• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagi siswa remaja pada keluarga single parent

Dalam dokumen T1 802012109 Full text (Halaman 35-39)

HASIL PENELITIAN Statistik Deskriptif

2. Bagi siswa remaja pada keluarga single parent

2. Bagi siswa remaja pada keluarga single parent

Dengan orangtua yang tidak lengkap diharapkan siswa remaja lebih dapat mandiri dalam belajar, dan dapat mengerti keadaan orangtua mereka. Disini siswa remaja diharapkan dapat lebih mengerti kondisi dan keadaan orangtua mereka, sehingga siswa remaja dapat lebih berani dan memiliki inisiatif dalam bertindak. Hidup dengan orangtua yang tidak lengkap, terlebih hanya ibu yang ada, anak diharapkan tidak menjadi putus asa atau menjadi minder bergaul dengan temannya maupun lingkungannya. Siswa remaja harus dapat tetap memiliki kemandirian belajar agar siswa remaja pada keluarga single parent dapat maju dan memikirkan masa depannya. 1. Bagi Orangtua

Bagi orangtua dari keluarga utuh, hendaknya dapat bersama mendidik dan Membimbing anak mereka. Sehingga anak tetap dapat terkontrol. Anak sebaiknya jangan dikekang tapi juga jangan dibebaskan. Orangtua harus membuat anak mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka putuskan. Orangtua harus memberikan kebebasan pada anak untuk mengutarakan pendapat mereka, apa yang mereka inginkan. Disini orangtua berperan membimbing anak anak agar tetap terarah. Seperti saat anak memutuskan untuk mengambil ekstrakurikuler di sekolah, orangtua dapat memberikan kebebasan pada anak untuk ikut serta, dengan catatan nilai sekolah tidak turun dan tetap jaga kesehatan. Sehingga sianak dapat mengembangkan bakatnya dan sianak juga dididik untuk bertanggung jawab.

2. Saran bagi peneliti selanjutnya

a. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih memperhatikan faktor lain yang mempengaruhi kemandirian belajar anak remaja seperti usia remaja,

b. Peneliti selanjutnya dapat memperhitungkan faktor-faktor lain seperti urutan kelahiran, jumlah saudara yang juga tinggal di rumah.

26

c. Peneliti selanjutnya juga dapat melakukan penelitian pada remaja awal atau remaja akhir, dan dapat memperbesar jumlah subjek penelitian, dimana jumlah subjek penelitian akan mempengaruhi hasil penelitian yang di teliti.

27

DAFTAR PUSTAKA

Alvita, N.O.(2008). Wanita sebagai single parent dalam membentuk anak yang berkualitas. Diunduh darihttp://okvina.word press.com/ html.

Ahmadi, (1990). Psikologi social. Jakarta: Rineka Cipta.

Anderson, J.C. and D.W. Gerbing, 1998. Structural Equation Modeling in Practice: A Review and Recommended Two Step Approach, Psychological Bulletin, Vol. 163. Anwar, Asyadi. (2007) Pola Asuh Keluarga Single Parent, Anima. Jurnal Psikologi

Indonesia, vol.9..

Asiyah, Nur. (2013) Pola asuh demokratis, kepercayaan diri dan kemandirian mahasiswa baru. Persona Jurnal Psikologi Indonesia.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yuliantin, B.(2008) Psikologi Kemandirian Remaja, makalah, (Universitas Islam Indonesia). Basri, (2000). Remaja berkualitas (Problematika remaja dan solusinya). Yogyakarta: Pustaka

Belajar .

Benson, J.E, Johnson, M. K. (2009) Adolescent Family context and adult identity formation. Institues Helath Of National.

Brookfield, S.D. (1986). Understanding and Facilitating Adult Learning : A Comprehensive Analysis of Principles and Effective Practice. San Fransisco London: Jossey Bass Publishers.

Dewi, C.R. (2011). Kemandirian Dalam Mengerjakan Tugas Sekolah Ditinjau Dari Pola Asuh Demokratis Orangtua. Skripsi S-1 (tidak diterbitkan). Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.

DeGenova, M.K. (2008). Intimate Relationships, Marriages & Families (Seventh Edition).

New York: McGraw-Hill.

Dwiyani,V. (2009) . Jika Aku Harus Mengasuh Anakku Seorang Diri. Jakarta : PT. Elex Media Kumpotindo.

Fatimah, E. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.

Garrison, D.R. (1997). Self – Directed learning: Toward a Comprehensive model. Adult Education Quarterly.

Gibbons, M. (2002). The Self Directed Learning Handbook Challenging Adolescent Student to Exel. San Fransisco: Jhon Wiley & Sons.

Gunarsa D, Singgih. (2000). Psikologi Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hakim, L. (2012). Lukmanpringtulis.blogspot.com/2012/02/pengaruh-kemandirian belajar-siswa_25.html.diunduh pada tanggal 09 september 2015.

