Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di desa Telaga Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara Medan dengan ketinggian tempat ± 30 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Awal Juli sampai September 2013.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Grobogan, pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCl, biji pepaya (Carica papaya L.), biji mengkudu (Morinda citrifolia L.), biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.), insektisida Bacillus thuringiensis (Bite), insektisida Beauveria bassiana (Beauverin), insektisida bahan aktif dimetoat, air, polibag dan bahan lainnya yang mendukung penelitian ini.
Alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, ember, blender, timbangan, kain saring, meteran, handspreyar, kamera dan pacak, dan alat lain yang mendukung penelitian ini.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lapangan dengan metode rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial. Adapun perlakuan yang diuji adalah sebagai berikut :
P0 = Kontrol (Tanpa perlakuan) P1 = Larutan biji pepaya 200 g/L air P2 = Larutan biji mengkudu 200 g/L air P3 = Larutan biji mahoni 200 g/L air P4 = B. thuringiensis 1 ml/ L air P5 = B. bassiana 10 gr/L air
P6 = Insektisida bahan aktif Dimetoat 1mL /L air
Dimana rumus mencari ulangan adalah sebagai berikut : (t-1) (r-1) > 15
(7-1) (r-1) > 15 6 (r-1) > 15 6r – 6 > 15
r > 3
Dari hasil percobaan dianalisis sidik ragam rancang acak kelompok (RAK) dengan model linier sebagai berikut:
Y ij = µ + �i + βj + εij Dimana :
Yij : Respon atau nilai pengamatan dari blok ke-i dan ulangan ke-j µ : Nilai tengah umum
�i : Pengaruh perlakuan ke-i
βj : Pengaruh blok ke-j
εijk : Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
Jumlah perlakuan : 7
Jarak Tanam : 20 cm x 25 cm
Jumlah plot lahan : 21 plot
Luas tiap plot lahan : 2m x 2m
Luas lahan seluruhnya : 400 m2
Jarak antar plot : 50 cm
Lebar parit keliling : 75 cm
Jumlah tanaman tiap plot : 63 tanaman Jumlah tanaman sampel tiap plot : 8 sampel Jumlah tanaman seluruhnya : 1323 tanaman Jumlah tanaman sampel yang diambil seluruhnya : 168 tanaman
Pelaksanaan Penelitian Persiapan Lahan
Lahan penelitian seluas 400 m2 dicangkul atau dibajak sedalam 15 cm – 20 cm. Di sekeliling lahan dibuat parit selebar 75 cm dengan kedalaman
50 cm. Selanjutnya, lahan dibuat 3 blok masing-masing blok terdiri dari 7 petakan dengan ukuran 2m x 2m dengan jarak antar petakan 50 cm. Varietas tanaman kedelai yang digunakan adalah varietas Grobogan. Kebutuhan benih yang optimal dengan daya tumbuh lebih dari 90% yaitu 50 – 60 kg/ha. Penanaman ini dilakukan dengan jarak tanam 20 cm x 25 cm.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan memberi pupuk TSP sebanyak 200 kg/ha,
KCl 100 kg/ha, dan Urea 50 kg/ha, dikonversikan menjadi TSP 6 gr/tan, KCl 3 gr/tan, dan Urea 1,5 gr/tan. Pupuk disebar secara merata di lahan, atau
Pemberian pupuk susulan hanya dilakukan pada tanah yang kurang subur saja. Pupuk diberikan dalam larikan di antara barisan tanaman kedelai, selanjutnya ditutup dengan tanah.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan membuat lubang tanam dengan memakai tugal dengan kedalaman antara 1,5 – 2 cm. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 2-3 biji dan diupayakan 2 biji yang bisa tumbuh.
Pemeliharaan tanaman
Penyiraman dilakukan pada sore hari atau apabila dalam satu hari tidak turun hujan, tergantung pada kondisi tanah, dimana penyiraman tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering.
