• Tidak ada hasil yang ditemukan

atau Tulis

Dalam dokumen Draft - Kelas IX Bahasa Indonesia BS (Halaman 110-115)

atau Tulis

Kegiatan 1: Menulis Tanggapan

Kegiatan 1: Menulis Tanggapan

Buatlah tulisan tanggapanmu atas tulisan tanggapan Rosyid E Abby berikut. Boleh juga kamu bandingkan dengan model teks tanggapan lainnya. Ingat pedoman: konteks, deskripsi, penilaian.

Peluncuran 4 Novel Eddy D. Iskandar Peluncuran 4 Novel Eddy D. Iskandar Cerminan Promo Buku yang ”Mahal” Cerminan Promo Buku yang ”Mahal”

Oleh Rosyid E. Abby Ada sebuah novel remaja Yang berjudul “Gita Cinta dari SMA” Diganti oleh seorang menteri yang lugu

Menjadi “Gita Cinta dari SMU”.

ITU kata penyair Acep Zamzam Noor, dalam penggalan puisinya, “Dongeng dari Negri Sembako”. Terasa kritis. Satiris. Humoris. Dan, menggelitik. Tapi, bicara soal novel remaja yang disebutkan dalam puisi di atas, Acep tak usah khawatir. Karena, “Gita Cinta dari SMA”toh tetap saja “Gita Cinta dari SMA”, tidak lantas diganti oleh pengarangnya Eddy D. Iskandar menjadi “Gita Cinta dari SMU”. Ini terbukti ketika novel tersebut diangkat Karno’s Film ke versi sinetronnya (hingga kini masih ditayangkan di sebuah stasiun televisi swasta, setiap Minggu malam), dengan judul yang sama dengan judul aslinya.

sumber: http://www.amartapura.com DRAFT 23 APRIL 2016

Bahkan, ketika penerbit GagasMedia menerbitkan (kembali) novel ini --beserta tiga novel lainnya dari pengarang yang sama -- judul asli seolah menjadi sebuah tuntutan yang tak bisa ditawar-tawar lagi.Toh,keaslian senantiasa mencerminkan kemurnian! Lagi pula, novel “Gita Cinta dari SMA” telah “melegenda”, yang akhirnya menjadi karya monumental Eddy D. Iskandar. Itu yang tak bisa ditawar, karena masyarakat kadung mengenalinya, bukan hanya mengenal judulnya, tapi juga dua tokoh utamanya: Galih dan Ratna, seperti yang sering dinyanyikan Chrisye.

** **

SEBENARNYA, bukan hanya “Gita Cinta dari SMA” yang diterbitkan ulang oleh GagasMedia ini. Ada tiga novel lainnya dari pengarang yang sama, yang diterbitkan dengan format yang lebih menarik dan artistik dibanding penerbitannya terdahulu. Ketiga novel tersebut adalah “Puspa Indah Taman Hati”, “Semau Gue”, dan “Roman Picisan”. “Gadis Manis Puteri Tersayang”, “Musim Bercinta”, “Bunga Cinta Kasih”, “Selamat Tinggal Masa Remaja”, “Di Balik Bintang Gemerlapan”, “Beningnya Hati

Seorang Gadis”, dan lain-lainnya.

Novel-novel yang diterbitkan oleh Penerbit Cypress dan PT Gaya Favorit Press tersebut, pada masanya sangatlah digandrungi para remaja, sehingga dalam seminggu telah mengalami cetak ulang. Tak mengherankan bila kemudian banyak di antaranya yang diangkat ke layar lebar. Film-lm yang diangkat dari karya Eddy D. Iskandar, seperti “Gita Cinta dari SMA”, “Puspa Indah Taman Hati”, “Cowok Komersil”, “Musim Bercinta”, “Selamat Tinggal Masa Remaja”, “Semau Gue”, “Roman Picisan”, dan banyak lagi lainnya, sempat menjadibox office dalam sejarah perlman di Indonesia. Kontan saja nama Eddy D. Iskandar ketika itu menjadi jaminan sukses. Apalagi produser memasang nama Rano Karno sebagai pemeran utamanya -- yang ketika itu sangat digandrungi para remaja -- jaminan sukses itu jelas-jelas bakal ada dalam genggaman.

