BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V. B.2. Saran Penelitian Lanjutan
1. Penelitian selanjutnya untuk lebih memperhatikan kenyamanan kondisi selama wawancara, mencakup ; waktu, lingkungan fisik, dan kondisi responden.
2. Penelitian selanjutnya juga dapat meneliti tentang pengaruh reliugisitas terhadap psychological well-being pada kasus korban perkosaan.
3. Penelitian selanjutnya dapat meneliti decision making pria yang mau memutuskan untuk menikahi wanita korban perkosaan dan memiliki anak hasil perkosaan tersebut. Hal ini muncul pada responden I Mawar yang menjalin hubungan kasih dengan pria bernama Jordan, dimana Jordan tersebut mau menerima kondisi Mawar dan anaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Alters, Sandra M (2010). Abortion : An Eternal Social and Moral Issue. Texas : GALE CENGAGE Learning
Anderson, M. (2007). What is a typical rape? Effects of victim and participant gender in female and male rape perception. British Journal of Social Psychology. 225-245.
Arif, Gosita. (1995). Bunga Rampai Viktimisasi, Bandung : PT. Eresco
Arif, Gosita. (1987). Relevansi Viktimologi Dengan Pelayanan Terhadap Para Korban Perkosaan (Beberapa Catatan), Jakarta : IND.HILL-CO
Brien, Joanna (1996). Pregnancy and Abortion Counseling. London : Routledge Carr, Allan. (2004). Positive Psychology. New York : Brunner Routledge
Cling, B.J. (2004). Sexualized Violence Againts Women and Children. New York : Guildford Press
Cholil, Abdullah. (1996). Tindak Kekerasan terhadap Wanita. Makalah Seminar Perlindungan Perempuan dari Pelecehan dan Kekerasan Seksual, 6 November. Yogyakarta: P P K UGM –Ford Foundation.
Edwards, Katie. M. (2009), College Women’s Reactions to Sexual Assault Research Participation : Is it distressing?. Psychology of Women Quarterly.
Ehrlich, Susan. (2001). Representing of Rape. New York : Routledge
Fakih, Mansour. (1996). Gender sebagai Analisis sosial. JURNAL ANALISIS SOSIAL Edisi 4: 7-20.
Hayati, E. N. 2000. Panduan Untuk Pendamping Perempuan Korban Kekerasan Konseling Berwawasan Gender. Yogyakarta: Rifka Annisa.
Kartini, (2005). Saya Lahirkan Anak Hasil Perkosaan. Kusumah, M. W. 1995. Hukuman bagi Pelaku Perkosaan. Kompas, 31 Juli 1995.
Mc.Mullin, Darcy. (2006). Long-Term Effects of Labelling a Rape Experience. Journal Psychology of Women Quarterly. 96-105.
Moleong, L.J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT.Rosdakarya Offset.
Papalia, D.E., Sterns, H. L., Feldman, R. D., Cameron, C. J. (2002). Adult development and aging – 2nd ed. New York: McGrawHill
Poerwandari, K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Jakarta: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
Reese (2005). Maaf Bagi Masa Silam.
Rifka Annisa Women’s Crisis Center (1997). Masihkah Anda Mempercayai Mitos? Dalam Eko Prasetyo dan Suparman Marzuki (ed). Perempuan Dalam Wacana Perkosaan, Yogyakarta: Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.
Ryff, C. D. (1989). ”Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaning of psychological wellbeing”. Journal of Personality and Social Psychology. 57, 10691081
Ryff & Keyes, C. L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-being Revisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 4, 719 – 727 Sable, Marjorie. R, & Danish, Frans (2006). Barriers to Reporting Sexual Assault for Women and Men : Perspective of College Students. Journal of American
College Health, vol.55
Smith, Merril. D (2004). Encyclopedia of Rape. Amerika : Greenwood Press Snyder, C. R., & Lopez, S. J. (2007). Positive Psychology: The Scientific and
Practical Explorations of Human Strengths. California: Sage Publications, Inc.
Supardi, S.& Sadarjoen, “Dampak Psikologis Pelecehan Seksual pada Anak Perempuan”,http://www.kompas.com/kesehatan/news/0409/12/201621.ht m, diakses 30 September 2010
Taslim, A. 1995. Bila Perkosaan Terjadi. Jakarta: Kalyanamitra, Komunikasi dan Informasi Perempuan.
Warshaw, R. 1994. I Never Called It Rape. New York: Ms. Foundation for Education and Communication, Inc.
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, PN Balai Pustaka, 1984
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara disusun berdasarkan enam dimensi psychological well-being. Adapun pedoman wawancaranya sebagai berikut :
1. Dimensi Penerimaan Diri
- Bagaimana responden memandang dirinya saat ini?
- Apakah responden sudah menerima dirinya sebagai korban perkosaan dan ibu dari anak hasil perkosaan tersebut?
- Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan responden untuk bisa menerima dirinya sampai saat ini?
2. Dimensi Hubungan Positif dengan Orang Lain
- Bagaimana hubungan responden dengan keluarga?
- Bagaimana hubungan responden dengan lingkungan sekitar?
- Bagaimana hubungan responden dengan pelaku perkosaan?
3. Dimensi Otonomi
- Bagaimana responden memenuhi kebutuhannya sehari-hari?
- Bagaimana responden mengatur aktivitasnya sehari-hari?
4. Dimensi Penguasaan Lingkungan
- Masalah-masalah apa yang muncul selama responden membesarkan anaknya? Bagaimana mengatasi masalah tersebut?
- Bagaimana responden mengatur lingkungannya?
- Bagaimana responden memanfaatkan kesempatan yang ada di lingkungannya?
5. Dimensi Tujuan Hidup
- Adakah perubahan tujuan hidup responden yang dulu dengan yang sekarang?
- Apa tujuan hidup responden ke depannya?
- Bagaimana responden mencapai tujuan hidupnya? Hal-hal apa yang dilakukan responden?
6. Dimensi Pertumbuhan Pribadi
- Bagaimana responden mengembangkan dirinya?
INFORMED CONSENT
Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden
Tema Penelitian : Psychological Well-Being pada Wanita yang Melahirkan Anak Hasil Perkosaan
Peneliti : Christy Ruth Titiari Nainggolan
NIM : 071301093
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancara sebagai responden dalam penelitian mengenai Psychological Well-Being pada Wanita yang Melahirkan Anak Hasil Perkosaan.
Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan manfaat penelitiaannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak berkeberatan memberi informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya.
Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian saja.
Medan, 11 April 2011
INFORMED CONSENT
Pernyataan Pemberian Izin Oleh Responden
Tema Penelitian : Psychological Well-Being pada Wanita yang Melahirkan Anak Hasil Perkosaan
Peneliti : Christy Ruth Titiari Nainggolan
NIM : 071301093
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Saya telah diminta dan telah menyetujui untuk diwawancara sebagai responden dalam penelitian mengenai Psychological Well-Being pada Wanita yang Melahirkan Anak Hasil Perkosaan.
Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta dengan tujuan dan manfaat penelitiaannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak berkeberatan memberi informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada saya.
Saya mengerti bahwa identitas diri dan juga informasi yang saya berikan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian saja.
Medan, 06 Mei 2011
LEMBAR OBSERVASI
Responden : Waktu Wawancara : Tempat Wawancara : Wawancara :