• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Penelitian

Zeolit alam dan arang aktif yang diperoleh dari Rudang Jaya Simpang Kampus USU serta minyak jelantah yang diperoleh dari penjual gorengan di Jalan Djamin Ginting Padang Bulan, Medan.

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan bulan Juni - Juli 2011 di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Regensia

- Larutan H2SO4 50% - Aquadest

- Asam asetat (CH3COOH) glacial - Indikator pati 1%

- Larutan HNO3 9% - Kloroform

- Indikator phenolptalein 1% - Larutan NaOH 0,1 N - Larutan Natrium thiosulfat (Na2S2O3) 0,1 N

Alat Penelitian

- Bulb - Kertas saring - Erlenmeyer

- Beaker glass - Oven - Lovibond

- Termometer - Spatula - Pipet tetes

- Stirrer dan hot plate - Buret - Corong - Gelas ukur - Ayakan 80 mesh - Gelas ukur

Penelitian ini menggunakan metode Rancang Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dari 2 faktor, yaitu :

Faktor I : Perbandingan zeolit aktif dan arang aktif dengan jumlah 3% dari berat bahan

A1 = 80% : 20%

A2 = 60% : 40%

A3 = 40% : 60%

A4 = 20% : 80%

Faktor II : Suhu pencampuran T1 = 80 oC

T2 = 90 oC

T3 = 100 oC

T4 = 110 oC

Banyaknya kombinasi perlakuan (Tc) adalah 4x4 = 16, maka jumlah ulangan (n) sebagai berikut : Tc (n-1) ≥ 15 16 (n-1) ≥ 15 16n – 16 ≥ 15 16n ≥ 31 n ≥ 1,93

Untuk memperoleh ketelitian dilakukan 2 kali ulangan.

Penelitian ini dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan model :

Ŷijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + εijk Dimana :

Ŷijk : Hasil pengamatan dari faktor A pada taraf ke-i dan faktor T pada taraf ke –j dalam ulangan ke –k

µ : Efek nilai tengah

αi : Efek faktor A pada taraf ke-i

βj : Efek faktor T pada taraf ke-j

(αβ)ij : Efek interaksi faktor A pada taraf ke-i dan faktor T pada taraf ke-j

εijk : Efek galat dari faktor A pada taraf ke-i dan faktor T pada taraf ke-j dalam ulangan ke-k.

Apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata dan sangat nyata maka uji dilanjutkan dengan uji beda rataan dengan menggunakan uji LSR (Least Significant Range).

Pelaksanaan Penelitian A. Aktivasi Zeolit

1. Zeolit alam dengan ukuran 80 mesh dicampurkan ke dalam H2SO4 50%

dengan perbandingan 1:2 dan dibiarkan selama 24 jam. 2. Zeolit dibilas dengan aquadest hingga pHnya netral 3. Dipanaskan dengan suhu 60 oC hingga agak mengering

4. Dicamprkan lagi ke dalam HNO3 9% dengan perbandingan 1:2 dan

dibiarkan lagi selama 24 jam

6. Zeolit dipanaskan pada temperatur 300 oC selama 3 jam B. Pemurnian Minyak Jelantah

1. Minyak goreng bekas dicampurkan dengan kombinasi zeolit aktif dan arang aktif 3%, dengan perbandingan zeolit aktif dan arang aktif 80%:20%, 60%:40%, 40%:60%, dan 20%:80%.

2. Campuran minyak jelantah dan adsorben dipanaskan pada suhu 80 oC, 90 oC, 100 oC, dan 110 oC. Sambil di stirrer selama 15 menit.

3. Hasil pengadukan didiamkan selama 12 jam

4. Hasil campuran disaring dengan menggunakan kertas saring.

5. Dilakukan analisa kadar air, kadar kotoran, asam lemak bebas, bilangan peroksida, viskositas, dan organoleptik (warna dan aroma).

Pengamatan dan Pengukuran Data

Pengamatan dan pengukuran data dilakukan dengan cara analisis sesuai dengan parameter :

1. Kadar air 2. Kadar kotoran

3. Kadar asam lemak bebas 4. Bilangan peroksida 5. Viskositas

6. Uji organoleptik terhadap warna 7. Uji organoleptik terhadap aroma Kadar air (Sudarmaji, et al., 1989)

Ditimbang 5 gram minyak ke dalam petridish yang telah diketahui beratnya. Kemudian dimasukkan dalam oven pada suhu 60 oC sampai beratnya

konstan. Lalu contoh dari oven didinginkan ke dalam desikator selama 15 menit. Kemudian contoh ditimbang untuk mengetahui berat akhirnya dan dihitung kadar air dengan rumus :