28

Hasinuddin, & Fitriah. (2011). Modul Anticipatory Guidance Terhadap Perubahan Pola Asuh Orang Tua Otoriter Dalam Stimulasi Perkembangan Anak. Jurnal NERS. Volume 6, Nomor 1.

Hoshi, M. 2001 Internet Based English Language Learning by Japanese EFL Learnes. Diunduh dari http://www/ucagary.ca/-mhoshi/Thesis.htm

Hurlock, E.B. (1999). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan . Edisi 5. Indonesia. Diterjemahkan oleh Istiayanti, Soejarwo. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E.B. (2000). Perkembangan Anak jilid 1 (Alih Bahasa Tjandrasa, M.M., Zarkasih,M). Jakarta : Erlangga.

Johnson, D.W. (2009). Reaching out: Interpersonal effectivenessand self- actualization (10th ed.). Boston: Allyn & Bacon.

Kesten. (1987) “Skills of self Directed Learning”. [Online]. Tersedia. Diunduh dari

http://www.asa.3org/ASA/education/learn/study skills.htm. 20 april 2015.

Kozma, RB, Belle, LW, William, GW. (1978). Instructional Techniques in Higher Education. Neew Jersey: Educational Technology Publications.

Kulbok, Pamela. Et al. (2004). Autonomy and Adolescence: A Concept Analysis. Public Health Nursing Vol.21.

Littaurer, (2006). Personality Plus. Jakarta: PT. Rosdakarya.

Lowry, C.M. (2000). Supporting and Facilitating Self-Directed Learning. ERIC Digest No 93, 1989-00-00.

Merriam, S., & Caffarella, R.S. (1999). Learning in Adulthood. San Fransisco: Jossey Bass.

[on-line]. Available FTP: Diunduh dari

http://www.newhorizons.org/articleMerriamcaffarella1.html.

Meier,dkk. (2008). Are Both Parents Always Better Than One? California Center for Population Research. Los Angeles: University of California.

Masrun, Hartono, dkk. (1986). Studi mengenai kemandirian pada penduduk di tiga suku (Jawa, Batak, Bugis). Laporan penelitian tidak diterbitkan. Yogyakarta: Kantor Menteri Negara dan Lingkungan Hidup Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Monks, Knoers & Haditono, S.R. (1992). Psikologi Perkembangan. Yogayakarta: Penerbit

Gadjah Mada University Press.

Nadeak, (1995) ”Memahami anak remaja”, Yogyakarta: Kanisius.

Nazia, Siti. (2013).. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Kemandirian Siswa dengan Hasil

Belajar Siswa Kelas VI SD Iqra’ Muara Bulian. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Jambi.

29

Pannen, P., dkk. (2000). Konstruktivisme dalam pembelajaran. Jakarta: PAUPPAI, Universitas Terbuka.

Qaimi, Ali. (2003). Single Parent. Peran Ganda Ibu Dalam Mendidik Anak. Bogor: Cahaya. Ratri. (2006). Orangtua tunggal. Diunduh dari http://[email protected]/ html.

Setiadi. (2011). Konsep&Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori dan Praktik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Setiawati, Indah.dkk. (2007). Sibling Rivalry Pada Anak Sulung Yang Diasuh Oleh Single Father. Auditorium Kampus Gunadarma Vol 2.

Wirawan, S. (2003) Peran Single Parent dalam lingkungan keluarga, Bandung: PT.Rosdakarya.

Sugiyono. (2002). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suseno, DD. & Irdawati. (2012). Hubungan Antara Pola Asuh Orangtua Dengan Kemandirian Anak Usia Prasekolah di TK Aisyiyah Mendungan Sukoharjo. Diunduh dari http.//www.e-journal.akbid-purworejo.ac.id/.

Wahyuni (2001). Cara Praktis Mengasuh Dan Membimbing Anak. Yogyakarta : PT. Pioner Jaya diunduh dari

http://digilib.uin-suka.ac.id/5575/1/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf Wahyuningsih. (2008). Pengaruh keluarga terhadap kenakalan remaja. Diunduh dari

http://uny.ac.id/ html

Yusuf, H.S.(2004). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

http://Anak Yang Tumbuh Dan Dibesarkan OrangTua Lengkap Lebih Cerdas? -

Bidanku.comhttp://bidanku.com/anak-yang-tumbuh-dan-dibesarkan-orang-tua-lengkap-lebih-cerdas#ixzz3h9Xid1SB

http://m.kompasiana.com/www.savanaofedelweiss.com/kualitas-pendidikan-indonesia-refleksi-2-mei_5529c509f17e610d25d623ba.

Dalam dokumen T1 802012109 Full text (Halaman 35-39)

Dokumen terkait