• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber: Pengolahan data dengan PLS,2010

Tabel 4.7 AVE dan Akar AVE

Var AVE √ AVE PEOU 0.741 0.860 PU 0.797 0.892 SF 0.774 0.880 IU 0.745 0.863 IF 0.696 0.834 OF 0.699 0.836 AU 0.494 0.702

Nilai akar AVE ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dan ini berarti konstruk memiliki discriminant validity yang tinggi.

Nilai AVE konstruk minat menggunakan (IU) pada tabel 4.7 adalah 0.745 sehingga nilai akarnya adalah sebesar 0.863. Nilai tersebut lebih tinggi daripada korelasi antara konstruk minat menggunakan (IU) dengan konstruk yang lain yaitu sebesar 0.604 (IU dengan PEOU), 0.497 (IU dengan PU), dan 0.032 (IU dengan SF). Berarti model adalah baik dan hal tersebut juga diperoleh pada nilai akar AVE yang lain.

4.3.2 Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity berikutnya dilakukan pengujian model struktural (inner model). Menilai inner model adalah melihat hubungan antara konstruk laten dengan melihat hasil estimasi koefisien

parameter path dan tingkat signifikansinya (Ghozali Imam., 2008). Berikut adalah nilai R-square pada konstruk

Tabel 4.8 R-Square Var R-square OF SF IF PU 0.580 PEOU 0.438 IU 0.394 AU 0.240

Sumber: Pengolahan data dengan PLS,2010

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai R-square konstruk penggunaan sesungguhnya (AU) adalah sebesar 24%. Hal tersebut berarti bahwa minat menggunakan (IU) mampu menjelaskan penggunaan sesungguhnya (AU) sebesar 24%. sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Konstruk minat menggunakan (IU) dijelaskan oleh persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (PEOU) dan persepsi tentang kegunaan teknologi (PU) sebesar 39,4% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Sedangkan konstruk persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (PEOU) mampu dijelaskan oleh faktor organisasi (OF), faktor sosial (SF), dan faktor indifidu (IF) sebesar 43,8% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Konstruk persepsi tentang kegunaan teknologi (PU) dijelaskan oleh faktor organisasi (OF), faktor sosial (SF), faktor indifidu (IF), dan persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (PEOU) sebesar 58% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

4.3.3 Pengujian Hipotesis

Dasar yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah nilai yang terdapat pada output result for inner weight berikut ini:

Tabel 4.9 Result for inner weight original sample estimate mean of subsamples Standard deviation T-Statistic OF -> PU -0.073 -0.078 0.099 0.735 OF -> PEOU 0.161 0.190 0.127 1.275 SF -> PU -0.200 -0.214 0.103 1.939 SF -> PEOU 0.058 0.044 0.128 0.458 IF -> PU 0.534 0.518 0.127 4.214 IF -> PEOU 0.560 0.564 0.107 5.232 PEOU -> PU 0.295 0.313 0.158 1.864 PU -> IU 0.211 0.167 0.158 1.341 PEOU -> IU 0.478 0.532 0.161 2.976 IU -> AU 0.490 0.512 0.085 5.768

Sumber: Pengolahan data dengan PLS, 2010

4.3.3.1 Pengujian Hipotesis H1a (Hubungan Antara Faktor Organisasi Terhadap Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi).

Dari tabel 4.9 dapat dilihat faktor organisasi (OF) tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi tentang kegunaan teknologi (PU) dengan koefisien parameter sebesar -0.073 karena memiliki nilai t statistik dibawah 1,96, yakni sebesar 0,735. Dengan demikian, hipotesis H1a dalam penelitian ini ditolak.

4.3.3.2 Pengujian Hipotesis H1b (Hubungan Antara Faktor Organisasi Terhadap Persepsi Tentang Kemudahan penggunaan Teknologi).

Dari tabel 4.9 dapat dilihat terdapat hubungan positif tidak signifikan antara faktor organisasi (OF) dengan persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (PEOU) dengan koefisien parameter sebesar 0,161 dan nilai t statistik dibawah 1,96 yakni sebesar 1,275. Dengan demikian, hipotesis H1b dalam penelitian ini ditolak.

4.3.3.3 Pengujian Hipotesis H2a (Hubungan Antara Faktor Sosial Terhadap Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi).

