نرمع لآ )قح يرغب331
A. Gambaran Obyek Penelitian
3. Bagaimana Evaluasi Kurikulum Program Tahfidzul Qur’an Di Pondok Pesantren Ibnu Katsir Putri Jember Tahun 2018
Gambar 5: pelaksanaan tahunan ujian bersama masyarakat, 22 mahasantri melakukan ujian bersama masyarakat pada tanggal 7 september 2018 jam 08.00 WIB.
Setelah melakukan observasi terkait Pelaksanaaan kurikulum di pondok pesantren Ibnu Katsir Putri Jember menyimpulkan bahwa yang melaksanakan kegiatan pondok pesantren (kurikulum) adalah semua mahasantri yang ada diruang lingkupnya Ibnu Katsir yang sudah ditentukan. 58
3. Bagaimana Evaluasi Kurikulum Program Tahfidzul Qur’an Di
dilakukan beberapa evaluasi yang sebelumnya dilakukan dari tahapan pelaksanaan yaitu meliputi evaluasi harian, evaluasi bulanan dan evaluasi tahunan.
Hal ini dikutipoleh ustadzah Nur Hayati selaku wakil mudir di
pondok pesantren Ibnu Katsir putri Jember dalam sebuah wawancara dengan peneliti:
“Evaluasi itu tadi dari muroja’ah tapi harinya itu dihitung sebagai dari evaluasi, evaluasi perhari baru perbulan”.59
Hal ini juga ditegaskan oleh ustdzah suci selaku pengampun program Tahfidzul Qur’an bagi mahasantri, dalam sebuah wawancara dengan peneliti;
“Mengenai evaluasi disini masuk di tahap pelaksanaan yang sudah dijelasin barusan, yang pertama evaluasi harian saya tidak adakan evaluasi karena alhamdulillah mahasantri setoran semua karena dari awal kami kasik hukuman. Yang kedua evaluasi bulanan, itu ujian tasmi’ mereka mengikuti 1 bulan 1 kali.Mereka dilihat dari rata-rata.yang ikut ujian ada remidi bagi mahasantri yang tidak mencapai target, remidinya dikasik dispensasi selama seminggu untuk diulang lagi juz yang tidak lancar, misalnya ujiannya ada 10 juz tetapi dalam 10 juz ada 2 yang belum lancar maka itu yang diremidikan. Jangka dispensasinya selama 2 minggu.Yang ketiga evaluasi tahunan, kami mengambil dari sistem pulangan pertahun yang dinilai dari masa targetannya sesuai angkatannya yang sudah ditentukan, mengenai sistem berpulangan tidak memilih mutgin ataupun tidak mutgi tetapi mengambil dari targetannya. Selain evaluasi tahunan yang mengenai pulangan tiap tahun tapi sebentar lagi ada program 4 tahun masa pendidikan mereka disini kami melakukan evaluasi 4 tahun sekali yaitu uji publik atau wisuda qur’an. Tetapi dalam uji publik dsini ada syarat-syarat untu melakukan wisuda Qur’an yang pertama tasmi’ kepada teman, tasmi’ kepada keluarga dan yang terakhir di masyrakat, juga memberikan mahar atau harga panggungnya untuk menaiki pentas yaitu 20 juz mutgin.