Kadar air = awal Berat akhir Berat - awal Berat x 100 %

Kadar kotoran (Naibaho, 1996)

Dipanaskan minyak diatas titik cairnya supaya homogen. Kemudian ditimbang 20 gram ke dalam beaker glass yang sudah ditentukan berat kosongnya (A). Kertas saring dibilas dengan n-heksane dan keringkan selama 60 menit pada suhu 100-105 oC. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditentukan beratnya (B). Kemudian minyak ditambahkan 100 ml pelarut dan diaduk sampai semua contoh terlarut. Minyak disaring dengan kertas saring yang telah bebas air dan lemak. Beaker glass dan kertas saring di cuci sampai filtratnya bebas dari minyak atau lemak. Kemudian kertas saring dikeringkan dalam oven pada suhu 105 oC selama 60 menit. Lalu didinginkan dalam desikator 15 menit dan ditimbang sampai diperoleh berat yang konstan (C). Dilakukan perhitungan untuk menentukan kadar kotoran :

Kadar kotoran (%) = A B - C x 100 %

Kadar asam lemak bebas (Sudarmaji, et al., 1989)

Minyak atau lemak sebanyak 5 gram ditambah 50 ml alkohol netral 95%, kemudian dipanaskan 10 menit dalam pemanas air sambil diaduk dan ditutup dengan pendingin balik. Alkohol berfungsi untuk melarutkan asam lemak. Setelah didinginkan kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1 N menggunakan indikator phenolftalein sampai tepat warna merah jambu.

Kadar ALB (%) = 1000 contoh x Berat dominan lemak Asam BM x NaOH N x NaOH ml x 100 %

Asam lemak dominan palmitat BM = 256 Bilangan peroksida (Sudarmaji, et al., 1989)

Minyak atau lemak sebanyak 5 gram dilarutkan dalam campuran asam asetat glasial dan kloroform (2:1) sebanyak 30 ml. Kemudian dicampurkan kalium ionoda (KI) 0,5 ml lalu ditambahkan 30 ml aquadest kemudian dititrasi dengan natrium thiosulfat dengan menggunakan indikator pati sampai warna biru hilang. Dilakukan prosedur yang sama terhadap blanko

Peroksida (meq/kg) = (gram) contoh Berat O S Na N x blanko) titrasi ml - O S Na titrasi (ml 2 2 3 2 2 3 x 1000 Viskositas (Yazid, 2005)

Pengukuran viskositas dengan menggunakan alat viskosimeter Oswald. Dengan rumus:

ηaq / η2= d1.t1 / d2.t2

dimana:

ηaq = viskositas aquades (1,0050 poise)

η2 = Viskositas zat yang dianalisa

d1 = Massa jenis aquadest (0,9982)

d2 = Massa jenis zat yang dianalisa

t1 = waktu alir aquadest pada viskosimeter Oswald (120 detik)

t2 = waktu alir zat yang dianalisa pada viskosimeter Oswald

Dilakukan pengujian organoleptik terhadap aroma minyak jelantah yang telah dimurnikan dengan uji hedonik dengan skala numerik terhadap 10 orang panelis.

Tabel 3. Skala uji hedonik terhadap warna

Skala Hedonik Skala Numerik

Kuning 4

Agak kuning 3

Agak Coklat 2

Coklat 1

Uji organoleptik aroma (Soekarto, 1985)

Dilakukan pengujian organoleptik terhadap aroma minyak jelantah yang telah dimurnikan dengan uji hedonik dengan skala numerik terhadap 10 orang panelis.

Tabel 4. Skala uji hedonik terhadap aroma

Skala Hedonik Skala Numerik

Tidak Tengik 4

Agak Tengik 3

Tengik 2

Sangat Tengik 1

Gambar 1. Skema aktivasi zeolit

Dibilas dengan aquadest hingga pHnya netral

Hasil ayakan dicampur dengan H2SO4 50% dengan perbandingan 1:2

Dipanaskan dengan suhu 60 oC hingga agak mengering Dibiarkan selama 24 jam

Dihaluskan dan ayak dengan ukuran 80 mesh

Dibilas dengan aquadest hingga pHnya netral

Dicampurkan lagi ke dalam HNO3 9% dengan perbandingan 1:2

Perbandingan Zeolit Aktif dan Arang Aktif

Minyak jelantah Dibiarkan selama 24 jam

Zeolit aktif

Gambar 2. Skema pemurnian minyak jelantah

Dokumen terkait