• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

3.5 Alat dan Bahan

3.5.2 Bahan yang Digunakan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan air cooler adalah sebagai berikut : (a) besi siku (b) triplek (c) paku (d) baut dan mur (e) sekrup (f) resin dan katalis (g) anti selip (h) jaring paranet (i) selang dan (j) engsel.

a. Besi siku

Besi siku ini digunakan untuk membuat kerangka cooling pad. Gambar 3.9 menyajikan contoh gambar besi siku berukuran 3,5 cm x 3,5 cm.

Gambar 3.9 Besi siku

(https://www.google.co.id/search?q=besi+siku) b. Triplek

Triplek ini digunakan untuk membuat kerangka air cooler. Dalam pembuatan

air cooler ini digunakan triplek dengan tebal 8 mm. Gambar 3.10 menyajikan

contoh gambar triplek dengan tebal 8 mm.

Gambar 3.10 Triplek 8 mm (https://www.google.co.id/search?q=triplek)

c. Paku

Paku digunakan untuk menyambung papan agar dapat tersambung dengan kuat dan baik. Gambar 3.11 menyajikan contoh gambar paku dengan Panjang 3 cm.

Gambar 3.11 Paku

(https://www.google.co.id/search?q=paku) d. Baut dan mur

Baut dan mur berfungsi untuk mengencangkan atau menguatkan antara besi siku dan plat besi. Gambar 3.12 menyajikan contoh gambar baut dan mur. Ukuran baut 12 inchi dan mur 12 inchi.

Gambar 3.12 Baut dan mur

(https://www.google.co.id/search?q=baut+dan+mur+png) e. Sekrup

Sekrup berfungsi untuk menyambung dan menguatkan papan. Gambar 3.13 menyajikan contoh gambar sekrup dengan panjang 3 cm.

Gambar 3.13 Sekrup

f. Resin dan katalis

Resin dan katalis berfungsi sebagai pelapis bak agar tidak tembus air. Gambar 3.14 menyajikan contoh gambar resin dan katalis.

Gambar 3.14 Resin dan katalis

(https://www.google.co.id/search?q=resin+kayu+anti+air) g. Anti selip

Anti selip digunakan sebagai bahan cooling pad. Gambar 3.15 menyajikan contoh gambar anti selip.

Gambar 3.15 Anti selip

h. Jaring paranet

Jaring paranet digunakan sebagai bahan cooling pad. Gambar 3.16 menyajikan contoh gambar Jaring paranet.

Gambar 3.16 Jaring paranet

(https://www.google.co.id/search?q=jaring+paranet) i. Selang

Selang digunakan untuk mengalirkan air dari pompa ke bak pencurah atau bak penampung air bagian atas. Gambar 3.17 menyajikan gambar selang dengan diameter 2cm.

Gambar 3.17 Selang

(https://www.google.co.id/search?q=selang)

j. Engsel pintu

Engsel pintu digunakan untuk membuat pintu pada air cooler, sehingga pintu dapat dibuka dengan mudah. Gambar 3.18 menyajikan gambar engsel.

Gambar 3.18 Engsel

(https://www.google.co.id/search?q=engsel+pintu+png) 3.5.3 Alat ukur yang digunakan

Dalam pengambilan data pada penelitian ini diperlukan alat ukur. Alat ukur yang digunakan untuk pengambilan data adalah sebagai berikut : (a) termokopel, dan APPA, (b) stopwatch, (c) higrometer, (d) anemometer dan, (e) gelas ukur. a. Termokopel dan APPA

Termokopel dan APPA berfungsi untuk mengukur suhu pada saat dilakukan pengambilan data. Gambar 3.19 menyajikan termokopel dan APPA yang digunakan dalam pengambilan data.

Gambar 3.19 Termokopel dan APPA

(https://www.google.co.id/search?q=termokopel+dan+APPA) b. Stopwatch

Stopwatch berfungsi untuk mengukur lama waktu saat melakukan

pengambilan data penelitian. Gambar 3.20 menyajikan stopwatch yang digunakan dalam pengambilan data.

Gambar 3.20 Stopwatch

(https://www.google.co.id/search?q=stopwatch) c. Higrometer

Higrometer berfungsi untuk mengetahui kelembapan udara. Pada higrometer terdapat termometer bola kering dan termometer bola basah. Termometer bola kering untuk mengukur suhu udara kering dan termometer bola basah untuk mengukur udara basah. Gambar 3.21 menyajikan gambar higrometer yang digunakan dalam pengambilan data. Bila suhu udara kering dan suhu udara basah diketahui, maka kelembapan udara dapat ditentukan.

Gambar 3.21 Higrometer

(https://www.google.co.id/search?q=hygrometer) d. Anemometer

Anemometer berfungsi sebagai alat pengukur kecepatan aliran udara yang mengalir masuk melalui kipas. Gambar 3.22 menyajikan anemometer yang digunakan dalam pengambilan data.

Gambar 3.22 Anemometer

(https://www.google.co.id/search?q=anemo+meter) e. Gelas ukur

Gelas ukur berfungsi sebagai alat pengukur debit air yang di keluarkan oleh bak pencurah bagian atas air cooler. Gambar 3.23 menyajikan gelas ukur yang digunakan dalam pengambilan data.