Dari tabel 4.9 dapat dilihat faktor sosial (SF) tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi tentang kegunaan teknologi (PU) dengan koefisien sebesar -0,200. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat nilat t statistik yakni sebsear 1,939 yang lebih kecil dari 1,96. Dengan demikian, hipotesis H2a dalam penelitian ini tolak.

4.3.3.4 Pengujian Hipotesis H2b (Hubungan Antara Faktor Sosial Terhadap Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi).

Dari tabel 4.9 diatas dapat dilihat terdapat hubungan positif tidak signifikan antara faktor sosial (SF) terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan Teknologi (PEOU) dengan koefisien parameter sebesar 0,058. dan nilai t statistik dibawah 1,96 yakni sebesar 0,458. Dengan demikian, hipotesis H2b dalam penelitian ini ditolak.

4.3.3.5 Pengujian Hipotesis H3a (Hubungan Antara Faktor Individu Terhadap Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi).

Dari tabel 4.9 diatas faktor individu (IF) berpengaruh positif signifikan terhadap Persepsi tentang kegunaan teknologi (PU) dengan koefisien sebesar 0,534. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai statistik yang lebih besar dari 1,96, yakni sebesar 4,214. Dengan demikian, hipotesis H3a dalam penelitian ini diterima.

4.3.3.6 Pengujian Hipotesis H3b (Hubungan Antara Faktor Individu Terhadap Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi).

Dari tabel 4.9 diatas hubungan positif signifikan terlihat pada faktor individu (IF) terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (PEOU) dengan koefisien sebesar 0,560. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat nilai t statistik yang lebih besar dari 1,96, yakni sebesar 5,232. Dengan demikian, hipotesis H3b dalam penelitian ini diterima.

4.3.3.7 Pengujian Hipotesis H4 (Hubungan Antara Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi Terhadap Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi).

Dari tabel 4.9 dapat dilihat persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (PEOU) tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi tentang kegunaan teknologi (PU) dengan koefisien sebesar 0,295. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai statistik yang kurang dari 1,96, yakni sebesar 1,864. Dengan demikian, hipotesis H4 dalam penelitian ini ditolak.

4.3.3.8 Pengujian Hipotesis H5a (Hubungan Antara Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi Terhadap Minat Menggunakan Teknologi).

Dari tabel 4.9 dapat dilihat persepsi tentang kegunaan teknologi (PU) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap minat menggunakan teknologi dengan koefisien sebesar 0,211. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai statistik yang lebih kecil dari 1,96, yakni sebesar 1,341. Dengan demikian, hipotesis H5a dalam penelitian ini ditolak.

4.3.3.9 Pengujian Hipotesis H5b (Hubungan Antara Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi Terhadap Minat Menggunakan Teknologi).

Persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (PEOU) berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan teknologi (IU) dengan koefisien sebesar 0,478. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai statistik yang lebih besar dari 1,96, yakni sebesar 2,976. Dengan demikian, hipotesis H5b dalam penelitian ini diterima.

4.3.3.10 Pengujian Hipotesis H6 (Hubungan Antara Minat Menggunakan Teknologi Terhadap Penggunaan Sesungguhnya).

Minat menggunakan teknologi (IU) berpengaruh positif signifikan terhadap penggunaan sesungguhnya (AU) dengan koefisien sebesar 0,490. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai t statistik yang lebih besar dari 1,96, yakni sebesar 5,768. Dengan demikian, hipotesis H6 dalam penelitian ini diterima.

Dengan demikian hipotesis H3a, hipotesis H3b, hipotesis H5b, dan hipotesis H6 dalam penelitian ini diterima. T-statistic yang lain tidak signifikan karena berada di

bawah 1,96 yang menunjukkan bahwa hipotesis H1a, hipotesis H1b, hipotesis H2a, hipotesis H2b, hipotesis H4 dan hipotesis H5a ditolak.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Hubungan antara Faktor-faktor Organisasi (Organizational factors) pengaruhnya terhadap Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi (Perceived Usefulness) dan Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi (Perceived Ease of Use).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruk faktor-faktor organisasi (Organizational factors) tidak berpengaruh signifikan terhadap konstruk persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian kim et.al., (2009). Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor-faktor organisasi (Organizational factors) bukanlah konstruk yang dapat mempengaruhi persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness) bagi auditor internal dalam penggunaan perangkat lunak audit.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, diketahui bahwa faktor-faktor organisasi (organizational factors) tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (perceived ease of use). Hasil yang serupa juga terjadi pada hasil penelitian Iqbaria et.al., (1997) yang menunjukan bahwa konstruk faktor-faktor organisasi (Organizational factors) bukanlah konstruk yang dapat berpengaruh terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (perceived ease of use). Hal ini menunjukan bahwa konstruk faktor-faktor organisasi

