Bahan utama yang digunakan untuk proses pembuatan alat scroll bender antara lain :
1. Plat
Plat merupakan plat yang banyak digunakan pada dunia industri dan sering digunakan sebagai bahan pembuatan peralatan kebutuhan rumah tangga serta bahan untuk pembuatan peralatan produksi. Banyak kelebihan yang dimiliki dari plat, salah satunya adalah memiliki daya tahan karat yang cukup tinggi. Plat yang berbentuk lingkaran untuk bantalan mal dan penjepit berukuran 260mm dengan ketebalan 13mm dan bantalan alasscroll bender berukuran 60mm x 40mm dengan ketebalan 8mm.Berikut disajikan pada gambar 3.1.
Gambar 3.1 Plat 2. Pipa Roll
Piparollpada umumnya mempunyai fungsi yang sama dengan pipa lainnya, dimana pipa roll ini sangat kuat terhadap korosi dan sangat mudah dalam melakukan penyambungannya. Pipa roll yang digunakan yaitudengan ukuran diameter 114 mm dan ketebalan 3 mm.Berikut disajikan pada gambar 3.2.
Gambar 3.2 Pipa roll 1. Besi Plat Strip (Strip plate)
Besi Plat Strip (strip plate) memiliki bentuk seperti papan kayu dengan panjang standar 6 meter dan lebar bervariasi dari 19 mm hingga 200 mm. Sementara variasi ketebalan plat antara 3 mm sampai dengan 12 mm. Plat strip ini digunakan sebagai material pagar, tralis pintu atau jendela, da sebagai kontruksi lain. Berikut disajikan pada gambar 3.3.
Gambar 3.3 Besi Plat Strip 2. Bearing
Bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relatif antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan. Bearing menjaga poros agar selalu berputar terhadap sumbu porosnya atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier agar selalu berada pada jalurnya, ukuran bearing yang digunakan untuk pembuatan scroll benderdengan ukuran diameter luar 83,5 mm dan diameter dalam 30.01 mm. Berikut disajikan pada gambar 3.4.
Gambar 3.4 Bearing 3. Besi UNP atau Kanal U
Kanal U adalah Besi baja UNP U Kanal atau U Channel Steel adalah salah satu jenis besi baja yang dibuat sesuai standarisasi Eropa dan digunakan sebagai bagian dari pembuatan struktural sebuah bangunan ataupun aplikasi industrial. Disebut sebagai Kanal U atau U Kanal, karena bentuk penampang irisannya adalah memang menyerupai saluran (kanal) seperti huruf ‘U’.Besi baja UNP, digunakan dalam konstruksi baja sebagai penopang atau penyangga utama. Besi UNP juga dapat digunakan sebagai bracing atau penguat pada konstruksi baja pada bangunan ataupun jembatan baja. Berikut disajikan pada gambar 3.5.
Gambar 3.5 Besi UNP atau Kanal U 4. Besi Nako
Besi nako adalah baja kotak material ini berbentuk persegi empat atau bujur sangkar pejal dan material ini banyak digunakan sebagai bahan fabrikasi untuk permesinan maupun sipil ( untuk pagar, konstruksi Dll).Besinako merupakan jenis besi kotak full yang didalamnya tidak
berongga seperti besi hollow. Besi nako ini padat dan biasanya digunakan untuk material untuk dekorasi, yang meliputi aksesoris pintu, pagar dan teralis, mebel, dll.Nako atau besi kotak terdiri dari empat jenis, yaitu nako polos, nako ulir, nako gilas, nako embos. Pada nako polos, masing-masing sisinya tanpa motif, sedangkan nako ulir, gilas dan embos memiliki motif di setiap sisinya.Keempat jenis nako ini tersedia dari ukuran 6mm hingga 16mm dengan panjang mulai dari 3 m per batang hingga 5 m atau sesuai permintaan.Berikut disajikan pada gambar 3.6.
