, tiadak ada sekret

Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung

6. Telinga

Bentuk telinga : simetris antara kiri dan kanan

Ukuran telinga : normal , sama ukurannya antara kiri dan kanan

Lubang telinga : bersih, tidak tampak serumen Ketajaman pendengaran : baik

7. Mulut dan faring

Keadaan bibir : merah muda, lembab, simetris dan halus Keadaan gusi dan gigi : gusi berwarna merah muda, halus dan

lembab; gigi berwarna sedikit kekuningan dan adanya karag gigi di beberapa gigi bagian belakang

Keadaan lidah : berwarna merah pudar, lembab, sedikit kasar pada bagian permukaan

Orofaring : - 8. Leher

Posisi trachea : normal, teraba pada keduan sisi

Thyroid : tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid Suara : normal dan jelas

Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe Vena jugularis : vena jugularis dapat teraba

Denyut nadi karotis : denyut nadi teraba 9. Pemeriksaan integument

Kehangatan : kulit klien teraba hangat Warna : sawo matang , tidak pucat Turgor : baik, < 3 detik

Kelembatan : baik

Kelainan pada kulit : tidak ada kelainan 10.Pemeriksaan thoraks/dada

Inspeksi thoraks (normal, barrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail chest, kifos koliasis) : normal

Pernafasan : frekuensi 20 x/menit, irama reguler Tanda kesulitan bernafas : tidak ada tanda kesulitan bernafas 11.Pemeriksaan paru

Palpasi getaran suara : getaran merata di paru-paru kanan dan kiri

Perkusi : resonan

Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara tambahan) : bronkovesikuler, suara nafas normal, tidak ada suara tambahan 12.Pemeriksaan jantung

Inspeksi : warna kulit dada normal seperti warna kulit tubuh, tidak ada kebiruan atau pucat

Palpasi : tidak teraba massa atau benjolan Perkusi : dullnes

Auskultasi : 80x/menit 13.Pemeriksaan abdomen

Inspeksi (bentuk, benjolan)

Bentuk normal dan simetris, ada luka bekas insisi ± 13cm, dibagian abdomen kuadran 3 dan 4 berbentuk horizontal

Auskultasi

Frekuensi peristaltik usus :13x/menit

Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien)

Tidak ada nyeri tekan, tetapi klien mengatakan tidak terlalu nyeri. Ada luka bekas insisi dan keadaan luka baik, tidak ada kemerahan disekitar luka

Perkusi (suara abdomen) Timpani

14.Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya − Genitalia (rambut pubis, lubang uretra)

Tidak ada kelainan, memakai duk

Anus dan perineum (lubang anus, kelainan pada anus, perineum) Tidak ada kelainan

15.Pemeriksaan musculoskeletal/ekstremitas (kesimetrisan, kekuatan otot, edema)

Ekstremitas atas Tidak ada edema − Ekstremitas bawah

Tidak ada edema

16.Pemeriksaan neorologi (nervus cranialis) Fungsi neurologi normal

17.Fungsi motorik

Fungsi motorik normal

18.Fungsi sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran)

Klien dapat mengetahui area kulit yang diberi sentuhan, klien mampu mengidentifikasi benda tajam dan tumpul, klien mampu membedakan rasa panas dan dingin, pasien mampu merasakan getaran yang diberi pada daerah wajah.

19.Refleks (bisep, trisep, brachioradialis, patelar, tendon achiles, plantar) Refleks bisep terangsang dengan baik kanan dan kiri, refleks trisep terangsang dengan baik kanan dan kiri, refleks brachioradialis terangsang dengan baik kanan dan kiri, refleks patelar, tendon achiles.

IX. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

A. Pola makan dan minum 1. Frekuensi makan/hari

2. Nafsu/selera makan Nafsu makan baik 3. Nyeri ulu hati

Tidak terdapat nyeri ulu hati 4. Alergi

Tidak ada makan yang membuat alergi atau makanan yang tidak disukai 5. Mual dan muntah

Klien tidak mengalami mual ataupun muntah 6. Waktu pemberian makanan

Pagi, siang, malam dan kadang diselingi dengan cemilan 7. Jumlah dan jenis makanan

Setiap kali makan klien menghabiskan 1 porsi makanan ; klien makan makanan yang disediakan dari rumah sakit dan kadang membeli makanan dari luar untuk makanan selingan

8. Waktu pemberian cairan/minum

Dalam sehari klien dapat menghabiskan 5-7 gelas sedang 9. Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah)

Tidak ada masalah dalam makan dan minum, tidak ada kesulitan ,menelan dan mengunyah

B. Perawatan diri/personal hygiene 1. Kebersihan tubuh

Klien tidak mandi selama habis operasi 2. Kebersihan gigi dan mulut

Klien melakukan oral hygiene pada pagi hari dengan batuan perawat dan keluarga rutin setiap hari

3. Kebersihan kuku dan kaki Kuku klien terlihat bersih

C. Pola kegiatan/aktivitas

1. Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total.

