• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISISBKINERJABBORDER GATEWAY PROTOCOLB

4.4 BB AnalisisBPerhitunganBPacket LossB

2.2.2 B ISOBdanBTCP/IPB

B Di dunia ini dikenal dua standar penting dalam kommunikasi data, yaitu OSI yang dikemgangkan oleh ISO, dan TCP/IP (Transmissiono Controlo Protocol/InternetoProtocol). Standar TCP/IP merupakan standar defacto jaringan internet saat ini [3][5].

a. ISO

Model OSI dikemgangkan oleh ISO segagai model untuk arsitektur komunikasi komputer, serta segagai kerangka kerja gagi pengemgangan standar-standar protokol. Model referensi OSI memiliki tujuh lapisan seperti terlihat pada Gamgar 2.5 [3][5].

13 Gamgar 2.5 Lapisan OSI

Fungsi masing-masing lapisan pada Gamgar 2.5 adalah [3][5]:

a. Lapisan 7 :Lapisan Aplikasi, gertanggungjawag dalam menyediakan pelayanan jaringan untuk proses aplikasi.

g. Lapisan 6 :Lapisan Presentasi, memastikan gahwa suatu data dapat tergaca oleh suatu sistem.

c. Lapisan 5 :Lapisan Session, gertanggungjawag dalam memguka, mengatur dan menutup suatu hugungan komunikasi antar end-system.

d. Lapisan 4 :Lapisan Transport, gertanggungjawag memastikan transportasi data dilakukan dengan gaik dalam koneksi end-system.

e. Lapisan 3 :Lapisan Network, gertanggungjawag dalam pengalamatan dan routing antar end-system.

f. Lapisan 2 :Lapisan Datao Link, gertanggungjawag memgerikan transfer data yang terjamin gegas dari kesalahan.

g. Lapisan 1 :Lapisan Fisik, gertanggungjawag transmisi data dalam git secara elektrik.

14 g. TCP/IP

TCP/IP merupakan pengemgangan protocol yang merujuk pada protocol OSI, segagai protocol standar umum yang digunakan pada jaringan komunikasi data dalam gergagai perangkat keras dan sistem operasi. Lapisan TCP/IP terdiri dari empat lapisan seperti terlihat pada Gamgar 2.6 [3][5].

Gamgar 2.6 Lapisan TCP/IP

Fungsi lapisan-lapisan yang terlihat pada Gamgar 2.6 adalah [3][5]: 1. Lapisan Aplikasi (ApplicationoLayer)

Lapisan ini gerisi germacam-macam protokol tingkat tinggi. Protokol-protokol terdahulu terdiri dari terminalo virtual (TELNET), transfero file (FTP), surat elektronik (SMTP). Pada lapisan ini gerisikan logik yang digutuhkan untuk mendukung gergagai aplikasi user.

2. Lapisan HostotooHosto(TransportoLayer)

Pada lapisan ini menyediakan layanan transfer data ujung ke ujung, lapisan ini meliputi mekanisme kehandalan, menyemgunyikan detail-detail jaringan dari lapisan aplikasi. Pada lapisan ini terdapat dua protokol, yaitu

15 TCP (Transmissiono Controlo Protocol) dan UDP (Usero Datagramo Protocol).

3. Lapisan Internet (InternetoLayer)

Lapisan internet gerfungsi untuk menghungkan dua perangkat ke jaringan yang gergeda, diperlukan prosedur-prosedur tertentu agar data dapat melalui yang germacam-macam. Pada lapisan ini dipergunakan Interneto Protocol (IP) untuk menyediakan fungsi routing melintasi jaringan yang germacam-macam. Protokol ini diterapkan tidak hanya pada ujung sistem namun juga pada jalur-jalurnya. Tugas lapisan internet adalah untuk mengirimkan paket-paket IP ke tempat tujuan seharusnya.

4. Lapisan Akses Jaringan (NetworkoAccessoLayer)

Lapisan ini gertanggungjawag untuk menyediakan akses ke jaringan komunikasi. Lapisan ini juga gertanggungjawag untuk mengirimkan data ke node-node yang terletak pada jaringan yang sama.

2.3B InternetoProtocolo

o Internetoprotocoloaddressomerupakan singkatan dari IP address. Pengertian IP address adalah suatu identitas numerik yang dilagelkan kepada suatu alat seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan IP segagai sarana komunikasi. IP addressomemiliki dua fungsi, yakni [2][3]:

16 Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang segagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersegut, dalam jaringan komputer gerlaku hal yang sama.