59Nur hayati, Wawancara, Jember, 23 Juli 2018
Hal ini juga di ungkapkan oleh musyrifah Miftahul Jannah selaku tempat penyetoran mahasantri di pondok pesantren Ibnu Katsir, dalam sebuah wawancara dengan peneliti:
“berbentuk fom yang mutaba’ahnya , dan evaluasi yang wisuda Qura’an itu yang mempunyai mutggin 20 juz dan bahkan ada juga yang termasuk evaluasi disini yaitu mengikuti lomba-lomba diluar itu termasuk evaluasi karena mengikuti lomba bisa mengetahui hasil dari muroja’ahnya ataupun ziyadahnya itu.”60 Hal ini di ungkapkan oleh ibu luluk selaku yang menyaksikan evaluasi tahunan kepada masyarakat, dalam sebuah wawancara dengan peneliti:
“Sangat mengharukan, sangat membanggakan dan mempunyai banyak motivasi termasuk saya sendiri dan keluarga saya sendiri, semoga kelak bisa seperti mereka yang wisuda Qur’an itu suatu peristiwa yang benar-benar mengapresiasikan bagi ahli Qur’an, insya allah yang sudah di tetapkan oleh pondok pesantren ibnu katsir merupakan sudah maksimal walaupun mungkin sesederhana itu tapi insya allah yang diatas atau prosesnya unutuk memuliakan Al-Qur’an”.61
Selanjutnya juga diungkapkan oleh ibu sumiati yang juga menyaksikan evaluasi tahunan kepada masyarakat, dalam sebuah wawancara dengan peneliti:
“sangat mengharukan, sangat bangga, berguna untuk nusa dan bangsa, sehingga bagi dirinya dan juga orang lain bisa mengerjakan dan mengamalkan. Dan untuk bekal dari kita sendiri di dunia dan diakhirat karena melihat zaman sekarang semua canggih dan juga banyak racun-racunnya. Jika tidak dibekali mulai dari sekarang dengan al-qur’an takutnya dimasa yang akan datang menjadi suram”.62
60Mitahul Jannah, Wawancara, Jember, 08 September 2018
61 Ibu Luluk, Wawancara Jember, 20 Oktober 2018
62 Ibu Sumiati, Wawancara Jember, 20 Oktober 2018
Dari realita diatas menunjukkan bahwa evaluasi program Tahfidzul Qur’an memberikan dorongan atau semangat kepada mahasantri berupa lomba-lomba dan wisuda Qur’an bahkan memberikan banyak manfaatnya kepada masyarakat yang sudah menyaksikan evaluasi-evaluasi Qur’an.
Berdasarkan wawancara diatas, peneliti juga mengambil dokumentasi yang terkait sebagai pendukung, seperti dibawah ini:
Gambar 4.1: kegiatan wisuda Qur’an di pondok pesantren Ibnu Katsir pada 8 september 2018.
Gambar 4.2: piala prestasi mengikuti lomba-lomba di luar pondok pesantren Ibnu Katsir.
Didalam evaluasi kurikulum program Tahfidzul Qur’an di pondok pesantren Ibnu Katsir melakukan pemantauan, dimana pemantauan dipondok pesantren Ibnu Katsir ada dua pemantauan: 1.
Pemantauan langsung 2. Pemantauan tidak langsung.Hal ini dikutip oleh
ustadzah suci selaku pengampun program Tahfidzul Qur’an bagi
mahasantri, dalam sebuah wawancara dengan peneliti:
“ disini pemantauan langsung itu saya sebagai kabaq tahfid kontroling ketempat hafalannya atau misalkan mereka masih dikamar atau tidur-tiduran, itu kami tidak diperkenankan atau maen-maen jadi kami tertibkan sesuai halaqohnya masing-masing itu secara langsung saya sendiri mengontrol.
Sedangkan pemantauan secara tidak lansung kadang kalau misalkan saya sendiri ada halangan karena saya sendiri bagian tahfid itu nanti minta tolong kepada ketua tahfidnya, misalkan saya keluar kota selama 3 hari atau 4 hari dan tidak kami secara tidak langsungnya. Bukan hanya saya yang