Klien mandi 1x sehari, oral hygiene dilakukan pada pagi hari, klien makan 3x sehari, ganti pakaian 1x sehari. Semua aktivitas dasar sehari-hari klien dibantu oleh perawat dan keluarga. Klien mengatakan susah buat melakukan pergerakan

2. Uraikan aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit Klien tidak pernah melakukan ibadah

D. Pola Eliminasi

1. Pola BAB : 1x sehari

- Karakter feses : berwarna kuning kecoklatan, konsistensi lembek, bau khas feses

- Riwayat perdaharan : tidak ada riwayat perdarahan - BAB terakhir : tanggal 31 juni 2014, pagi hari - Diare : tidak ada

- Penggunaan laktasif : tidak ada 2. BAK

- Pola BAK : 6-7 kali sehari

- Karakteristik urine :kemerah-merahan, bau khas urine

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK :tidak ada nyeri , rasa terbakar atau kesulitan saat berkemih

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada - Penggunaan diuretik : tidak ada

2.3.2 Analisa Data

No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS:

Klien mengatakan tidak mampu

memenuhi kebutuhan aktivitas dasar sehari-hari secara mandiri DO : • Tampak semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat Sectio Caesaria Luka insisi Nyeri

Hambatan mobilisasi fisik

Hambatan mobilisasi fisik 2. DS: Klien mengatakan nyeri pada abdomennya skala nyeri 4 (rentang nyeri 0-10) DO: • Muka tampak meringis • Skala nyeri 4 Sectio Caesaria Luka insisi

Kerusakan jaringan kulit

Nyeri

Gangguan aman nyaman : Nyeri

2.3.3 Rumusan Masalah 1. Hambatan mobilitas fisik

Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan post op Sectio Caesaria hari ke 2 ditandai dengan ketidakmampuan klien melakukan aktivitas dasar sehari-hari, ditandai dengan semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

2.3.4 Perencanaan Keperawatan

No.

Dx Perencanaan Keperawatan 1 Tujuan dan kriteria hasil :

- Meningkatkan/mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin

- Mempertahankan posisi fungsional

- Meningkatkan kekuatan/fungsi yang sakit dan mengkompensasi bagian tubuh

- Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan aktivitas

Intervensi Rasional

Lakukan mobilisasi secara bertahap, berikan penjelasan pada klien tentang pentingnya mobilisasi post SC

Dorong partisipasi pada aktivitas terpeutik/rekreasi. Pertahankan rangsang lingkungan (contoh : radio, tv, Koran, kunjungan keluarga/teman)

Pasien mungkin dibatasi dengan pengetahuan tentang mobilisasi post SC, mobilisasi bertahap akan membantu mobilisasi klien

Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi, memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol diri.

Awasi TD dengan melakukan aktivitas

Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan mobilisasi

Dorong partisipasi pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan individual.

Hipotensi postural adalah nasalah umum menyertai tirah baring lama dan dapat memerlukan intervensi khusus

Mengajak orang terdekat untuk aktif dalam perawatan pasien dan memberikaan terapi lebih konstan / konsisten

Meningkatkan kemandirian. Meningkatkan harga diri, dan membantu proses perbaikan

2 Tujuan dan kriteria hasil : - Nyeri berkurang

- Skala nyeri 2 (diukur dengan skala nyeri numerik dengan rentang nyeri 0-10)

- Wajah tidak tampak meringis dan tidak terlihat menahan nyeri - Rileks, dapat beristirahat, dan beraktivitas sesuai kemampuan - Tanda-tanda vital dalam batas normal

Intervensi Rasional Mandiri

Lakukan pengkajian tentang nyeri meliputi lokasi, waktu, kualitas, intensitas nyeri.

Observasi respon nonverbal dari ketidaknyamanan (misalnya wajah meringis) terutama ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif. Ajarkan menggunakan teknik

Mempengaruhi pilihan / pengawasan keefektifan intervensi.

