• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Instisari (2007) bahan aktif anti nyamuk berasal dari pyrethroid yang dikelompokkan pada racun insektisida kelas menengah.

1. Allethrin

Allethrin adalah salah satu bahan aktif pada anti nyamuk elektrik yang memiliki rumus molekul C19H26O3 dan memiliki 8 stereoisomer. Allethrin yang masuk ke tubuh secara inhalasi, kemudian menetap dalam waktu lama pada paru -paru sehinggan menyebabkan gangguan dan menyebabkan hati tidak mampu melakukan detoksifikasi secara sempurna. Penyebabkan munculnya metabolit

sekunder yang bertindak sebagai radikal bebas. Selanjutnya radikal bebas akan ikut peredaran darah menuju ke seluruh tubuh termasuk testis (Christijanti, dkk, 2010 ).

2. Dichlorvos

Dichlorvos yang merupakan zat turunan chlorine, yang memilik daya karja membunuh serangan dan nyamuk yang berada di rumah yang digunakan pada anti nyamuk semprot. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dichlorvos dilarang penggunaannya karena mengeluarkan bahan kimia berbahaya dan menduduki peringkat kesatu sebagai produk paling berbahaya sejak puluhan tahun lalu. Menurut Yayasan Lembaga Konsumsi Indonesia (YLKI) jika terkena paparan zat ini dalam jangka panjang, menyebabkan kerusakan syaraf, mengganggu pernafasan, jantung, sistem reproduksi dan memicu kanker. Bahan kimia ini membutuhkan waktu lama terurai di udara, air dan di tanah (Fitroh, 2010)

3. Propoxur

Propoxur adalah senyawa karbamat yang telah dilarang penggunaannya karena daya racunnya tinggi. Jika terhirup maupun terserap bahan ini dapat mengkaburkan penglihatan, keringat berlebihan, pusing dan badan lemas. Mekanisme aksi Propoxur berupa penghambatan enzim acetyl cholinesterase. Enzim ini normalnya bertanggung jawab untuk destruksi dari asetilkolin (neurotransmitter). Dalam jangka panjang, orang yang terpapar zat ini akan menurun aktivitas enzim untuk saraf transmisi dan berpengaruh buruk pada hati

dan sistem reproduksi. Karbamat ini akan menghasilkan kontraksi otot spontan pada serangga yang diikuti oleh kelumpuhan/paralisis (Yulianti,2010).

4. Pyrethroid

Menurut WHO pyrethroid dikelompokkan dalam racun kelas menengah. Mengakibatkan iritasi pada mata maupun kulit yang sensitif, dan menyebabkan penyakit asma. Pada anti nyamuk pyrethroid yang digunakan berupa d-allethrin, transflutrin, bioallethrin, pralethrin, d-phenothrin, cyphenothrin, atau esbiothrin. Sedangkan pada anti nyamuk jenis lotion, zat aktif yang tercantum pada label adalah DEET Diethyltoluamid. DEET mengakibatkan iritasi kulit, bahaya bagi kulit yang luka dan selaput lendir tubuh(Fitroh, 2010).

5. Transflutrin

Transflutrin adalah salah satu bahan anti nyamuk elektrik yang relatif aman hingga saat ini. Transfultrin bila dipakai selama empat jam bisa menurunkan kadar eritrosit atau sel darah merah, yang berakibat orang tersebut akan menderita anemia. Transfluthrin merupakan salah satu insektisida Pirethroid yang cepat bertindak dengan persistensi rendah dengan efek yang sangat spesifik pada sel syaraf serangga, sehingga hanya jumlah yang sangat kecil dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang diperlukan (Hidayanti, 2012).

2.6 Jenis Anti Nyamuk 1. Bakar

Anti nyamuk bakar berbentuk spiral dengan bau khas, penggunaannya dengan api yang dibakarkan pada salah satu sisinya. Pembakaran menghasilkan

asap yang dapat menggusir dan membunuh nyamuk karena mengandung bahan yang dapat mematikan nyamuk dan meninggalkan debu (Teddy, 2013).