(organizational factors) tidak memberikan pengaruh terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (perceived ease of use).

4.4.2 Hubungan antara Faktor-faktor Sosial (Social Factors) pengaruhnya terhadap Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi (Perceived Usefulness) dan Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi (Perceived Ease Of Use).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruk faktor-faktor sosial (social factors) tidak berpengaruh signifikan terhadap konstruk persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian kim et.al. (2009). Sehingga hal ini menunjukan bahwa faktor-faktor sosial (pengaruh lingkungan, prestige, dan satus sosial) tidak dapat mempengaruhi pengguna teknologi informasi (auditor internal) merasakan kemudahan dalam menggunakan perangkat lunak audit.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik diatas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor sosial (social factors) tidak berpengaruh signifikan terhadap konstruk persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian kim et.al. (2009). Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor-faktor sosial (social factors) bukanlah konstruk yang dapat mempengaruhi persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

4.4.3 Hubungan antara Faktor-Faktor individu (Individual factors) pengaruhnya terhadap Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi (Perceived Usefulness) dan Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi (Perceived Ease Of Use).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara konstruk faktor-faktor individu (individual factors) terhadap persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness) dinyatakan signifikan. Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian Kim et.al. (2009), dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor individu mempengaruhi persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruk faktor-faktor individu (individual factors) terhadap persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (perceived ease of use) dinyatakan signifikan. Hasil penelitian ini juga serupa dengan penelitian Venkatesh dan Davis (2000), hal ini menunjukan bahwa faktor-faktor individu dapat mempengaruhi pengguna teknologi informasi (auditor internal) merasakan kemudahan dalam menggunakan perangkat lunak audit.

4.4.4 Hubungan Antara Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi (Perceived Ease Of Use) Pengaruhnya Terhadap Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi (Perceived Usefulness).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara konstruk persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (perceived ease of use) terhadap persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness) dinyatakan tidak signifikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitan dari Ramayah dan Ignatius (2003). Dari hasil tesebut dapat disimpulkan bahwa persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi oleh pengguna teknologi informasi (audit internal) tidak mempengaruhi persepsi tentang kegunaan teknologi dari perangkat lunak audit.

4.4.5 Hubungan antara persepsi persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness) dan persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (perceived ease of use) pengaruhnya terhadap minat menggunakan teknologi (intention to use).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa hubungan yang tidak signifikan ditemukan antara konstruk persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness) terhadap minat menggunakan teknologi (intention to use). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Davis et.al., (1989) yang menemukan adanya hubungan signifikan antara persepsi tentang kegunaan teknologi (perceived usefulness) terhadap minat menggunakan teknologi (intention to use). Dalam penelitian ini, konstruk persepsi tentang kegunaan teknologi tidak berpengaruh terhadap minat auditor internal dalam menggunakan perangkat lunak audit. Hal ini berarti persepsi tentang kegunaan perangakt lunak audit yang digunkan oleh auditor internal tidak menimbulkan minat auditor internal dalam menggunakan perangkat lunak audit.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruk persepsi tentang kemudahan penggunaan teknologi (PEOU) berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan teknologi (IU). Dalam penelitian ini minat menggunakan teknologi pada auditor internal akan muncul bila terdapat kemudahan dalam penggunaan perangkat lunak audit.

4.4.6 Hubungan antara Minat Menggunakan Teknologi (Intention To Use) pengaruhnya terhadap Penggunaan Sesungguhnya (Actual Use).

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara minat menggunakan teknologi (intention to use)

terhadap penggunaan sesungguhnya (Actual Use). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Davis et.al., (1989) dan Venkatesh et.al., (2000) Hal ini menunjukkan bahwa minat untuk menggunakan perangkat lunak audit dapat mempengaruhi penggunaan sesungguhnya perangkat lunak audit oleh auditor internal.

