• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Bacaan untuk Fasilitator dan Peserta

Klasifikasikan materi tersebut pada bagan berikut :

KECEPATAN DAN PERCEPATAN

B. Kegiatan Belajar 2 : Pendekatan Keterampilan Proses

5. Bahan Bacaan untuk Fasilitator dan Peserta

Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen -komponen yang harus dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian. Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai sua tu hasil tertentu, termasuk kreativitias. Dengan demikian Pendekatan Keterampilan Proses adalah perlakuan yang

diterapkan dalam pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh pengetahuan kemudian mengkomunikasikan perolehannya. Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) at au kemampuan olah perbuatan (fisik).

Ratna Wilis Dahar (1985) mengutip pendapat Mechling dan Oliver (1983) mengemukakan bahwa keterampilan -keterampilan proses yang diajarkan dalam pendidikan sains memberi penekanan pada keterampilan -keterampilan berpikir y ang dapat berkembang pada anak anak. Dengan keterampilan keterampilan ini, anak -anak dapat memperlajari sains sebanyak mereka dapat mempelajarinya dan ingin mengetahuinya. Penggunaan keterampilan -keterampilan proses ini merupakan suatu proses yang berlangs ung selama hidup.

Pengembangan keterampilan proses sangat diperlukan siswa sejak awal belajar IPA, sebab pada dasarnya anak memiliki keingintahuan yang besar terhadap sesuatu. Menurut hasil penelitian Piaget dan Bruner terungkap bahwa anak itu dapat berpikir secara tingkat tinggi bila ia mempunyai cukup pengalaman secara kongkrit dan bimbingan yang memungkinkan pengembangan konsep -konsep dan menghubungkan fakta -fakta yang diperlukan.

Keterampilan proses perlu dilatihkan/dikembangkan dalam pengajaran sains karena keterampilan proses mempunyai peran -peran sebagai berikut :

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan penemuan, 3. Meningkatkan daya ingat,

4. Memberikan kepuasan intrinsik bila anak telah berhasil me lakukan sesuatu, 5. Membantu siswa mempelajari konsep -konsep sains (Dahar, 1985).

Bagaimana Pendekatan Keterampilan Proses ini Digunakan

Di dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran digunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :

1. Di dalam menyusun strategi mengajar, pengembangan keterampilan proses terintegrasi dengan pengembangan produk IPA.

2. Keterampilan proses IPA, mulai dari mengamati hingga mengajukan pertanyaan tidak perlu merupakan suatu urutan yang harus diikuti dalam mengajarkan IPA. 3. Setiap pendekatan atau metode mengajar yang diterapkan dalam pengajaran IPA

dapat digunakan untuk menge mbangkan keterampilan proses IPA. Jumlah dan macam keterampilan proses IPA tidak perlu sama untuk setiap metode, asal sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan materi yang diajarkan

4. Pendekatan keterarmp ilan proses tidak hanya dapat dikembangkan melalui kegiatan eksperimen atau praktikum, tetapi dapat pula dilatihkan melalui kegiatan non eksperimen atau diskusi .

Salah satu alternatif yang dikembangkan Monk (1991) didalam meningkatkan keterampilan proses anak melalui kegiatan non eksperimen yaitu dengan mengembangkan

atau di Indonesia dikenal dengan istilah Lembar Kerja Siswa non -eksperimen yang mengembangkan keterampilan proses (LKS Non --eksperimen).

Beberapa contoh LKS Non- Eksperimen yang mengembangkan keterampilan proses adalah Model menemukan pola, menemukan hipotesa, mencatat data, merancang eksperimen, menganalisa data dan menjelaskan hasil pengolahan data . a. Menemukan Pola (Notiching patterns in the real world)

Bentuk ini mengajak siswa untuk mencari persamaan, perbedaan, penggolongan dan kaitan sebab dan akibat, contohnya melalui gambar -gambar, uraian suatu kejadian atau objek. Keterampilan proses pada model ini diantaranya keterampilan mengklasifikasi.

b. Menemukan Hipotesa (Making a hypotesis)

Pada model ini terdapat informasi dalam bentuk data gambar, uraian atau grafik dan siswa diminta menemukan hubungan secara kuantitatif, kemudian siswa membuat prediksi dari hubungan.