Gambar 3.23 Gelas ukur

(https://www.google.co.id/search?safe=strict) 3.5.4 Komponen Pendukung

Dalam penelitian ini komponen pendukung yang digunakan untuk melengkapi kinerja alat ini adalah : (a) pompa submersible (b) kipas (c) bak pencurah air (d)

a. Pompa submersible (pompa celup)

Pompa submersible (pompa celup) berfungsi untuk mensirkulasikan air yang ada di dalam penampungan air di bawah menuju ke penampungan air yang ada dibagian atas cooling pad. Gambar 3.24 menyajikan gambar pompa submersible (pompa celup).

Spesifikasi pompa celup yang digunakan :

 Daya Pompa : 60 W

 Tegangan listrik/frekuensi : 220V/50Hz

 Debit maksimal : 3000 lt/jam

 Ketinggian maksimal : 2,5 m

 Ukuran : 17cm x 10,5 cm x 13 cm

Gambar 3.24 Pompa submersible

(https://www.google.co.id/search?q=pompa+halico+AT+105&) b. Kipas

Kipas merupakan alat untuk mengalirkan udara dari luar untuk masuk melewati saluran masuk cooling pad serta keluar melalui saluran output. Gambar 3.25 menyajikan gambar kipas.

Spesifikasi kipas yang digunakan :

 Jumlah sudu : 3 sudu

 Diameter kipas : 23 cm

 Diameter sudu : 11,5 cm

Gambar 3.25 Kipas

(https://www.google.co.id/search?q=sekai+kipas+meja+9%22) c. Bak pencurah air (bak penampung air bagian atas)

Bak pencurah air digunakan untuk menampung air yang akan disirkulasikan dalam sistem. Jumlah baik air yang digunakan yaitu 1 buah dengan ukuran panjang 500 mm, lebar 500 mm, dan tinggi 150 mm. jarak anatar lubang pada bak ini adalah 90 mm dan diameter lubang adalah 8 mm. jumlah lubang baris vertical adalah 6 dan jumlah baris horizontal adalah 6. Bak pencurah air yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 3.26. (tampak bawah).

Gambar 3.26 Bak pencurah air d. Cooling pad

Cooling pad merupakan bagian yang berfungsi sebagai media untuk proses evaporative cooling yang memungkinkan kontak antara udara dengan air. Cooling pad yang divariasikan menggunakan dua jenis media yang berbeda yaitu anti selip,

90 m m 8 m m 500 mm cm 150 m m cm

dan jaring paranet. Gambar 3.27 menyajikan gambar cooling pad (tampak samping).

a.Anti selip b.Jaring paranet

Gambar 3.27 Cooling pad (a) anti selip (b) jaring paranet e. Bak penampung bawah

Bak penampung bawah digunakan untuk menampung air yang jatuh dari bak penampung atas. Gambar 3.28 menyajikan gambar bak penampung bawah (tampak atas).

Gambar 3.28 Bak penampung bawah 3.6 Proses Pembuatan Air Cooler

Langkah – Langkah yang dilakukan dalam pembuatan air cooler sebagai berikut :

a. Merancang skema air cooler.

b. Membuat kerangka air cooler dengan menggunakan triplek berukuran 8 mm sesuai ukuran yang ditentukan.

c. Melapisi kerangka bagian dalam air cooler dengan resin dan katalis, agar dinding air cooler tidak basah.

d. Membuat bak pencurah air atau bak penampung bagian atas. e. Memasang bak pencurah air di atas air cooler.

f. Melubangi bak pencurah air dengan jarak 9 cm dan diameter 8 mm.

g. Melapisi bak penampung air bagian bawah dengan menggunakan resin dan katalis agar tidak bocor.

h. Membuat tiga jenis variasi cooling pad yang terbuat dari anti selip dan jaring paranet.

i. Memasang cooling pad di dalam air cooler. j. Memasang selang, pompa air, dan kipas. 3.7 Cara Pengambilan Data

Pengambilan data pada penelitian air cooler ini didasarkan pada apa yang ditampilkan pada alat ukur yang digunakan pada penelitian ini. Langkah – Langkah yang dilakukan untuk memperoleh data penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengkalibrasi APPA, termokopel, higrometer, dan anemometer.

b. Memasang cooling pad yang akan diamati. c. Mengisi bak penampung air bagian bawah.

d. Memasang pompa dan selang yang sudah ditentukan.

e. Memasang bak pencurah air atau bak penampung air bagian atas.

f. Menyiapkan APPA, termokopel, higrometer, dan anemometer yang sudah dikalibrasi.

g. Menyalakan pompa air dan menyalakan kipas. h. Mengukur debit air pada air cooler.

i. Mengukur kondisi udara sekitar sebelum memulai pengamatan dengan tujuan untuk mengetahui suhu udara sebelum masuk ke dalam air cooler.

j. Memeriksa kipas dan pompa bekerja dengan baik.

k. Mengukur kecepatan aliran udara yang masuk dengan menggunakan alat anemometer.

m. Mengatur stopwatch sesuai dengan waktu yang dibutuhkan.

n. Setelah semua alat bekerja dengan baik dan stabil maka dapat dilakukan pengambilan data dengan mencatat data – data penelitian.

o. Data – data variabel yang diambil meliputi : 1. Selang waktu 2. Suhu TdbA 3. Suhu TwbA 4. Suhu TdbB 5. Suhu TwbB 6. Kelembapan relative RH 7. Kecepatan aliran udara 8. Luas penampang aliran 9. Debit aliran air

10. Suhu air

Dokumen terkait