Gambar 3.6 Besi Nako 5. Cat Hammertone
Cat yang akrab dan sering dijumpai untuk pengecatan peralatan mesin-mesin pertanian ataupun industri lainnya. Karena memang cat tersebut memberi perlindungan ganda disatu sisi bersifat anti korosif pada peralatan atau mesin, disisi lain memiliki permukaan licin walaupun bentuk fisiknya bertekstur (tahan gores).Perlindungan ganda terhadap semua jenis logam tersebut di atas didasarkan atas hasil riset dan pemakaianteknologimutakhir.Keduanya dipadukan sehingga menghasilkan produk yang kuat, berkualitas dandapat dipertanggungjawabkan.Sifat yang tahan korosi, oksidasi dan tahan gores secara aplikasi dapat lebih dikembangkan pada media-media yang lebih ekstrem dengan lingkungannya. Digunakan pada super strukutur pada kapal-kapal niaga atau mesin-mesin kapal. Dengan demikian manfaat Hammertone nampak lebih luas. Sedang bentuk fisik hasil aplikasi terlihat sangat artistik, indah dan menawan. Tersedia dalam berbagai warna disesuaikan dengan lingkungan setempat. Tipe cat yang
digunakan adalah hamertone cat besi penta tempa warna hijau pupus 1 kg Berikut disajikan pada gambar 3.7.
Gambar 3.7 CatHammertone 9. Dempul
Dempul merupakan suatu bahan yang digunakan untuk menutupi bagian-bagian permukaan yang kurang rata. Bahan ini menggunakan campuran harden(pengeras) agar dempul dapat mengeras ketika digunakan pada permukaan suatu benda. Dempul biasannya digunakan pada besi, kayu, maupun bahan lainnya. Dempul yang di pakai adalah Sanpolac ¼ kg (250 gram) Berikut disajikan pada gambar 3.8.
Gambar 3.8 Dempul
10. Amplas
Amplas (kertas pasir) adalah sejenis kertas yang digunakan untuk membuat permukaan benda-benda menjadi lebih halus dengan cara menggosokkan salah satu permukaan amplas yang telah ditambahkan bahan yang kasar kepada permukaan benda tersebut.Amplas adalah sejenis alat kerja yang terbuat dari kertas atau kain yang telah ditambahkan dengan bahan yang kasar seperti butiran pasir sehingga kadang-kadang disebut juga dengan kertas pasir.Amplas berfungsi untuk membuat permukaan benda yang kasar menjadi lebih halus dengan cara menggosokkan permukaan kasarnya ke permukaan suatu bahan atau benda.Jenis-jenis amplas menurut bentuk dan bahannya antara lain terdiri dari amplas lembaran dan amplas roll atau gulungan.Amplas lembaran ada yang terbuat dari kertas dan ada pula yang terbuat dari bahan kain yang masing-masing memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda-bedaSedangkan amplas gulungan biasanya terbuat dari bahan kain dan merupakan amplas serba guna, tipe amplas yang digunakan Taiyo 4”
Velcro – p60 kertas ukuran diameter 100 mm. Berikut disajikan pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 Amplas
Peralatan utama yang digunakan untuk proses pembuatan alat scroll bender antara lain :
1. Mesin Las Listrik
Mesin las adalah alat yang digunakan untuk menyambung logam.
Pengelasan (welding) adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa penekanan dan menghasilkan sambungan yang continue, Spesifikasi mesin las LAKONI 900 watt trafo falcon 120 E kapasitas 10 Ampere sampai 120 Ampere AC diameter kawat las 2.0 mm sampai 4.0 mm.
Berikut disajikan pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 Mesin las listrik 2. Elektroda
Elektroda adalah konduktor yang dilalui arus listrik dari satu media ke yang lain, biasanya dari sumber listrik ke perangkat atau bahan.
