BAB IV ANALISIS DAN BAHASAN
E. Bahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi, arus kas bebas dan rasio leverage (DER) memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap kebijakan dividen (DPR).Sementara variabel lainnya yaitu, rasio profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR).
Berdasarkan hasil secara simultan, yaitu memiliki nilai Fhitung
sebesar 4,403 dengan nilai sig. sebesar 0,005. Karena nilai sig. 0,005 < 0,05 (α), maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage (DER), dan rasio profitabilitas (ROA) secara simultan (bersama) memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen (DPR).
86 1. Bahasan hasil pengujian hipotesis pertama
Berdasarkan pada pendapat (Weygandt, et al., 2008) yang mengatakan aktivitas operasi mencakup pengaruh kas dari transaksi yang menghasilkan pendapatan dan beban yang kemudian dimasukkan dalam penentuan laba. Sumber kas ini umumnya dianggap sebagai ukuran terbaik dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana yang cukup guna terus melanjutkan usahanya.
Seacara umum perusahaan akan membayarkan dividen apabila sumber kas yang dimilikinya cukup besar, jadi sesuai dengan teori tersebut maka arus kas operasi merupakan salah satu indikator yang tepat dalam menentukan kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manurung (2009) yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan divieden. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hery (2009), yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Tetapi hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawan dan Nurdhiana (2012) yang menyatakan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. 2. Bahasan hasil pengujian hipotesis kedua
Handono Mardianto (2009), mengemukakan sebagai berikut: “Perusahaan yang sanggup membagikan dividen lebih tinggi akan
87 naik harga sahamnya karena dipandang investor sebagai peruhaan yang mempunyai kelebihan kas (free cash flow), yakni kas yang tersisa setelah dikurangi oleh kebutuhan untuk membiayai proyek investasi ditahun mendatang.
Jadi, apabila perusahaan memiliki kelebihan kas yang cukup besar lebih baik digunakan untuk mengembalikan dana kelebihan kas tersebut kepada para pemegang saham guna memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Sehingga kurang lebih arus kas bebas dapat menjadi salah satu indikator didalam menentukan kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Laksono (2006) juga menyatakan bahwa arus kas bebas tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.
Tetapi penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizki Islamiyah (2012) yang menyatakan bahwa arus kas bebas tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh Laksono (2006) juga menyatakan bahwa arus kas bebas tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.
88 3. Bahasan hasil pengujian hipotesis ketiga
Menurut Modigliani & Miller (dalam Anggraeni Puspitasari dan Linda Purnamasari 2013 ) berpendapat bahwa bila ada pajak penghasilan perusahaan maka penggunaan utang akan meningkatkan nilai perusahaan karena biaya bunga hutang adalah biaya yang mengurangi pembayaran pajak. Artinya penggunaan hutang dapat digunakan untuk menciptakan suatu nilai untuk memajukan perusahaan, namun kebijakan hutang juga tergantung dari ukuran perusahaan. Tetapi penggunaan hutang yang berlebih akan menimbulkan biaya agensi yang tinggi sehingga dapat juga menyebabkan kebangkrutan.
Artinya perusahaan besar relatif lebih mudah untuk akses ke pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif mudah memenuhi sumber dana dari hutang melalui pasar modal. Jadi, rasio leverage digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat perusahaan dibiayai oleh hutang, maka dari itu rasio leverage dapat digunakan sebagai salah satu indikator bagi para investor untuk menilai kondisi suatu perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Devi Hoe Sunarya (2013) menyatakan bahwa rasio leverage (debt to equity ratio) memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen. Selain itu
89 rasio leverage (debt to equity ratio) memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.
Tetapi hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Diana (2012), yang menyatakan bahwa rasio leverage (debt to equity ratio) tidak memiliki pengaruh. Dan juga
dalam penelitian Latiefasari yang menyatakan bahwa rasio leverage (debt to equity ratio) tidak memiliki pengaruh.
4. Bahasan hasil pengujian hipotesis keempat
Menurut Stice, et al. (2009) laba merupakan indikator yang baik tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan datang. Berdasarkan teori tersebut dapat dikatakan bahwa informasi laba dapat menggambarkan kinerja perusahaan itu sendiri. Karena apabila laba yang dihasilkan perusahaan besar, maka kemungkinan dividen yang dibayarkan kepada investor akan naik.
Artinya, kemungkinan laba (profitabilitas) merupakan salah satu indikator yang tepat didalam menentukan kebijakan dividen.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizki Islamiyah (2012) yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Selain itu dalam penelitian Sulistiyowati (2010) juga menyatakan bahwa rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
90
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI
A.
