• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aturan Setelmen

Dalam dokumen ProdukHukum ESDM (Halaman 131-137)

(Settlement Code - SC)

Aturan Setelmen menjelaskan peraturan dan prosedur yang berkaitan dengan perhitungan penagihan dan pembayaran atas penjualan dan pelayanan energi.

SC 1.0

Pendahuluan

Pembayaran dan biaya yang dikenakan atas transaksi pada Sistem dihitung berdasarkan data meter transaksi, catatan penjadwalan dan pembebanan pembangkit, serta berdasarkan ketentuan kontrak antara para pihak. Semua transaksi tenaga listrik harus berdasarkan mekanisme kontraktual. Aturan ini harus diperbarui seiring dengan perubahan dan perkembangan jenis kontrak dan pasar tenaga listrik.

SC 2.0

Penagihan dan Pembayaran

SC 2.1

Jadwal Berita Acara Setelmen Pembangkit

Periode penagihan untuk semua Pemakai Jaringan dimulai dari pukul 10: 00 hari pertama setiap bulannya hingga pukul 10: 00 hari pertama bulan berikutnya. Meter-meter dibaca pada pukul 10: 00 hari pertama setiap bulannya dan dituangkan ke dalam Berita Acara Pembacaan Meter. Apabila tidak terdapat perselisihan mengenai data yang dibaca, maka P3B Sumatera menerbitkan Berita Acara Transaksi Tenaga Listrik antara pihak PLN Pembangkitan/ Perusahaan Pembangkit dengan PT PLN (Persero) selambat-lambatnya 9 hari kerja setelah menerima Berita Acara Pembacaan Meter atau lebih awal jika diharuskan oleh Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA).

P3B Sumatera menyiapkan untuk PT PLN (Persero) perhitungan energi bulanan yang diproduksi oleh tiap PLN Pembangkitan/ Perusahaan Pembangkit berdasarkan Berita

Acara Pembacaan Meter antara P3B Sumatera dengan PLN Pembangkitan/ Perusahaan Pembangkit.

SC 2.2

Pembayaran ke Pembangkit

Pembayaran untuk pembelian tenaga listrik jangka panjang dan bulanan dari PLN Pembangkitan/ Perusahaan Pembangkit didasarkan pada ketentuan Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA/ ESC) atau perjanjian kontraktual lainnya dengan PT PLN (Persero).

SC 2.3

Jadwal Berita Acara Transaksi Tenaga Listrik PT PLN (Persero) Wilayah

Periode penagihan untuk semua Pemakai Jaringan dimulai dari pukul 10: 00 hari pertama setiap bulannya hingga pukul 10: 00 hari pertama bulan berikutnya. Meter-meter dibaca pada pukul 10: 00 hari pertama setiap bulannya dan dituangkan ke dalam Berita Acara Pembacaan Meter. Apabila tidak terdapat perselisihan mengenai data yang dibaca, maka P3B Sumatera menerbitkan Berita Acara Transaksi Tenaga Listrik antara pihak Unit Wilayah dengan PT PLN (Persero) selambat-lambatnya 15 hari kerja setelah menerima Berita Acara Pembacaan Meter.

P3B Sumatera menyiapkan untuk PT PLN (Persero) perhitungan energi bulanan yang dikonsumsi oleh tiap Unit Wilayah berdasarkan Berita Acara Pembacaan Meter antara P3B Sumatera dengan Unit Wilayah terkait. Konsumen Besar yang terhubung ke Jaringan diperlakukan sebagai pelanggan Unit Wilayah.

SC 3.0

Penyelesaian Perselisihan Transaksi

Fotokopi data meter transaksi, catatan penjadwalan dan pembebanan pembangkit dan setiap data dan informasi lainnya yang digunakan untuk pembuatan tagihan dan pembayaran disediakan berdasarkan permintaan. Apabila terdapat pertanyaan atau sanggahan terhadap suatu data pendukung, pertanyaan atau sanggahan tersebut dibuat secara tertulis kepada P3B Sumatera, pengelola kontrak.