Elektroda dapat mengambil beberapa bentuk yang berbeda, termasuk kawat, piring, atau tongkat, dan yang paling sering terbuat dari logam, seperti tembaga, perak, timah, atau seng, tetapi juga dapat dibuat dari bahan konduktor listrik non-logam, seperti grafit. Elektroda digunakan dalam pengelasan, listrik, baterai, obat-obatan, dan industri untuk proses yang melibatkan elektrolisis. Spesifikasi elektroda memakai Niko steel RD 260 atau 2.6 mm x 350 mm berat satu dus 5 kg spesifikasinya E6013 yang artinya E: Elektroda 60: Kekuatan Tarik Minimum 60 satuannya KSI (Biasanya ada tipe juga 70 dan 80 misal E 7016, E 7018, E 8010, E8018) 1: Untuk semua posisi pengelasan (Untuk kode lain yaitu 2 (posisi flat dan horizontal) dan 3 (Posisi flat) ) 3: Jenis komposisi kimia
dari flux yang nanti juga berpengearuh terhadap penetrasi, arus dan polaritas.Berikut disajikan pada gambar 3.11.
Gambar 3.11 Elektroda 3. Gerinda Tangan
Gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel.
Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan,merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain. Berikut disajikan pada gambar 3.12.
Gambar 3.12 Gerinda tangan 4. Gerinda Potong
Mesin Gerinda Potong adalah mesin pemotong benda dengan menggunakan pisau potong beupa batu gerinda yang tipis yang fungsinya untuk memotong benda kerja yang terbuat dari besi.Prinsip kerja mesin
ini hampir sama dengan mesin gerinda secara umumnya yaitu pisau potong (Batu gerinda) berputar memotong benda kerja yang diam, dijepit dengan bantuan pencekam guna agar ketika melakukan pemotongan, benda kerja tidak mudah beergerak sehingga hasil potongan skan sesuai dengan yang didinginkan sesuai sudutnya.Berikut disajikan pada gambar pada gabar 3.13.
Gambar 3.13 Gerinda Tangan 5. Tang
Pengertian dari tang atau tang secara umum yaitu sebuah alat penjepit yang digunakan untuk menjepit, memotong dan memegang benda dengan erat. Sehingga inti dari deskripsi tang hanya sebuah alat penjepit yang memiliki banyak kegunaan.Material pembuatan dari alat ini adalah sejenis logam yang mempunyai karakter massa cukup berat.
Biasanya jenis logam uang sering dimanfaatkan dalam membuat plier yaitu besi dan baja. Sedangkan pada bagian pegangan terbuat dari material karet yang memiliki karakter keras.Berikut disajikan pada gambar 3.14.
Gambar 3.14 Tang
6. Mesin Bubut
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.Berikut disajikan pada gambar 3.15.
Gambar 3.15 Mesin bubut 7. Mesin Milling
Mesin milling adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais.Berikut disajikan pada gambar 3.16.
Gambar 3.16 Mesin milling 8. Mesin Bor Tangan
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembokmaupun pelat logam.
Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasitas dan juga fungsinya masing-masing.Berikut disajikan pada gambar 3.17.
Gambar 3.17 Mesin bor tangan 9. Mesin Bor Duduk
Seperti namanya, maka mesin bor ini dapat digunakan sembari duduk. Biasanya mesin bor digunakan untuk melubangi besi. Namun, lubang yang dibuat pada besi tersebut tidaklah sedikit sehingga mesin bor ini didesain sedemikan rupa untuk membantu penggunanya agar tidak
mudah lelah saat menggunakannya.Cara menggunakan mesin bor ini tidak sulit, dengan memutar tuasnya, mata bor dan kepala bor akan turun ke bawah. Dengan desain demikian pula, mesin bor ini mampu mengebor beberapa lapis besi secara langsung. Tentunya dengan tebal maksimal yang sesuai dengan panjang mata bor yang digunakan.Mesin bor ini juga biasanya digunakan dengan putaran lambat. Meski begitu, kecepatannya dapat diatur melalui belting di bagian atasnya. Di samping itu, ia juga memiliki ukuran yang beragam seperti mesin bor tangan. Berikut disajikan pada gambar 3.18.
Gambar 3.18 Mesin Bor Duduk 10. Kunci Ring Pas
Kunci ring pas digunakan untuk mengencangkan atau membuka baut atau mur yang berbentuk segi enam (hexagonal). Berikut disajikan pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Kunci ring pas
11. Topeng Las
Topeng las adalah alat yang memiliki fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan dan cahaya las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari bahan plastik yang bendung panas, selain itu terdapat tiga kaca (jernih, hitam, jernih) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar langsung dan ultraviolet ketika melaksanakan proses pengelasan.Kaca las memiliki pengkodean nomor, yakni nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14. Selain besar ukurannya karenanya densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin tinggi.Berikut disajikan pada gambar 3.20.
