BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.2. Asuhan Keperawatan Pada Kasus Radius Ulnaris
Pada tanggal 10 Maret 2015 Ny. M datang ke rumah sakit Dr. Soetomo dengan keluhan nyeri lengan kanan bawah setelah jatuh terpleset di lantai kamar mandi.Klien mengatakan pada saat jatuh tersebut lengan bawah kanan menahan tubuhnya sehingga sekarang klien merasa kesakitan pada daerah tersebut.Pada saat terpeleset klien masih sadar, tidak pusing dan masih mampu berkomunikasi dengan orang sekitar.Kemudian pasien mengeluh nyeri pada lengan bawah kanan dan sulit digerakkan.Klien juga mengurut tangannya pada tukang pijet.Dan setelah beberapa hari klien merasakan nyeri tidak kunjung hilang sehingga membawanya ke rumah sakit Dr. Soetomo. Berdasarkan hasil pemeriksaan klien didiagnosa Close Fraktur Radius Dextra 1/3 Distal et causa Porotic Bone.
3.2.1. Pengkajian A. Anamnesa
1). Identitas pasien
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 55 Tahun
Alamat : Surabaya
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Golongan darah : O
Tanggal MRS : 10 Maret 2015 2). Keluhan Utama
Nyeri pada lengan bawah sebelah kanan dan sulit digerakkan. 3). Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri lengan kanan bawah setelah jatuh terpleset di lantai kamar mandi.Klien mengatakan pada saat jatuh tersebut lengan bawah kanan menahan tubuhnya sehingga sekarang klien merasa kesakitan pada daerah tersebut.Pada saat terpeleset klien masih sadar, tidak pusing dan masih mampu berkomunikasi dengan orang sekitar.Kemudian pasien mengeluh nyeri pada lengan bawah kanan dan sulit digerakkan.Klien juga mengurut tangannya pada tukang pijet.Dan setelah beberapa hari klien merasakan nyeri tidak kunjung sembuh. 4). Riwayat Penyakit Dahulu
Klien dulu tidak pernah mengalami kejadian yang serupa ataupun kecelakaan lalu lintas
5). Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien DM(-), Osteoporosis (+), kanker tulang (-). 6). Riwayat sosial
Klien bekerja sebagai ibu rumah tangga, tinggal di rumah bersama suami dengan lingkungan yang cukup bersih dan tidak padat. Klien tidak memiliki kebiasaan minum-minuman beralkohol dan merokok.Pola makan tidak terlalu teratur.Pasien sering berolahraga berjalan-jalan kecil di sore hari.
B. Pemeriksaan fisik 1). Status general
Status kesehatan umum Keadaan umum : baik Kesadaran : compos mentis TTV : Nadi : 85 x/menit
TD : 130/80 mmHg Suhu : 36,5 0C RR : 25 x/menit a. Kepala -lehar :
Kepala : Bentuk simetris, deformitas (-)
Mata : Konjungtiva anemis (-), sclera ikterus (-), perdarahan (-)
Leher: Pembesaran KGB (-), massa (-), deformitas tulang (-)
b. Thorax 1. Jantung :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, retraksi (-),jejas (-), deformitas (-) -
Palpasi : Gerakan dinding dada simetris - Perkusi : Batas jantung normal -
Auskultasi : S1 dan S2 regular, tunggal, tidak ada murmur (-)
2. Paru :
Inspeksi : bentuk dada simetris, retraksi (-), jejas (-), deformitas (-) –
Palpasi : Gerakan dinding dada simetris, fremitus fokal paru kanan dan kiri simetris –
Perkusi : Sonor -
Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
c.Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-), asites (-), jejas (-) –
Palpasi : Defans muskuler (-), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba –
Perkusi : Timpani –
Auskultasi : Bising usus (+) normal 4. Tungkai bawah :
Inspeksi : Memar (-), Bengkak (-), Deformitas (-), Perubahan warna kulit (-), lecet (-) Palpasi : Deformitas (-), krepitasi (-), perubahan suhu (-), nyeri tekan (-), akral dingin -
2). Status Lokalis (regio Antebrachii Dextra) a. Look
1. Kulit : warna sesuai warna kulit , tidak tampak luka 2. Oedema +
3. Tanda shortening (-) b. Feel
1. AVN distal (+) - 2. suhu kulit hangat
3. Nyeri tekan setempat (+) 4. krepitasi (+)
c. Move
1. ROM terbatas karena nyeri 2. Nyeri jika digerakkan C. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi : Regio antebranchii dextra
Gambar :Foto Radiologi Regio Antebrachii Dextra D. Pemeriksaan Laboratorium (Darah)
1. Gula Darah :
Gula Darah Acak : 145 (N : < 140 mg/dl) 2. Fungsi Ginjal : BUN : 12,3 (N : 10-20 mg/dl) Creatinine : 1,0 (N : 0,5-1,7 mg/dl) 3. Fungsi Hati : SGOT : 28 (N : < 31 U/I) SGPT : 18 (N : < 31 U/I) 4. Darah Lengkap : a. Diff Count : 1/-/7/53/36/4 (N : 0-2/0-1/1-3/45-70/35-50/0-2%) b.Hemoglobin : 13,5 (N : 12-16 g/dl) c. Leukosit : 4.500 (N : 4.000-11.000/cmm) d. PCV (Hematokrit) : 41 (N : 35-47%) e. Trombosit : 196.000 (N : 150.000 – 400.000/cmm) f. Bleeding Time : 2,00 (N : 1-5 menit)
g. Clotting Time : 8,30 (N : 5-11 menit)
3.2.2. Analisa Data
DO:
1. Klien terlihat gelisah menahan nyeri. 2. Hasil foto radiologi
menunjukkan fraktur radius dextra 1/3 distal, Lengan bawah kanan bengak dan
kemereahan.
