DITEMPAT YANG SERBA MEWAH DAAN ELIT, YAKNI RUMAH GEDUNGNYA KOMANDAN MARDUT. KOMANDAN MARDUT MARAH MARAH, DI
HADAPAN PASUKAN BODIGATNYA. KOMANDAN
sementara keuntungan tak pernah diperoleh. Sial ! Kerja bisnis yang merugian. BODIGAT SATU
Apa mungkin dilacak lagi pas ? BODIGAT DUA
Kenapa dilacak ? KOMANDAN
Masih belum puas dengan dana milyaran itu ? BODIGAT DUA
Kammu kemanakan dana sebanyak itu ?
KOMANDAN ( MENDEKATI BODIGAT DUA ) Yang punya duit, kamu atau saya ?
BODIGAT DUA
Kenapa tidak bos marahi saja dia. Tidaklah lebih baik, dipecat saja bos ? KOMANDAN
Bicara dengan kamu, menghabiskan waktu melulu. BODIGAT DUA
Kenapa habis waktu bos ?
KOMANDAN ( MEMANDANG DENGAN GERAM ) BODIGAT SATU
Usul bos. Kalau ditambah satu milyar lagi, isi benda keramat itu, pasti akan kita dapatkan.
BODIGAT DUA ( MAU NGOMONG, TAPI DIBUNGKAM BODIGAT SATU ) BODIGAT SATU ( MENUTUPKAN TAPAK TANGAN NYA KEMULUT BODIGAT DUA )
Tidak usah bertanya.
BODIGAT DUA( MENYISIHKAN TANGAN BODIGAT SATU )
Kenapa kau sumbat mulut saya ? Saya bertanya, kenapa kau bungkam saya ?
TERDENGARKERIBUTAN DIPINTU DEPAN. DENGAN BERGEGAS PEMBANTU MASUK DAN MELAPOR.
PEMBANTU Gawat pak. KOMANDAN
Ada apa ? PEMBANTU
Orangnya kotor dan beringas pak. Dengan kasar mencaci maki saya, dan memaksa saya agar menyerah. BODIGAT DUA Kenapa menyerah ? KOMANDAN Siapa mereka ? BODIGAT DUA Ya, siapa mereka ?
KOMANDAN ( MEMANDANG JENGKEL KEPADA BODIGAT DUA YANG IKUT-IKUTAN BERTANYA )
PEMBANTU
Katanya mereka teman bapak seperjuangan. Mereka orang orang memal pak. Mereka menerobos masuk dan mungkin sudah diruang depan.
BODIGAT SATU
Saya akan tembak mereka. KOMANDAN
Jangan. Saya mau tahu siapa jagauan itu. BODIGAT DUA
Apa benar mereka jagauan bos ?
TAMU ( PEJUANG SATU DAN PEJUANG TIGA , MASUK DENGAN KASAR DAN SAMBIL MEMAKI PEMBANTU )
PEJUANG SATU
Dikiranya saya ini siapa ? PEJUANG TIGA
Cecunguk busuk ! Pernah lihat kambing disembelih ? ! PEJUANG SATU
Orang ini belum tahu, bagaimana Tuganal memotong leher mata mata Belanda. BODIGAT SATU
Siapa kalian ? BODIGAT DUA Kenapa bertanya ?
LALU KETAWA KURANG AJAR )
Dia bertanya siapa kita. Hahaha……Apa cuma bapak komandan yang dikenal orang ? Mau tahu, siapa saya ?Mantan laskar dijaman revolusi. Algojo Utuh Ganal.
PEJUANG TIGA
Dan saya sekalipun nama saya TUHALUS atau si Utuh Cilik. Tapi soal senjata tidak ada bandingannya.
BODIGAT DUA Mau tanding senjata ? BODIGAT SATU
Saya peringatkan, sebelum senjata saya ini, membunuh kalian, lebih baik kalian tinggalkan ruangan ini.
PEJUANG SATU ( MENNTANG ) Mengusir saya ya.
BODIGAT DUA ( TAMPIL MENGHADAPI ) Apa sebenarnya, maumu ? !
PEJUANG TIGA ( TERIAK SEPERTI SEORANG KOMANDAN ) Tembaaak ? !