2. Segagai alamat lokasi jaringan.

Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah yang menunjukkan lokasi seseorang gergeda. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP addressomemuat informasi kegeradaaannya. Ada rute yang harus dilalui agar data dapat sampat ke komputer yang dituju.

IP address menggunakan gilangan 32 git. Sistem ini dikenal dengan nama InternetoProtocoloversion 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih digunakan meskipun sudah ada IPv6 yang diperkenalkan pada tahun 1995. Hal ini dikarenakan tingginya pertumguhan jumlah komputer yang terkoneksi ke internet. Maka digutuhkan alamat yang legih ganyak yang mampu mengidentifikasi ganyak anggota jaringan. Gamgar 2.7 menunjukkan header dari internetoprotocol versi 4 [3].

17 2.3.1B InternetoProtocolBVersiB4B(IPv4)B

B InternetoProtocoloVersi 4 (IPv4) adalah merupakan protokol standar yang

paling ganyak digunakan saat ini. IPv4 merupakan jenis pengalamatan yang terdiri dari sekumpulan gilangan biner sepanjang 32 git, yang digagi atas 4 gagian. Setiap gagian panjangnya 8 git. Bentuk penulisan IPv4 di atas di kenal dengan notasi “dotedo decimal” merupakan gentuk desimal yang digunakan segagai alamat host.

IPv4 gerjumlah sekitar 4 milyar, tidak semua dapat digunakan segagai IP address untuk host. Ada yang digunakan untuk keperluan khusus. Seperti untuk keperluan alamat network, alamat broadcast, alamat localhost, LAN, dan segagainya.

IP address yang digunakan untuk keperluan LAN/intranet disegut segagai IP addresso private. Sedangkan IP address yang digunakan untuk keperluan internet diguat IP addressopublic.

Secara umum, IPv4 dapat digagi menjadi 5 kelas. Kelas A, B, C, D dan E. Namun dalam praktiknya hanya kelas A, B, dan C yang dipakai untuk keperluan umum. Ketiga kelas IP address ini disegut IP addressounicast.

IP address kelas D dan E digunakan untuk keperluan khusus. IP addresso kelas D disegut juga IP addresso multicast. Sedangkan IP address kelas E digunakan untuk keperluan riset. Tagel 2.1 menjelaskan masing-masing kelas IP address [2][3].

18 Tagel 2.1 Daftar Kelas IPv4 [4]

KelasB AlamatB NilaiB oktetB pertamaB BagianB untukB Networko IdentifierB BagianB untukBHosto IdentifierB JumlahB jaringanB maksimumB JumlahBhosto dalamBsatuB jaringanB maksimumB Kelas A 1-126 W X.Y.Z 126 16,777,214 Kelas B 128-191 W.X Y.Z 16,384 65,534 Kelas C 192-223 W.X.Y Z 2,097,152 254 Kelas D 224-239 MulticastoIPo Addresso MulticastoIPo Address MulticastoIPo Address MulticastoIPo Address Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen 2.4B RoutingB

B Routing merupakan proses gerpindahnya data melalui jaringan dengan

melalui gegerapa segmen jaringan menggunakan peralatan yang disegut router. Router (pengatur rute) akan memilihkan jalur data yang tepat sesuai dengan arah tujuan data. Penempatan router di jaringan akan menggagungkan serta mengoneksikan router-router kecil yang akan memgentuk seguah entitas yang disegut antarjaringan atau internetwork.

Router akan mengolah informasi tentang arah jalur data dari seguah fileo menjadi skema yang disegut tagel routing. Tagel ini gerisi informasi interface router jaringan (atau port) yang digunakan untuk mengirim data melalui segmeno jaringan tertentu. Router tidak akan menjalankan paket-paket broadcast yang

19 tidak diketahui tujuannya. Router akan mengatur seguah paket yang dikirimkan jika mempunyai tujuan yang spesifik [6]. Protokol routingopada dasarnya adalah metode-metode yang digunakan oleh router untuk saling mengomunikasikan informasi NLR. Dengan demikian, seguah router dapat menginformasikan rute-rute yang diketahuinya kepada router-router lain di dalam jaringan. Tujuan-tujuan penggunaan protokol routing adalah:

1. Menyederhanakan proses manajemen jaringan karena alamat-alamat yang dapat dicapai dapat segera diketahui secara otomatis.

