• Tidak ada hasil yang ditemukan

Banyak Jalan Menuju Sukses

Dalam dokumen Buku Pkn SMP IX Bab 1 4 (Halaman 192-196)

Pendekatan Kekeluargaan

2. Banyak Jalan Menuju Sukses

Sukses dapat dikatakan sebagai sebuah keadaan di mana seseorang berhasil melewati atau menyelesaikan suatu tugas tertentu. Sukses belajar berarti menguasai atau menyelesaikan tugas dalam belajar.

Coba kita ingat kembali pada waktu kita belajar bersepeda. Pada awalnya kita dibimbing bagaimana caranya memegang kemudi, mengayuh pedal, menjaga keseimbangan agar tetap dapat berjalan tanpa terjatuh dan lain sebagainya. Pada awalnya orang tua akan membantu dengan cara memegangi bagian dari sepeda, karena pada saat itu kita masih belum mampu mengendalikan dengan baik. Sedikit demi sedikit, bantuan akan dikurangi sehingga akhirnya dilepas sama sekali. Di tengah-tengah proses belajar bersepeda ini kita tidak jarang terjatuh. Namun kita tidak pernah jera dan berusaha untuk mencoba, mencoba dan mencoba lagi. Hingga akhirnya ketrampilan bersepeda ini dapat dikuasai dengan baik. Dapatkah kita menyebut keberhasilan belajar mengendarai sepeda ini sebagai sebuah kesuksesan?

Diskusikan dengan temanmu:

1. Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kisah sukses ketiga anak yang masih sangat muda tersebut?

2. Apa pula yang bisa kamu tiru dari mereka bertiga? Tugas

193

Pendidikan yang ditempuh semenjak taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah, hingga perguruan tinggi sebetulnya adalah ajang pembelajaran meraih kesuksesan. Tetapi apakah setiap orang mampu memanfaatkan peluang untuk sukses? Bila kesuksesan itu diawali dengan belajar, apakah kita dapat menjadi seorang yang sukses? Kriteria seperti apakah yang dibutuhkan untuk menjadi seseorang yang disebut sukses? Orang sukses adalah orang yang tidak jemu-jemu untuk mempelajari sesuatu yang belum dikuasainya. Bila hal yang dipelajari itu akhirnya dapat dikuasai, maka dapat dikatakan bahwa proses belajar itu berhasil atau sukses. Nah, sesungguhnya sukses itu adalah harapan setiap orang. Apa benar demikian? Untuk menjadi orang sukses, tentu saja membutuhkan ketrampilan sukses. Apa ketrampilan sukses itu? Ketrampilan untuk sukses meliputi hal-hal berikut ini:

a. Living Skills. Living skills adalah ketrampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dalam kehidupan sehari-hari. Ketrampilan ini sangat menentukan apakah seorang siswa dapat menjadi sukses atau tidak.

b. Learning Skills. Learning skills adalah ketrampilan yang digunakan agar kita selalu dapat mengembangkan diri melalui proses belajar yang berkelanjutan. Dengan pengenalan dan penguasaan learning skills yang tepat, kita dapat melakukan aktivitas belajar atau bahkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

c. Thinking Skills. Thinking skills adalah ketrampilan yang dibutuhkan pada saat kita berpikir untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya apa saja ciri seorang yang dapat dikategorikan sebagai pembelajar sukses akan dibahas pada uraian berikut ini. Dengan demikian kita dapat memperoleh gambaran lebih jelas mengenai arah ke mana kita hendak menuju, bagaimana teknik mencapainya serta tindakan apa yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

194 3. Empat Resep Menuju Sukses

a. Jujur

Apa yang kamu lakukan atau katakan apabila kamu mendapatkan tugas padahal kamu tidak menyukainya? Atau ketika kamu ingin menyampaikan perasaanmu padahal kamu malu untuk mngungkapkannya? Keadaan seperti itu disebut sebagai situasi dilematis. Pernahkan kamu menghadapi situasi seperti itu? Sebagian orang akan bersikap diam atau pasif. Ini tidak jujur terhadap apa yang dirasakan, dipikirkan, dan dilakukannya. Sikap diam tersebut dimaksudkan untuk menyenangkan orang lain. Bentuk respon lain yang sering muncul adalah dengan menyakiti orang lain atau bersikap agresif. Perilaku ini bersifat spontan, jujur dan tidak dibuat-buat. Namun perilaku agresif ini hanya akan memuaskan diri sendiri, tetapi kurang menghargai orang lain.