KOMANDAN
Tempat ini, bukan di hutan.
PEJUANG TIGA ( MELIHAT KOMANDAN DENGAN GUGUP ) Oh, maaf pak komndan.
( MEMBERI ABAH ABAH )
Barisan, bersii….ap ! Hormat pada komandaaan….ge……rak. (MENGHORMAT DIIKUTI PEJUANG SATU )
PEJUANG SATU
Laporan. Kami dating dari gunung. Dua hari duduk dimuka pagar depan. Tujuan mau bertamu pak komandan. Laporan selesai.
PEJUANG TIGA
Tambahan. Uang tak punya, dan hari ini belum makan. Selesai. PEJUANG SATU
Selesai
KOMANDAN
Komandan apa yang kamu maksud. PEJUANG SATU Bapak. KOMANDAN Bapak siapa ? PEJUANG SATU Bapak Mardut. KOMANDAN
Bapaknya Mardut, sudah lama mati. PEJUANG SATU
Itu berita bohong ! Bapak Mardut, adalah komandan kami. Beliau kami cintai. Dan beliau ada dihadapan kami.
KOMANDAN Usir orang orang ini.
PASUKAN BODIGAT MEMAKSA PEJUANG SATU DAN TIGA KELUAR. BERBARENGAN DENGAN ITU, MASUK IBU, DIKAWAL OLEH SEORANG PEMUDA.
IBU
Lepaskan mereka. Mardut, sudah lupa pada Tuhalus dan Tuganal ? KOMANDAN
Dan kamu siapa ? PUTERA
Dia yang ibu maksudkan ? IBU
Mungkin ibumu keliru. KOMANDAN
Usir mereka semua !
BODIGAT YANG LAIN MENYERET IBU DAN PUTERA.
SEMENTARA ITU MUNCUL ISTERI DALAM LAGAK ORANG MODERN. ISTERI
Lepaskan mereka. Dirumah ini saya yang berkuasa. Hadapkan mereka kehadapan saya. (SETELAH MEMPERHATIKAN SATU PERSATU , LALU BERTANYA PADA KOMANDAN)
papi kenal orang orang kotor ini ? KOMANDAN
Mereka orang lancang dan tidak tahu adat. Karena itu mereka saya usir. ISTERI
Dan kamu (PADA IBU)
dengan maksud apa datang kemari IBU
Tidak bermaksud apa apa. Cuma kesasar. ISTERI
Dan kamu berdua, apa juga kesasar ? PEJUANG SATU
Tadinya saya ingin ketemu pak Mardut yang kaya raya. Rupanya saya salah alamat. saya tidak mengira yang saya temui sekarang, malah pak Mardut yang miskin iman.
ISTERI
Tepat sekali. kalian memang kesasar kealamat yang salah . Disini tidak ada yang bernama Mardut.
DENGAN TIDAK DISANGKA , MUNCUL UTUH BATUNG , ALUH BUNGSU DAN LELAKI YANG MEMBAWA KERANJANG. ISTERI JADI BERANG
ISTERI
Apa di pos jaga tidak ada Satpam ? UTUH BATUNG
Dua orang Satpam di depan, sudah kami amankan. Satpam itu masih anak muda, yang tahunya hanya berlagak, tapi tidak tahu sopan santun. Pak Mardut. Kalau ingin
mendapatkan petugas yang baik, carilah orang yang berpengalaman perang. Paling tidak, mereka akan mengerti arti kesetiaan dan harga Tanah-Air.
ISTERI
Dirumahku ini, tidak ada yang bernama Mardut. Kalian memang orang orang kotor, busuk dan bau !
KOMANDAN ( KEPADA PASUKAN BODIGAT ) Kalian pengawal edan ! Usir mereka !
LELAKI Sebentar.
( MENEMPATKAN KERANJANGNYA DIPOSISI YANG MENONJOL. )
Kami ini datang kemari, ingin menawarkan sesuatu. Tadinya mau menjual hutan dan gunung gunung yang sering bapak kunjungi dengan pesawat helicopter.