K
esimpulanBerdasarkan hasil analisis data, setelah melalui tahap pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan yang terakhir interprestasi hasil analisis mengenai pengaruh arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas terhadap kebijakan dividen, dengan menggunakan data yang berdistribusi normal, tidak terdapat masalah multikolinieritas, tidak adanya heteroskedastisitas, dan tidak terdapat masalah autokorelasi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi arus kas operasi sebesar 0,015 yang berarti bahwa lebih kecil dari α = 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa arus kas operasi memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen (DPR), terbukti.
2. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel arus kas bebas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi arus kas bebas 0,007 yang berarti bahwa lebih kecil dari α = 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa arus kas bebas memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen (DPR), terbukti.
91 3. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR).
Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi rasio leverage 0,017 yang berarti bahwa lebih kecil dari α = 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa rasio leverage memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen (DPR), terbukti.
4. Dari hasil analisis data secara parsial diperoleh bahwa variabel rasio profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen (DPR). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi rasio profitabilitas 0,560 yang berarti bahwa lebih besar dari α = 0,05. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen (DPR), tidak terbukti.
5. Dari hasil analisis data secara simultan variabel arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kebijakan dividen. Hal ini berdasarkan pada nilai Fhitungsebesar 4,403
dengan nilai sig. 0,005 yang berarti nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05.
6. Koefisien determinasi R-Square sebesar 0,335. Hal ini berarti bahwa 33,5% variabel dependen yaitu kebijakan dividen dapat dijelaskan oleh empat variabel independen yaitu arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas, sementara sisanya sebesar
92 66,5% kebijakan dividen dijelaskan oleh faktor-faktor lain atau variabel lainnya.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka peneliti memberikan saran, sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen yang lain.
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak dan menggunakan periode pengamatan yang lebih lama.
3. Mengklasifikasikan perusahaan berdasarkan umur perusahaan, karena ada kemungkinan perusahaan yang sudah lama stabil dengan yang baru didirikan akan berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen yang akan diberikan kepada pemegang saham.
C. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel-variabel yang telah diteliti, maka implikasi bagi masyarakat, yaitu :
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. Dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting dalam penelitian ini.
93 2. Bagi Investor
Bagi investor yang ingin menanamkan modalnya untuk memperoleh dividen pada suatu perusahaan dapat melihat arus kas operasi, arus kas bebas, dan rasio leverage. Dimana variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai perusahaan yang memberikan keputusan kebijakan dividen, sehingga investor dapat lebih berhati-hati dalam melakukan penilaian terhadap perusahaan yang dipilih untuk berinvestasi.
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembagian dividen kepada para pemegang saham.
94
DAFTAR PUSTAKA
Andinata, W. Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. 2010.
Anggreni Puspitasari dan Linda Purnamasari. Pengaruh Perubahan Dividen payout ratio dan dividen yield terhadap return saham. Jurnal Bisnis dan Perbankan. Vol 3, no. 2. 2013
Ardiyos. Kamus Besar Akuntansi, Jakarta: Citra Harta Prima, 2010.
Arilaha, Muhammad A. Pengaruh Free Cash Flow, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Vol. 13, No. 1, hal. 78-87. 2007.
Arshad, Zeehan and Friend.“Ownership Strukture and Dividend Policy“.Interdiciplinary Journal of Contemporary Researh Business.Vol. 5, no.3 2013.
Astuti, Dewi. Manajemen Keuangan Perusahaan. Cetakan Pertama.Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Yogyakarta: BPFE. 2004.
Bodie, Marcus dan Kane. Investment. Jakrta: Salemba Empat. 2010.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 1. Edisi 10. Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto.Jakarta: Salemba Empat. 2006.
Darsono dan Ashari. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: 2005.
Fahmi, Irham. Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta, 2013. Fraser, Lyn M. Dan Aileen Ormiston. Memahami Laporan Keuangan. Edisi
95 Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:
Badan Peneliti Universitas Diponegoro. 2006
Gitman, L.J. Principles of Managerial Finance. New York : Addison Wesley. 2006.
Gupta, Amitabh dan Banga, Charu.“The Determinants of Corporate Dividend Policy Decision”. Vol. 37, No. 2, 2010.
Gujarati, Damodar. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Erlangga. 2006.
Hajazi, Rezvan and Fatmh S M. “Impact of Agency Costs of Free Flow on Dividend Policy, and Leverage of Firms in Iran”. Journal of novl applied sciences. 2014.
Hanafi, Mamduh. Manajemen Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE UGM. 2004.
Hanafi, Mamduh, dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2007.
Hasan Mirza, Hammad and Talat Afza. “Impact of Corporate Cash Flows on Dividend Payouts : evidence from south asia”. Middle east journal of scientific research. 2014.
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. 2009.
Imelda Christi dan Inung Wijayanti.“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Studi Kasus Pada Bank-Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.Jurnal Akuntansi & Bisnis.Vol 1, 2013.
Joel G.Siegel dan Jae K.Shim.Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: Elex Media Komputindo.1999.
Hery. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Kas. Akuntabilitas, Vol. 9, No.1, September : 10-16. 2009
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YPKN. 2006.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010.
