• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian dalam bidang psikologi perkembangan dan pendidikan mengenai hubungan kematangan emosi dengan prokrastinasi akademik mahasiswa. Terdapat potensi penelitian yang masih luas terkait dengan kematangan emosi. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik sebenarnya sudah cukup banyak sehingga perlu ada penelitian yang dapat merangkum semua itu untuk dapat dilihat perbandingan besaran kontribusi masing-masing variabel. Penelitian selanjutnya perlu kiranya mempertimbangkan variabel-variabel lain yang belum dikontrol dalam penelitian ini. Terkait dengan kematangan emosi perlu mempertimbangkan variabel seperti tempat tinggal dan struktur keluarga. Sedangkan, terkait dengan prokrastinasi akademik perlu mempertimbangkan variabel seperti jenjang pendidikan.

70

DAFTAR PUSTAKA

Aashra, B. K. & Jogsan, Y. A. (2013). Emotional Maturity and Self-Actualization in Graduate and Post-Graduate Students. Quest Journals Journal of Research in Humanities and Social Science, Vol.1, Issue 4, 15-18.

Andrieş, A. M. (2009). Emotions Management within Organizations. The Annals of “Dunarea de Jos” University of Galati Fascicle I – 2009. Economics and Applied Informatics, Years XV, No. 2, 17-34.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arumugam, G. (2014). A Study On Academic Achievement And Emotional Maturity Of B.Ed. Trainees In Cuddalore District. International Journal Of Modern Research And Reviews, Vol. 2, Issue 11, November, 497-500.

Azwar, S. (1995) Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

. (2005). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. . (2011). Reliabilitas dan Validitas (edisi ketiga). Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Balkis, M., Duru, E. & Bulus, M. (2013). Analysis of The Relation Between Academic Procrastination, Academic Rational/Irrational Beliefs, Time Preferences to Study for Exams, and Academic Achievement: A Structural Model. Europe Journal of Psychology of Education, 28, 825-839.

Burka, J. B. & Yuen, L. M. (1983). Procrastination: why you do it and what to do about it now. Rev. Ed. Cambridge: Da Capo Press.

Chaturvedi, A. & Kumari, R. (2012). Role of Emotional Maturity and Emotional Intelligence in Learning and Achievement in School Context. Shaikshik Parisamvad (An International Journal of Education), Vol. 2, No. 2, July, 1-4. Chow, H. P. H. (2011). Procrastination Among Undergraduate Students: Effects

of Emotional Intelligence, School Life, Self-Evaluation, and Self-Efficacy. Alberta Journal of Educational Research, Vol. 57, No. 2, Summer 2011, 234-240.

Ferrari, J. R. & Emmons, R. A. (1995). Methods of procrastination and their relation to self-control and self-reinforcement: An exploratory study. Journal of Social Behavior & Personality, Vol. 10 (1), March, 135-142.

Ferrari, J. R., Johnson, J. L., &. McCown, W. G. (1995). Procrastination and Task Avoidance: Theory, Research, and Treatment. New York: Plenum. Gunarsa, S. D. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK

Gunung Mulia.

Gustina, A. (2009). Hubungan antara Manajemen Diri dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa yang Bekerja. Naskah Publikasi Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Hadi, S. (2000). Statistik. Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Havinghurst, R. J. & Neugarten, B. L. (1962). Society and Education, ed-2. Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Hawadi, A. & Reni. (2004). Akselerasi: A-Z informasi program percepatan dan anak berbakat intelektual. Jakarta: Grasindo.

Hurlock, E. B. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.

Jogsan, Y. A. (2013). Emotional Maturity and Adjustment in ADHD Children. Psychology & Psychotherapy. Vol. 3, Issue 2, 1-4.

Kristiani, B. D. (2013). Hubungan antara Kemandirian dengan Prokrastinasi Mahasiswa. Skripsi Fakultas Psikologi (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kurniawati, F. Y. (2010). Hubungan antara Self Regulated Learning dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi. Skripsi Fakultas Psikologi (tidak dipublikasikan). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Mallick, R., Singh, A., Chaturvedi, P., & Kumar, N. (2014). A Study On Higher Secondary Students‟ Emotional Maturity And Achievement. International Journal of Research & Development in Technology and Management Science –Kailash. Vol. 21, Issue 1, March.

Onwuegbuzie, A. J. (2004). Academic Procrastination and Statistics Anxiety. Assessment & Education in Higher Education. Vol. 29, No. 1, February, 3-19.