Tapi terpaksa saya batalkan, karena peti keramat yang kami miliki, telah bapak rampas dari tangan rakyat. Seharusnya tidak boleh. Peti keramat itu milik kami bersama rakyat yang masih belum sempat menikmati kemerdekaan selama ini. Tapi apa boleh buat, kami terpaksa menuntut, karena bapak bukan orang yang kami maksud. Andai bapak adalah mantan komandan kami yang bernama Mardut, maka semuanya akan kami relakan. Bahkan isi peti keramat yang saya amankan didalam keranjang keramat saya ini, akan kami serahkan semuanya.
KOMANDAN ( TERGERAK INGIN MEMILIKI ) Apa ? Kamu ambil semua isi peti keramat itu ? UTUH BATUNG ( KAGET )
Semua isinya ada pada kamu ? begitu lama kau rahasiakan. LELAKI
Bapak telah dapatkan petinya, dan saya kuasai isinya.Kita draw pak. Draw berarti kosong lawan kosong. Tapi karena bapak bukan mantan komandan kami dan bukan .
LELAKI
Bapak telah dapatkan petinya, dan saya kuasai isinya. Kita draw pak. Draw berarti kosong lawan kosong. Andai kata tempatnya sebuah tong, tentu yang bapak punyai sebuah tong kosong, yang nyaring bunyinya. Tentu bapak tidak tertarik pada isi yang saya miliki, karena bapak tidak ada kepentingannya. Dalam hal ini, penawaran atas seluruh isinya, saya batalkan.
KOMANDAN
Itu tidak betul. Kamu boleh berpendapat demikian. Karena isi yang kamu miliki itu, sangat berarti Bagi sejarah perjuangan, saya sebagai warga Negara Punya hak
menyelamatkannya. Berapa harga yang Kau minta. Satu milyar, Dua milyar atau sebut saja.
ISTERI
Dan hutan serta gunung-gunung yang kamu maksud, Kalau memang akan dijual, akan kami beli.
PEJUANG TIGA
Inilah yang disebut kemerdekaan. ALUH BUNGSU
Kita jadi kaya, ayah. UTUH BATUNG
Boleh saja lihat istrinya ? LELAKI
Apapun yang ibu minta saya akan patuhi. Saya selalu patuh pada ibu Halimah, sebagai ibu komandan Mardut yang kami cintai.
PEJUANG SATU
Ibu komandan yang baik. Ibu Halimah, si Macan Betina dari Hulu Sungai. Mari bu, silahkan.
LELAKI
Semuanya saja, yang penting bagi semua mantan Grilyawan. KOMANDAN
Kuperingatkan. Kalau memang mau dijual, jangan sampai kalian ganggu isinya. LELAKI
Sebelum dijual, perlu diperiksa keasliannya pak.
AJUDAN atau DISEBUT PEJUANG DUA, MUNCUL BERSAMA PUTERI. AJUDAN
Apakah saya tidak bermimpi ? PEJUANG TIGA Dukmar ! PEJUANG SATU Merdeka ! AJUDAN Kalimantan. Merah IBU Putih. Belanda !
PEJ. SATU, TIGA, DUA Kafir !
IBU
Mata-mata
PEJ. SATU, TIGA, DUA
sumbalih. merdeka ! Bum maladum Senapang masin Mandantum Musuh harus dihukum gantung 2 X
AJUDAN Wah,wah
( SAMBIL MENYALAMI ) Tidak disangka.
IBU
Kupikir engkau temukan peti keramat itu, Kemudian jadi orang kaya. AJUDAN
Dugaan saya sngguh tepat. Peti keramat yang kita cari cari itu, sudah terkubur oleh waktu.
LELAKI
Tapi nyatanya peti itu ada disini. Jatuh ketangan orang Asing. UTUH BATUNG
Kamu jadi orang hebat, Dukmar. AJUDAN
Berkat jasa baik komandan kita. PEJUANG SATU
Komandan kita ?