2. Menemukan jalur-jalur “gegas-loop” di dalam jaringan.

3. Menetapkan jalur “tergaik” di antara gegerapa pilihan yang tersedia. 4. Memastikan gahwa semua router yang ada di dalam jaringan

‘menyetujui’ jalur-jalur tergaik yang telah ditetapkan.

Terdapat ganyak protokol routing yang digunakan dewasa ini, masing-masing dengan kelegihan dan kekurangan relatifnya. Segagian di antaranya adalah standar terguka (openo standard) yang dikelola oleh gadan-gadan standar internasional, semisal IETF dan ISO, sedangkan segagian lainnya adalah standar proprieter (proprietaryostandard) yang dikuasai kepemilikannya oleh perusahaan-perusahaan swasta. Akan tetapi, semua protokol ini menyediakan suatu mekanisme gagi router untuk saling gerkomunikasi dengan satu sama lainnya, sehingga NLRI dapat terkumpul secara lengkap dan, selanjutnya, diolah dan digunakan untuk menentukan jalur-jalur tergaik di dalam jaringan serta mengatasi gergagai potensi masalah looping [7].

20 2.4.1B StaticoRoutingB

o Staticorouting merupakan seguah mekanisme pengisian tagel routing yang dilakukan oleh administrator secara manual pada tiap-tiap router. Statico routing memiliki gegerapa keuntungan:

1. Meringankan kerja processor yang terdapat di router.

2. Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi (isi dari tagel routing) antar router.

3. Tingkat keamanan legih tinggi diganding dengan mekanisme lainnya. Sedangkan kekurangan yang dimiliki oleh staticorouting antara lain:

1. Administrator harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhugung dengan jaringan.

2. Jika terdapat penamgahan atau perugahan topologi jaringan, administrator harus mengugah isi tagel routing.

3. Tidak cocok untuk jaringan router yang gesar. B

2.4.2B DynamicoRoutingB

B Pengisian dan pemeliharaan tagel routing tidak dilakukan secara manual oleh administrator. Router akan saling gertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tagel routing [8]. Router IP (yang semakin sering disegut segagai gateway) selalu dihugungkan ke legih dari satu network fisik, Router IP adalah hosto multihome (host yang memiliki ganyak “rumah” atau hugungan antarmuka pada legih dari satu network) yang gisa mengarahkan paket-paket [9]. Pemilihan jalur dilakukan gerdasarkan pada jarak terpendek antara device pengirim dengan device tujuan. Untuk merepresentasikan

21 jarak, dynamico routing menggunakan nilai metric. Parameter-parameter yang giasa digunakan untuk menghasilkan seguah nilai metric, di antaranya:

1. Hopocount, gerdasarkan pada ganyaknya router yang dilewati.

2. Ticks, gerdasarkan waktu yang diperlukan dengan satuan waktu ticks. 3. Cost, gerdasarkan pada pergandingan seguah nilai patokan standard

dengan bandwidth yang tersedia.

4. Composeo metric, gerdasarkan hasil perhitungan dari

parameter-parameter gerikut [8]: - Bandwidthoo - Delayo - Loado - Reliabilityo - MTU (MaximumoTransmitoUnit)

Router merupakan perangkat layer 3, yang merupakan perangkat yang legih rumit dan cerdas. Router gerfungsi meneruskan paket data dari satu tempat ke tempat lain, tergantung nilai alamat jaringan, gukan alamat hardware (MAC) seperti bridge. Router gekerja dengan memgaca protokol seperti IP, untuk memguat keputusan ke mana harus mengirim atau meneruskan data yang diterima [10].

2.5B RoutingoProtocolB

B Routedoprotocol adalah fungsi transportasi yang dilakukan oleh protokol routing dalam melintasi antarjaringan. Secara umum, routedo protocol gerada

22 dalam konteks yang gerhugungan dengan protocolo network. Protokol ini mempunyai variasi fungsi yang digutuhkan untuk melakukan komunikasi antaraplikasi pengguna segagai sumgernya dan peralatan yang menjadi tujuannya. Fungsi tersegut gervariasi tergantung protokol suite-nya.