Tingkat ansietas dapat mempengaruhi persepsi / reaksi terhadap nyeri

nonanalgetik seperti latihan napas dalam, mengalihkan (menonton televisi, membaca buku atau majalah, mendengarkan musik)

Kontrol faktor - faktor lingkungan yang yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan seperti ruangan dan suara

Kolaborasi

Pemberian analgetik

meningkatkan kontrol dan meningkatkan harga diri dan kemampuan koping

Memberikan ketenangan kepada pasien sehingga nyeri tidak bertambah

Analgetik dapat mengurangi pengikatan mediator kimiawi nyeri pada reseptor nyeri sehingga dapat mengurangi rasa nyeri

2.3.5 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Hari / Tanggal No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Senin, 2 juni 2014 1. - Mengkaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera dan perhatikan persepsi pasien terhadap mobilisasi - Mendorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/rekreasi. Mempertahankan rangsang lingkungan (contoh : menonton tv) - Mengukur TD dan mengauskultasi bising usus

- Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan rentang gerak

- Dorong partisipasi pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan

individual

S :

- Klien mengatakan sulit beraktivitas

O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari dengan bantuan perawat dan keluarga - TD: 130/20 mmHg,

- Peristaltik usus 6 kali/menit - Klien mampu melakukan latihan

rentang gerak yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa tidur setengah duduk dan duduk 5 menit. - Klien tampak antusias

A :

Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P :

Tindakan keperawatan lanjutkan

Selasa, 3 juni

- Mengkaji kemampuan mobilisasi pasien

S :

2014 - Mendorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/rekreasi. Mempertahankan rangsang lingkungan (contoh : menonton tv) - Mengukur TD dan mengauskultasi bising usus

- Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan mobilisasi pasien seperti belajar duduk, berdiri

- Dorong partisipasi pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan

individual

bisa melakukan sebagian aktivitas dasar sehari-hari

O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari dengan bantuan perawat

- TD: 120/80 mmHg, peristaltik usus 8 kali/menit

- Klien mampu melakukan latihan rentang gerak yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa berdiri sendiri, berjalan sendiri perlahan-lahan - Klien tampak antusias

A :

Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian

P :

Tindakan keperawatan lanjutkan

Rabu, 4 juni 2014

Mengkaji kemampuan yang dihasilkan oleh pasien, dan mengkaji perkembangan mobilisasi pasien - Mendorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/rekreasi. Mempertahankan rangsang lingkungan S :

- Klien mengatakan sudah mulai bisa melakukan aktivitas dasar sehari-hari

O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari tanpa bantuan perawat - TD: 120/80 mmHg, peristaltik

seperti ( menonton tv) - Mengukur TD dan

mengauskultasi bising usus

- Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan mobilisasi seperti latihan berdiri, berjalan tanpa bantuan perawat dan keluarga - Dorong partisipasi

pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan individual

- Klien mampu melakukan latihan rentang gerak yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa kekamar mandi sendiri, dan melakukan

mobilisasi secara teratur - Klien tampak antusias A :

Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi

P :

BAB III

Kesimpulan dan Saran

3.1Kesimpulan

a. Hasil pengkajian dengan masalah kebutuhan dasar mobilisasi pada Ny.R post op SC yaitu bahwa Ny.R tidak biasa melakukan aktivitas dasar sehari-hari, ketergantungan klien dalam melakukan aktivitas, timbulnya nyeri di abdomen bgian atas simpisis pubis dengan luka insisi ±13 cm, vertikal.

b. Diagnosa keperawatan yang ditemui yaitu hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan post operasi sectio caesaria hari ke 2 di tandai dengan ketidakmampuan klien melakukan aktivitas dasar sehari-hari, ditandai dengan semua aktivitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

c. Rencana asuhan keperawatan dengan hambatan mobilitas fisik pada Ny.R yaitu kaji derajat mobilitas yang dihasilkan oleh cedera dan perhatikan persepsi pasien terhadap mobilisasi, dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik / rekreasi, mempertahankan rangsang lingkungan (contoh: radio, televisi, koran, kunjungan keluarga dan teman), dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan rentang gerak, dorong partisipasi pasien dalam semua aktivitas sesuai kemampuan individual.

d. Implementasi asuhan keperawatan dengan hambatan mobilitas fisik pada Ny.R yaitu mengkaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cedera/pengobatan dan memperhatikan persepsi pasien terhadap imobilisasi, mendorong partisipasi pada aktivitas terpeutik/rekreasi, mendorong dukungan dan bantuan keluarga / orang terdekat pada pelatihan rentang gerak, mendorong partisipasi klien dalam semua aktivitas sesuai kemampuan individual.

e. Evaluasi dengan pemenuhan kebutuhan dasar mobilisasi pada Ny. R yaitu klien sudah bisa melakukan aktivitas dasar sehari-hari, tekanan darah klien normal, klien beraktivitas dasar sehari-hari tanpa bantuan keluarga dan perawat, klien mampu melakukan rentang gerak yang diajarkan perawat, tingkat mobilitas klien 0 ,klien tampak antusias.