KOMANDAN( SEGERA MEMUTUS ) Cepat kamu taruh, berapa harganya. IBU
Dan anak gadis ini, puterimu ? KOMANDAN
Dia satu satunya anak kandung saya. PUTERI
Tak ada orang lain. Beliau papi saya. IBU
Sebentar
( MENCARI SESUATU DIDLAM KERANJANG SAMBIL MENGOMENTARI. BEBERAPA BENDERA DIURAKKAN, SAMBIL MENYEBUT NAMA PASUKAN YANG DIINGAT DAN DIKENALNYA )
Hampir semua bendera pasukan ada disini. Dan ini, ALRI DIVISI EMPAT PERTAHANAN KALIMANTAN. O,ya, catatan itu
(IA BERNAFSU MENDAPATKANNYA. AHIRNYA IA TEMUKAN DAN IA
PERHATIKAN LEMBARAN LEMBARAN YANG ADA DITANGANNYA, LALU IA PANGGIL PUTERANYA )
Jantan.
PUTERA ( MENDEKAT ) Ada apa itu ?
IBU
Tolong kamu bacakan yang ini ( MEMBERIKAN ) PUTERA
Baik bu.
( MEMULAI MEMBACA )
Buat sementara jabatan komandan, diserahkan Kepada Utuh Batng. IBU
Oh, bukan itu. Barangkali yang ini
( MEMBERIKAN LEMBARAN YANG LAIN, DAN MENGAMBIL LEMBARAN YANG SUDAH ADA DITANGAN PUTERANYA )
Yang ini sambungnya. Dan akan dibaca juga. O, ya. Saya lupa. Saya kenalkan, ini
namanya Jantan. Seorang Insinyur kehutanan. Dia barusan datang ke Kalimantan mencari kedua orang tuanya. Dia ini satu satunya putera saya dengan pak Mardut. Ia dilahirkan sebelum perang bergolak. Dia putera saya, yang lahir sebelum ayahnya Mardut terkena tembak di ari-ari.
UTUH BATUNG
O, jadi dia, yang dijaman perang tempo dulu, Ibu Halimah titipkan sama pengusaha ? PUTERA
Saya dibesarkan dipulau Jawa. Saya di asuh dan disekolahkan oleh orang tua angkat saya. Sempat mengecap pendidikan di Negeri Belanda.
UTUH BATUNG
Wah, wah. Luar biasa. Sudah berkeluarga ? PUTERA
Bellum.
UTUH BATUNG
Anak bujangan rupanya. Sungguh beruntung.O, ya, saya punya seorang gadis yang lahir diTengah hutan. Waktu itu perang terus berkecamuk. Saya selalu
menggendongnya, sambil menembaki musuh, dan dia teap selamat. Namanya Aluh Bungsu
Ayo berkenalan.
ALUH BUNGSU ( AGAK MALU MALU SAMBIL BERSALAMAN) PUTERA( DALAM BERPEGANG TANGAN )
Namanya ?
ALUH BUNGSU ( AGAK MALU MALU DAN TERSIPU SIPU ) Aluh Bungsu.
PUTERA
Siapa ? Ulangi sekali lagi. UTUH BATUNG
Dia puteri saya paling bungsu. Karena itu kunamakan dia si Bungsu. Tapi teman teman seperjuangan menyebutnya,
LELAKI Aluh Bungas. PUTERA
Dan saya Jantan. Mudah di ingat kan ?
PUTERI ( TAK MAU KETINGGALAN. DENGAN LINCAHNYA IA KENALKAN DIRINYA, DENGAN MENGULURKAN TANGAN )
Saya Nora. Lengkapnya Noralita. IBU
Bapak itu, ayahmu ? PUTERI
Beliau papi saya. KOMANDAN
Dia anak tunggal saya. IBU
Begitu ? Masih bisa punya anak ? ISTERI
Apa pula maksudmu ?
IBU ( TAK PERDULI DAN MEMINTA JANTAN AGAR MENERUSKAN MEMBACA )
Coba kamu baca yang ini. PUTERA
EMPAT PERTAHANAN KALIMANTAN, Belanda jadi kalap. Pertempuran terus terjadi dimana-mana. Satu pertempuran sengit, antara pasukan komandan Mardut denngan
Belanda, terjadi didaerah Selatan.