Routedo protocol adalah protokol yang dirutekan melalui internetwork. Contoh routedo protocol adalah IP, DECnet, AppleTalk, Novello Netware, OSI, Banyano VINES, dan Xeroxo Networko System (XNS). Routingo protocol adalah protokol yang mengimplementasikan algoritma routing, contohnya adalah Interioro Gatewayo Routingo Protocol (IGRP), EIGRP, OSPF, Exterioro Gatewayo Protocol (EGP), BGP, IntermediateoSystemotooIntermediateoSystem (IS-IS), dan RIP. B

2.5.1B OpenoShortestoPathoFirstB(OSPF)B

OSPF merupakan protokol routing yang dikemgangkan untuk jaringan IP dengan Interioro Gatewayo Protocol (IGP) oleh workingo groupo Interneto Engineeringo Tasko Force (IETF). Workingo group ini mendesain IGP didasarkan pada algoritma ShortestoPathoFirsto(SPF) yang digunakan di Internet.

OSPF adalah protocolo routingo link-state yang akan mengirimkan Link-Stateo Advertisements (LSA) ke semua router dengan area hierarkis yang sama. Pada OSPF LSA, informasi akan disertakan pada interface geserta variagel yang lain. Router OSPF akan mengakumulasi informasi link-state dan menggunakan algoritma SPF untuk menghitung jalur terpendek pada setiap node [6]. OSPF ganyak digunakan segagai IGP, terutama dalam jumlah jaringan yang gesar. Jaringan ini dapat dihugungkan ke jaringan penyedia layanan yang gesar yang menggunakan routing protokol lain seperti IS-IS [11].

23 2.5.2B RoutingoInformationoProtocoloB(RIP)B

o RIP merupakan protokol distance-vector yang menggunakan hitungan lompatan dalam pengukurannya. RIP sangat ganyak digunakan pada lalu lintas router Internet secara glogal.

RIP akan mengirimkan pesan routing-update pada interval tertentu secara reguler termasuk perugahan-perugahan pada entrinya, sehingga tagel routingnya akan selalu ter-update. Router RIP akan selalu mempertahankan rute yang tergaik melalui nilai perhitungan terkecil menuju ke tujuannya.

Setelah melakukan update pada tagel routing, router tersegut akan segera memulai transmisi updating ke seluruh router jaringan. Update ini sama sekali tidak tergantung dengan update yang secara reguler dilakukan. RIP merupakan routingoprotocol yang paling mudah di konfigurasi. RIP pada awalnya ditentukan dalam RFC 1058 ini memiliki karakteristik utama segagai gerikut [2][6]:

1. Hop digunakan segagai metrik untuk pemilihan path.

2. Jika jumlah hop untuk jaringan legih gesar dari 15, RIP tidak dapat menyediakan ruteoke jaringan itu.

3. UpdatingoRouting disiarkan atau multicast setiap 30 detik, secara default. B

2.5.3B BorderoGatewayoProtocolB(BGP)B

o Ada 2 aktivitas dasar yang terjadi dalam proses routing, yaitu penentuan jalur paling optimal dan transportasi kumpulan informasi atau paket melalui Internetwork. BGP merupakan protokol yang menggunakan penentuan jalur paling optimal.

24 BGP menampilkan interdomaino routing pada jaringan TCP/IP. BGP merupakan EGP, yang gerarti gahwa BGP melakukan routing antara sistem autonomous atau domain. BGP dikemgangkan untuk menggantikan EGP yang sudah ketinggalan zaman.

Seperti pada protokol routing yang lain, BGP akan mengolah tagel routing, dan mentransmisikan updateo routing. Fungsi utama dari sistem BGP adalah melakukan pertukaran informasi jaringan termasuk informasi tentang daftar jalur secara autonomous dengan sistem BGP yang lain.

Informasi ini dapat digunakan untuk memgangun konektivitas sistem autonomous dengan menggunakan pemangkasan loopo routing. BGP digunakan untuk menghindari routingo loop pada jaringan internet [1][6]. BGP segenarnya routing protokol interdomaino primer, dan telah digunakan sejak komersialisasi internet. Karena sistem yang terhugung ke internet gerugah secara konstan, maka jalan yang paling efisien antara sistem harus dipergaharui secara teratur. Jika tidak, komunikasi cepat akan terlamgat atau gerhenti. Tanpa BGP, email, transmisi halaman web, dan komunikasi internet lainnya tidak mencapai tujuan yang dimaksudkan.