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perilaku penerimaan auditor internal terhadap penggunaan perangkat lunak audit. Model yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat penerimaan auditor internal terhadap penggunaan perangkat lunak audit adalah Technology Acceptance Model (TAM). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel original TAM yang terdiri dari persepsi tentang kegunaan (perceived usefulness), persepsi tentang kemudahan penggunaan (perceived ease of use), yang ditambahkan dengan beberapa variabel yaitu faktor organisasi (organizational factors), faktor-faktor sosial (social factors), faktor-faktor-faktor-faktor Individu (individual factors), minat menggunakan (intention to use) dan penggunaan sesungguhnya (actual use). Penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) dalam menganalisis hubungan antara variabel. Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor individu merupakan faktor yang mempengaruhi auditor internal untuk dapat menggunkan perangkat lunak audit, selain dorongan dari faktor-faktor sosial dan faktor-faktor organisasi.

2. Kemudahan penggunaan software (perangkat lunak) audit yang tidak rumit akan membuat auditor internal lebih mudah dalam menggunakan perangkat lunak audit

sehingga akan membuat auditor internal merasa nyaman dan ingin terus menggunakan perangkat lunak audit dalam melakukan pekerjaanya.

3. Ketidak rumitan perangkat lunak audit membuat auditor internal mudah menerima dan merasa senang dalam menggunakan perangkat lunak audit.

5.2 Keterbatasan

Pelaksanaan penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

1. Responden tidak didampingi pada saat pengisian kuesioner. Sehingga ada kemungkinan responden yang kurang memahami maksud dari pernyataan-pernyataan yang ada di dalam kuesioner akan memberikan jawaban yang kurang sesuai dengan maksud pernyataan kuesioner.

5.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan dalam penelitian ini, diharapkan terdapat penelitian dengan topik serupa yang dilakukan kembali untuk menyempurnakan dan memperkuat hasil penelitian ini dengan :

1. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian dengan topik serupa dapat menambahkan variabel kompleksitas fitur (feature complexity) dengan cara membandingkan beberapa perusahaan perbankan di Indonesia.

2. Saran bagi instansi terkait, yakni Bank Indonesia, diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu SDM khususnya penguasaan dibidang teknologi informasi. dengan mengadakan pelatihan dan penambahan alat-alat yang berbasis teknologi, sehingga diharapkan pemahaman serta penguasaan karyawan terhadap teknologi informasi dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Adams DA, Nelson RR, Todd PA. 1992. Perceived usefulness, ease of use, and usage of information technology: a replication. MIS Q; 16 (2):227–47.

Arens, Alvin A., Randall J.Elder, dan Marks S. Beasleay. 2005. Auditing dan Pelayanan Verivikasi. Jakarta : PT. Indeks kelompok Gramedia

Bodnar, H George dan Hopwood William. 2006 Accounting Information Systems Ninth Edition, edisi bahasa indonesia, oleh Julianto Agung Saputra dan Lilis Setiawati, buku edisi kesembilan, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Chin, W Wynne dan Todd Peter.1991. “On The use Usefullness,ease of use of structural equation Modeling in MIS Research : A note of Caution ”. Management Information System Quarterly, 21(3).

Compeau DR, Higgins CA. 1995. Computer self-efficacy: development of a measure and initial test. MIS Q ;19(2):189–211.

Davis, F.D. 1989. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly, 13, 319-340. An Analysis of Online Banking Usage Intentions: An Extension of the Technology 38 Acceptance Model. Debreceny R, Lee S, Neo W, Toh JS. 2005. Employing generalized audit software in

the financial services sector challenges and opportunities. Manag Audit J ;20(6):605–18.

DeSanctis G, Poole MS. 1994. Capturing the complexity in advanced technology use: adaptive structuration theory. Organ Sci ;5:121–47.

Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Semarang: BP Undip.

Firdaus, D.W. 2009. Peranan Audit Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Dalam Penyajian Financial Report. Majalah Ilmiah Unikom, Vol.6, hlm. 27-33. Fishbe M, Ajzen I. 1975. Belief, attitude, intentions and behavior: an introduction of

theory and research. MA: Addison-Wesley.