Penyemprotan insektisida dilakukan pada tanaman berumur 5 hari setelah tanam, agar terhindar dari serangan hama lalat bibit. Aplikasi insektisida dilakukan pada pagi hari.
Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 10 – 20 hari setelah tanam, dilakukan kegiatan penyiangan. Penyiangan pertama dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemupukan susulan. Penyiangan kedua dilakukan setelah tanaman kedelai selesai berbunga. Penyiangan dilakukan dengan mencabut gulma yang tumbuh menggunakan tangan. Selain itu, dilakukan pula penggemburan tanah.
Pembuatan insektisida botani Larutan biji Pepaya
Diambil biji pepaya dari lapangan, kemudian dicuci dengan air bersih. Ditimbang dengan berat 200 g, lalu diblender. Biji pepaya yang telah diblender
dicampur dengan 1L air dan dimasukkan ke dalam ember. Direndam selama 24 jam, setelah 24 jam larutan disaring dengan kain halus atau kain kasa. Larutan
yang telah disaring diberi 5 g deterjen terlebih dahulu lalu diaplikasikan (Setiawati, dkk, 2008).
Larutan biji Mengkudu
Diambil biji mengkudu dari lapangan, kemudian dicuci dengan air bersih.
Ditimbang dengan berat 200 g, lalu diblender. Biji mengkudu yang telah diblender dicampur dengan 1L air dan dimasukkan ke dalam ember. Campuran tersebut direndam selama 24 jam, setelah 24 jam larutan disaring
dengan kain halus atau kain kasa. Larutan yang telah disaring diberi 5 g deterjen terlebih dahulu lalu diaplikasikan (Setiawati, dkk, 2008).
Larutan biji Mahoni
Diambil biji mahoni dari lapangan, kemudian dicuci dengan air bersih. Ditimbang dengan berat 200 g, lalu diblender. Biji mahoni yang telah diblender
dicampur dengan 1L air dan dimasukkan ke dalam ember. Direndam selama 24 jam, setelah 24 jam larutan disaring dengan kain halus atau kain kasa. Larutan
yang telah disaring diberi 5 g deterjen terlebih dahulu lalu diaplikasikan (Setiawati, dkk, 2008).
Aplikasi Insektisida
Larutan biji pepaya, biji mengkudu dan biji mahoni yang telah disiap diaplikasikan ke lapangan, dengan waktu aplikasi sebagai berikut :
- Aplikasi I dilakukan pada saat tanaman berumur 14 hari setelah tanam (HST),
- Aplikasi II dilakukan pada saat tanaman berumur 24 hari setelah tanam (HST),
- Aplikasi III dilakukan pada saat tanaman berumur 34 hari setelah tanam (HST).
Aplikasi insektisida dilakukan dengan menggunakan handspreyer dengan cara disemprotkan pada tanaman sampai seluruh tanaman tersemprot larutan insektisida. Insektisida diaplikasikan pada pagi hari.
Panen
Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.
Peubah amatan
Persentase serangan Lamprosema indicata F.
Pengamatan persentase serangan hama mulai dilakukan setelah 9 hari sesudah pengaplikasian sampai panen terakhir sebanyak 3 kali pengamatan. Pengamatan persentase serangan dilakukan ketika buah masih berada di tanaman atau sebelum panen.
Persentase serangan dihitung dengan rumus : P= a
�x 100% Keterangan:
P = Persentase serangan (%) a = Banyaknya daun terserang
(Shahabuddin dan Mahfudz, 2010).
Persentase serangan Spodoptera litura F.
Persentase serangan S. litura F. dihitung dengan rumus yang sama dengan persentase serangan L. indicata F.
Produksi
Produksi dihitung dengan cara menimbang polong kedelai berdasarkan perlakuan dan ditimbang pada tiap-tiap panen, kemudian semua produksi di total lalu dikonversikan dalam ton/ha.
Produksi dihitung dengan rumus : Ton/ha = Produksi per plot/Ton