Pastey, G. S. & Aminbhavi, V. A. (2006). Impact of Emotional Maturity on Stress and Self Cofidence of Adolescents. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, Vol. 32, No.1, January, 66-70.

Patrzek, J., Grunschel, C., & Fries, S. (2012). Academic Procrastination: The Perspective of University Counsellors. International Journal for the Advancement of Counselling, 34, 185-201.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi. Diunduh tanggal 18 Mei 2015 dari

www.hukumonline.com/pusatdata/detail/17214/node/537

Punithavathi, S. (2013). Emotional Maturity and Decision Making Styles among Arts and Science and Engineering College Women Students. Asia Pacific Journal of Marketing & Management Review, Vol. 2 (4), April, 46-49.

Pychyl, T. A., Lee, J. M. Thibodeau, R., & Blunt, A. (2000). Five Days of Emotion: An Experience Sampling Study of Undergraduate Student Procrastination. Journal of Social Behavior & Personality, Vol. 15, Issue 5. Rizvi, A., Prawitasari, J.E., & Soetjipto, H. S. (1997). Pusat Kendali dan Efikasi

Diri sebagai Prediktor terhadap Prokrastinasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Psikologika, No. 3, tahun II. Yogyakarta.

Roja, M. P., Sasikumar, N., & Fathima, M. P. (2013). A Study on Emotional Maturity and Self Concept at Higher Secondary Level. Research in Psychology and Behavioral Sciences, Vol. 1, No. 5, 81-8.

Sari, E. P. & Nuryoto, S. (2002). Penerimaan Diri Pada Lanjut Usia Ditinjau Dari Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi. No. 2, 73 – 88.

Sarwono, S. W. (1978). Perbedaan antara Pemimpin dan Aktivis dalam Gerakan Protes Mahasiswa. Jakarta: Bulan Bintang.

Singh, D., Kaur, S., & Dureja, G. (2012). Emotional Maturity Differentials among University Students. Journal of Physical Education and Sports Management, Vol. 3 (3), May, 41-45.

Singh, R., Pant, K. & Valentina, L. (2014). Impact Analysis: Family Structure on Social and Emotional Maturity of Adolescents. Anthropologist, 17 (2), 359-365.

Solomon, L. J. & Rothblum, E. D. (1984). Academic Procrastination: Frequency and Cognitive-Behavioral Correlates. Journal of Counseling Psychology, Vol. 31, No. 4, 503-509.

Steel, P. (2007). The Nature of Procrastination: A Meta-Analytic and Theoretical Review of Quintessential Self-Regulatory Failure. Psychological Bulletin. Vol. 133, No. 1, 65-94.

Swamy, V., Rao, S., Ancheril, A., Vegas, J., & Balasubramanian. (2014). Prevalence of Emotional maturity and Effectiveness of Counselling on Emotional Maturity among Professional Students of Selected Institutions at Mangalore, South India. Journal of Biology, Agriculture, and Healthcare, Vol. 4, No. 6, 33-37.

Tice, D. M. & Baumiester, R. F. (1997). Longitudinal Study of Procrastination, Performance, Stress, and Health: The Costs and Benefits of Dawdling. Psychological Science, Vol. 8, No. 6, November, 454-458.

Tiwari, P. K. (2014). Emotional Maturity of Sports Persons with Special Needs: with Reference to Gender. Academic Sports Scholar, Vol. 3, Issue. 7, July, 1-3.

Ursia, N. S., Siaputra, I. B., & Sutanto, N. (2013). Prokrastinasi Akademik dan Self-Control pada Mahasiswa Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Makara Seri Sosial Humaniora, 17 (1), 1-18.

Van Eerde, W. (2003). A Meta-analytically Derived Nomological Network of Procrastination. Personality and Individual Differences, 35, 1401-1418. Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta: Andi Offset.

Young, P. T (1975). Understanding Your Feeling and Emotions. Englewood Cliffs New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

74

Lampiran 1

Skala Kematangan Emosi

dan

SKALA PENELITIAN

Disusun Oleh:

Maria Brighitta Corry Timmerman

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PETUNJUK PENGISIAN

Skala ini berisi dua bagian: 1. Bagian Pertama

Berkaitan dengan kemampuan mengelola diri Anda dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagian Kedua

Berkaitan dengan kemampuan mengelola tugas-tugas dalam kehidupan akademik.