Mardut yang bahu membahu dengan bininya bernama Halimah, akhirnya terkena tembak juga. Satu peluru bersarang di ari-ari Mardut. Halimah bininya telah membawa mundur
ketempat persembunyian dan merawatnya. Jabatan komandan sementara, diserahkan kepada,………
PEJ.SATU, TIGA Utuh Batung.
PUTERA
Betul. Diserahkan kepada Utuh Batung. Tiga orang anak buah Mardut yang paling setia, Tuhalus, Tuganal dan
PEJUANG TIGA Dukmar. Betul itu.
PUTERA ;
Boleh saya teruskan. PEJUANG SATU
Terus. Itu cerita benar dan mengasyikan. PUTERA
Ketiga orang ank buah yang amat setia itu, meneruskan perkelahian dengan gagah berani. Pejabat sementara komandan, yakni Utuh Batung, tak pernah gentar ditengah hujan
peluru, sekalipun Uth Batung sambil menggendong puterinya yang kehilangan ibunya. Terus,
IBU
Dan lembaran ini
( MENYERAHKAN LEMBARAN YANG LAN ) PUTERA
Komandan Mardut akhirnya menderita lumpuh. Isterinya Bininya Halimah yang bergelar Mancan Batina, telah menyembunyikannya didalam hutan sambil mencarikanmakan se hari hari. Akibat peluru yang bersarang di ari-ari, komandan Mardut selain mengalami kelumpuhan juga menyebabkan,……..
KOMANDAN
Cukup sampai disitu. Sekarang terus harga, berapa ? LELAKI
Saya tidak akan menaruh harga, sebelum sipembeli tahu isi yang sebenarnya. Dan sekarang harus kita manfaatkan orang pinter yang ada dihadapan kita.
IBU
Begitu banyak isinya. Dan ini ( MENGAMBIL PISTOL )
O…ya, ini memang pusaka. Dibuat sendiri oleh orang dari Negara Hulu Sungai. Masih bagus, dan pelurunya juga lengkap.
( MENODONGKAN KEBEBERAPA ARAH ) Berapa orang saja yang mati lewat pistol saya ini. ( MENDEKATI KOMANDAN )
Kamu bukan Mardut, kan ? Kenapa begitu bernafsu ingin memiliki dokumen ini. Mau dibakar ?
PEJUANG DUA
Siapa yang meragukan bos saya, sebagai seorang pejuang. Beliaulah Mardut suaminya bu Halimah, yang dijaman perang, adalah komandan kita.
PEJUANG TIGA Apa, iya ?
ALUH BUNGSU
Disini tak ada yang bernama Mardut. PEJUANG DUA
Siapa yang bilang. ALUH BUNGSU Nyonya itu.
PEJUANG ATU
Saya yakin, bahwa saya tidak salah alamat. Siapa yang tidak kenal dengan milyoner Mardut.
IBU
Apa kamu tidak salah Dukmar ? PEJUANG DUA
Karena saya dianggap sebagai anak buah yang paling setia, lalu saya diangkat sebagai pendamping beliau.
PEJUANG TIGA
Juga saya. Karena rasa kesetiaanlah, menyebabkan saya meninggalkan desa, dan ingin menemui mantan komandan.
Kalau bosmu itu betul Mardut yang terkena peluru di ari arinya, maka gadis ini, tak mungkin puteri kandungnya.
PUTERI
Ibu jangan mengigau. IBU
Ibu tidak mengigau, nak. Ibu lebih tahu kelaki-lakian lelaki Mardut. KOMANDAN
Hentikan omong kosong itu ! PUTERI
Mami, apa benar, yang diomongkan ibu tua itu ? KOMANDAN
Saya minta agar kalian tinggalkan rumah saya ini ! PUTERI
Kenapa mami diam saja ? Bicaralah……/ mami ( MENANGIS )
ISTERI
Kalian telah menghancurkan jiwa anak saya. Kalian biadab ! LELAKI
Kita harus sanggup menerima akibat dari kebenaran. Ini baru permulaan dari ungkapan sejarah, dan cuma secuil. Isi keranjang ini akan membongkar habis rahasia orang ternama di Negara ini.
