• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Mekanisme fundraising wakaf uang

2. Badan Wakaf Indonesia

Dalam mekanisme penghimpunan wakaf uang Badan Wakaf Indonesia membangun rencana strategi penggalangan dana untuk mendukung terlaksananya program. Awal perencanaan yang dilakukan Badan Wakaf Indonesia adalah menginvestasikan dana wakaf untuk proyek pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Komersial di Serang Banten, di bidang pendidikan, BWI akan menginvestasikan proyek mengembangkan Universitas UNINDRA, di bidang perekonomian rakyat BWI akan menginvestasikan dana wakaf dalam usaha kecil menengah dengan mendirikan sharia micro bank, di bidang peternakan, BWI akan menginvestasikan agribisnis kambing dengan melibatkan petani, dan di bidang pertambangan BWI melakukan kerjasama dengan PT. Gamai Mineral Persada (GMP) yang bermaksud untuk menawarkan investor nasional maupun internasional berpartisipasi pada penambangan emas di nabire, Irian Barat.

Untuk menjalankan program yang dilaksanakan, Badan Wakaf Indonesia mempunyai tim kerja fundraising wakaf. Tahap berikutnya Tim fundraising wakaf pada BWI bergerak untuk mengkomunikasikan dan mensosialisasikan kepada masyarakat banyak. Adapun tim fundraising wakaf pada Badan Wakaf Indonesia sebagai berikut :

80 Gambar 1.3

Struktur Organisasi Fundraising Badan Wakaf Indonesia

Sumber : Badan Wakaf Indonesia

Dari bagan di atas menjelaskan bahwa Badan Wakaf Indonesia memiliki tim fundraising yang bertugas mengkomunikasikan atau mencari donatur agar berwakaf uang. BWI merekrut relawan dari kalangan mahasiswa untuk mensosialisasikan wakaf uang. Tim fundraising ini dikelola di bawah penanganan Divisi Pengelolaan dan Pengembangan Badan Wakaf Indonesia. Tahap selanjutnya BWI memiliki pola penghimpunan dana wakaf uang antara lain penghimpunan pola umum dan penghimpunan pola khusus.

1. Penghimpunan pola umum ( general cash waqaf )

Penghimpunan pola umum adalah suatu program penghimpunan dana wakaf yang di lakukan BWI secara umum tanpa dikaitkan atas suatu projek investasi tertentu. Dalam melakukan penghimpunan dana wakaf uang ini, maka BWI bekerja sama dengan Bank Syariah , dimana BWI akan membuka rekening di Bank Syariah tersebut, dan para waqif (yang

Manager Marketing

Marketing Communication

Customer Relationship Management

81

memenuhi syarat untuk menyerahkan wakaf kepada BWI) dapat menyerahkan ke BWI melalui kantor-kantor layanan Bank Syariah di maksud. Dana wakaf yang diperoleh dari program ini akan di kumpulkan dalam suatu rekening penempungan investasi sebagai bentuk pool of found, untuk selanjutnya akan diinvestasikan dalam projek investasi harta wakaf yang sesuai dengan kriteria investasi.

2. Penghimpunan pola khusus ( special / restricted cash waqf )

Penghimpunan pola khusus yakni terkait pada project investasi harta wakaf yang akan dilaksanakan BWI dan atau terkait pada aspek peruntukan harta wakaf, misalnya project pemberdayaan ekonomi masyarakat dan atau masalah sosial di satu tempat. Melalui pola ini waqif dapat menetapkan jenis investasi wakaf atau bahkan ikut serta mengelola investasi tersebut dan atau terlibat pada penyaluran peruntukan harta wakaf. Strategi fundraising yang dilakukan oleh BWI meliputi, melalui media cetak dan online misalnya kerjasama rubrik, iklan sosial via media dan penghimpunan dan peliputan kegiatan, melalui via televisi dan radio misalnya talkshow wakaf uang dan melalui roadshow wakaf uang misalnya seminar dan talkshow serta pelatihan nazhir. Adapun metode fundraising yang direncanakan meliputi metode fundraising langsung dan metode

82

fundraising tidak langsung. Metode fundraising langsung meliputi, antara lain:

Program kampanye, yang dilakukan dengan berbagai kegiatan yang fungsinya memberi informasi langsung dan mengajak sasaran untuk berdonasi. Kampanye dilakukan dengan komunikasi promosi dengan media out door, demo, sampling, pameran, kunjungan, kuis, hadiah, penjualan produk fundrasing, lelang fundraising, kupon, malam amal, dan lain-lain.

