• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Bacaan 2.1 Guru adalah Profesional

Dalam dokumen MODUL III SD MI Kelas Awal (Halaman 163-167)

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu. Guru adalah profesi dan bukan sekadar “pekerjaan” sehingga memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Profesi guru harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi

lain. Profesi ditandai oleh adanya suatu keahlian yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

2. Profesi guru dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi guru

dipilih karena dirasakan sebagai kewajiban sekaligus sebagai panggilan hidup, artinya menjadi guru dirasakan sebagai panggilan hidup dan merupakan ladang pengabdian.

3. Keahlian profesi guru didukung oleh teori-teori pendidikan yang baku secara

universal. Artinya, profesi guru dijalani menurut aturan yang jelas, dukungan teori yang universal.

4. Profesi guru bertujuan untuk mendidik masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri.

Profesi merupakan alat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk kepentingan diri sendiri, seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. Jadi, profesi merupakan panggilan hidup.

5. Profesi guru dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif.

Pengelolaan KKG

UNIT 1a

UNIT 2

7. Profesi guru mempunyai kode etik, yang disebut kode etik profesi guru. Gunanya ialah

untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas profesi guru. Kode etik ini tidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga masyarakat.

8. Profesi guru mempunyai klien yang jelas, yaitu memberikan pelayanan kepada peserta

didik.

9. Profesi guru memiliki organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas, antara lain,

KKG, MGMP, PGRI, dan Asosiasi Guru.

Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki kompetensi. Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, mengevaluasi hasil belajar, serta pengembangan peserta didik untuk mengatualisasikan potensi yang dimiliki. Kompetensi kepribadian ialah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap dan stabil, berakhlak mulia, dewasa, arif, berwibawa, serta menjadi teladan bagi peserta didik. Kompetensi profesional ialah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara mendalam, yang mencakup penguasaan materi, kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dengan memiliki keempat kompetensi tersebut, diharapkan guru mampu melaksanakan tugas sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai guru kelas atau guru mata pelajaran.

Rincian tugas guru kelas sebagai berikut:

1. menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan,

2. menyusun silabus pembelajaran,

3. menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran,

4. melaksanakan kegiatan pembelajaran,

5. menyusun alat penilaian sesuai mata pelajaran,

6. menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar siswa,

7. menganalisis hasil penilaian pembelajaran,

8. melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi,

Pengelolaan KKG

UNIT 1a

UNIT 2

10.menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat

sekolah dan nasional,

11.membimbing guru pemula dalam program induksi,

12.membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru dalam Sistem Pendidikan Saat Ini di Indonesia

Pengakuan terhadap profesi guru didasarkan pada kinerja guru. Karena itu, hasil PK Guru dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Hasil PK Guru juga merupakan dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Persyaratan angka kredit yang diperlukan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional dari satu jenjang ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi terdiri atas unsur utama paling kurang 90% dan unsur penunjang paling banyak 10%. Unsur utama terdiri atas unsur pendidikan, pembelajaran dan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, serta pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Unsur PKB terdiri atas pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.

1. Pengembangan diri:

a) Diklat fungsional

b) Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru

2. Publikasi ilmiah:

a) Publikasi ilmiah atas hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan

formal

b) Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman guru

3. Karya Inovatif:

Pengelolaan KKG

UNIT 1a

UNIT 2

Jabatan fungsional guru terdiri atas empat. Keempat jabatan fungsional beserta pangkat dan golongannya adalah sebagai berikut.

Jabatan Guru Pangkat dan

Golongan Ruang

Guru Pertama Penata Muda, III/a

Penata Muda Tingkat I, III/b

Guru Muda Penata, III/c

Penata Tingkat I, III/d

Guru Madya Pembina, IV/a

Pembina Tingkat I, IV/b Pembina Utama Muda, IV/c

Guru Utama Pembina Utama Madya, IV/d

Pembina Utama, IV/e

Kenaikan jenjang jabatan, pangkat, dan golongan ruang seharusnya diikuti dengan peningkatan kompetensi dari tugas guru tersebut. Guru yang tidak memenuhi persyaratan kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan, pangkat, dan golongannya perlu mendapatkan pelatihan. Pelatihan guru untuk setiap jabatan guru meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif.

Pengelolaan KKG

UNIT 1a

UNIT 2

Bahan Bacaan 2.2

Dalam dokumen MODUL III SD MI Kelas Awal (Halaman 163-167)

Dokumen terkait