Gambar 3.20 Topeng las 12. Mistar Gulung
Mistar gulung terbuat dari baja tipis yang didesain dengan warna kuning dengan skala ukuran yang berwarna merah atau hitam. Mistar gulung yang panjang biasanya terbuat dari bahan sintetis,fiberglas atau katun. Rumah atau tempat mistar gulung terbuat dariplastik. Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui keliling ataupun panjang suatu bahan secara kasar. Berikut disajikan pada gambar 3.21.
Gambar 3.21 Mistar gulung 13. Palu Las
Palu las sering digunakan untuk membersihkan hasil pengelasan dari Slag (kerak las) untuk proses las yang jenis pelindungnya menggunakan flux dan Spatter (percikan las), caranya dengan memukulkannya atau menggoreskan pada bagian yang terdapat slag dan spatter. Untuk bentuknya biasanya pada ujungnya berbentuk bulat dan tipis lancip.Berikut disajikan pada gambar 3.22.
Gambar 3.22 Palu las 14. Sikat Baja
Sikat baja merupakan alat yang digunakan untuk membersihkan permukaan benda yang akan dilas dari zat pengotor seperti karat, oli, dan pengotor lainnya. Selain itu digunakan juga untuk membersihkan hasil lasan dari debu dan slag.Berikut disajikan pada gambar 3.23.
Gambar 3.23 Sikat baja 15. Mistar Siku
Penggaris siku termasuk alat ukur dan juga alat gambar, alat ini terdiri dari daun dan blok yang terbuat dari baja, bloknya lebih tebal dari daunnya menjadi ukuran siku, pada dasarnya pengukuran sudut di gunakan untuk memeriksa atau mengukur sudut, menarik garis atau beberapa garis yang sejajar. Penyiku di gunakan untuk memeriksa kerataan dua buah bidang yang membentuk sudut 90°
dengan mempergunakan penyiku kombinasi. Berikut disajikan pada gambar 3.24.
Gambar 3.24 Mistar siku 16. Baut
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir, salah satu ujungnya dibentuk kepala baut ( umumnya bentuk kepala segi enam ) dan ujung lainnya dipasang mur/pengunci. Dalam pemakaian di lapangan, baut dapat digunakan untuk membuat konstruksi sambungan tetap, sambungan bergerak, maupun
sambungan sementara yang dapat dibongkar atau dilepas kembali.
Berikut disajikan pada gambar 3.25.
Gambar 3.25 Baut B. Desain
Desain Gambar 3D dan 2D alat Scroll Bender dengan sistem penggerak manual dalam pembuatan ornamen pagar besi disajikan pada Gambar 3.26 dan Gambar 3.27.
Gambar 3.26 Desain 3D Scroll Bender
Gambar 3.27 Desain 2D Scroll Bender C. Tempat dan Waktu
Pembuatan Scroll Bender dan pengujian alat dikerjakan dibengkel Las Putra R.K. Yang beralamat di Gendengan Rt02/03, Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Pembuatan proyek akhir berupa mesin scroll bender menggunakan gerak manual dalam pembuatan ornamen pagar besidirencanakan pada tanggal 15 Desember 2019 sampai dengan 30 Agustus 2020 yang disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jadwal Pembuatan Scroll Bender
No Kegiatan
Selesai D. Tahapan Pembuatan scroll bender
?
`
Gambar 3.28 Tahapan pembuatan scroll bender Tahapan-tahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Desain alat
Desain alat dilakukan untuk membuat bentuk atau model yang akan dikerjakan sehingga pembuatan scroll bender dapat dikerjakan dengan baik.
2. Pemilihan bahan dan alat
Pemilihan bahan dilakukan setelah desain jadi. Karenakita jadi tau bahan dan alat yang akan digunakan sebagai pembuatan scroll bender dengan sistem penggerak manual sudah sesuai dengan perencanaan.