Iklan respon yaitu pesan dengan bermacam media dapat dibuat agar mampu memudahkan pembacanya dengan untuk memberi tanggapan langsung. Pesan ini dapat berbentuk iklan koran, iklan sms, poster, kartu balasan dan lain-lain.

Direct mail dengan mengirimkan surat secara langsung dengan menyertakan brosur, profil, prospek, investasi, formulir donasi, dan sebagainya.

Telemarketing adalah salah satu bentuk direct marketing yang efektif terutama untuk donasi berulang. Telemarketing mampu memberikan kesan dekat dan interaktif. Cara ini mahal dibanding media cetak. Pengembangan telemarketing adalah contact center. Penggunaan mesin bicara dapat meringankan biaya namun menurunkan efek interaktif dan kedekatan manusia. Dapat melalui media elektronik, antara lain, faxmail, email, voicemail dan mobile mail seperti SMS, MMS.

83

Konter adalah alat fundrasing langsung yang cukup baik. Konter akan memberikan interaktifitas yang terbaik kepada donatur. Konter harus mudah dikenali dan layanan yang diberikan memiliki standar. Konter bergerak dapat dilakukan untuk menjangkau wilayah tertentu. Konter dapat bekerjasama dengan outlet produk lainnya melalui kerjasama. Pengurus Masjid Pondok Indah sudah siap dijadikan konter wakaf uang BWI, pembukaan konter atau gerai yang menyatu dengan LKS PWU.

Metode fundraising tidak langsung, menggunakan pula metode fundraising tidak langsung diantaranya: pemotongan penjualan, kegiatan ini terlaksana dengan kerjasama lembaga dengan produsen penjual produk tertentu untuk waktu tertentu; pengumpulan donasi dilakukan dengan kompensasi donasi tertentu untuk setiap pembelian produk; produk campuran, mix product untuk fundrasing dilakukan dengan kerjasama dengan produk pembayaran tertentu. Contohnya adalah mix produk investasi dengan produk wakaf dan setiap dana yang disetor adalah 90% investasi dan 10% wakaf uang. Mix Product ini dapat dikembangkan ke berbagai produk pembayaran lainnya seperti asuransi, iuran, pembayaran sekolah dan lain-lain. Ada pula dengan kerjasama promo charity, kegiatan ini berupa kerjasama kampanye charity dengan lembaga atau perusahaan lain. Kegiatan ini berupa aktifitas komunikasi promo bersama suatu program untuk menghasilkan respon donasi bagi sebuah kegiatan charity tertentu,

84

atau dengan kesepakatan dana yang terkumpul dibagi menjadi dua bagian. Selanjutnya, event fundraising adalah event biasa yang diselenggarakan dengan maksud sosial. Kegiatan ini dapat bersifat masal dengan pendaftaran dengan biaya yang terjangkau. Biaya penyelenggaraan harus dapat ditutup oleh pendapatan sponsor.

Setelah penentuan strategi dilakukan untuk menghimpun dana dari para donatur, adapun mekanisme pembayaran wakaf uang pada yang dilakukan oleh Badan Wakaf Indonesia dapat melalui gerai penerimaan wakaf seperti konter yang menyatu dengan LKS PWU dan melalui bank-bank syariah. Adapun praktik wakaf uang yang benar itu dilakukan melalui Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS PWU). UU No 41/2004 tentang Wakaf Pasal 28 menyebutkan bahwa waqif dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang melalui lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh menteri (agama). Setelah menyerahkan wakaf uangnya kemudian LKS akan menerbitkan dan menyampaikan sertifikat wakaf uang kepada waqif dan nazhir sebagai bukti penyerahan harta benda wakaf (Pasal 29 ayat 3).

Dalam pergerakan wakaf uang, BWI telah bekerjasama dengan lima Lembaga Keuangan Syariah penerima wakaf uang (LKS-PWU) antara lain:

85

bank Muamalat, bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, bank Mega Syariah, bank DKI Syariah yang ruang lingkup perjanjiannya berupa kerjasama: a) Penerima setoran wakaf uang kepada pihak pertama.

b) Pencairan dana wakaf uang kepada pihak pertama. c) Pelaporan wakaf uang kepada pihak kedua.