Ghozali, I. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alterantif Dengan Patrial Least Square. Edisi 2. Semarang : BP.Universitas Diponegoro.

Griffith TL. 1999. Technology features as triggers for sensemaking. Acad Manag Rev; 24(3):472–88.

Harrison MJ, Datta P. 2007. An empirical assessment of user perceptions of feature versus application level usage. Commun Assoc Inf Syst ;20:300–21.

Igbaria M, Zinatelli N, Cragg P, Cavaye A. 1997. Personal computing acceptance factors in small firms: a structural equation model. MIS Q(3):279–302.

Jasperson J, Carter PE, Zmud RW. 2005. A comprehensive conceptualization of post-adoptive behaviors associated with information technology enabled work systems. MISQ3:525–57.

Jogiyanto, 2008. Sistem Informasi Keprilakuan.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kay J, Thomas RC. 1995. Studying long-term system use. Commun ACM (7):61–9. Kelman HC. 1958 Compliance, identification, and internalization: three processes of

attitude change. J Confl Resolut (1):51–60.

Kustono, Alwan Sri.2000. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penerimaan Implementasi Sistem Informasi Baru.” Media Akuntansi, Artikel hal. XI – XIII. Laudon, K.C., Jane P. Laudon. 2004. Management Information Systems. 8th edition.

New Jersey : Prentice- Hall, Inc.

Lederer, A.L., Maupin, D.J., Sena, M.P. and Zhuan Y. 1998, The role of ease of usee, usefulness and attitude in the prediction of world wide wibe usage. Prooceedings of the 1998 Association for Computing Machinery Special Interest Groub on Computer Personal Research Conference, pp.195-204.

Maharsi, Sri. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM). http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/ diakses tanggal 1Maret 2010. Mathieson K. 1991. Predicting user intentions: comparing the technology acceptance

model with the theory of planned behavior. Inf Syst Res (3):173–91.

Martin, E.W. , CW Brown, D.W. DeHayes, J.A. Hoffer, dan W.C Perkins. 2002. Managing Information Technology. New Jersey : Prentice- Hall, Inc.

Mcleod, R dan George. 2004. Sistem Informasi Manajemen, edisi kedelapan. Jakarta: Indeks

Moore GC, Benbasat I. 1991. Development of an instrument to measure the perceptions of adopting an information technology innovation. Inf Syst Res (3):192–222.

Nasution, Fahmi Natigor. 2004. Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Perilaku (Behavioral Aspect). Digitized by USU digital library.

Noviari N, 2009.Pengaruh kemajuan teknologi informasi terhadapPerkembangan akuntansi. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi-Universitas Udayana.

Ramayah, Joshua Ignatius. 2003. Impact of Perceived usefulness, Perceived ease of use and Perceived Enjoyment on Intention to shop online.

Sasongko, Budi. 2005. IS Auditing & ACL for Windows. http://www.theAkuntan.Com diakses 20 Juni 2010.

Sun, H., Zhang, P. “A New prespective to analyze user technology acceptance”, Working paper, Syrancuse university, 2003.

Supriyati. 2009. Peranan Teknologi Informasi Dalam Audit Sistem Informasi Komputerisasi Akuntansi. Jurusan Komputerisasi Akuntansi : Universitas Komputer Indonesia

Tangke, Natalia. 2004. Analisa Penerimaan Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK) Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/ diakses tanggal 1Maret 2010.

Thompson RL, Higgins CA, Howell JM. 1991. Personal computing: toward a conceptual model of utilization. MIS Q;15(1):125–43.

Venkatesh V, Davis FD. 2000. A Theoretical extension of the technology acceptance model: four longitudinal field studies. Manag Sci; 45(2):186–204.

Venkatesh V, Morris MG. 2000. Why don't men ever stop to ask for directions? Gender, social influence, and their role in technology acceptance and usage behavior. MIS Q; 24(1):115–39.

Venkatesh V, Morris MG, Davis GB, Davis FD. 2003. User acceptance of information technology: toward a unified view. MIS Quarterly; 27(3):425–78.

Wang. Y-S., Wang, Y-M., Lin, H-H., Tsng, T-I. 2003. International Journal of Service Industry Management, Vol.14, No.5,pp.501-519.