96 Lina Andriyanti dan Made Gede Wirakusuma. “Good Corporate Governance Memoderasi Profitabilitas, Leverage, Arus Kas Bebas Dengan Kebijakan Dividen”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.Vol 8, No.2, 2014:245- 262.
Lestariningsih, D. Pengaruh Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Variance of Earning Growth terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. 2007.
Luh Fajarini Indah Mawarni dan Ni Made Dwi Ratnaldi. “Pengaruh Kesempatan Investasi, Leverage, dan Likuiditas Pada Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.Vol 9, No.1, 2014: 200-208.
Mardiyanto Handono. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (GRASINDO). 2009.
Madura, Jeff. Manajemen Keuangan Internasional. Edisi 4 Terjemahan Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2001.
Munawir S. Analisa Laporan Keuangan. UPP-AMP YKPN, Yogyakarta. Hlm. 56. 2002.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. 2, 2012.
Pramono, Peni R. Menilai Kinerja Manajer Lewat Laporan Keuangan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 2008.
Reeve, J. M., et al. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. 2010.
Ridwan S. Sundjaja dan Inge Barlian. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Bandung. 2001
Rosdini, Dini. Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio. Working Paper in Accounting and Finance. 2009.
Rowland B.Fernando Pasaribu, Dionysia Kowanda dan Kholid Nawawi. “Determinan DividendPayout Ratio Pada Emiten LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia”.Jurnal Ekonomi & Bisnis.Vol. 8, No. 1, 2014.
97 Sawir, Agnes. Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2009.
Syamsudin, Lukman. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 2007.
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE- YOGYAKARTA, 2008.
Stice, James D, et all. Akuntansi Keuangan. Edisi Keenam belas.Jakarta: Salemba empat. 2009.
Sugiyono.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, Cet. 15, 2012. Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, JR. “Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan”.Edisi 13 Buku 1 terjmahan Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. 2012.
Weygandt, J. J., Kieso, D. E., dan Kimmel, P. D. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. 2008.
www.idx.com
www.google.com
98
Lampiran 1
Data arus kas operasi, arus kas bebas, rasio leverage, dan rasio profitabilitas pada perusahaan manufaktur dengan sub sektor otomotif periode 2010 -2014
No Nama Tahun Dividend payout
ratio Rasio Arus kas operasi Rasio Arus kas bebas Rasio leverage Rasio profitabilitas 1 ASII 2010 36,63 7,97 2,18 0,92 15,07 2011 45,07 28,29 22,87 1,02 13,73 2012 45,03 16,48 11,36 1,03 12,48 2013 45,03 29,87 19,03 1,02 10,42 2014 45,59 10,35 8,74 0,96 9,37 2 AUTO 2010 37,25 31,89 27,15 0,38 21,94 2011 40,23 16,61 11,71 0,47 15,82 2012 29,53 19,54 13,06 0,62 12,79 2013 50,53 20,73 16,37 0,32 8,39 2014 53,08 7,86 11,84 0,42 6,65 3 BRAM 2010 41,95 31,80 23,85 0,26 9,70 2011 45,01 36,78 28,54 1,38 14,28 2012 36,12 55,90 36,98 0,36 9,81 2013 65,27 23,84 25,76 0,47 2,32 2014 26,23 23,82 15,57 0,73 5,15 4 GDYR 2010 15,37 19,00 8,10 1,76 5,81 2011 37,06 25,25 20,27 1,77 3,14 2012 17,47 20,14 16,54 1,35 5,39 2013 21,63 35,47 21,78 0,98 4,17 2014 36,07 23,38 16,71 1,17 2,18 5 GJTL 2010 5,03 39,66 26,17 1,94 8,01 2011 5,10 10,49 9,42 1,61 5,92 2012 28,31 56,53 32,18 1,35 8,80 2013 28,96 43,83 23,77 1,68 0,78 2014 12,91 20,88 13,00 1,68 1,68 6 IMAS 2010 23,39 28,28 21,52 4,99 6,36 2011 16,97 22,44 18,99 1,54 7,52 2012 7,80 36,12 23,88 2,08 5,11 2013 9,87 21,97 15,44 2,35 2,78
99 2014 21,57 15,58 11,53 2,49 0,29 7 INDS 2010 17,37 9,78 8,07 2,39 9,10 2011 20,73 12,95 7,21 0,80 10,55 2012 11,16 29,63 16,23 0,46 8,05 2013 13,82 11,76 7,61 0,25 6,72 2014 28,49 19,67 16,96 0,25 5,59 8 MASA 2010 3,48 31,01 15,07 0,87 5,80 2011 8,60 23,77 14,48 1,68 3,01 2012 50,29 42,03 22,42 0,68 0,05 2013 40,73 9,26 5,07 0,68 0,57 2014 9,86 25,99 16,18 0,67 0,08
100