3. Pembuatan komponen
Pembuatan komponen alat scroll bender ini dilakukan setelah bahan dan alat sudah terpenuhi semua.
4. Perakitan mesin atau repair
Perakitan mesin dilakukan dari membuat komponen-komponen yang akan digunakan kemudian dirakit sesuai dengan desain yang telah dibuat.
5. Apakah mesin sudah layak ?
Dikatakan mesin sudah layak, apabila mesin sudah bisa dioperasikan secara baik. Namun jika tidak memenuhi standar maka mesin akan di repairhingga mesin memenuhi standar.
6. Finishing atau pengecatan
Finishing atau pengecetan dilakakuan apabila komponen – komponen mesin sudah terpenuhi semua dan mesin dapat dioperasikan secara baik maka langkah selanjutnya yaitu finishing atau pengecatan supaya mesin terlihat bagus dan melindungi mesin dari korosi.
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Unjuk Kerja
1. Proses pembuatan rangka
Proses pembuatan alat scroll bender dibagi menjadi beberapa tahap yaitu : persiapan alat dan bahan, pemotongan bahan, penyambungan dan finishing. Dalam proses pengerjaannya banyak menggunakan mesin pemotong, mesin bor, mesin las, dan peralatan pendukung lainnya. Untuk meningkatkan efektifitas waktu yang diperlukan proses pembuatan rangka ini dibutuhkan rencana pembuatannya. Berikut merupakan tahapan proses pembuatan rangka scroll bender.
a) Proses pemotongan benda kerja
Dalam tahapan proses pemotongan, langkah yang pertama yakni mengamati dan memahami gambar kerja. Setelah itu mengukur bahan sesuai dengan keperluan. Alat yang digunakan yakni gerinda potong dengan mata gerinda cut, serta memperhatikan alat keselamatan kerja.
Berikut proses pemotongan dan pengerjaan benda kerja yang disajikan pada Gambar 4. 1.
Gambar 4. 1 Pemotongan material
b) Proses pembuatan tiang
Proses pembuatan tiang yaitu dengan menggunakan besi pipa berdiameter 80 mm yang dipototong dengan ukuran 550 mm tebal 2,5 mm lalu dirapingan bekas potongan nya agar rapi saat dirangkai.
Berikut disajikan pada gambar 4.2
Gambar 4. 2 Tiang rangka c) Proses pembuatan alas plat persegi
Proses pembuatan alas plat persegi yaitu dengan menggunakan besi plat tebal 10 mm lalu dipotong dengan ukuran 250 mm x 260 mm alat yang digunakan adalah gerinda duduk dan dihalus kan sisi nya agar rapi saat pengerjaan dan setiap sisi dibor 14 untuk baut canal U pada gambar 4.3
Gambar 4. 3 Plat persegi
d) Proses pembuatan as bearing
As bearing dibuat menggunakan besi padat panjang 90 mm Dengan menggunakan mesin bubut manual yaitu dengan cara facing dan membuat tingkat 1 diameter 25 mm, , tingkat 2 diameter 30, tingkat 3 diameter 38, tingkat 4 diameter 30 agar bearing tidak goyang dan koko yang diperlihatkan pada gambar 4.4.
Gambar 4. 4 Proses pembuatan as bearing e) Proses pembuatan alas plat lingkaran
Plat lingkaran dibuat dengan besi plat yang sudah berbentuk lingkaran yaitu dengan cara , dibor pada center lingkaran lalu dibaut dengan as, setelah itu gunakan mesin bubut untuk facing dan menentukan ukuran diameter 260 mm Tebal 13 mm yang diperlihatkan pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Plat lingkaran
f) Proses pembuatan mall spiral
Pembuatan mall spiral menggunakan besi plat yang dipotong menjadi ukuran panjang dan lebar, ada 3 gabungan mall pembuatan mnggunakan mall yang sudah tersedia dipasaran dengan dilengkukan dengan alat khusus untuk pembuatan mall dengan cara manual.