mempunyai menaggung jawab tetapi semua pengurus juga penanggung jawab akan kesuksesan anak-anak jadi bukan hanya saya sebenarnya yang kontroling, masalahnya memang saya tapi pengurus lain itu controlling secara tidak langsung, karena mereka punya tanggung jawab, itu secara tidak lngsung mereka control dengan menanyakan biasnya setiap rapat itu kami mengadakan evaluasi, sebelum rapat nantik kita tanyakan kebagian-bagian tahfid evaluasinya seperti apa, jadi saya bagian tahfid menjelaskan hasil laporan tahfid selama 1 minggu.63
Hal ini juga dikutip oleh musyrifah Miftahul Jannah selaku tempat penyetoran mahasatri di pondok pesantren Ibnu Katsir, dalam sebuah wawancara dengan peneliti:
“ pemantauan secara langsung disini berupa tiap pagi memberikan jatah, sebelumnya bel dari subuh habis piket pagi sebelum jam 7 seperempat itu tidak noleh makan kecuali yang kuliah di IAIN kareba di sana masuknya jam 7.30 ataupun jam 8 maka sebelum jam 7 seperempat sudah boleh makan duluan, sedangkan adek-adek yang tidak kuliah di IAIN tidak boleh makan makannya jam 7 seperempat itu. Jika ustdzah mengontrol apabila melihat anggota kiya yang lagi makan ataupun yng keliyuran kemana-kemana waktunya penyetoran maka di beri nasehat terhadap musyrifah “jangan gitu ayok kita hafalan dulu nantik setalahnya setoran bisa makan-makan lagi”
sedangkan yang tidak langsung: biasanya hanya menyakan kepada teman-temannya saja apakah si dia sudah rajin menghafala atau tidak hanya itu”.64
Lebih lanjut yang dikutip oleh ustadzah Nur Hayati selaku wakil mundir di pondok pesantren Ibnu Katsir putri Jember dalam sebuah wawancara dengan peneliti:
“Pemantuan itu dari buku catatan misalnya nama mahasantri bernama aminah, aminah itu mempunyai buku catatan dari setoran muraja’ah dan ziyadah, ditanda tanganin oleh musyrifah…kemudian dalam ujian mahasatri dianggap lulus ketika tidak ada dua kesalahan ini… yaitu: 1. Kesalahan huffi,
63Suciati Rahmatillah, Wawancara, Jember, 22 Juli 2018
64Miftahul Jannah , Wawancara, Jember, 08 September 2018
kesalahan ini jika ada suara “Heem” itu sudah salah dan ma’simal kesalahan ada 45 teguran. 2. Kesalahan jalli, kesalahan ini jika kurang lafad yang harusnya alif menjadi wawu dan maksimal kesalahan 15 teguran”.65
Dari realita diatas menunjukkan bahwa pemantauan di pondok pesantren Ibnu Katsir ada dua, pemantauan langsung dan pemantauan tidak langsung, pemantauan langsung. Dimana pemantauan langsung disini terjun sendiri kelapangan sedangkan pemantauan tidak langsung bisa dari buku nilai ataupun bisa melewati mahasantri. 66
Selain evaluasi kurikulum program Tahfidzul Qur’an melakukan pemantauan langkah terakhir merekap penilaian atau tingkat hasil evaluasi harian dan bulanan. Hal ini diungkapkan oleh ustdzah suci selaku pengampun program Tahfidzul Qur’an bagi mahasantri, dalam sebuah wawancara dengan peneliti:
“ Dari tingkat untuk pelaksanaan yang pertama itu dari harian dimana harian disini ketik melakukan setoran ataupun tidaknya akan dilaporkan oleh musyrifah, yang kedua dari bulanan dimana bulanan itu memang sudah real Karena setiap mahasantri ada buku penilaiannya dalam 1 buln jika melakukan ujian setoran.”67
Setelah melakukan observasi terkait evaluasi kurikulum di pondok pesantren Ibnu Katsir Putri Jember menyimpulkan bahwa yang pengevaluasian kegiatan pondok pesantren (Kurikulum) adalah semua mahasantri yang ada diruang lingkupnya Ibnu Katsir dan hal itu dilakukan secara bertahap: a. Ujian bersama teman sebaya, b. Ujian