Dalam hal terdapat prosedur penyelesaian perselisihan dalam PPA/ ESC untuk PLN Pembangkitan/ Perusahaan Pembangkit dan PSA untuk PT PLN (Persero) Wilayah dan Konsumen Besar yang telah ditandatangani sebelum Aturan Jaringan (Grid Code) berlaku, maka ketentuan dalam perjanjian- perjanjian tersebut yang berlaku.

Dalam hal proses penyelesaian perselisihan tidak didefinisikan dalam perjanjian tersebut di atas atau dalam hal masalah yang muncul tidak disinggung dalam perjanjian tersebut, maka proses penyelesaian perselisihan adalah sebagai berikut:

a. upaya dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan secara informal melalui pembicaraan telepon atau melalui pertemuan di tempat yang disepakati bersama;

b. jika proses penyelesaian perselisihan secara informal tidak berhasil maka masing-masing pihak yang berselisih menyatakan posisinya secara tertulis dan menyampaikan perselisihan berikut dokumentasinya kepada atasannya; dan

c. pada tahap proses penyelesaian perselisihan ini, atasan- atasan yang terlibat harus bertemu dan mengusahakan penyelesaian perselisihan. Jika tidak tercapai penyelesaian, maka posisi P3B Sumatera yang berlaku. Jika pihak lain berkeinginan untuk menyelesaikan masalah ini lebih lanjut maka ia dapat mengajukannya kepada arbitrator yang ditunjuk oleh Komite Manajemen (apabila telah terbentuk). Keputusan arbitrator tidak dapat digugat lebih lanjut.

SC 4.0

Pemrosesan Data Meter

SC 4.1

Pemrosesan Data Meter Pembangkit

Pemrosesan data meter Pembangkit mengikuti langkah- langkah berikut:

a. dalam waktu tiga hari kerja setelah akhir periode penagihan, P3B Sumatera telah memperoleh dan melakukan validasi data meter semua pembangkit yang tertuang dalam Berita Acara Pembacaan Meter;

b. data meter utama dibandingkan dengan data meter pembanding dengan menggunakan suatu metode validasi data yang konsisten;

c. P3B Sumatera mengirimkan kepada PLN Pembangkitan/ Perusahaan Pembangkit, Berita Acara Transaksi Tenaga Listrik dalam waktu sembilan hari kerja setelah menerima Berita Acara Pembacaan Meter dan tidak lebih dari tanggal 17 bulan berjalan. Semua Berita Acara tersebut menjadi dasar pengajuan tagihan ke PT PLN (Persero);

d. Jika data meter transaksi tidak lengkap, atau terdapat kesalahan, maka data meter pembanding harus digunakan. Jika data meter pembanding juga tidak lengkap, atau terdapat kesalahan, P3B Sumatera menggunakan metode yang layak untuk membuat estimasi yang dapat disetujui bersama;

e. P3B Sumatera menerbitkan Berita Acara khusus berkaitan dengan koreksi terhadap kesalahan data meter dan menyerahkan berita acara tersebut kepada PLN Pembangkitan/ Perusahaan Pembangkit terkait sesegera mungkin setelah suatu kesalahan teridentifikasi; dan

f. Semua data meter yang diperoleh, serta informasi validasi dan koreksi disimpan dalam basis-data yang aman sekurang-kurangnya tiga tahun.