Beberapa zat aktif dari anti nyamuk bakar dichlorovynil dimetyl phosfat (DDVP) , propoxur, transflutrin, bioallethrin, d-allethrin, cyphenothrin dan praletrhin. Asap merupakan hasil pembakaran anti nyamuk ini ketika terhirup akan menggangu kesehatan karena bahan kimia ini akan masuk ke dalam tubuh menuju paru-paru. Kandungan DDVP yang terus-terusan terpapar dalam jangka waktu panjang akan mengakibatkan kerusakan syaraf, pernapasan terganggu dan memicu kanker. Selain itu kandungan zat kimia yang terdapat di dalam anti nyamuk mampu membuat aktivitas enzim turun sehingga adanya pengaruh yang buruk terhadap hati dan reproduksi (Arif, 2014).

Penggunaan anti nyamuk ini dianjurkan pada ruangan atau kamar dengan sirkulasi udara yang baik seperti berventilasi ataupun terbuka. Karena anti nyamuk ini menghasilkan asap yang dapat dapat menyebabkan pedih di mata, batuk, sesak napas, alergi dan sinusitis. Penggunakan anti nyamuk ini sebaiknya dengan melihat arah pergerakan udara dan kurang lebih 6-8 jam sebelum ruangan digunakan ( Anonim, 2013).

Merek anti nyamuk bakar yang dapat dijumpain dipasaran adalah tiga roda, baygon, vape dan sebagainnya. Anti nyamuk bakar seperti baygon menggunakan bahan aktif d-aletrin 0,3% sehingga gejala keracuna dininya adalah keluhan gemetar dan sesak nafas. Penggunakan anti nyamuk ini harusnya pada ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik seperti ventilasi yang cukup serta jauhkan anti nyamuk sejauh 1,5 meter dari tempat kita beristirahat (Baygon, 2014).

2. Elektrik

Anti nyamuk elektrik mengandung bahan aktif d-allethrin yang merupakan golongan dari pyrethroid, metoflutrin, sifenotrin. Anti nyamuk ini menggunakan listrik sebagai medianya, sedangkan anti nyamuknya berbentuk cairan atau lempengan.

Listrik membantu cairan di dalam rangkaian alat tersebut berubah menjadi gas yang berperan sebagai mengusir nyamuk. Gas tersebut mengeluarkan aroma khas atau wewangian yang tidak disukai nyamuk. Seperti anti nyamuk bakar, jenis elektrik juga tidak dianjurkan digunakan sepanjang malam. Lebih baik dipasang beberapa jam menjelang tidur. Anti nyamuk elektrik tetap mengeluarkan asap yang tidak terlihat sehingga diperlukan sirkulasi udara yang baik.

Anti nyamuk HIT-MAT merupakan salah satu merek anti nyamuk elektrik yang beredar di pasaran. Merek ini berwarna biru dan efektif dipakai 8 jam untuk ruangan 40 meter3 dengan penggunaan listrik 5 watt. Bahan aktifnya adalah d-aletrin 45 mg/mat dan transfluthrin 4 mg/mat dengan gejala keracunan dini adalah muntah, pusing dan sesak napas (HIT, 2014).

3. Lotion

Anti nyamuk ini umumnya berbentuk cairan (krim) yang digunakan dengan cara mengoleskannya ke bagian tubuh untuk menggusir nyamuk agar tidak menempel pada kulit. Anti nyamuk lotion adalah krim kulit yang ditambahkan kandungan diethytoluamide (DEET) pada level tertentu. Komposisi utamanya adalah air, surfactants, fatty alcohol, getah tanaman dan emollients.

Sehingga ketika dioleskan pada kulit, produk ini mempunyai dua keuntungan yaitu sebagai pengusir nyamuk dan sebagai pelembab kulit (Siswiyanti ).

Konsentrasi DEET sebesar 15% dalam etanol akan diserap ke dalam tubuh rata-rata 8,4%. Penyerapannya ke dalam tubuh akan dimulai dalam 2 jam setelah penggunaan. Penyerapan DEET juga tergantung pada umur dan massa tubuh. DEET merupakan bahan korosif. Walaupun telah ditambahkan dengan zat-zat lain yang berfungsi sebagai pelembab tetap berbahaya (POM, 2010).