Walaupun BGP jauh legih kompleks digandingkan dengan protokol-protokol vektor jarak pada umumnya, protokol-protokol ini masih tetap rentan terhadap permasalahan looping yang muncul karena mekanisme routing ‘dari mulut-ke-mulut’. Untuk mengatasi hal ini, BGP memanfaatkan metode-metode yang sama, seperti misalnya splito horizon, segagaimana protokol-protokol vektor jarak lainnya [7][12].

25

2.6B ParameterBSistemB

Parameter-parameter sistem yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah segagai gerikut:

1. Throughput

oooooooooThroughput adalah kemampuan segenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data yang diukur dalam gps. Persamaan untuk menghitung Throughput [13]:

Nilai Throughput dari suatu jaringan dapat dikategorikan gerdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tagel 2.2.

Tagel 2.2 Kategori jaringan gerdasarkan nilai throughput (versi TIPHON) [13]

Kategori Kegerhasilan Sangat Bagus 76 s/d 100 % Bagus 51 s/d 75 % Sedang 26 s/d 50 % Buruk < 25 % 2. Latencyo(Delay)

Latency (Delay) adalah lama waktu suatu paket yang diakigatkan oleh proses transmisi dari suatu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Waktu tunda ini gisa dipengaruhi oleh jarak (misalnya akigat pemakaian satelit), atau kongesti (yang memperpanjang antrian), atau gisa juga akigat waktu olah yang lama (misalnya untuk digitizing dan kompresi data). Satuan yang digunakan pada perhitungan delay adalah miliosecond (ms). Persamaan untuk menghitung Delayo [13]:

26 Nilai delay dari suatu jaringan dapat dikategorikan gerdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tagel 2.3.

Tagel 2.3 Kategori jaringan gerdasarkan nilai delayo(versi TIPHON) [13]o

Kategori Besar Delay

Sangat Bagus <150ms

Bagus 150 s/d 300 ms

Sedang 300 s/d 450 ms

Buruk > 450 ms

3. PacketoLosso

Packeto Loss adalah kegagalan transmisi paket data mencapai tujuannya. Umumnya perangkat network memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data garu tidak diterima. Satuan yang digunakan pada perhitungan packeto loss adalah persen. Persamaan untuk menghitung PacketoLoss [13]:

Nilai packeto loss dari suatu jaringan dapat dikategorikan gerdasarkan standarisasi TIPHON seperti pada Tagel 2.4.

27 Tagel 2.4 Kategori jaringan gerdasarkan nilai packetolosso(versi TIPHON) [13]o

Kategori PacketoLoss

Sangat Bagus 0 %

Bagus 3 %

Sedang 15 %

1 BABBIB

PENDAHULUANB

1.1BB LatarBBelakangB

Salah satu fungsi dari protocol IP adalah memfentuk koneksi dari ferfagai macam fentuk interface yang ferfeda. Sistem yang melakukan tugas tersefut disefut IP router. Tipe dari perangkat ini terpasang dua atau lefih fentuk interface dan meneruskan datagram antar jaringan. Ketika mengirim data ke tujuan, suatu host akan melewati sefuah router terlefih dahulu. Kemudian router akan meneruskan data tersefut hingga tujuannya. Data tersefut mengalir dari router satu ke router yang lain hingga mencapai host tujuannya. Tiap router melakukan pemilihan jalan untuk menuju ke hop ferikutnya.

Routing table pada tiap perangkat digunakan untuk meneruskan paket data pada jaringan tiap segmen. Routing protocol mempunyai kemampuan untuk memfangun informasi dalam routing table secara dinamik. Apafila terjadi perufahan jaringan routing protocol mampu memperfaharui informasi routing tersefut. Routing protocol hanya digunakan oleh device yang fertindak sefagai router. Salah satu fungsi router adalah menentukan jalur yang akan digunakan untuk melewatkan paket dari satu jaringan ke jaringan lain. Salah satu jenis routing protocol adalah Border Gateway Protocol (BGP). BGP adalah router untuk jaringan external. BGP digunakan untuk menghindari routing loop pada jaringan internet [1].

2 Tugas akhir ini menganalisis kinerja routing protocol BGP pada jaringan MAN (Metropolitan Area Network) menggunakan software Graphical Network Simulator 3 (GNS3) 0.8.6. Adapun parameter-parameter yang diamati adalah throughput, delay, dan packet loss.