PUTERI Mami
( TERUS MENANGIS ) ISTERI
Nora anakku. Nora memang anak mami. Anak kandung. PUTERI
Tapi siapa ayah Nora yang benar ? IBU
Hanya mamimu sendiri yang bisa menjawab. PUTERI( MASIH MENANGIS )
ISTERI ( TETAP TERDIAM ) KOMANDAN
Rumah tangga kami jadi kacau ! Sebagai pigur pejuang seperti kalian, tidak selayaknya menghancurkan rumah tangga kami.
IBU
Bagi saya, lebih baik hancur rumah tangga, dari pada Negara hancur berantakan. KOMANDAN
Sudah Nora. Kamu memang anak kandung papi. PUTERI
Bohong ! Papi berbohong ! Papi bukan ayah kandung Nora ! KOMANDAN
Nora tidak boleh menyakiti hati papi. IBU
Sudah saatnya, menumpas kebohongan dan ke pura puraan. Kita mantan pejuang, sebentar lagi akan masuk liang kubur.
Jadi sudah seharusnya kita wariskan yang bagus bagus itu. Nyonya sungguh beruntung, menompreng kenyamanan lewat seorang pengusaha sukses. Mencicipi isi syorga, tampa berjuang seperti kami. Tapi sayang Nyonya sudah lupa diri, lupa mensyukuri nikmat
Tuhan. Bahkan sampai hati mendustai dan menodai kemerdekaan selama ini, dengan memainkan sandiwara yang bertemakan penghianatan.
ISTERI (BERANG)
Jangan sembarangan. Omonganmu kotor dan memfitnah ! IBU
Tanya Suamimu, apakah kamu seorang yang jujur. Dan suamimu juga banyak dosa, karena membiarkan orang-orang dibelakangnya. Kasihan anakmu yang masih remaja. Telah kau wariskan ketidak jujuran kepada puterimu yang sebenarnya akan menjadi generasi pewaris. Kamu harus katakan sendiri, siapa ayah kandung puterimu.
PUTERI(MENAHAN TANGISNYA DAN MASIH TERSEDU-SEDU) Ya ,mami harus jujur pada Nora. Nora siap menerimanya.
PEJUANG DUA (SECARA TIBA-TIBA) Sayalah ayah kandungnya.
SEMUANYA (JADI KAGET)
KOMANDAN (MENEKAN RASA MARAHNYA, KEMUDIAN DENGAN GERAM IA MEMBELAKANGI ORANG-ORANG)
PEJUANG TIGA
Sama dengan pagar makan tanaman. PUTERI
Mami, benarkah om Dukmar, papi kandung Nora ? ISTERI
Ibu berbuat, karena, KOMANDAN
Tidak usah ngomong ! Memalukan !
(DENGAN TIBA-TIBA MENEMBAK ISTERI. DAN SI ISTERI MENGERANG DAN TERHUYUNG-HUYUNG)
PEJUANG DUA JADI KAGET DAN MERANGKUL ISTERI DISAMPING TANGIS PUTERI. ISTERI TERKULAI DAN MATI)
PEJUANG DUA ( GERAMNYA TERTUJU PADA KOMANDAN ) Bos tembak dia ?
MENODONGKAN PISTOLNYA INGIN MENEMBAK. IBU YANG DARI TADI MEMEGANG PISTOL CEPAT BERTINDAK DENGAN MELETUSKAN
PELURUNYA PADA PEJUANG DUA . PEJUANG DUA MATI SEKETIKA PEJUANG TIGA
Dua mati, yang lainnya selamat.
PEJUANG SATU ( SIKAP SEORANG KOMANDAN BARISAN ) Semuanya. Kepada komandan beri hor…..mat !
KOMANDAN ( MENDEKATI IBU DAN MENGAMBIL PISTOL DITANGAN YANG TERKULAI )
Jangan merasa bersalah. Halimah, tekad juangmu, telah kau tegakkandengan benar. Orang seperti dia, sama
Dengan musuh dijaman perang. Dan orang seperti itu, harus dibunuh ! saya bertanggung jawabatas kematian dua orang ini. ( MENDEKATI JANTAN ) Maafkan ayah.
