• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian rotor adalah bagian yang berputar dari suatu motor DC. Yang termasuk motor adalah lilitan jangkar, jangkar, komutator, tali, isolator, poros, bantalan dan kipas. Rotor inilah yang bergerak, maka kontruksi mekanis dari rotor ini harus kokoh.

bagian bagian dari rotor yaitu : - Komutator

Berfungsi sebagai penyearah mekanik, yang bersama sama dengan sikat sikat membuatsuatu kerja sama yang disebut komutasi. Disamping itu komutator berfungsi untuk mengumpulkan GGL (gaya gerak listrik) induksi yang terbentuk pada sisi- sisi kumparan. Oleh karena itu, komutator dibuat dari bahan konduktor dan bahan campuran tembaga. - Isolator

Isolator yang digunakan adalah isolator yang terletak diantara komutator. Isolator digunakan untuk menentukan kelas dari motor berdasarkan kemampuan terhadap suhu yang timbul dalam mesin tersebut. Jadi, isolator yang digunakan harus tahan terhadap panas.

- Jangkar

Jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah yang berbentuk silinder yang diberi alur pada permukaannya untuk melilitkan kumparan kumparan tempat terbentuknya GGL (gaya gerak liastrik) induksi. Jangkar terbuat dari bahan ferromagnetik yang dimaksudkan agar

lilitan jangkar atau kumparan - kumparan terletak dalam daerah yang induksi magnetnya besar, supaya GGL induksi yang terbentuk bertambah besar.

- Lilitan jangkar

Lilitan jangkar pada motor DC berfungsi sebagai tempat terbentuknya GGL ( Gaya geraklistrik ).

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh magnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya lourentz, arus yang mengalir pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.

Gambar 2.26 Bentuk Fisik Motor DC

(sumber : http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/)

Pada motor DC, kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konverter energi baik energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya dari energi mekanik menjadi energi listrik (generator) berlangsung melalui medium medan magnet. Energi yang akan diubah dari suatu sistem ke sistem yang lain, sementara akan tersimpan pada medium medan magnet untuk kemudian dilepaskan menjadi sistem lainnya. Dengan demikian, medan magnet disini selain berfungsi sebagi tempat penyimpanan energi juga sekaligus proses perubahan energi.

Gambar 2.27 Proses Konversi Energi pada Motor DC

(sumber :http://blogs.itb.ac.id/el2244k0112211013muhamadzevnikurniadi/ 2013/04/28/motor-dc-selaras/)

2.11.3 Prinsip Arah Putaran Motor

Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F.

Prinsip motor adalah aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet yang akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika arus yang melalui penghantar bertambah besar.

2.13 Saklar (Switch)

Saklar atau switch pada dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen elektronikaarus lemah.

Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.(sumber: elektronikabersama.web.id)

Gambar 2.28 Saklar

(sumber http://id.wikipedia.org/wiki/saklar)

2.13.1 Macam-Macam Saklar (Switch)

Saklar merupakan perangkat untuk menghubungkan maupun memutuskan arus beban. Walaupun terdapat beberapa jenis saklar, namun pada prinsipnya sama, yaitu untuk memutus dan menghubungkan arus. Ada dua macam saklar yaitu saklar manual dan saklar mekanik

2.13.1.1 Saklar Manual

Saklar manual cara mengoperasikannya ialah dengan memindahkan tuas saklar secara mekanis oleh operator. Biasanya saklar manual dipakai pada rangkaian elektronik dengan kapasitas daya yang kecil dan tegangan yang kecil agar tidak menimbulkan kemungkinan bahaya yang besar. Ukuran, bentuk dan cara pemasangannya sangat bervariasi. Saklar manual biasanya dipasang pada rangkaian kontrol. Saklar manual yang digunakan dalam rancang bangun rumah tinggal adalah:

a. Saklar Toggle

Saklar toggle adalah saklar yang menghubungkan atau memutuskan arus dengan cara menggerakkan toggle atau tuas yang ada secara mekanis. Ukurannya relatif kecil dan digunakan untuk arus yang kecil pula. Biasanya terdapat pada rangkaian elektronik yang ukurannya kecil.