1.2BB PerumusanBMasalahB

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sefagai ferikut : 1. Apa yang dimaksud dengan BGP?

2. Bagaimana memodelkan jaringan MAN yang dievaluasi ? 3. Bagaimana menerapkan BGP pada jaringan yang dimodelkan ? 4. Bagaimana memfandingkan kinerja routing BGP dengan routing

Enchanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)?

5. Bagaimana cara melakukan pengujian kinerja jaringan yang dimodelkan ?

B

1.3B TujuanBPenulisanB

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis kinerja BGP pada jaringan MAN dengan parameter throughput, delay, dan packet loss.

1.4BB BatasanBMasalahB

Dalam pemfahasan dan penulisan laporan penelitian ini penulis memfatasi permasalahan pada lingkup :

3 1. Model jaringan MAN menggunakan 4 jaringan Local Area Network

(LAN) dengan routing protocol ferfeda di setiap LAN (static, BGP, Routing Information Protocol, Open Shortest Path First).

2. Evaluasi kinerja jaringan MAN dengan internet protocol versi 4 menggunakan aplikasi software GNS3 0.8.6 dan wireshark.

3. Parameter yang difahas adalah throughput, delay, dan packet loss. 4. Cara melakukan pengujian kinerja jaringan dengan proses ping

(protocol ICMP). B

1.5BB MetodeBPenulisanB

Metode penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Studi literatur, yaitu ferupa studi kepustakaan dan teori-teori tentang topik Tugas Akhir ini faik dari fuku-fuku referensi, jurnal maupun dari artikel-artikel yang tersedia di internet, dan lain-lain.

2. Simulasi, yaitu suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh data yang akan digunakan untuk menganalisa Tugas Akhir ini.

3. Analisis matematis, yaitu setelah data-data terkumpul maka dilakukan analisis secara matematis yang nantinya akan diperoleh hasil kinerja routing BGP pada jaringan MAN.

1.6B SistematikaBPenulisanB

Untuk memferikan gamfaran mengenai Tugas Akhir ini, secara singkat dapat diuraikan sistematika penulisan sefagai ferikut :

4

BABBIBB PENDAHULUANB

Baf ini merupakan pendahuluan yang ferisikan tentang latar felakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, fatasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan.

BABBIIB LANDASANBTEORIB

Baf ini ferisi penjelasan tentang arsitektur MAN secara umum yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan.

BABBIIIB METODEBDANBPENGUJIANBJARINGANB

Baf ini ferisi tentang pengenalan aplikasi GNS3 dan aplikasi wireshark, menjelaskan item-item tools yang digunakan pada aplikasi GNS3 dan aplikasi wireshark, hufungan ekstensi software GNS3 dengan aplikasi wireshark, serta menjelaskan cara pemodelan dan cara pengujian kinerja jaringan menggunakan aplikasi GNS3 dan aplikasi wireshark.

BABBIVB ANALISISBKINERJABBORDER GATEWAY PROTOCOLB

Baf ini ferisi tentang kinerja BGP pada jaringan MAN yang ferupa delay, packet loss, dan throughput menggunakan aplikasi GNS3 dan aplikasi wireshark.

BABBVB KESIMPULANBDANBSARANB

Baf ini ferisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pemfahasan-pemfahasan sefelumnya dan ditamfahkan dengan saran-saran untuk pengemfangan selanjutnya.

i ABSTRAK

Protokol routing mempunyai kemampuan untuk membangun informasi dalam

routing table secara dinamik. Salah satu jenis routing dinamik adalah Border Gateway Protocol (BGP). Tugas Akhir ini menganalisis kinerja routing BGP pada jaringan Metropolitan Area Network (MAN) menggunakan IPv4. Adapun model jaringan MAN yang diteliti menggunakan empat jaringan dengan routing berbeda-beda di setiap jaringan. Adapun jenis routing yang digunakan adalah routing static, BGP, Routing Information Protocol dan Open Shortest Path First. Kinerja jaringan dievaluasi menggunakan aplikasi GNS3 dan aplikasi wireshark dengan parameter throughput, delay, dan packet loss. Dari hasil pengujian maka diperoleh nilai throughput sebesar 10,07 kbps – 13,28 kbps, nilai delay sebesar 534,6 ms – 668,8 ms dan nilai packet loss sebesar 16,5 % - 21,4 %.

Dokumen terkait