Berikut pada gambar 4.6 dan 4.7
Gambar 4. 6 Cetakan mall
Gambar 4. 7Pembuatan mall g) Proses pembuatan handle penghubung tuas dan bearing
Pembuatan handle penghubung yaitu dengan menggunakan besi plat tebal 6 mm dengan dipotong panajang 334 mm Lebar 51 mm lalu disikukan 170 derajat dengan panjang 50 mm untuk pengait yang disajikan pada gambar 4.8
Gambar 4. 8 handle h) Proses pembuatan stopper besi untuk di roll
Proses stopper besi yang akan dirol yaitu dengan menggunakan besi padat lalu dilakukan proses pembubutan dengan panjang 20 mm diameter 50 mmkedalaman lubang stopper 10 mm radius 6 dan radius 2,5. Berikut gambar disajikan pada gambar 4.9
Gambar 4. 9 Stopper i) Proses pembuatan handle
Proses pembuatan tuas penggerak atau handle yaitu menggunakan besi mildberdiameter 20 mm Panjang 310 mm tujuan pembuatan tuas penggerak yaitu untuk memudahkan bearing untuk berputar dengan baik dan saat pengerolan menjadi mudah. Berikut pada gambar 4.10.
Gambar 4. 10 Handle tuas 2. Teknik pengelasan material
a) Dalam proses penyambungan rangka menggunakan las listrik SMAW dengan elektroda E 6013 E6013 yang artinya E: Elektroda 60:
Kekuatan Tarik Minimum 60 satuannya KSI 1: Untuk semua posisi pengelasan. Untuk kode lain yaitu 2 (posisi flat dan horizontal) dan 3 (Posisi flat) 3: Jenis komposisi kimia dari flux yang nanti juga berpengearuh terhadap penetrasi, arus dan polaritas dengan Ø 2.6mm arus 60 sampai 80 ampere dengan teknik Joint (sambungan T), Butt Joint (sambungan tumpul), sambungan tepi dan sambungan tumpang.
Beberapa keuntungan dari las jenis SMAW yaitu dapat dipakai dimana sajabaik didalam maupun diluar bengkel dan dapat mengelas berbagai macam tipe dari material. Berikut merupakan tahapan proses pengelasan rangka scroll bender.
1) Pengelasan besi pipa dan plat persegi
Bagian besi pipa yang sudah dipotong mulai dilas dengan plat persegi menggunakan las SMAW dan dengan elektroda E 6013 ukuran Ø 2.6mm dengan posisi sudut pengelasan 45º dan pengelasan posisi depan 70º menggunakan teknik pengelasan fillet weld pipa tetap sumbu vertical. Berikut pada gambar 4.11.
Gambar 4. 11 Pengelasan alas plat dengan tiang rangka 2) Proses pengelasan handle dan bearing
Pengelasan handle dan bearing yaitu dengan menyatukan handle dengan bearing satu sisi sesuai lebar handle dengan teknik las sambungan tumpang menggunakan las SMAW dan dengan elektroda E 6013 ukuran Ø 2.6mm dengan posisi sudut pengelasan 45º dan pengelasan posisi depan 70º menggunakan teknik pengelasan sambungan tepi mengenakan alat keselamatan kerja. Berikut pada gambar 4.12.
Gambar 4. 12 Pengelasan handle dan bearing 3) Pengelasan as bearing dengan plat persegi
Pengelasan as bearing dengan plat rangka atas yaitu dengan mengelas semua bagian yang bersambungan dengan menggunakan las SMAW dan dengan elektroda E 6013 ukuran Ø 2.6mm dengan posisi sudut pengelasan 45º dan pengelasan posisi depan 70º menggunakan teknik pengelasan fillet weld pipa tetap sumbu vertical serta
Pengelasan as bearing dengan plat rangka atas yaitu dengan mengelas semua bagian yang bersambungan dengan menggunakan las SMAW dan dengan elektroda E 6013 ukuran Ø 2.6mm dengan posisi sudut pengelasan 45º dan pengelasan posisi depan 70º menggunakan teknik pengelasan fillet weld pipa tetap sumbu vertical serta