Gambar 2.29 Saklar Toggle

(sumber http://electrozone94.blogspot.com/2013/09/saklar-switch.html)

2.13.1.2 Saklar Mekanik

Saklar mekanik adalah saklar yang akan on atau off secara otomatis oleh sebuah proses perubahan parameter, misalnya posisi, tekanan, atau temperatur. Saklar akan on atau off jika set titik proses yang ditentukan telah tercapai. Saklar mekanik digunakan untuk automatisasi dan juga proteksi rangkaian. Saklar mekanik yang digunakan dalam rancang bangun rumah tinggal adalah:

a. Saklar Micro

Istilah mikro pada saklar ini bukan berarti bahwa saklar ini sendiri berukuran kecil. Nama ini mengindikasikan bahwa tombol yang digunakan untuk mengoperasikan saklar mikro, hanya bergeser dengan jarak perpindahan yang sangat kecil. micro switch merupakan saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Micro switch termasuk dalam kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Penerapan dari micro switch adalah sebagai sensor posisi suatu benda (objek) yang bergerak.

Prinsip kerja micro switch sama seperti saklar push on yaitu hanya akan menghubungkan pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah ditentukan dan akan memutus saat katup tidak ditekan. micro switch diaktifkan dengan penekanan tombolnya pada batas/daerah yang telah ditekan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau penghubungan rangkaian dari

rangkaian tersebut. Micro switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif jika tombolnya tertekan atau dengan kata lain NO untuk menghubungkan dan NC untuk memutuskan. (Agus Purnama, 2012 : 25)

Gambar 2.30 Saklar Micro

(sumber http://electrozone94.blogspot.com/2013/09/saklar-switch.html)

2.14 Catu Daya

Catu daya atau Power Supply adalah rangkaian yang berfungsi untuk menyediakan daya pada peralatan elektronik. Komponen utama rangkaian catu daya biasanya adalah transformator, dioda dan kapasitor, sedangkan untuk komponen sekundernya yaitu IC dan transistor yang berfungsi sebagai regulator untuk membersihkan arus DC dari paku – paku tegangan AC yang mana paku – paku ini biasanya memberikan efek bunyi dengung dan desis (noise) pada peralatan elektronik seperti audio. Catu daya biasanya menggunakan IC 7805 dan IC 7808 sebagai penghasil regulator DC. IC 7805 adalah IC yang digunakan untuk regulator DC dengan tegangan DC sebesar 5 Volt sedangkan IC 7808 adalah IC yang digunakan untuk regulator DC dengan tegangan DC sebesar 8 Volt. IC ini terdiri atas tiga terminal yaitu input, ground, dan output. IC ini di pasang pada rangkaian catu daya dengan posisi setelah melalui dioda

Karena input sumbernya memiliki tegangan yang relatif tinggi, digunakanlah sebuah transformator step-down dengan rasio lilitan yang sesuai untuk mengkonversi tegangan ini ke tegangan rendah. Output AC dari sisi sekunder transformator kemudian di searahkan dengan menggunakan dioda-dioda rectifier silikon konvensional untuk menghasilkan output yang masih kasar. Output ini kemudian di haluskan dan kemudian difilter sebelum dialurkan ke sebuah rangkaian yang akan mengatur tegangan output nya agar output ini tetap

berada dalam keadaan yang relatif konstan walaupun terdapat fluktuasi baik pada arus beban maupun pada tegangan input sumber.

2.14.1 Prinsip Kerja Catu Daya

Rangkaian elektronik pada umumnya memberikan tegangan DC (Direct Current) dengan tegangan yang lebih rendah dibanding dengan tegangan jala-jala yaitu 220 Volt AC. Sedangkan tegangan yang dipakai dalam rangkaian elektronik biasanya hanya sekitar 3V sampai dengan 50 V. Untuk mendapatkan teganganyang rendah tersebut diperlukan suatu alat yang dapat mengubah tegangan dari AC menjadi DC sebesar tegangan yang dibutuhkan. Catu daya pada umumnya terdiri dari empat bagian, yaitu trafo, penyearah,kapasitor sebagai filter dan penghasil sinyal DC murni. Trafo dipergunakan untuk mentransformasikan tegangan AC dari 220V AC menjadi lebih kecil sehingga bisa kita gunakan untuk rangkaian yang menggunakan tegangan yang rendah. Kemudian komponen kedua adalah penyearah. Penyearah terdiri dari beberapa dioda yang mengubah gelombang bolak-balik menjadi gelombang searah, tetapi gelombang yang dihasilkan oleh penyearah belum menjadi gelombang searah murni. Untuk mendapatkan gelombang searah murni yang baik dan konstan diperlukan sebuah kapasitor. Dengan adanya kapasitor disini gelombang yang dihasilkan berupa garis lurus dan rata. (sumber: dasar-dasar elektronika)

Gambar 2.31 Catu Daya Regulator

Dokumen terkait