LAMPIRAN – LAMPIRAN MEASUREMENT (OUTER) MODEL

A. EVALUASI MEASUREMENT (OUTER) MODEL

Cross Loading AU IF IU OF SF PEOU PU AU1 0.593 0.219 0.311 0.337 0.162 0.304 0.044 AU2 0.575 0.358 0.368 0.346 0.078 0.252 0.133 AU3 0.894 1.047 1.153 0.847 0.108 0.671 0.271 IF1 0.289 0.794 0.514 0.318 -0.102 0.238 0.255 IF2 0.437 0.878 0.645 0.378 -0.106 0.357 0.295 IF3 0.422 0.798 0.957 0.304 -0.002 0.340 0.330 IF4 0.545 0.864 0.832 0.580 0.035 0.444 0.308 IU1 0.386 0.519 0.875 0.346 0.021 0.282 0.171 IU2 0.416 0.621 0.868 0.402 0.120 0.377 0.247 IU3 0.362 0.585 0.817 0.310 -0.013 0.277 0.164 IU4 0.355 0.599 0.892 0.198 -0.043 0.300 0.207 OF1 0.472 0.548 0.541 0.862 0.149 0.295 0.125 OF2 0.485 0.513 0.379 0.801 0.050 0.222 0.181 OF3 0.428 0.528 0.607 0.877 0.126 0.322 0.173 OF4 0.597 0.535 0.466 0.802 0.088 0.370 0.124 SF2 0.029 -0.083 0.119 0.138 0.715 -0.046 -0.109 SF3 0.290 -0.107 0.057 0.286 0.963 0.061 -0.183 SF4 0.170 -0.179 0.024 0.216 0.940 0.023 -0.185 PEOU4 0.539 0.569 0.723 0.364 0.012 0.903 0.291 PEOU5 0.624 0.873 0.997 0.553 0.073 0.899 0.424 PEOU6 0.741 0.685 0.857 0.503 0.056 0.929 0.315 PU1 0.265 0.597 0.462 0.192 -0.114 0.267 0.861 PU2 0.260 0.740 0.480 0.347 -0.123 0.410 0.875 PU3 0.240 0.591 0.407 0.278 -0.082 0.285 0.916 PU4 0.221 0.636 0.641 0.249 -0.124 0.391 0.882 PU5 0.199 0.550 0.526 0.243 -0.095 0.321 0.923 PU6 0.207 0.560 0.507 0.174 -0.169 0.328 0.898

Composite Reliability PEOU 0.944 PU 0.959 SF 0.910 IU 0.921 IF 0.901 OF 0.903 AU 0.737

Correlations of the latent variables

PEOU PU SF IU IF OF AU PEOU 1.000 PU 0.596 1.000 SF 0.034 -0.258 1.000 IU 0.604 0.497 0.032 1.000 IF 0.642 0.704 -0.100 0.737 1.000 OF 0.477 0.319 0.198 0.439 0.543 1.000 AU 0.559 0.272 0.153 0.490 0.515 0.508 1.000

Average variance extracted (AVE) Var AVE PEOU 0.741 PU 0.797 SF 0.774 IU 0.745 IF 0.696 OF 0.699 AU 0.494

B. PENGUJIAN MODEL STRUKTURAL (INNER MODEL) R-Square Var R-square OF SF IF PU 0.580 PEOU 0.438 IU 0.394 AU 0.240

Results for Inner Weights   original  sample  estimate mean of  subsamples  Standard  deviation T‐Statistic  SF ‐> PEOU   0.058  0.044  0.128  0.458  IF ‐> PEOU   0.560  0.564  0.107 5.232  OF ‐> PEOU   0.161  0.190  0.127 1.275  PEOU ‐> PU   0.295  0.313  0.158 1.864  SF ‐> PU  ‐0.200 ‐0.214  0.103 1.939  IF ‐> PU   0.534  0.518  0.127 4.214  OF ‐> PU  ‐0.073 ‐0.078  0.099  0.735  PEOU ‐> IU   0.478  0.532  0.161 2.976  PU ‐> IU   0.211  0.167  0.158 1.341  IU ‐> AU   0.490  0.512  0.085 5.768 

D. KUESIONER

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO Jalan Erlangga Tengah Nomor 17 Semarang Kode Pos: 50241

Telepon (024) 8449211; (024) 8446409; Faks. (024) 8449212

PETUNJUK PENGISIAN :

1. Kuesioner ini ditunjukkan hanya kepada auditor internal perusahaan yang dalam melaksanakan pekerjaannya di perusahaan Bapak/Ibu sudah biasa/dapat/mampu/familier dalam menggunakan sistem informasi berbasis komputer.