3.2 Saran

a. Bagi Pelayanan Kesehatan

Agar peran perawat lebih dioptimalkan dalam memberikan pelayanan terhadap kebutuhan dasar mobilisasi sehingga dapat mencegah masalah kebutuhan dasar mobilisasi yang lebih buruk.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Agar lebih meningkatkan pengayaan, penerapan, dan pengajaran asuhan keperawatan kepada mahasiswa, meningkatkan ilmu pengetahuan dan memberikan keterampilan yang lebih kepada mahasiswa dan menambah referensi tentang pemenuhan kebutuhan mobilisasi.

c. Bagi Pasien dan Keluarga

Dengan adanya bimbingan yang dilakukan oleh perawat selama proses pemberian asuhan keperawatan, diharapkan klien dan keluarga mandiri dalam mencegah, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan bagi diri, keluarga maupun lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. (2009). PengantarKebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika.

Kasdu, D. (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Jakarta : Puspaswara.

Mubarak, Wahid Iqbal. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Cetakan pertama, Jakarta: EGC.

Potter, P & Perry, A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarata : EGC.

Simkin P.T dkk. (2007). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, dan bayi, Arcan: Jakarta.

Wilkinson, judith M. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan: Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Edisi 9.Jakarta: EGC. http://repository.library.uksw.edu/bitstream/handle/123456789/2235/T14620001

LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No.

DX

Hari/ Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan

1. Senin / 2 juni 2014 09.30 10.00 10.30 10.45 11.20

- Mengajarkan pasien duduk 5 menit d pinggir tempat tidur pasien,

- Mendorong partisipasi pada aktivitas terapeutik/rekreasi. Mempertahankan rangsang lingkungan (contoh : menonton tv)

- Mengukur TD dan mengauskultasi bising usus - Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang

terdekat pada pelatihan mobilisasi seperti duduk 5 menit, belajar berdiri

- Dorong partisipasi pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan individual

S :

Klien mengatakan sulit beraktivitas O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari dengan bantuan perawat

- TD: 130/20 mmHg, peristaltik usus 6 kali/menit - Klien mampu melakukan latihan rentang gerak

yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa tidur setengah duduk dan duduk 5 menit

- Klien tampak antusias A :

P :

Tindakan keperawatan lanjutkan

No. DX

Hari/ Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan

Selasa / 3 juni 2014 10.00 10.30 11.00 11.15 11.45

Mengkaji kemampuan mobilisasi pasien seperti duduk, berdiri, dan melakukan akivitas dasar sehari-hari

- Melatih pasien ke kamar mandi sendiri tanpa bantuan perawat dan keluarga

- Mengukur TD dan mengauskultasi bising usus - Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang

terdekat pada pelatihan rentang gerak

- Dorong partisipasi pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan individual

S :

Klien mengatakan sudah mulai bisa melakukan sebagian aktivitas dasar sehari-hari

O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari dengan bantuan perawat

- TD: 130/20mmHg , peristaltik usus 8 kali/menit - Klien mampu melakukan latihan rentang gerak

yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa berdiri sendiri, berjalan sendiri perlahan-lahan

A :

Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian

P :

Tindakan keperawatan lanjutkan

No. DX

Hari/ Tanggal

Pukul Tindakan Keperawatan

Rabu / 4 juni 2014 15.00 15.30 16.00 16.15 16.45

Mengkaji kemampuan mobilisasi pasien seperi melakukan aktivitas dasar sehari-hari

- Mendorong partisipasi pada aktivitas yang telah diajarkan oleh perawat

- Mengukur TD dan mengauskultasi bising usus - Dorong dukungan dan bantuan keluarga / orang

terdekat pada pelatihan mobilisasi

- Dorong partisipasi pasien dalam semua aktifitas sesuai kemampuan individual

S :

Klien mengatakan sudah mulai bisa melakukan aktivitas dasar sehari-hari

O:

- Tampak klien beraktivitas dasar sehari-hari tanpa bantuan perawat

- TD: 120/80 mmHg, peristaltik usus 10 kali/menit - Klien mampu melakukan latihan rentang gerak

yang diajarkan perawat

- Ibu sudah bisa kekamar mandi sendiri, dan melakukan mobilisasi secara teratur - Klien tampak antusias

A :

Masalah gangguan mobilitas fisik teratasi P :

Dokumen terkait