Bacalah dengan cermat dan pahami setiap pernyataan yang ada. Kemudian, pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda pilih. Penggantian jawaban dapat dilakukan dengan cara memberi tanda sama dengan (=) pada jawaban yang telah Anda pilih, kemudian berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda kehendaki.

Pilihan jawaban yang disediakan adalah:

SS = Untuk jawaban Sangat Sesuai dengan keadaan Anda. S = Untuk jawaban Sesuai dengan keadaan Anda.

TS = Untuk jawaban Tidak Sesuai dengan keadaan Anda. STS = Untuk jawaban Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan

Anda.

Pilihlah jawaban yang benar-benar sesuai dengan keadaan Anda yang sesungguhnya karena tidak ada jawaban benar/salah.

Anda diharapkan menjawab semua pernyataan. Oleh karena itu, pastikan tidak ada pernyataan yang terlewatkan.

Hasil dari jawaban Anda dijamin kerahasiaannya dan tidak akan

memberikan pengaruh apapun pada diri Anda.

IDENTITAS DIRI

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin : Pria/Wanita *(coret yang tidak perlu)

Semester :

Angkatan :

BAGIAN I

(berkaitan dengan kemampuan mengelola diri Anda dalam kehidupan sehari-hari)

NO. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN

1. Ketika saya tidak suka pada orang lain, saya akan berusaha menghindarinya.

SS S TS STS

2. Saya masih menyimpan dendam pada kesalahan orang lain di masa lalu.

SS S TS STS

3. Saya memikirkan kembali akibat dari luapan emosi yang hendak saya lakukan.

SS S TS STS

4. Saya menampilkan diri saya apa adanya di hadapan orang lain.

SS S TS STS

5. Setelah merasa puas menyampaikan kekecewaan, saya pergi begitu saja.

SS S TS STS

6. Saya menganggap orang yang membenci saya sebagai pemacu semangat saya untuk memperbaiki diri.

SS S TS STS

7. Terkadang situasi dan kondisi memaksa saya bertindak emosional.

SS S TS STS

8. Saya cepat tersinggung oleh perkataan dan perbuatan orang lain.

SS S TS STS

9. Saya mengurungkan niat untuk mengumpat pada orang lain karena tidak ada gunanya.

SS S TS STS

10. Saya mengabaikan kritik dari orang lain. SS S TS STS

11. Saya menyesal setelah mengungkapkan kekecewaan saya pada orang lain.

12. Saya menutupi diri saya yang sesungguhnya dari orang lain.

SS S TS STS

13. Saya menunjukkan ekspresi marah dengan jelas.

SS S TS STS

14. Saya dapat menurunkan nada suara ketika marah.

SS S TS STS

15. Saya tidak segan memuji kelebihan yang dimiliki orang lain.

SS S TS STS

16. Saya mengungkapkan kelemahan saya tanpa merasa malu.

SS S TS STS

17. Saya mudah memaafkan orang lain yang berbuat salah pada saya.

SS S TS STS

18. Saya tidak malu menangis di depan umum. SS S TS STS

19. Saya tidak mengeluhkan ketidaksempurnaan diri saya.

SS S TS STS

20. Saya segera meninggalkan orang yang mulai memarahi saya.

SS S TS STS

21. Saya bisa bersikap santai saat menghadapi kemarahan orang lain.

SS S TS STS

22. Saya tidak peduli pendapat orang lain mengenai ekspresi emosi saya.

SS S TS STS

23. Saya ingin melukai perasaan orang yang mengkhianati saya.

SS S TS STS

24. Saya mendengarkan keluh kesah orang lain dengan sabar.

SS S TS STS

