• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN KIMIA BERBAHAYA

Buklet ini hanya menjelaskan tentang petunjuk praktis mengenai pengendalian bahaya kimia secara umum. Bila memerlukan informasi yang lebih rinci dan spesifik, Anda dapat menghubungi Direktorat Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) – Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, atau pakar K3 bahan kimia.

Untuk mencapai produktivitas yang sangat tinggi, para pengusaha harus menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan sehat. Bahan-bahan polutan hasil proses produksi seperti debu, bau, rokok, bubuk atau sampah dapat merusak bahan, perlengkapan kerja dan bahkan hasil akhir. Kemudian, kesemua polutan tersebut perlu untuk dikendalikan dengan baik. Tempat kerja yang terpajan secara terus-menerus oleh bahan polutan ini, terutama oleh kimia beracun, dapat membahayakan setiap orang yang bekerja dan berada di lingkungan tersebut. Ini sangat berbahaya bagi para pekerja 15 – 17 tahun yang system organnya masih terus berkembang.

Segala proses produksi yang menghasilkan produksi yang tak diinginkan dan di beberapa industri penggunaan bahan kimia sudah diperkirakan. Menyadari hal tersebut tidaklah mungkin untuk menghilangkan penggunaannya secara total, pengusaha harus melakukan beberapa tindakan pengendalian untuk melindungi asset perusahaan dan para pekerja mereka. Untuk hal-hal yang telah jelas dikemukakan sebelumnya, kegiatan-kegiatan kerja tertentu yang menggunakan bahan kimia berbahaya pasti tidak tepat untuk pekerja 15 – 17 tahun. Jelas bagi semua orang bahwa pekerja usia 15 – 17 tahun tidak boleh mencampur, menangani atau menggunakan bahan kimia berbahaya, namun sayangnya fakta menunjukkan bahwa banyak pekerja di usia tersebut bahkan di bawahnya kerap menggunakan bahan kimia khususnya pada industri kecil dan menengah. Praktek ini mungkin sulit dihentikan sekarang, namun para pengusaha harus menyadari bahwa ini merupakan sesuatu yang harus dikurangi, untuk lama-kelamaan dihentikan.

Terdapat beberapa tindakan pengendalian bahaya yang dapat diambil oleh pengusaha untuk melindungi pekerja dan asset mereka dari bahaya kimia. Usulan di bawah ini tidak mencakup seluruhnya dan para pengusaha diharapkan untuk berkonsultasi dengan sumber-sumber informasi lainnya untuk meningkatkan pengetahuan mereka.

Apa yang harus dilakukan dengan bahan kimia?

Š Seluruh wadah yang diisi dengan bahan kimia harus memiliki label yang menjelaskan nama bahan kimia, simbol bahaya (beracun, mudah terbakar, dll), lembar data keselamatan bahan (MSDS) yang menjelaskan komposisi, bahaya, penanganan kecelakaan pertama, dan tindakan darurat. Label tersebut harus mudah dimengerti oleh setiap orang.

Š Menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan bahan kimia secara aman. Tempat ini harus bebas dari kelembaban dan suhu tinggi, dengan ventilasi yang baik dan jauh dari benda yang mudah terbakar.

Š Ventilasi yang baik adalah penting, tidak hanya pada tempat bahan kimia diletakkan tetapi juga pada seluruh wilayah kerja. Ini untuk menghindari bau dan gas yang menyebar. Ketika ventilasi alami tidak cukup, gunakan kipas angin untuk memindahkan bahan berbahaya dari tempat kerja. Š Bila mungkin, gunakan bahan pengganti bahan kimia berbahaya yang

aman. Ada penyeleksian bahan kimia dimana pengusaha dapat memilih mengganti bahan kimia yang digunakan saat ini. Beberapa dari bahan kimia lebih aman dan lebih murah. Terus teliti adanya bahan pengganti yang mungkin.

Š Banyak bahan kimia yang berharga mahal, jadi pastikan mereka tak terbuang. Seluruh wadah harus dalam kondisi yang baik. Gunakan tutup dan pelindung, khususnya bagi wadah yang diisi bahan kimia berbahaya. Wadah yang terbuka dan tak terlindungi dapat membuat bahan kimia tumpah, menetes, dan menguap. Tidak hanya terbuang, tetapi bila itu terjadi juga meningkatkan risiko menyebarkan bahaya.

Š Sediakan fasilitas mencuci, mengganti, shalat/sembahyang dan makan. Sediakan juga air bersih untuk mencuci. Pastikan bahwa tempat makan terpisah dari wilayah kerja. Ini penting khususnya bagi usaha kecil menengah di Indonesia, mengingat banyak orang Indonesia memiliki kecenderungan melakukan hal di ruang dan waktu yang sama.

Para pekerja dan penanganan bahan kimia

Pengusaha harus melatih para pekerja mereka untuk memiliki kebiasaan kerja yang baik, termasuk dalam menangani bahan kimia berbahaya. Inilah beberapa cara praktisnya:

Š Pastikan para pekerja tahu bahan kimia yang mereka tangani, cara penanganan yang baik, dan bahaya-bahayanya. Dorong mereka untuk membaca label dan MSDS. Pastikan mereka tahu apa yang harus dilakukan di saat darurat (bahan berbahaya tertelan, terhisap, atau meresap ke dalam tubuh).

Š Latih pekerja untuk menggunakan bahan kimia hanya untuk tujuan yang diminta. Selalu waspada untuk menghindari salah menggunakan atau menanganinya sebab ini sangat berbahaya. (Perlu diketahui bahwa pekerja di industri-industri tertentu terkena racun dan kecanduan pelarut dalam lem.)

Terserap (kontak lewat kulit)

Terhisap (lewat pernafasan)

Tertelan (lewat makanan atau

Š Latih pekerja menggunakan Peralatan Pelindung Diri – PPD (sarung tangan, masker, dll) secara baik. Pastikan mereka menggunakannya ketika menangani bahan kimia berbahaya. Jangan izinkan pekerja usia 15 – 17 tahun menangani atau bahkan menyentuhnya. Dorong mereka melaporkan bila PPD tidak cocok atau rusak. Bila bekerja dengan bahan kimia berbahaya misal gas SO2, CO, dan sebagainya serta terpaksa harus memakai respirator, larang pekerja usia 15 – 17 tahun mengerjakannya.

Latih pekerja untuk melakukan pemeliharaan kantor secara baik. Jagalah selalu kebersihan tempat kerja. Banyak hati-hati ketika membersihkan debu. Debu hasil produk seperti hasil gerinda, gergaji, dll tidak hanya berbahaya bagi kesehatan tetapi juga bagi mesin, bahan, dan produk, jadi harus dibuang secara teratur. Hati-hati pula, blower yang biasa digunakan di tempat kerja hanyalah mengirim dan menyebarkan partikel sebelum ditelan atau dihirup lagi oleh pekerja. Direkomendasikan untuk menggunakan vacuum cleaner industri atau penyemprot air.

Š Dorong pekerja untuk meningkatkan kebersihan diri. Sediakan fasilitas mencuci dan mengganti pakaian. Dorong mereka selalu membersihkan tangan dengan air bersih yang mengalir, khususnya sebelum makan dan setelah menangani bahan kimia. Minta juga untuk mengganti pakaian untuk tidak mencegah bahaya dibawa pulang.

Dokumen terkait