Perbedaaan dengan model no. 1, model ini sudah melibatkan variabel. Keterampilan proses pada model ini contohnya interpretasi data dan prediksi. c. Mencatat data(Recording Data)

Pada model ini terdapat kegiatan -kegiatan mencatat misalnya membuat catatan dalam bentuk tabel dan membuat catatan keterangan dari alat-alat yang dirangkai. Pada model ini siswa harus diberi informasi tentang data -data yang harus dicatat. Bentuk hasil pencatatan dapat berbentuk tabel, catatan singkat atau grafik. Hasil catatan dapat dilaporkan atau dipresentasikan. Keterampilan proses yang dikembangkan adalah keterampilan komunikasi.

d. Menganalisa Data ( Analysing Data)

Pada model ini terdapat kegiatan dimana kepada siswa diberikan data -data yang harus dianalisis. Selanjutnya data -data tersebut dianalisis dan diinterpretasikan kedala m suatu pola-pola sehingga dari data tersebut didapat suatu kesimpulan. Keterampilan proses yang dapat dikembangkan adalah interpretasi data dan menyimpulkan.

e. Merancang Eksperimen (Designing Experiment)

Pada model ini terdapat kegiatan seperti memperkir akan ukuran yang tepat dalam menentukan alat, merangkai alat yang tepat untuk suatu eksperimen, merancang prosedur eksperimen dan mengoperasikan variabel. Keterampilan proses yang dikembangkan pada model ini adalah penentuan variabel, penentuan definisi op erasional variabel dan merancang eksperimen.

Adapun peran guru dalam mengembangkan keterampilan proses ini adalah sebagai berikut :

1. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan -kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan pros es.

3. Memberikan bimbingan kepada siswa dalam mengembangkan keterampilan proses.

Penilaian Keterampilan Proses Sains

Di dalam kegiatan pembelajaran selalu diakhiri dengan penilaian hasil belajar. Menyusun butir soal keterampilan proses sains hendaknya memperhatikan karakteristik keterampilan proses. Berikut ini karakteristik yang harus diperhatikan apabila menyusun butir soal mengukur yang mengukur jenis -jenis keterampilan proses berikut.

Observasi : dalam butir soal harus ada objek atau peristiwa yang dapat diamati Klasifikasi : dalam butir soal harus disajikan objek/peristiwa yang dapat ditemukan/dicari persamaan dan perbedaan dari objek tersebut atau diberikan kriteria tertentu untuk melakukan pengelompokkan.

Prediksi/Meramalkan : dalam butir soal harus jelas pola atau kecenderungan untuk

dapat diaujkan suatu dugaan atau ramalan.

Interpretasi : dalam butir soal harus disajikan sejumlah data untuk memperlihatkan

pola.

Komunikasi : dalam butir soal harus ada satu bentuk penyajian tertentu untuk

diubah ke bentuk penyajian lainnya, misalnya bentuk uraian ke bentuk bagan, bentuk tabel ke bentuk grafik.

Dalam penyusunan butir soal keterampilan proses guru dituntut menguasai masing-masing jenis keterampilan prosesnya kemudian pilihlah satu konsep tertentu untuk dijadikan konsep tertentu untuk dijadikan konteks. Dengan memperhatikan karakteristik jenis keterampilan proses yang akan diukur, sajikanlah sejumlah informasi yang perlu diolah. Setelah itu buat pertanyaan atau suruhan yang dikendaki untuk memperoleh respon atau jawaban yang diharapkan.

Keterampilan proses dapat kita katakanan sebagai akar di dalam menumbuh -kembangkan sains. Hal ini dapat kita lihat dari keterkaitan antara sains d an teknologi di dalam masyarakat dengan keterampilan proses. Masyarakat tetap berkepentingan terhadap sains dan teknologi, untuk mengantisipasi.keinginan masyarakat keterampilan proses berada pada posisi sentral.

Di samping keterampilan keterampilan proses untuk menemukan atau memfasilitasi suatu teori, keterampilan proses sains juga dapat menumbuhkembangkan sikap kritis masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan sains itu sendiri

Untuk mengimplementasikan pendekatan keterampilan proses, seoran g guru harus mempersiapkan perencanaan dalam bentuk RPP dan Lembar Kerja Siswa. Pada kegiatan berikutnya anda dapat berlatih mengembangkan skenario rencana pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan metode yang sesuai.

Berikut ini adalah Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterampilan Proses

Dokumen terkait