DS:
1. Klien mengatakan nyeri pada lengan kanan bagian bawah P : setiap kali digerakkan Q : nyeri hebat
R : lengan kanan bawah S : skala nyeri 7 (1 – 10)
T : setiap saat
Fraktur Radius dextra ↓
Terputusnya kontinuitas jaringan tulang
↓
Perubahan jaringan sekitar ↓
Pergeseran fragmen tulang ↓
Nyeri Akut
Nyeri Akut
DO:
Hasil foto radiologi terlihat adanya fraktur di lengan kanan atas
DS:
Klien tidak mampu menggerakkan lengan kanannya.
Fraktur radius dextra 1/3 distal
↓ Deformitas
↓
Kehilangan dan kerusakan jaringan syaraf aksila dan
pleksus brakialis ↓
Hambatan Mobilitas Fisik
Hambatan Mobilitas Fisik
DO:
1. Klien tidak mandi karena takut lukanya terkena air
2. Rambut terlihat kumal dan bau
DS:
Klien mengatakan tidak bisa mandi dan melakukan kebersihan diri sendiri. Karena tidak terbiasa mandi dll menggunakan tangan kiri
Trauma
Cidera pada lengan kanan bagian bawah
Tidak bisa melakukan kebersihan diri sendiri
Defisit Perawatan Diri
Defisit perawatan diri
3.2.3. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d pergerakan fragmen tulang, kompresi saraf, cedera neuromuskular, trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder. . 2. Defisit perawatan diri b.d kelemahan neuromuscular, penurunan
kekuatan lengan bawah
3.2.4. Intervensi Keperawatan
Diagnosa : Nyeri akut b.d pergerakkan fragmen tulang, kompresi saraf, cedera neuromuscular, trauma jaringan, dan refleks spasme otot sekunder
Tujuan: Nyeri berkurang, hilang, atau teratasi
Kriteria Hasil : Secara Subjektif, klien melaporkan nyeri berkurang atau dapat diatasi, mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan atau
mengurangi nyeri. Klien tidak gelisah. Skala nyeri 0-1 atau teratasi.
Intervensi Rasional
Atur posisi imobilisasi pada lengan bawah. Imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakkan fragmen tulang yang menjadi unsur utama penyebab nyeri pada lengan bawah
Bantu klien dalam mengidentifikasi factor pencetus
Nyeri dipengaruhi oleh kesemasan, ketegangan, suhu, distensi kandung kemih, dan berbaring lama.
Ajarka relaksasi : teknik-teknik mengurangi ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi intensitas nyeri. Tingkatkan relaksasi masase.
Teknik ini akan melancarkan peredarah darah sehingga kebutuhan O2 pada jaringan terpenuhi dan nyeri berkurang
Diagnosa : Defisit perawatan diri b.d kelemahan neuromuscular, penurunan kekuatan lengan bawah
Tujuan Keperawatan : Perawatan diri klien dapat terpenuhi
Kriteria Hasil : Klien dapat menunjukkan perubahan gaya hidup untuk kebutuhan merawat diri, dapat melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kemampuan, dan mengidentifikasi individu/masyarakat yang dapat membantu
Intervensi Rasional
Hindari apa yang tidak dapat dilakukan klien dan bantu bile perlu
Hal tsb dilakukan untuk mencegah frustasi dan menjaga harga diri klien
karena klien dalam keadaan cemas dan membutuhkan bantuan orang lain
Rencanakan tindakan untuk mengurangi pergerakan pada sisi lengan yang sakit, seperti menempatkan makanan dan peralatan dalam suatu tempat yang berlawana dengan sisi yang sakit
Klien akan lebih mudah mengambil peralaatan yang diperlukan karena lebih dekat dengan lengan yang sehat
Identifikasi kebiasaan BAB. Anjurkan klien untuk minum dan meningkatkan latihan
Meningkatkan latihan
dapat mencegah
BAB IV