25. Saya membalas orang yang berani mempermalukan saya.

SS S TS STS

26. Saya menyerang orang lain dengan kata-kata yang menyakitkan hati saat saya kecewa.

SS S TS STS

27. Saya mampu menahan diri untuk tidak melukai orang yang membuat saya marah.

28. Saya dapat meredam emosi orang lain. SS S TS STS

29. Orang lain tidak mengetahui beberapa sifat buruk saya.

SS S TS STS

30. Saya ingin menjadi seperti orang lain. SS S TS STS

31. Saya kesulitan membuat orang lain memahami perasaan saya.

SS S TS STS

32. Saya tidak sedih berkepanjangan saat mengetahui bahwa saya gagal.

SS S TS STS

33. Saya tidak menuntut orang lain untuk berubah seperti keinginan saya.

SS S TS STS

34. Saya menerima kelemahan diri saya. SS S TS STS

35. Saya tidak peduli dengan perasaan orang lain.

SS S TS STS

36. Saya dapat mengungkapkan perasaan saya dengan leluasa.

SS S TS STS

37. Saya langsung membalas perlakuan orang lain yang menyakiti saya.

SS S TS STS

38. Saya seringkali tidak menyadari kekurangan saya.

SS S TS STS

39. Ketika sedang marah, saya menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata-kata kotor.

SS S TS STS

40. Saya dapat menenangkan diri saat

mendengarkan fitnah mengenai diri saya.

SS S TS STS

41. Orang lain meninggalkan saya tanpa saya tahu alasannya.

SS S TS STS

42. Saya menjaga agar perkataan saya tidak melukai perasaan orang lain.

SS S TS STS

43. Saya mengurung diri saat saya kehilangan orang yang saya sayangi.

SS S TS STS

44. Ketika perasaan saya terganggu, saya tidak dapat fokus mengerjakan hal lain.

SS S TS STS

45. Saya mampu mendengarkan ungkapan hati orang lain dengan sabar.

46. Sekali merasa kecewa, sulit bagi saya untuk menghilangkannya.

SS S TS STS

47. Saya mencurahkan rasa kesal dengan membanting barang-barang.

SS S TS STS

48. Saya langsung mengumpat saat sedang kesal.

SS S TS STS

49. Saya merasa sulit untuk cepat pulih dari kekecewaan.

SS S TS STS

50. Saya menggunakan kritik dari orang lain untuk memperbaiki diri.

SS S TS STS

51. Saya mampu menenangkan orang lain yang telah saya buat menangis.

SS S TS STS

52. Saya dapat menerima kritik negatif dengan lapang dada.

SS S TS STS

53. Saya meluapkan kekesalan tanpa berpikir panjang.

SS S TS STS

54. Saya memilih diam daripada menegur perilaku buruk orang lain.

SS S TS STS

55. Saya tidak dapat mengerti mengapa orang lain tidak seperti yang saya harapkan.

SS S TS STS

56. Saya mudah melupakan rasa sakit hati yang saya alami.

SS S TS STS

57. Saat kehilangan orang yang saya cintai saya dapat pulih dengan cepat.

SS S TS STS

58. Saya tidak berlama-lama meratapi kegagalan saya.

SS S TS STS

59. Saya mampu mengakui kesalahan yang telah saya perbuat.

SS S TS STS

BAGIAN II

(berkaitan dengan kemampuan mengelola tugas-tugas dalam kehidupan akademik)

NO. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN

1. Target nilai yang saya buat sebagian besar tercapai.

SS S TS STS

2. Rasa penat memaksa saya untuk berhenti menyelesaikan tugas yang saya kerjakan.

SS S TS STS

3. Saya mengerjakan tugas dan

mengumpulkannya sebelum batas waktu yang ditentukan.