2. Jawaban yang disampaikan kepada peneliti merupakan suatu perwujudan dari intensitas perusahaan atas penggunaan sistem informasi berbasis komputer, sehingga untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal, diharapkan Bapak/Ibu dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan jujur.

3. Apabila perusahaan tidak menggunakan sistem informasi yang berbasis komputer dalam operasional bisnis, Bapak/Ibu tidak perlu merespon kuesioner ini.

A. BAGIAN I : DATA DEMOGRAFI

Petunjuk : Untuk pertanyaan No. 2 dan 3 Bapak/Ibu cukup memilih salah satu jawaban pada kolom yang tersedia dengan cara memberikan tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia.

1. Umur : ...tahun

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita 3. Pendidikan Terakhir : S3 S2 S1 S1

Diploma Lain –Lain 4. Jabatan : ...

5. Pengalaman Kerja : ... tahun ... bulan

6. Pengalaman menggunakan sistem informasi berbasis komputer …….tahun

B. BAGIAN II: PERTANYAAN RISET MENGENAI EKSPEKTASI KINERJA, EKSPEKTASI USAHA, FAKTOR SOSIAL, KONDISI-KONDISI YANG MEMFASILITASI PEMAKAI DAN MINAT PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI.

Petunjuk : Bapak/Ibu cukup memilih salah satu jawaban pada kolom yang tersedia dengan cara memberikan tanda cek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan persepsi Bapak/Ibu terhadap penggunaan sistem informasi berbasis komputer dengan pilihan jawaban : (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Netral (N), (4) Setuju (S) dan (5) Sangat Setuju (SS)

No Persepsi Tentang Kegunaan Teknologi STS TS N S SS 1 Dengan menggunakan perangkat lunak audit dapat

memungkinkan saya menyelesaikan pekerjaan menjadi lebih cepat.

2 Dengan menggunakan perangkat lunak audit dapat meningkatkan kinerja saya.

3 Dengan menggunakan perangkat lunak audit dapat membuat pekerjaan yang saya kerjakan menjadi lebih mudah.

4 Dengan menggunakan perangkat lunak audit dalam pekerjaan saya dapat meningkatkan produktifitas saya.

5 Dengan menggunakan perangkat lunak audit akan meningkatkan efektifitas saya.

6 Saya merasakan kegunaan dalam menggunakan perangkat lunak audit dalam pekerjaan saya.

Nb: Item-Item pertanyaan diadaptasi dari Davis et.al 1989 dan Chau, 1996.

No Persepsi Tentang Kemudahan Penggunaan Teknologi

STS TS N S SS 1 Saya merasakan kemudahan ketika saya belajar

menggunakan prangkat lunak audit.

2 Saya merasa mudah untuk mendapatkan apa yang saya butuhkan dalam menggunakan prangkat lunak audit.

3 Saya merasa jelas dan mengerti ketika menggunakan prangkat lunak audit.

4 Saya merasa fleksibel dalam menggunakan prangkat lunak audit.

5 Saya merasa mudah untuk menjadi ahli dalam menggunakan prangkat lunak audit.

6 Saya merasa menggunakan prangkat lunak audit sangat mudah.

Nb: Item-Item pertanyaan diadaptasi dari Davis et.al 1989 dan Chau, 1996.

No Faktor-faktor organisasi STS TS N S SS

1 Pengajaran dan pendidikan khusus mengenai prangkat lunak audit tersedia untuk Saya.

2 Manajemen menyadari manfaat yang dapat akan dicapai dengan menggunakan prangkat lunak audit. 3 Manajemen selalu mendukung dan memfasilitasi

penggunaan prangkat lunak audit yang berkaitan dengan pekerjaan saya.

4 Saya telah mengikuti banyak pelatihan untuk dapat menggunakan prangkat lunak audit.

Dokumen terkait