Kejujuran pada diri sendiri merupakan suatu upaya menerima kelebihan maupun kekurangannya. Pernahkah kamu mengetahui ada orang yang belum dapat menerima kekurangannya dalam hal-hal tertentu sehingga menarik diri dari pergaulan sosial? Sementara ada juga orang yang berusaha menutupi kekurangannya dengan berpura-pura seolah tidak memiliki kekurangan. Orang yang seperti itu telah berbuat tidak jujur, seperti layaknya orang yang menggunakan topeng. Sebagus apapun topeng itu hanya berfungsi sebagai penutup.

Sepuluh Sikap Positif Menuju Sukses (AA Qowiy) a. Tegar menghadapi kesulitan;

b. Mengambil hikmah dari kesulitan;

c. Gigih mencari ilmu; d. Berani mengambil resiko; e. Tenang dalam bertindak;

f. Membiasakan diri bekerja keras; g. Menikmati indahnya kesulitan; h. Menjalain kerja sama saling

menguntungkan;

i. Tekun dalam berdoa kepeda Tuhan; j. Mengembangkan sikap tawakal.

195 b. Cerdas

Cerdas merupakan kemampuan untuk belajar, memahami, memutuskan dan beropini berdasarkan alasan tertentu. Orang cerdas dilukiskan sebagai sosok berikut: Pertama, orang cerdas mempunyai kemampuan belajar dari pengalaman. Sebagai manusia, orang cerdaspun pernah berbuat salah. Namun karena orang yang cerdas selalu belajar dari pengalaman, maka mereka berusaha tidak mengulangi kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan.

Kedua, sifat yang dimiliki orang cerdas adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sebagai contoh, siswa yang cerdas tidak hanya berambisi memperoleh nilai ujian yang tinggi, namun juga mampu mengelola pekerjaan, berorganisasi, bergaul dengan orang lain, dan mampu mengelola hidup pada umumnya.

c. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Menjadi pemimpin pada dasarnya harus mampu memberi contoh bagi yang dipimpinnya. Ki Hadjar Dewantara mengajarkan Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.

Ing Ngarsa Sung Tulada, maksudnya ketika seorang pemimpin berada di depan, ia harus dapat memberi teladan. Tanpa adanya teladan, kepemimpinan tidak akan efektif.

Unsur kedua adalah, Ing Madya Mangun Karsa, yang berarti seorang pemimpin harus dapat memberikan semangat ketika berada di tengah-tengah orang yang dipimpinnya. Semangat tidak hanya diberikan kepada orang lain, IQ (intellectual quotient) atau kecerdasan otak bukan satu-satunya kunci kesuksesan. EQ (emotional quotient) atau kecerdasan emosi justru punya peranan sangat penting untuk kunci kesuksesan. Kecerdasan emosi antara lain mencakup kemampuan memahami orang lain, berkomunikasi, bekerja sama, mengendalikan diri dn sebagainya.

196

tetapi yang lebih penting bagaimana seorang pemimpin mampu memberi semangat pada diri sendiri.

Unsur ketiga adalah Tut Wuri Handayani, yang artinya ketika seorang pemimpin berada di belakang, ia harus mampu memberikan dorongan pada orang yang dipimpinnya. Ketiga hal tersebut mengindikasikan bahwa seorang pemimpin harus mempunyai empati (merasakan apa yang dirasakan orang lain) yang sangat besar. Selain itu, seorang pemimpin hendaknya tidak membuat jarak dengan orang yang dipimpinnya.

d. Mampu Melihat Jauh Kedepan

Perilaku yang berorientasi jangka panjang biasanya didasarkan pada suatu cita-cita atau angan-angan terhadap suatu hal. Sebagai contoh, impian manusia yang ingin terbang seperti burung, akhirnya menjadi kenyataan dengan ditemukannya pesawat terbang. Masih banyak contoh temuan inovatif yang pada mulanya bagi sebagian orang dianggap tidak mungkin terjadi, pada akhirnya menjadi kenyataan.

Selain impian, kita harus punya visi. Visi adalah jabaran tujuan kemana pribadi harus menuju yang dapat berupa jabaran masa depan yang lebih baik dan lebih sukses. Visi memotivasi seseorang untuk bekerja lebih keras dalam mewujudkan impiannya.

Dalam dokumen Buku Pkn SMP IX Bab 1 4 (Halaman 192-196)