• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai dari Bulan Maret s.d. April 2014.

Bahan dan Alat Penelitian

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah nanas, baja siku, plat besi,baut dan mur, mata pisau dari bahan stainless steel, Sedangkan alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat tulis, mesin las, mesin bor, gunting plat, mesin gerinda, gergaji besi, palu, tang, mesin tekuk las, kunci pas dan ring.

Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah studi literatur (kepustakaan), melakukan eksperimen dan melakukan pengamatan tentang alat pengupas kulit nanas ini. Kemudian dilakukan perancangan bentuk dan pembuatan/perangkaian komponen-komponen alat. Setelah itu, dilakukan pengujian alat dan pengamatan parameter.

Komponen Alat

Alat pengupas kulit nanas ini mempunyai beberapa komponen penting yaitu:

Rangka alat ini berfungsi sebagai penyokong komponen-komponen alat lainnya, yang terbuat dari besi. Alat ini memiliki dimensi dengan panjang 30 cm, lebar 30 cm dan tinggi 54 cm.

2. Mata Pisau

Mata pisau dibuat berbentuk lingkaran dengan diameter 7,5 cm, 10 cm dan 11 cm yang berfungsi untuk mengupas kulit nanas. Mata pisau terbuat dari stainless steel.

3. Pisau pemotong bonggol

Memiliki diameter 2,5 cm. Berfungsi untuk memotong bagian tengah bonggol nanas. Terbuat dari stainless steel.

4. Tuas Penekan Mata Pisau

Tuas Penekan mata pisau ini berfungsi untuk menggerakkan mata pisau menuju nanas yang akan dikupas kulitnya.

5. Holding (gagang penahan)

Berfungsi sebagai penahan mata pisau 6. Pegas

Berguna untuk mengembalikan posisi tuas penekan dan ring mata pisau ke posisi semula.

7. Alas alat

Alas alat terbuat dari polimer yaitu Politetrafluoroetilen (PTFE) ato dalam bahas sehari-hari disebut dengan Teflon. Berguna sebagai alas dari alat.

Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk penelitian yaitu merancang bentuk dan ukuran alat, dan mempersiapkan bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang akan digunakan dalam penelitian.

a. Pembuatan alat

Adapun langkah-langkah dalam membuat alat pengupas nanas ini yaitu : 1. Merancang bentuk alat pengupas kulit nanas.

2. Menggambar serta menententukan ukuran alat pengupas kulit nanas. 3. Memiilih bahan yang akan digunakan untuk membuat alat pengupas kulit

nanas.

4. Melakukan pengukuran terhadap bahan-bahan yang akan digunakan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar teknik alat

5. Memotong bahan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

6. Melakukan pengelasan dan pengeboran untuk pemasangan kerangka alat. 7. menggerinda permukaan yang terlihat kasar karena bekas pengelasan. 8. Merangkai komponen-komponen alat pengupas kulit nanas.

9. Meroll plat stainless steel berbentuk lingkaran dengan diameter yg bervariasi sebagai mata pisau yang akan digunakan pada alat

10. Memasang mata pisau pada tuas penekan mata pisau. b. Persiapan bahan

1. Menyiapkan bahan yang akan dikupas . 2. Bahan siap untuk dikupas.

Prosedur Penelitian

Untuk mata pisau sebelum diasah

1. Menyiapkan bahan yang akan dikupas sebanyak 10 buah. 2. Menimbang berat bahan sebelum dikupas

3. Memotong kedua ujung bahan untuk mempermudah pengupasan 4. Meletakkan bahan pada alas alat

5. Mengatur posisi mata pisau diameter 7,5 cm agar sejajar dengan bahan 6. Melakukan pengupasan dengan menekan tuas penekan mata pisau 7. Menghitung waktu pengupasan

8. Menimbang berat bahan setelah dikupas 9. Melakukan pengamatan parameter.

10.Perlakuan yang sama dilakukan untuk mata pisau diameter 10 cm dan diameter 11 cm .

Untuk mata pisau setelah diasah, prosedur diatas dilakukan sama untuk ketiga mata pisau.

Parameter yang Diamati

Kapasitas alat

Kapasitas alat dilakukan dengan menghitung banyaknya nanas yang telah terkupas (buah) tiap satuan waktu yang dibutuhkan selama proses pengupasan berlangsung (jam).

Analisis ekonomi

Perhitungan biaya pengupas kulit nanas dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap, atau lebih dikenal dengan biaya pokok. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (2).

a. Biaya tetap

Menurut Darun (2002), biaya tetap terdiri dari :

1. Biaya penyusutan (metoda Garis Lurus). Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (3).

2. Biaya bunga modal dan asuransi. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (4).

3. Biaya pajak

Diperkirakan bahwa biaya pajak adalah 1% pertahun dari nilai awalnya.

4. Biaya gudang/gedung

Biaya gudang atau gedung diperkirakan berkisar antara 0,5 – 1 %, rata-rata diperhitungkan 1 % dari nilai awal (P) pertahun.

b. Biaya tidak tetap

Biaya tidak tetap terdiri dari:

1. Biaya perbaikan alat. Biaya perbaikan ini dapat dihitung dengan persamaan (5).

2. Biaya Operator

Biaya operator tergantung pada kondisi lokal, dapat diperkirakan dari gaji bulanan atau gaji pertahun dibagi dengan total jam kerjanya. 2. Break even point

Manfaat perhitungan titik impas (break even point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Pada kondisi ini income yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya operasional tanpa adanya keuntungan. Untuk menentukan produksi titik impas (BEP) maka dapat dihitung berdasarkan persamaan (7).

3. Net present value

Identifikasi masalah kelayakan financial dianalisis dengan metode analisis financial dengan kriteria investasi. Net present value adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur suatu alat layak atau tidak untuk diusahakan. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (8), dengan kriteria :

- NPV > 0, berarti usaha menguntungkan, layak untuk dilaksanakan dan dikembangkan.

- NPV < 0, berarti sampai dengan t tahun investasi proyek tidak menguntungkan dan tidak layak untuk dilaksanakan serta dikembangkan.

- NPV = 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang dikeluarkan.

Untuk mengetahui kemampuan untuk dapat memperoleh kembali investasi yang sudah dikeluarkan dapat dihitung dengan menggunakan IRR. Hal ini dapat dihitung berdasarkan persamaan (9)

Dokumen terkait