SS S TS STS

4. Saya menyelesaikan tugas kuliah jauh sebelum waktu pengumpulan berakhir.

SS S TS STS

5. Saya tetap berusaha mengerjakan tugas semampu saya walaupun saya kesulitan.

SS S TS STS

6. Belajar bukanlah prioritas utama saya. SS S TS STS

7. Saya tidak suka membaca buku-buku acuan karena hal itu membosankan.

SS S TS STS

8. Saya berjalan-jalan keluar rumah untuk menghilangkan rasa lelah saat sedang belajar.

SS S TS STS

9. Saya sabar menunggu jadwal bermain setelah tugas saya selesai.

SS S TS STS

10. Ketika menemui kesulitan dalam mengerjakan tugas saya tetap

menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

SS S TS STS

11. Saya mengecek pesan yang masuk ke handphone saat sedang belajar.

SS S TS STS

12. Saya lupa mengerjakan tugas karena asyik bermain.

SS S TS STS

13. Saya sering tidak mampu mengerjakan tugas dalam waktu singkat seperti yang ditentukan dosen.

14. Saya merasa dosen memberikan waktu terlalu singkat untuk mengerjakan tugas.

SS S TS STS

15. Saya seringkali melamun di sela waktu kuliah.

SS S TS STS

16. Saya menerima ajakan teman untuk bermain meski tugas saya belum selesai.

SS S TS STS

17. Saya sukar memenuhi rencana target penyelesaian tugas yang telah saya buat sendiri.

SS S TS STS

18. Saya merasa memiliki waktu yang cukup untuk dapat mengerjakan tugas dengan baik.

SS S TS STS

19. Saya mengerjakan tugas mendekati akhir batas pengumpulan.

SS S TS STS

20. Saya membuat jadwal belajar dengan teratur.

SS S TS STS

21. Saya dapat menolak ajakan teman untuk melakukan hal lain saat sedang belajar.

SS S TS STS

22. Saya mematikan handphone saat sedang belajar.

SS S TS STS

23. Saya merasa target yang saya buat terlalu tinggi terkait deadline penyelesaian tugas kuliah.

SS S TS STS

24. Saya mengerjakan tugas dan

mengumpulkannya sebelum batas waktu yang ditentukan.

SS S TS STS

25. Saya sesekali berhenti saat sedang mengerjakan tugas karena saya percaya masih memiliki waktu lain untuk mengerjakannya.

SS S TS STS

26. Saya dapat mengalokasikan waktu untuk belajar dengan efektif.

SS S TS STS

27. Saya merasa memiliki banyak waktu untuk menyelesaikan semua tugas yang saya miliki.

28. Saya sering terlambat mengembalikan buku perpustakaan.

SS S TS STS

29. Saya segera melakukan hal yang ditugaskan dosen.

SS S TS STS

30. Saya dapat mengerjakan tugas dengan baik saat suasana hati saya menyenangkan.

SS S TS STS

31. Saya mengerjakan tugas sambil menonton televisi atau berbicara dengan teman.

SS S TS STS

32. Saya tidak terpengaruh oleh suasana hati dalam mengerjakan tugas.

SS S TS STS

33. Saya tidak pernah meninggalkan kelas sebelum jam kuliah berakhir.

SS S TS STS

34. Saya belajar sampai materi kuliah habis meski saya sudah lelah.

SS S TS STS

35. Saya merasa cemas jika meninggalkan tugas yang belum selesai.

SS S TS STS

36. Saya menyingkirkan hal yang dapat mengalihkan perhatian saya saat belajar.

SS S TS STS

37. Saya banyak membuat jeda istirahat saat sedang mengerjakan tugas kuliah.

SS S TS STS

38. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu. SS S TS STS

39. Saya langsung belajar setelah tahu akan ada ujian.

SS S TS STS

40. Saya menunda menyelesaikan tugas saat menemui kesulitan.

SS S TS STS

41. Saya berhenti mengerjakan tugas saat menemui kesulitan.

SS S TS STS

42. Saya mengutamakan hal lain daripada mengerjakan tugas.

SS S TS STS

43. Saya tidak merasa bersalah saat berhenti menyelesaikan tugas yang hampir selesai.

SS S TS STS

44. Beberapa tugas yang saya kerjakan tidak selesai tepat waktu.

45. Setiap hari saya dapat memenuhi jadwal belajar yang saya buat dengan baik.

SS S TS STS

46. Belajar di saat terakhir menjelang ujian lebih mudah bagi saya.

SS S TS STS

47. Saya telah mempelajari semua bahan ujian jauh sebelum ujian dilaksanakan.

SS S TS STS

48. Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai sesuai target rencana yang telah saya buat.

SS S TS STS

49. Saya cepat menyerah saat menghadapi tugas yang sulit dikerjakan.

SS S TS STS

50. Saya menyelesaikan tugas sebelum saya menonton tv.

SS S TS STS

51. Saya belajar meskipun tidak ada ujian. SS S TS STS

52. Saya tetap belajar meskipun mengantuk. SS S TS STS

53. Saya dapat menghadiri setiap sesi kuliah. SS S TS STS

54. Saya tidak buru-buru menyelesaikan tugas karena saya merasa memiliki waktu yang cukup.

SS S TS STS

55. Saya merasa kekurangan waktu untuk belajar sebelum ujian.

SS S TS STS

56. Saya mengerjakan semua tugas sekaligus sampai selesai.

SS S TS STS

57. Sulit untuk memenuhi jadwal belajar yang sudah saya rencanakan.

SS S TS STS

58. Saya membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengerjakan tugas yang sulit bagi saya.

SS S TS STS

59. Saya tidak bolos kuliah meski untuk melakukan hal lain yang lebih penting.

SS S TS STS

60. Saya memilih tidur saat sudah lelah

meskipun tugas yang saya kerjakan hampir selesai.

