• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Sungai Putih Kec. Galang, Kabupaten Deli Serdang pada ketinggian 80 m dpl dan berlangsung mulai bulan Januari sampai Maret 2011.

Bahan dan Alat

Adapun bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain klon karet yang ada di kebun entres yang terdiri dari klon IRR 300, IRR 301, IRR 305, IRR 306, IRR 308, IRR 310, IRR 311, IRR 312, IRR 313, IRR 317, IRR 318, IRR 319, IRR 327, IRR 328, IRR 329, RRIC 100, BPM 1, dan PB 260 sebagai objek penelitian, isolat Corynespora cassiicola , bahan-bahan kimia seperti alkohol 96%, chlorox 0,2 %, formalin 0,3%, aquadest steril, dan PDA (Potato Dextrose Agar), dan bahan-bahan yang mendukung lainya.

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain otoklaf untuk sterilisasi alat, becker glass, erlenmeyer, deck glass, gelas ukur, gunting, hand sprayer, hot plate, haemocytometer, inkubator, kotak penyinaran sinar ultra violet, kain muslin, kertas saring, lampu bunsen, mikroskop, petridish, pinset, pisau, jarum inokulasi, jarum kait, dan alat-alat yang mendukung lainnya.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial terdiri dari 18 perlakuan dan 3 ulangan.

Klon IRR seri 300 yang digunakan terdiri dari 18 faktor yaitu 15 perlakuan dan 3 faktor pembanding. Adapun klon IRR seri 300 yang digunakan yaitu:

K1 = IRR 300 K10 = IRR 317 K2 = IRR 301 K11 = IRR 318 K3 = IRR 305 K12 = IRR 319 K4 = IRR 306 K13 = IRR 327 K5 = IRR 308 K14 = IRR 328 K6 = IRR 310 K15 = IRR 329 K7 = IRR 311 K16 = RRIC 100* K8 = IRR 312 K17 = BPM 1* K9 = IRR 313 K18 = PB 260 * Keterangan :

IRR = Indonesian Rubber Research

RRIC = Rubber Research Institute of Ceylon BPM = Balai Penelitian Medan

PB = Perang Besar * = Klon Pembanding (t-1) (r-1)≥15 (18-1) (r-1)≥15 17r ≥ 32 r = 32/17

r = 1,88

Metode linier yang digunakan adalah : Yij = µ + σi + εij

Diaman:

Yij = Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke i ulangan ke j

µ = Nilai tengah umum

σi = Pengaruh perlakuan ke i

Eij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke i ulangan ke j .

Jika efek perlakuan nyata atau sangat nyata, maka di lanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) (Bangun, 1990).

Pelaksanaan Penelitian

Penyiapan Bahan Tanaman

Sebelum pelaksanaan inokulasi jamur, tanaman yang ada di kebun entres dipangkas ±2 bulan sebelum aplikasi untuk memperoleh pertumbuhan yang seragam. Jika pada saat aplikasi tanaman tidak seluruhnya tumbuah secara seragam maka aplikasi dapat dilakukan pada tanaman yang memenuhi syarat untuk diaplikasi.

Isolasi Patogen C. cassiicola

Isolat jamur C.cassiicola asal dari klon GT1 diambil dari daun karet yang terserang jamur C.cassiicola.

Penyiapan Spora Jamur

Diambil daun karet yang rentan terhadap C. cassiicola (atau daun yang sama dengan asal isolat) yang hijau payung kedua atau tua. Masukkan kedalam petridish diameter 12 cm berisi kertas saring lapis, beri air steril sampai lembah/basah. Kemudian di autoclave pada suhu 121 ºC. Inokulasikan 8 potong isolat murni C. cassiicola pada daun permukaan bawah dalam kondisi steril lalu inkubasikan dalam inkubator suhu 25 ºC selama 4 hari. Setelah itu balik daun dan letakkan isolat di bawah sinar Ultra Violet (UV) selama 3-4 hari. Buka sedikit tutup petridish supaya tidak lembab. Setelah terbentuk konidia, keringkan dulu 1 hari kemudian dikuas. Taruh di aquades dan dihitung jumlah konidianya kemudian larutan tersebut dapat digunakan untuk penyemprotan.

