• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Bacaan 3b.1 Banjir, kok, Tiap Tahun ?

Dalam dokumen MODUL IIIB SD MI Kelas Tinggi (Halaman 98-101)

Setiap kali musim hujan tiba, Jakarta diserbu banjir. Bahkan, ketika Jakarta tidak sedang hujan pun masih juga diserbu banjir kiriman. Kenapa bisa begitu?

Banjir tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan membuang sampah di sungai. Justru, yang paling menentukan adalah karena gundulnya hutan. Kita tahu, selama ini, hutan berfungsi seperti spons raksasa.

Setiap kali hujan turun, sederas apapun, sebagian airnya akan ditampung oleh lebatnya

dedaunan hutan. Air hujan tidak langsung mengalir turun. Akan tetapi, sebagian dihambat akar dan diserap tanah. Air hujan terus mengendap hingga menjadi air tanah yang bersih. Karena itulah, biasanya, di daerah tinggi yang kaya hutan, banyak dijumpai mata air.

Nah, ketika hutan gundul, air hujan yang turun tak ada yang menyerap. Ia langsung jatuh ke tanah dan mengalir ke dataran rendah. Air ini akan terus mengalir hingga akhirnya berkumpul di sungai. Bayangkan, jika semua air hujan lari ke sungai, betapa penuhnya sungai itu.

Sungai yang penuh akan mengalir deras ke bawah. Kebetulan, Jakarta merupakan kota yang dekat dengan laut yang menjadi muara sungai-sungai. Jika sungai di Jakarta cukup besar untuk menampung derasnya sungai, tentu tidak akan terjadi banjir.

Masalahnya, sungai yang ada di Jakarta banyak yang sudah sempit dan dangkal. Selain karena lumpur, juga akibat kebiasaan buruk warga yang membuang sampah ke sungai. Belum lagi, tanah terbuka untuk resapan hujan di Jakarta semakin sempit. Banyak lahan sudah disulap menjadi gedung dan disemen. Jadi, ketika hujan, sedikit sekali air yang dapat diserap tanah. Sisanya, semua lari ke selokan dan berlanjut ke sungai.

Bayangkan, untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu sungai lebar dan dalam. Apalagi, ditambah air hujan yang mengalir dari dataran tinggi, seperti Bogor dan Puncak. Oleh karena itu, bisa ditebak, sungai tidak akan muat

menampung semua air itu. Akibatnya, tentu saja air meluap keluar. Banjir, deh....

Menurutmu, apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi banjir di Jakarta? Baca juga tulisan tentang banjir di Majalah Bobo edisi 43, terbit tanggal 30 Januari 2014 . (teks & gambar: Joko )

79

Keterampilan Informasi - Bahasa Indonesia

UNIT 3B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III

Bahan Bacaan 3b.2

Banjir

Berdasar SK SNI M-18-1989-F (1989) dalam Suparta 2004, banjir adalah aliran air yang relatif tinggi, dan tidak tertampung oleh alur sungai atau saluran. Berdasar pengertian tersebut, kami menyimpulkan bahwa banjir adalah aliran air sungai atau selokan yang meluap karena sungai atau selokan tersebut tidak mampu menahan aliran air.

Ada beberapa jenis banjir yang terjadi di Indonesia yaitu banjir akibat luapan sungai, banjir lokal, dan banjir akibat pasang surut air laut.

1. Banjir akibat luapan sungai diartikan sebagai sungai tidak mampu lagi menampung aliran air akibat debit air yang melebihi kapasitas.

2. Banjir lokal, disebabkan adanya air yang berlebihan dan meluap di tempat itu. Banjir lokal umumnya terjadi karena tanah di daerah ini tidak mampu lagi menyerap air dengan baik. 3. Banjir jenis ketiga yaitu banjir akibat pasang surut. Banjir jenis ini terjadi ketika air laut

pasang, maka ketinggian permukaan air akan meningkat.

Banjir terjadi karena beberapa penyebab diantaranya, karena Penyumbatan aliran sungai ataupun selokan, Penggundulan hutan, Curah hujan tinggi, Sedikitnya daerah serap air ke dalam tanah, pendirian rumah di sepanjang aliran sungai.

Banjir menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Dampak positif antara lain yaitu menyadarkan manusia bahwa ada beberapa perilaku salah yang tidak boleh diulang agar tidak mengalami hal serupa. Berikutnya, manusia menjadi berpikir kreatif untuk mencari jalan alternatif demi keselamatan diri. Selain itu, banjir memberikan keuntungan tersendiri terhadap beberapa orang seperti munculnya kuli

angkut dan ojek dadakan. Adapun dampak negatif yang terjadi akibat banjir yaitu banjir dapat merusak sarana dan prasarana, memutuskan jalur transportasi, mengganggu roda ekonomi, karyawan tidak bisa bekerja, merusak dan menghilangkan berbagai harta benda, merusak lahan dan hasil pertanian dan bahkan merenggut korban jiwa manusia dan makhluk hidup

Keterampilan Informasi - Bahasa Indonesia

UNIT 3B

Kondisi ini tentunya mengganggu aktivitas keseharian masyarakatnya. Dengan demikian banjir dapat mengganggu roda perekonomian, membuat lingkungan menjadi tercemar dan berakibat pada berbagai gangguan kesehatan. Adapun dampak lainnya, banjir dapat menyebabkan erosi dan longsor. Dengan memperhatikan berbagai hal yang

telah diuraikan, ada berbagai pilihan cara yang dapat dilakukan sebagai mitigasi (kesiapsiagaan) atas bencana banjir. Beberapa cara tersebut antara lain: a) ketika terjadi hujan deras dalam kurun waktu yang cukup lama, masyarakat menyimak radio lokal yang biasanya menginformasikan perkembangan yang terjadi; b) masyarakat perlu menyiapkan barang yang diperlukan seperti handphone dengan charger-nya, senter, makanan dan minuman secukupnya, serta dokumen-dokumen berharga; c) mengisi penuh bak penampungan air sebagai cadangan air bersih ketika terjadi banjir; d) ketika banjir datang, masyarakat membawa barang yang telah disiapkan mengungsi di tempat yang lebih aman; e) rumah yang ditinggalkan harus dipastikan listrik dan keran air utama telah dimatikan.

Sumber:

Disadur dari http://kaxak.blogspot.com/2014/02/banjir-pengertian-penyebab-dampak-dan.html dan disadur dari abdulazisansori40.blogspot.com

81

Keterampilan Informasi - Bahasa Indonesia

UNIT 3B

Modul Pelatihan Praktik yang Baik di SD dan MI III

Informasi Tambahan

Dalam dokumen MODUL IIIB SD MI Kelas Tinggi (Halaman 98-101)

Dokumen terkait