SC 4.2

Pemrosesan Data Meter PT PLN (Persero) Wilayah

Pemrosesan data meter Unit Wilayah mengikuti langkah- langkah berikut:

a. dalam waktu tiga hari kerja setelah akhir periode penagihan, P3B Sumatera telah memperoleh dan melakukan validasi data meter semua trafo Unit Wilayah di gardu induk P3B Sumatera;

b. data meter utama dibandingkan dengan data meter pembanding dengan menggunakan suatu metode validasi data yang konsisten;

c. P3B Sumatera mengirimkan Berita Acara Transfer Tenaga Listrik kepada Unit Wilayah selambat-lambatnya pada tanggal 25 bulan berjalan Semua Berita Acara tersebut menjadi dasar perhitungan transfer tenaga listrik dari P3B Sumatera ke Unit Wilayah;

d. Jika data meter transaksi tidak lengkap, atau terdapat kesalahan, maka data meter pembanding harus

digunakan. Jika data meter pembanding juga tidak lengkap, atau terdapat kesalahan, P3B Sumatera menggunakan metode yang layak untuk membuat estimasi yang dapat disetujui bersama; P3B Sumatera menerbitkan Berita Acara khusus berkaitan dengan koreksi terhadap kesalahan data meter dan menyerahkan berita acara tersebut kepada PT PLN (Persero) Wilayah terkait sesegera mungkin setelah suatu kesalahan teridentifikasi; dan,

e. Semua data meter yang diperoleh, serta informasi validasi dan koreksi disimpan dalam basis data yang aman sekurang-kurangnya tiga tahun.

SC 4.3

Pemrosesan Data Meter Konsumen Besar PT PLN (Persero) Wilayah

Unit Wilayah bertanggung-jawab atas pemrosesan data meter semua Konsumen Besar mereka. Dalam hal ini P3B Sumatera menyaksikan proses pembacaan meter dan dituangkan ke dalam Berita Acara Pembacaan Meter, tetapi tidak ikut dalam pemrosesan data selanjutnya.

SC 5.0

Perangkat Proses Setelmen

P3B Sumatera mengembangkan dan mengaplikasikan perangkat lunak proses setelmen berdasarkan ketentuan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan perangkat lunak tersebut harus divalidasi dan diakui oleh pihak-pihak yang bertransaksi sebelum diterapkan.

SC 6.0

Prosedur Audit Proses Setelmen.

SC 6.1

Audit atas Permintaan Pemakai Jaringan

Pemakai Jaringan berhak meminta audit bagi proses setelmen berkaitan dengan perhitungan mereka dengan ketentuan sebagai berikut:

a. setiap Pemakai Jaringan berhak memilih pihak ketiga yang independen, yang memenuhi kualifikasi untuk melaksanakan audit setelmen;

b. semua biaya audit dibebankan kepada pihak yang meminta audit dilakukan; dan

c. hasil audit disampaikan kepada Pemakai Jaringan dan P3B Sumatera Sumatera, kemudian P3B Sumatera mengeluarkan tanggapan atas laporan audit tersebut, termasuk setiap penyesuaian dalam perhitungan tagihan/ pembayaran yang dihasilkan dari audit tersebut. Semua rincian audit harus terbuka bagi Pemakai Jaringan atas permintaan.

SC 7.0

Ketersediaan Data Meter untuk Pihak Lain

Data meter Pemakai Jaringan dikategorikan sebagai tidak rahasia (non confidential) dan tersedia bagi pihak lain atas permintaan. Data yang dapat diminta termasuk:

a. jumlah energi listrik yang dijual atau dibeli setiap setengah jam;

b. harga rata-rata energi listrik yang dijual atau dibeli setiap setengah jam; dan

c. data terukur atau diestimasi pada setiap titik interkoneksi.

SC 8.0

Ketentuan Lainnya

Segala ketentuan dan prosedur setelmen yang tidak ditetapkan dalam aturan ini akan diatur lebih lanjut dalam Prosedur Tetap Setelmen yang disepakati para pihak yang bertransaksi.

Pengukuran transaksi yang belum dapat memenuhi ketentuan butir 7.0 akan diatur dalam kesepakatan para pihak terkait.

Dalam dokumen ProdukHukum ESDM (Halaman 131-137)

Dokumen terkait