61. Saya mampu begadang/tidak tidur untuk mengerjakan tugas.

SS S TS STS

62. Saya langsung mengerjakan tugas yang saya dapatkan sepulang kuliah.

SS S TS STS

63. Saya tetap santai bermain meski

meninggalkan tugas yang hampir selesai.

SS S TS STS

64. Saya lebih suka menonton televisi daripada membaca buku acuan.

SS S TS STS

#Selesai#

Mohon periksa kembali jawaban Anda Terima Kasih

Lampiran 2

Analisis Reliabilitas

Skala Kematangan Emosi

1. Analisis Reliabilitas Skala Kematangan Emosi (Putaran I) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,885 60 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Status Aitem1 164,94 189,107 ,449 ,882 sahih Aitem2 164,53 187,747 ,554 ,880 sahih Aitem3 164,22 191,789 ,438 ,882 sahih Aitem4 164,13 193,710 ,318 ,883 sahih Aitem5 164,44 193,360 ,311 ,884 sahih Aitem6 164,30 192,737 ,294 ,884 sahih Aitem7 165,06 189,633 ,446 ,882 sahih Aitem8 164,63 188,357 ,520 ,881 sahih Aitem9 164,42 194,488 ,191 ,885 gugur Aitem10 164,18 196,937 ,120 ,885 gugur Aitem11 164,98 199,414 -,054 ,888 gugur Aitem12 164,29 192,652 ,337 ,883 sahih Aitem13 164,83 195,536 ,151 ,886 gugur Aitem14 164,46 189,685 ,462 ,882 sahih Aitem15 164,05 193,644 ,262 ,884 sahih Aitem16 164,39 194,200 ,288 ,884 sahih Aitem17 164,38 192,016 ,344 ,883 sahih Aitem18 165,08 200,135 -,085 ,890 gugur Aitem19 164,67 193,274 ,285 ,884 sahih Aitem20 164,51 192,879 ,328 ,883 sahih Aitem21 164,64 191,081 ,467 ,882 sahih Aitem22 164,66 197,237 ,058 ,887 gugur Aitem23 164,38 186,824 ,579 ,880 sahih Aitem24 164,09 193,295 ,342 ,883 sahih Aitem25 164,46 189,019 ,524 ,881 sahih Aitem26 164,41 189,133 ,501 ,881 sahih Aitem27 164,30 192,495 ,352 ,883 sahih Aitem28 164,48 195,000 ,242 ,884 gugur

Aitem29 164,89 192,887 ,314 ,883 sahih Aitem30 164,40 190,182 ,417 ,882 sahih Aitem31 164,67 196,163 ,155 ,885 gugur Aitem32 164,60 196,970 ,086 ,886 gugur Aitem33 164,34 192,671 ,342 ,883 sahih Aitem34 164,18 190,998 ,480 ,882 sahih Aitem35 164,19 190,176 ,452 ,882 sahih Aitem36 164,86 188,950 ,448 ,882 sahih Aitem37 164,48 190,232 ,459 ,882 sahih Aitem38 164,29 190,774 ,424 ,882 sahih Aitem39 164,14 192,990 ,305 ,884 sahih Aitem40 164,45 193,907 ,294 ,884 sahih Aitem41 164,28 193,295 ,279 ,884 sahih Aitem42 164,87 192,619 ,282 ,884 sahih Aitem43 164,63 186,963 ,582 ,880 sahih Aitem44 164,52 195,080 ,156 ,886 gugur Aitem45 164,19 197,691 ,077 ,886 gugur Aitem46 164,98 198,242 ,011 ,887 gugur Aitem47 164,24 193,033 ,311 ,884 sahih Aitem48 164,79 195,642 ,126 ,886 gugur Aitem49 164,48 190,434 ,415 ,882 sahih Aitem50 164,09 193,113 ,277 ,884 sahih Aitem51 164,42 193,175 ,342 ,883 sahih Aitem52 164,45 190,674 ,412 ,882 sahih Aitem53 165,03 196,878 ,052 ,888 gugur Aitem54 164,77 193,633 ,260 ,884 sahih Aitem55 164,60 191,475 ,378 ,883 sahih Aitem56 164,65 190,694 ,447 ,882 sahih Aitem57 164,74 194,861 ,169 ,885 gugur Aitem58 164,42 186,852 ,570 ,880 sahih Aitem59 164,08 191,792 ,422 ,882 sahih Aitem60 164,48 189,727 ,453 ,882 sahih