Pelaksanaan Inokulasi

Disiapkan konidia C. cassiicola (4 x 104 spora/ml) sebanyak 80 ml untuk 18 klon. Caranya dihitung kerapatan konidia hasil biakan dengan menggunakan Haemocytometer, diencerkan dengan menambahkan air untuk mendapatkan kerapatan konidia yang diinginkan yaitu 4 x 104 konidia/ml. Masukkan larutan konidia tersebut dalam botol semprot (hand sprayer). Semprotkan ke permukaan bawah daun karet muda yang masih berwarna kecoklat-coklatan. Semprot dengan jarak 25 cm ke tengah-tengah daun sebanyak dua kali semprot. Perlakuannya 1 klon terdiri dari 3 pohon, yaitu 1 pohon per ulangan. Dari 1 pohon diambil 3 tangkai daun (terdiri dari 3 daun/tangkai) yang masih berwarna. Setelah disemprot, bungkus dengan pelastik transparan. Inkubasikan selama 2 hari. Beri label tiap plastik sesuai dengan perlakuan. Setelah dua hari plastik pembungkus dibuka dengan tetap memberi setiap tangkai perlakuan. Setelah 10 hari pelepasan plastik, ambil daun yang telah diperlakukan tersebut dan simpan dalam wadah plastik sesuai dengan perlakuan kemudian diamati.

Perhitungan kerapatan konidia jamur Corynespora cassiicola

Jumlah konidia Corynespora cassiicola dapat dihitung dengan menggunakan alat hitung Haemocytometer

Kotak A, B, C, D adalah contoh kotak yang akan dihitung jumblah konidianya. Adapun cara kerjanya sebagai berikut :

1. Bersihkan permukaan kamar hitung dengan air mengalir dan kemudian dikeringkan dengan tissue atau kain yang lembut.

2. Tempatkan gelas penutup diatas slide,kemudian dijepit dengan penjepit yang ada di sebelah kanan – kiri.

3. Siapkan suspensi sel yang akan dihitung, usahakan sel yang tersuspensi dalam cairan menyebar merata.

4. Ambil sedikit suspensi sel dengan dropping pipet dan teteskan sebanyak 2 tetes di tepi gelas penutup. Suspensi akan masuk ke kamar hitung dan mengisi seluruh ruangan yang ada pada bilik tersebut. Suspensi yang berlebih akan terbuang ke dalam parit pembuangan.

5. Biarkan selama 1 – 2 menit,agar sel yang ada dalam bilik stabil.

6. Tempatkan haemocytometer pada meja mikroskop dan hitung jumblah sel yang ada dengan rumus sebagai berikut :

Jumblah sel/ml = ∑ (A+B+C+D)x 2500

(Syaifuddin, 1992).

Parameter Pengamatan

Intensitas Serangan Penyakit

Pengamatan intensitas serangan dilakukan 12 hari setelah inokulasi. Daun yang diamati adalah 3 helai anak daun tengah dari 3 tangkai daun. Besarnya intensitas serangan penyakit dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Σ (ni x vj) I = x 100% N x Z Keterangan : I : Intensitas Serangan

ni : Jumlah daun ke i pada skala serangan (v) ke j vj : Skala dari tiap kategori serangan

N : Jumlah seluruh daun yang diamati Z : Skala serangan tertinggi

Daun yang terserang dibagi dalam 4 kategori (skala serangan) yaitu : Skala 0 : Tidak ada infeksi

Skala 1 : Terdapat beberapa bercak kecoklatan pada daun

Skala 2 : 1-50% daun menguning

Skala 3 : 51-100% daun menguning atau gugur

(Unterstenhover, 1963).

Tingkat kepekaan / ketahanan tanaman ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut :

Kategori sangat tahan (HR) : 0% Kategori tahan (MR) : > 0-33%

Kategori peka (MS) : 34-67%

Kategori sangat peka (HS) : 68-100% (Unterstenhover, 1963).

Jumlah Bercak

Pengamatan jumlah bercak dilakukan dengan menggunakan alat yang dibuat dari pelastik transparan. Daun yang diamati adalah 3 helai daun dari tiap tangkai daun. Satu daun dihitung 3 kali pada seluruh permukaan daun.

Periode Latent

Periode latent merupakan interval dimulai dari inokulasi sampai sporulasi pertama kali terdeteksi. Pengamatan ini dilakukan pada semua daun yang disemprot (9 helai daun dari 3 tangkai daun).

Dokumen terkait