65Nur Hayati, Wawancara, Jember, 23 Juli 2018
66 Observasi 22 juli 2018
67Suciati Rahmatillah, Wawancara, Jember 22 Juli 2018
bersama orang tua, c. Ujian bersama masyarakat yang sudah ditentukan. 68
Berdasarkan dokumen yang didapatkan peneliti dan juga penegasan dari ustdzah Nur Hayati selaku wakil mudir di pondok pesantren Ibnu Katsir melalui rekapan perbulan dibawah ini:
Tabel 4.1
Rekap Hasil Pencapaian Target Bulan Juni Angkatan 1 / 2014
No Nama Asal Th
Lahir Usia Target Capaian Juz 1 Aisyah Aqidatul M Banyuwangi 1996 22 30 30
2 Aminatus Zuhroh Sampang 1994 24 30 30
3 Arifatul Muniroh Probolinggo 1996 22 30 30
4 Erlita Dwi Oktiana Sumenep 1996 22 30 30
5 Fadhilah AR Bondowoso 1997 21 30 30
6 Fauziyah Sampang 1995 23 30 30
7 Hanikatul Maghfiroh Kediri 1996 22 30 30
8 Hefi Nur S. Depok 1995 23 30 30
9 Himmah Shahwah Blitar 1995 23 30 30
10 Indah Lianatu
Sholikhah Jember
1995 23 30 30
11 Irfatul Lathifah Jember 1996 22 30 30
12 Istipsyaroh Sampang 1993 25 30 30
13 Izzah Qurrota A'yun Lumajang 1996 22 30 30
14 Lilis Syamsiah Banten 1995 23 30 30
15 Manis Ismi Aziz Bangkalan 1996 22 30 30
16 Miftahus Sholihah Jember 1995 23 30 30
17 Muti'atun Sampang 1992 26 30 30
18 Nabila Zahroh Pamekasan 1995 23 30 30
19 Rif'atul Mahbubah Pamekasan 1995 23 30 30
20 Sa'adah Kuningan 1992 26 30 30
21 Siti Amina Pamekasan 1994 24 30 30
22 Ulfah Hanifah Jakarta 1995 23 30 30
Sumber Data: Dokmentasi Pondok Pesantren Ibnu Katsir
68 Observasi, 17 oktober 2018
Tabel 4.2
REKAPITULASI NILAI HASIL TASMI' BERSAMA KELUARGA
NO NAMA WISUDAWATI NAMA AYAH NAMA IBU ASAL
JUZ YANG SUDAH DI TASMI' BERSAMA
KELUARGA
JML
JUZ PREDIKAT
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Aminatus Zuhroh Sayyadi Muslima Madura 1-30 30 A/ MUMTAZ
2 Manis Ismi Aziz Marzuki Rohani Madura 1-30 30 A/ MUMTAZ
3 Lilis Syamsiah Syamsudin Khuzaemah Banten 1-24, 26-30 29 B/ JAYYID JIDDAN
4 Irfatul Lathifah Ahmad Taufiq Kholidah Jember 1-6, 10-30 27 B/ JAYYID JIDDAN
5 Erlita Dwi Oktiana Darman Subakti Hainul Hatijah Madura 1-25 25 B/ JAYYID JIDDAN
6 Istipsyaroh H. Sumar Hj. Suliha Madura 1-22 22 B/ JAYYID JIDDAN
7 Indah Lianatu Sholikhah Almarhum Sarikhin Siti Muzayanah Jember 1-21, 30 22 B/ JAYYID JIDDAN
8 Hanikatul Maghfiroh Mashudi Siti Mahmudah Kediri 1-9, 15-28 21 B/ JAYYID JIDDAN
9 Himmah Shahwah Bibit Suharto Siti Wahyuni Blitar 1-10, 21-30 20 D/ MAQBUL
10 Fauziyah Zainal Abidin Busyrofatun Madura 1-20 20 B/ JAYYID JIDDAN
11 Arifatul Muniroh Slamet Irawati Probolinggo 1-12, 15, 17-20, 28-30 20 C / JAYYID
12 Rif'atul Mahbubah Taufiq Masrifah Madura 1-16, 20-22, 30 20 B/ JAYYID JIDDAN
13 Muti'atun Asmawi Madiyah Madura 1-16, 27-30 20 B/ JAYYID JIDDAN
14 Sitti Amina Haji Marfu'ah Madura 1-18, 20, 30 20 D / MAQBUL
15 Ulfah Hanifah Nur Hamid Fitria Jakarta 1-10, 21-30 20 B / JAYYID JIDDAN
81
16 Sa'adah Nasori Lili Halima Kuningan 1-13, 16-18, 27-30 20
JIDDAN
17 Nabila Zahroh Ahmad Syihabuddin Siti Qomariyah Madura 1-14, 25-30 20 B/ JAYYID
JIDDAN
18 Izzah Qurrota A'yun Subianto Lumajang 1-10, 15-21, 28-30 20 D/ MAQBUL
19 Hefi Nur S. Giman Maryati Depok 1-14, 29, 30 16 C / JAYYID
20 Miftahus Sholihah Ibrohim Almarhumah Laminah Jember 1-10, 17-20, 30 15 D/ MAQBUL
21 Aisyah Aqidatul M Sucipto Sumiati Banyuwangi 1-5, 14, 17 7 D/ MAQBUL
22 Fadhilah AR Taufiqurrahman Ummi Siddiqah Madura 1-2 2 D/ MAQBUL
NB
TIDAK MENCAPAI
TARGET 18% 4 ORANG
MENCAPAI
TARGET 45% 10 ORANG
MELEBIHI TARGET 36% 8 ORANG
82