Daya tahan anti nyamuk bergantung dari masing-masing produk, ada yang mulai dari 4-8 jam. Anti nyamuk jenis ini pali diminatin karena harganya terjangkau dan mudah ditemukan di tempat penjualan. Selain itu penggunaannya mudah dan praktis. Kandungan pyrethroid dan diethytoluamide (DEET) pada losion anti nyamuk memang lebih aman ketimbang kandungan yang ada pada obat nyamuk semprot atau bakar, namun bukan berarti aman sama sekali. Anti nyamuk oles tetap bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Terutama bagi kulit sensitif dan bila dikenakan pada lipatan kulit. Karena anti nyamuk jenis ini berisiko menyerap bahan aktif berlebihan melalui kulit, produk ini tidak dianjurkan digunakan pada anak di bawah usia 4 tahun dan jangan terlalu sering atau berulang-ulang menggunakan. Sebaiknya menghentikan penggunaan bila terjadi keluhan dengan cara membasuh kulit dengan air mengalir. Hindari pemberian pada daerah kulit sekitar mata, hidung dan mulut karena di masing-masing organ tubuh yang penting ini terdapat banyak kelenjar dan pembuluh darah halus. Segera mencuci tangan setelah mengoleskan losion (Anonim, 2013).

Soffel adalah salah satu contoh nama merek anti nyamuk lotion dengan kandungan DEET sebesar 13%. Karena pemakaian langsung di kulit maka apa bila terjadi iritasi hentikan penggunaan dan lakukan perawatan menurut gejala yang timbul (Soffel, 2014).

4. Semprot

Anti nyamuk semprot berbentuk cairan yang digunakan dengan cara di semprotkan. Anti nyamuk jenis semprot memang lebih efektif membunuh banyak nyamuk dibanding obat nyamuk lainnya (Teddy, 2013).

Bahan aktif anti nyamuk semprot utaman adalah DEET, cairan pelarut, bahan pembakar dan bahan lain. Cairan pelarut biasanya adalah sebuah alcohol organic seperti etanol atau propanol, yang digunakan untuk mencairkan bahan aktif pada konsentrasi yang sesuai. Ini juga akan mengikat seluruh material yang dicampurkan dan akan menjamin bahwa produk tersebut tetap terjaga secara efektif meskipun disimpan dalam kurun waktu yang lama. Zat pembakar adalah sebuah komposisi yang mudah menguap yang menghasilkan tekanan yang besar dan dimasukkan dalam tabung. Zat pembakar pada umumnya berbentuk gas-gas hidrokarbon cair seperti propane, butane atau isobutene, hydrofluoro carbons dan dimethyl ether. Bahan-bahan yang lainnya seperti getah tanaman juga ditambahkan untuk membuat produk tersebut bisa diterima sebagai kosmetik atau pelembab kulit. Masih ada komposisi yang lain yang ditambahkan untuk mencegah korosi dan menjaga keawetan produk (Siswiyanti ).

Anti nyamuk jenis semprot lebih efektif membunuh banyak nyamuk dibanding anti nyamuk lainnya. Sebenarnya efek yang diharapkan dari jenis

semprot adalah membunuh nyamuk dan efek residu yang ditujukan untuk menghalau nyamuk. Sebaiknya penyemprotan dilakukan/diarahkan pada dinding atau gorden, bukan ke udara. Lakukan penyemprotan berkisar dua atau tiga jam sebelum anak masuk ruangan atau kamar tidur. Lebih baik lagi jika didiamkan lebih lama lagi. Setelah bau sudah tidak tercium, buka jendela – utamanya yang menggunakan ventilasi kawat anti nyamuk. Hindari terkena bahan makanan atau benda yang bisa menyebabkan kontak langsung dengan kulit. Sebelum menyemprot usahakan menutup tempat makanan atau minuman, tutupi pakaian-pakaian yang di gantung, alasi tempat tidur dengan plastik agar racunnya tidak menempel pada kasur, bantal dan guling. Jangan menyemprotkan obat nyamuk saat anak sedang tidur Saat menyemprot, sebaiknya pendingin ruangan (AC) dimatikan terlebih dulu. Orang yang menyemprot sebaiknya menggunakan masker, supaya cairan yang disemprotkan tidak langsung terisap. Dengan cara penyemprotan yang benar, obat nyamuk masih efektif selama dua-tiga hari. Jadi tidak perlu menyemprot obat nyamuk setiap hari.

2.7 Cara Masuk Bahan Aktif Anti Nyamuk ke Tubuh Serangga dan

Dokumen terkait