PUTERA Ayah
( MERANGKUL )
KOMANDAN ( MENGGANDENG JANTAN DAN MENDEKATI PUTERI ) Nora , ………Nora akan selamanya menjadi anak papi. Nora…..jantan
JANTAN Ya, papi.
KOMANDAN
Ayah akan menanggung semua resiko. Selama ayah berurusan dengan hukum dan mungkin juga penjara, tinggalah dirumah ini. Dan ibumu harus kau jaga sambil menunggu ayah kembali.
Dan bagi Utuh Halus, Utuh Ganal, Utuh Batung dan kau yang berjasa dlam
menyelamatkan harta sejarah….,kuang- kat kembali sebagai pasukan penyelamat rumah tangga disini.
ALUH BUNGSU
Ayah, inilah hati nurani yang benar ayah. UTUH BATUNG
Inilah artinya kemerdekaan. LELAKI
Bukan semu, tapi nyata. HALIMAH
Mardut. Tawaran untukku, kembali tinggal serumah, sebagai suami isteri…..rasanya ingin kupertimbangkan lagi.
KOMANDAN Halimah
(hampir berbarengan dengan kekagetan yang lain)
Halimah, secara jujur, ucapanku itu, berdasarkan sentuhan cinta bukan mengada-ada. Aku malu dan kurang adil bila aku sendiri yang kaya, sementara prajurit yang mengangkat namaku sebagai pahlawan perang, kubiarkan hidup dibarisan kemiskinan. Kekayaanku adalah kekayaan kalian. Dan………..kau, tidak boleh menolaknya.
NORA ( SETELAH MEMANDANGI IBU, LALU MERANGKULNYA ) Ibu…………. KOMANDAN (KEPADA PARA BODYGUARD )
Selanjutnya untuk kalian…..Maaf kalau hasil jerih payahku, sudah tak mampu lagi membayar tenaga kerja kalian. Upah kalian telah menyita banyak uangku, tanpa kalian merasa berhutang budi pada saya. Sikap pamrihmu, sangat menyakitkan hati. Untuk itu, mulai hari ini, saya bebas tugaskan.
( SEMUA BODYGUARD TERKEJUT DAN INGIN PROTES, TAPI TIBA-TIBA TERDENGAR GENDERANG ORANG GILA )
komplotan yang perlu dicurigai yang kemungkinan besar ingin membangun sebuah negara yang bernafsu membuang niali…perjuangan bangsa…..
( GENDERANG )
pagat cerita, timbul cerita. Mana itu peti ! peti itu mana ? kurang faham ?
peti yang saya cari itu, adalah peti keramat, peti dengan isinya yang keramat ! paham atau tidak ! Baik ! pasukan………masuuuk !
ORANG ORANG ( DENGAN LANGKAH DAN LAKU YANG LEBIH UNIK, MENGHADAP DAN SIAP MELAKUKAN PERINTAH )
SI GILA
Lacak dan geledah seluruh isi rumah ini. Cari sampai dapat, harta karun yang keramat itu !
ORANG ORANG ( MENYEBAR MASUK DAN TAK LAMA MUNCUL MENGGOTONG PETI )
SI GILA
Itu dia. Betul itu dia peti kita. Dan itu……
( MELIHAT LELAKI MAU MERAMPAS ISINYA, TAPI DIREBUT DULUAN OLEH ANGGOTA PASUKAN SI GILA )
Jangan biarkan. Rampas saja. Ya. Masukkan ke asalnya. ORANG ORANG
Ini semua bukti perang. Karena bukti inilah yang bikin sebab kalian baku tembak. Nah, demi keselamatan orang- orang yang ingin mengatur, menata negara dan
kerukunan rakyatnya, semua harta karun ini akan kami museumkan di negeri kami yang tak pernah punya nama. Pasukan…….
KOMANDAN Pengawal
( TERANGSANG EMOSI INGIN MEREBUTNYA, LALU MEMERINTAHKAN BODYGUARD, MEREBUTNYA )
Pertahankan peti keramat itu !
BODYGUARD MEMBERI KODE TEMANNYA, LALU MAJU SEPERTI SIAP MENEMBAK
SI GILA
Karena peti keramat itu milik kita, kalian harus pertahankan sampai titik darah yang penghabisan. Lawan mereka.