• Tidak ada hasil yang ditemukan

Backup Cermin (Mirror Backup)

Mirror backup sama dengan full backup, tetapi data tidak di padatkan atau dimampatkan (dengan

format .tar, .zip, atau yang lain) dan tidak bisa di lindungi dengan password. Dapat juga diakses dengan menggunakan tools seperti Windows Explorer. Mirror backup adalah metode backup yang paling cepat bila dibandingkan dengan metode yang lain karena menyalin data dan folder ke media tujuan tanpa melakukan pemadatan. Tapi hal itu menyebabkan media penyimpanannya harus cukup besar.

17.8. Rangkuman

Metode pengalokasian blok adalah hal yang penting dalam mengatur penyimpanan berkas pada tempat penyimpanan sekunder (disk).

Terdapat 3 macam metode pengalokasian blok, yaitu: alokasi berkesinambungan, alokasi link , alokasi berindeks.

Adapula variasi dari alokasi berkesinambungan, yaitu extent-based system serta variasi alokasi link, yaitu dengan penggunaan cluster dan FAT.

Alokasi berindeks memiliki tiga konsep penting, yaitu: skema terhubung, pengindeksan bertingkat, dan skema gabungan.

Skema gabungan atau kombinasi alokasi yang lebih dikenal dengan nama inode pada UNIX File System adalah metode pengalokasian yang mengkombinasikan pengindeksan menggunakan direct

blocks dan indirect blocks.

Manajemen ruang kosong adalah cara mengatur ruangan pada disk yang belum terpakai atau ruang yang kosong akibat penghapusan data. Manajemen ruang kosong dilakukan dengan 4 metode, yaitu vektor bit, linked-list , pengelompokan, penghitungan.

Untuk menjaga kekonsistenan dan keamanan data yang disimpan pada disk pada saat terjadi failure pada komputer, maka dibutuhkan backup data. Yaitu menyimpannya ke alat penyimpanan lain, seperti floppy disc, tape magnetik, disk optis, dll.

Rujukan

[Silberschatz2005] Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Grag Gagne. 2005. Operating Systems

Concepts. Seventh Edition. John Wiley & Sons.

[Tanenbaum1997] Andrew Tanenbaum, Albert Woodhull, dan Grag Gagne. 1997. rOperating

Systems Design and Implementation. . Second Edition. Prentice-Hall..

[WEBBackup] Top Ten Reviews. 2007. Top Ten Reviews http://data-backup-software-review.toptenreviews.com/data-backup-definitions.html . Diakses 26 April 2007.

[WEBBackup4all] Softland. 2007. backup4all – http://www.backup4all.com/backup-types.php . Diakses 26 April 2007.

Bab 18. Aneka Aspek Sistem Berkas

18.1. Pendahuluan

Penyimpanan sekunder atau biasa dikenal dengan nama hard disk saat ini telah menjadi kebutuhan pokok di kalangan pengguna komputer. Media penyimpanan sekunder ini terus berkembang menjadi media penyimpan yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan manusia akan media penyimpanan. Ada beberapa aspek atau isu yang biasanya berkembang seiring perkembangan hard disk . Aspek-aspek tersebut diantaranya berkaitan dengan kinerja dan efisiensi sebuah hard disk serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam bab ini, hal-hal tersebut akan dibahas secara lebih mendetail lagi.

Selain itu, dalam bab ini kita juga akan membahas mengenai sistem berkas jaringan atau Network

File System yang biasa disingkat NFS. Secara umum NFS memungkinkan terjadinya pertukaran

sistem berkas antara beberapa host atau mesin melalui jaringan. Hal-hal yang berkaitan dengan NFS adalah mount NFS dan protokol NFS yang juga akan dibahas dalam bab ini.

18.2. Kinerja

Dalam bahasan kali ini, yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana cara agar hard disk bekerja lebih baik dan lebih cepat dalam pengaksesan seperti pembacaan, penulisan atau operasi-operasi lain pada hard disk oleh pengguna. Di bab ini dapat kita lihat bagaimana allocation

method mempengaruhi kinerja hard disk. Pemilihan allocation method yang tepat akan dapat

meningkatkan efisiensi dan waktu akses blok data pada hard disk. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memilih allocation method yang tepat.

Pada topik yang telah lalu, kita mengetahui ada tiga allocation method yaitu:

a. Contiguous Allocation. ketika mengakses data, metode ini hanya memerlukan satu kali akses untuk mendapatkan blok disk dan mengetahui alamatnya. Selanjutnya dapat mengetahui alamat dari blok selanjutnya atau blok ke-i secara langsung dan dengan cepat. Kekurangannya ialah terjadinya fragmentation serta sulit untuk mengatasi apabila ada file yang membesar. Alokasi ini cocok untuk sistem yang mendukung berkas dengan akses langsung.

b. Linked Allocation. Hampir sama seperti contiguous allocation , metode ini dapat langsung mengetahui alamat dari blok selanjutnya, tetapi memerlukan pembacaan disk sebanyak i untuk mendapatkan blok ke-i. Alokasi ini dapat dengan mudah mengatasi file yang membesar. Alokasi ini cocok untuk sistem yang mendukung berkas dengan pengaksesan secara berurutan.

c. Indexed Allocation. : Metode ini menyimpan index blok di memori. Jika index blok yang dicari ada di memori, maka dapat diakses secara langsung. Alokasi ini sangat bergantung pada struktur indeks, ukuran file, dan posisi blok.

18.3. Efisiensi

Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efisiensi pemanfaatan disk. Tujuannya tentu saja agar disk dapat dimanfaatkan secara maksimal, baik dalam hal pemanfaatan kapasitas maupun kecepatan akses data pada hard disk. Efisiensi hard disk sangat bergantung pada metode alokasi disk dan algoritma direktori yang digunakan. Contohnya, UNIX mengembangkan kinerjanya dengan mencoba untuk menyimpan sebuah blok data berkas dekat dengan blok i-node berkas untuk mengurangi waktu perncarian.

Efisiensi juga bergantung pada tipe data yang disimpan pada masukan direktori (atau i-node). Pada umumnya, sistem menyimpan informasi mengenai tanggal terakhir kali file diakses dan tanggal penulisan terakhir untuk menentukan apakah file perlu di back up. Akibat dari penyimpanan informasi ini, setiap kali berkas dibaca diperlukan penulisan pada struktur direktori. Penulisan ini memerlukan blok untuk dibaca oleh memori, perubahan bagian, dan blok yang akan ditulis kembali ke disk. Hal ini tidak efisien untuk tipe berkas yang sering diakses atau untuk berkas yang diakses secara berkala.

algoritma yang tepat telah dipilih, kinerja masih bisa ditingkatkan lagi dengan memanfaatkan cache. Beberapa sistem membuat bagian yang terpisah dari memori utama untuk digunakan sebagai disk

cache, dimana blok-blok disimpan dengan asumsi mereka akan digunakan lagi secepatnya. Sistem

lainnya menyimpan data berkas menggunakan sebuah page cache . Page cache tersebut menggunakan teknik memori virtual dan menyimpan data berkas sebagai halaman-halaman, tidak sebagai blok-blok file-system-oriented. Hal ini dikarenakan menyimpan data berkas menggunakan alamat virtual jauh lebih efisien daripada menyimpannya melalui blok disk fisik.

Ada dua buah teknik penggunaan cache yang biasanya dipakai. Pertama yaitu teknik menggunakan

unified buffer cache. Kedua yaitu dengan teknik tanpa menggunakan unified buffer cache. Berikut

adalah ilustrasi gambar dari kedua teknik tersebut.