Sampai saat ini, Eddy D. Iskandar dianggap sebagai pengarang yang memelopori cerita remaja dengan setting SMU. Bermunculannya buku-buku novel remaja dan lm remaja yang terus bertahan hingga kini, jika menelusuri awalnya, tak lepas dari popularitas novel dan lm karya Eddy. Hingga saat itu, tak lama setelah Eddy, lahirlah

nama pengarang pop, seperti Teguh Esha (“Ali Topan Anak Jalanan”), Yudhistira ANM Massardi (“Arjuna Mencari Cinta”), Mira W. (“Di Sini Cinta Pertamakali Bersemi”), dan kemudian disusul Hilman (“Lupus”), yang pada akhirnya sukses pula ketika karya-karyanya dilmkan. Itu pulalah, barangkali, yang menyebabkan novel-novel remaja produksi tahun 1970-1980-an itu kini banyak diangkat ke dalam garapan sinetron serial.

Diakui oleh GagasMedia, bahwa ke-best seller -annya itulah yang menjadi pertimbangan GagasMedia untuk menerbitkan kembali novel-novel Eddy.

Tak heran bila dalam kemasan cover depan keempat novelnya, ditulis, “Karya Abadi Penulis Best Seller”. “Meskipun sudah diterbitkan sejak 27 tahun yang lalu, namun novel-novel karya Eddy D. Iskandar tetap aktual dan digemari sampai sekarang,” ungkap FX Rudy Gunawan dari GagasMedia, sebagaimana pula terungkap dalam halaman-halaman terakhir keempat novel Eddy yang diterbitkannya itu. “Buktinya,” lanjutnya lagi, “kini novel-novel Eddy yang bertema remaja banyak yang dibuatsinetron serial.”

Menilik format dan kemasannya, keempat novel yang diterbitkan oleh GagasMedia ini lebih “meyakinkan”, lebih eksklusif penampilannya dibanding penerbitannya yang terdahulu. Illustrasi cover depannya pun terasa lebih “nyastra” (punya rasacitra sastra) pop. Khusus untuk novel “Gita Cinta dari SMA” dan “Puspa Indah Taman Hati”, di halaman-halaman awal dan cover belakang, dimuat

cuplikan pendapat dari Rano Karno, Yessy Gusman, Ratna Galih, dan Paundrakarna, pemain-pemain dalam lm dan sinetron kedua novel tersebut. “Gita Cinta dari SMA adalah lm yang memberikan inspirasi pada remaja zamannya justru karena kesederhanaan, kepolosan, dan kejujurannya,” demikian ungkap Yessy Gusman, menyusul ungkapan Rano Karno yang menyebutkan, novel ini adalah salah satu novel remaja terbaik sepanjang masa.

Sedangkan novel “Roman Picisan”, ternyata mampu menginspirasi pencipta lagu grup “Dewa” Ahmad Dhani untuk membuat lagu dengan judul yang sama. Lagunya sendiri sempat populer dan digandrungi muda-mudi. Yang mengherankan, karena sikap Eddy berbeda dengan

Yudhistira ANM Massardi, yang menuntut Dhani secara hukum, karena judul novel Yudhis, “Arjuna Mencari Cinta”, juga dibikin judul lagu oleh

Ahmad Dhani. Eddy malah tidak melakukan protes apa-apa. “Ya, kalau memang ia terkesan dengan novel saya, lalu merasa terinspirasi untuk membuat lagu, biar saja.Toh novelnya juga sudah mengkhalayak dan pengaruhnya juga positif.” tutur Eddy.