2. Analisis Reliabilitas Skala Kematangan Emosi (Putaran II) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,908 45 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Status Aitem1 125,74 160,053 ,465 ,905 sahih Aitem2 125,33 159,597 ,526 ,904 sahih Aitem3 125,02 162,909 ,433 ,906 sahih Aitem4 124,93 163,581 ,393 ,906 sahih Aitem5 125,24 164,528 ,295 ,907 sahih Aitem6 125,10 162,919 ,339 ,907 sahih Aitem7 125,86 161,334 ,418 ,906 sahih Aitem8 125,43 159,035 ,557 ,904 sahih Aitem12 125,09 162,931 ,382 ,906 sahih Aitem14 125,26 161,083 ,451 ,905 sahih Aitem15 124,85 164,391 ,271 ,907 sahih Aitem16 125,19 164,378 ,338 ,906 sahih Aitem17 125,18 163,381 ,324 ,907 sahih Aitem19 125,47 164,151 ,288 ,907 sahih Aitem20 125,31 163,509 ,349 ,906 sahih Aitem21 125,44 162,249 ,462 ,905 sahih Aitem23 125,18 158,331 ,575 ,904 sahih Aitem24 124,89 163,735 ,377 ,906 sahih Aitem25 125,26 160,962 ,481 ,905 sahih Aitem26 125,21 160,652 ,485 ,905 sahih Aitem27 125,10 163,929 ,323 ,907 sahih Aitem29 125,69 163,509 ,335 ,907 sahih Aitem30 125,20 161,475 ,409 ,906 sahih Aitem33 125,14 163,293 ,365 ,906 sahih Aitem34 124,98 161,717 ,508 ,905 sahih Aitem35 124,99 161,909 ,418 ,906 sahih Aitem36 125,66 159,883 ,466 ,905 sahih Aitem37 125,28 161,981 ,423 ,906 sahih

Aitem38 125,09 162,083 ,413 ,906 sahih Aitem39 124,94 162,905 ,369 ,906 sahih Aitem40 125,25 164,694 ,300 ,907 sahih Aitem41 125,08 163,691 ,310 ,907 sahih Aitem42 125,67 164,264 ,245 ,908 gugur Aitem43 125,43 157,864 ,612 ,903 sahih Aitem47 125,04 163,332 ,352 ,906 sahih Aitem49 125,28 161,901 ,396 ,906 sahih Aitem50 124,89 163,856 ,288 ,907 sahih Aitem51 125,22 163,345 ,396 ,906 sahih Aitem52 125,25 161,826 ,410 ,906 sahih Aitem54 125,57 164,308 ,273 ,907 sahih Aitem55 125,40 161,960 ,413 ,906 sahih Aitem56 125,45 161,927 ,440 ,905 sahih Aitem58 125,22 158,274 ,571 ,904 sahih Aitem59 124,88 162,248 ,464 ,905 sahih Aitem60 125,28 161,456 ,422 ,906 sahih

3. Analisis Reliabilitas Skala Kematangan Emosi (Putaran III) Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,908 44 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Status Aitem1 123,32 155,129 ,463 ,905 sahih Aitem2 122,91 154,709 ,522 ,904 sahih Aitem3 122,60 157,960 ,430 ,906 sahih Aitem4 122,51 158,414 ,404 ,906 sahih Aitem5 122,82 159,381 ,303 ,907 sahih Aitem6 122,68 157,816 ,345 ,907 sahih Aitem7 123,44 156,855 ,389 ,906 sahih Aitem8 123,01 153,970 ,565 ,904 sahih Aitem12 122,67 157,718 ,396 ,906 sahih Aitem14 122,84 156,196 ,446 ,905 sahih Aitem15 122,43 159,500 ,263 ,908 sahih Aitem16 122,77 159,169 ,352 ,907 sahih Aitem17 122,76 158,528 ,314 ,907 sahih Aitem19 123,05 159,119 ,289 ,907 sahih Aitem20 122,89 158,463 ,352 ,907 sahih Aitem21 123,02 157,252 ,463 ,905 sahih Aitem23 122,76 153,558 ,566 ,904 sahih Aitem24 122,47 158,757 ,375 ,906 sahih Aitem25 122,84 156,196 ,469 ,905 sahih

Dokumen terkait