Adapun tujuan dilakukannya perjanjian ini adalah untuk mendorong pengembangan implementasi Wakaf Uang di Indonesia dengan cara memberikan kemudahan bagi waqif untuk menyalurkan dana wakafnya, memberi kemudahan bagi waqif untuk menarik dana wakafnya dalam hal wakaf uang dengan jangka waktu tertentu, memberikan kemudahan bagi para pihak dalam hal melakukan pelaporan kepada pihak terkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapun gambar dalam penghimpunan wakaf uang sebagai berikut :

Gambar 1.4

Skema Penghimpunan Wakaf Uang Badan Wakaf Indonesia

Wakif LKS PWU Wadiah Deposito/Tabungan Mudharabah Muqayyadah Program Umum Tanah Wakaf

86 Sumber : Badan Wakaf Indonesia

Dalam skema diatas, waqif mewakafkan dananya dengan menempatkan dana pada account Nazhir (BWI) yang ada di LKS PWU, yang pada awalnya berbetuk deposito/tabungan.67 Waqif akan mendapatkan Sertifikat Wakaf Uang apabila jumlah dana yang diwakafkan mencapai Rp. 1.000.000,-. Sertifikat Wakaf Tunai tersebut diterbitkan oleh BWI dan dititipkan di bank Syariah. Sertifikat Wakaf Tunai tersebut akan diadministrasikan secara terpisah dari kekayaan bank. Karena bank Syariah hanya berfungsi sebagai kustodi maka tanggung jawab terhadap waqif terletak pada BWI. Dana wakaf yang ada di rekening BWI kemudian akan dikelola oleh Badan Wakaf Indonesia dan hasil pengelolaan dana untuk al-mauquf „alaih (sasaran) juga akan disalurkan oleh BWI. 68

Selanjutnya, waqif akan dapat menempatkan program yang telah dirancang oleh BWI. Kemudian nazhir meminta LKS PWU untuk mencarikan pihak ketiga atau investor bermudharabah muqayyadah dengan nazhir dalam rangka membangung ruko di atas tanah wakaf. Adapaun cara wakaf uang melalui Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf uang (LKS_PWU) adalah sebagai berikut :

67

Badan Wakaf Indonesia, Pencanangan gerakan nasional wakaf uang oleh presiden RI di

Istana Negara, Jumat 8 Januari 2010 (Jakarta: Badan Wakaf Indonesia, 2010), h. 35. 68

Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf , Strategi Pengembangan Wakaf Tunai

87

1. Waqif datang ke Lembaga keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU).

2. Mengisi akta ikrar wakaf ( AIW ) dan melampirkan foto kopi kartu identitas yang berlaku.

3. Waqif menyetor nominal wakaf dan secara otomatis dana akan masuk ke rekening BWI.

4. Waqif mengucapkan shighat wakaf dan menandatangani Akta Ikrar Wakaf (AIW) bersama dengan 2 orang saksi dan 1 pejabat bank sebagai pejabat pembuat AIW.

5. Lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang mencetak sertifikat wakaf uang dan menyerahkan kepada waqif.

Pada rekapitulasi penerimaan wakaf uang BWI pada tahun 2010 mencapai Rp. 2.177.621.238. Pada bulan Juni tahun 2010 rekapitulasi pengelolaan dan pengembangan wakaf meliputi dari giro 5 LKS PWU untuk investasi sebesar Rp. 426.505.238 dengan hasil investasi sebesar Rp. 2.169.490, dari deposito bank syariah mandiri untuk investasi sebesar Rp. 500.000 dengan hasil investasi sebesar Rp. 6.543.812 dan pembiayaan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) sebesar Rp. 500.000. dan untuk rekapitulasi Pemanfaatan hasil investasi wakaf diperuntukkan dalam bidang pendidikan berupa bantuan sarana pendidikan santri pesantren Nurul Huda di Bekasi, Jawa Barat sebesar Rp. 5.000.000 untuk mauquf‟alaih.

88

Dari uraian di atas dapat dilihat, persamaan mekanisme fundraising wakaf uang pada Dompet Dhuafa dan Badan Wakaf Indonesia adalah bergerak dalam bidang pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta memberikan pelayanan yang berkualitas dalam rangka penggalangan dana (fundraising) dengan memanfaatkan kemudahan teknologi yang ada dan dapat menjangkau oleh masyarakat untuk berwakaf. Meskipun demikian, tetap saja antara DD dan BWI terdapat perbedaan dalam hal fundraising, diantaranya, dari pelaksanaan Dompet Dhuafa hanya dapat melakukan kerjasama dengan pihak bank untuk menghimpun dana wakaf uang, bank hanya sebagai kasir dan dalam hal pengelolaan wakaf uang DD lebih menekankan pada promosi fundraising melalui pengemasan program wakaf produktif dengan berbagai bentuk pengelolaan produktif yang hasil dari pemanfaatan tersebut diberikan untuk membiayai program produktif DD. Maka BWI dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf mengandalkan pihak bank.

Dokumen terkait