Kekuatan Daya Ungkap Kekuatan Daya Ungkap

Banyak pengamat sastra nyang menyebutkan, salah satu kekuatan novel Eddy, karena daya ungkap dan dialog-dilaognya yang mengalir lancar dan tetap aktual, tidak terpengaruh tren remaja. Bahkan para pengamat sastra seperti HB Yassin, Jakob Sumardjo, Umar Yunus, Umar Kayam, Sapardi Djoko Damono, sempat mengulas atau mengungkap novel popnya Eddy. Pengarang, pengamat sastra Sunda dan redaktur Mangle, Duduh Durahman, dalam sebuah buku ulasan sastranya, mengatakan bahwa Eddy D. Iskandar adalah pengarang yang memiliki dua wajah.

Dalam karya-karya bahasa Indonesia, demikian kata Duduh, bahasa Eddy sangatlah nge-pop. Tapi dalam karya-karya yang berbahasa Sunda, terasa sungguh “nyastra” mempunyai citrarasa sastra yang tinggi, penuh dengan falsafah hidup. Itu tak bisa dimungkiri. Karena demikian adanya,

seperti tersirat dalam kumpulan carita pondok-nya, “Heuay, Lembur Singkur Panineungan,” “Tali Asih anu Nganteng”, serta kumpulan puisi Sundanya, “Waruga Garba”, “Nu Ngarongheap Mangsa Surup”, “Jamparing”, dan “Kasidah Langit”.

Barangkali ada yang patut dicermati dari sistem manajemen yang digunakan oleh GagasMedia. GagasMedia adalah penerbit baru, tapi buku-bukunya selalu jadi best seller, seperti yang dialami oleh Moammar Emka lewat bukunya yang menjadi pembicaraan publik, “Jakarta Undercover” dan “Red Diary”. Begitu diterbitkan oleh penerbit ini, belum mencapai bulanan sudah cetak ulang hingga beberapa kali. Ini diakui Moammar Emka dan Rudy Gunawan dari GagasMedia, betapa mereka “kerja keras” memasarkan buku ke pelosok-pelosok negeri, sampai ke daerah terpencil sekalipun. Tak mengherankan bila kedua buku Moammar Emka itu dalam beberapa bulan saja telah

mengalami 27 kali cetak untuk Jakarta Undercover (tak kurang dari 170 ribu eksemplar), dan 5 kali cetak untuk Red Diary. Padahal, kedua buku tersebut terbilang mahal untuk ukuran masyarakat kita yang enggan membaca!

Begitu pula ketika keempat novel Eddy D. Iskandar diterbitkan, pihak penerbit menggelar konferensi pers dan peluncuran buku yang dihadiri tak kurang dari 50 wartawan media cetak dan elektronik. Bertempat di Kafe Si Doel di Kawasan Tenda Semanggi (KTS) Jakarta, tanggal 10 Maret 2004 lalu, GagasMedia begitu “berani” menggelar acara peluncuran buku itu secara eksklusif, dengan menghadirkan artis Ratna Galih (pemeran Ratna dalam sinetron “Gita Cinta dari SMA” dan “Puspa Indah Taman Hati”). Sudah barang tentu Moammar Emka selaku salah seorang “yang punya lakon” ikut sibuk menyukseskan acara itu.***

(Sumber: 21 Maret 2004, www.pikiran-rakyat.com)

Tugas:

Tugas:

Setiap orang di kelas membawa karya (tulis, seni, prakarya, dan lain-lain) untuk ditanggapi oleh temanmu. Gurumu akan memandu pemilihan acak siapa akan menanggapi karya siapa. Buatlah teks tanggapan yang membangun dan dengan bahasa yang santun. Fokus pada keunggulan dan kebaikan karya.

E. Literasi

E. Literasi

Dalam dokumen Draft - Kelas IX Bahasa Indonesia BS (Halaman 110-115)