BAB I PENDAHULUAN
1.6 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembuatan kincir angin yang diuji sebagai berikut :
1. Kincir angin yang digunakan jenis propeler tiga sudu
2. Pitch angle dari dudukan bilah yang digunakan yaitu 0ΒΊ, 15ΒΊ, dan 30ΒΊ 3. Pengujian dilakukan pada kecepatan angin rata-rata 6 m/s.
4. Penelitian dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Teknik Mesin USD dan menggunakan fan blower yang ada di Laboratorium Teknik Mesin USD.
BAB II DASAR TEORI
2.1 ANGIN
Angin merupakan udara yang terus berputar dan bergerak, diakibatkan arah rotasi bumi juga dengan gravitasi dan perbedaan temperatur dan tekanan yang mempengaruhi laju aliran udara (Dewantoro, 2011).
Perbedaan temperatur disebabkan oleh tempat dan ketinggian datangnya arah angin. Laju aliran udara sangat dipengaruhi oleh arah datangnya dan kecepatan dari udara juga arah datangnya dapat berubah sewaktu - waktu, contohnnya udara yang melewati pinggir pantai dengan angin yang mengalir melewati pegunungan, akan berbeda yang dimana jka dipantai tidak ada halangan dan lokasinya datar menyebabkan aliran angin tidak terhambat, sedangkan di pegunugan karena banyak halangan seperti pohon dan bangunan yang menyebabkan aliran angin terhambat dan juga kontur tempatnya juga berpengaruh.
Energi angin didapat dari alam dan tidak akan habis tidak seperti energi fosil yang akan habis, energi kinetik dari putaran bilah diubah menjadi energi listrik, serta digunakan untuk berbagai hal contohnya di bidang irigasi untuk memompa air, pembangkit listrik, pengering hasil tani, dan lain-lain.
2.2 KINCIR ANGIN
Kincir angin atau yang biasa disebut turbin angin yaitu merupakan sebuah alat yang didesain untuk memproses dan memanfaatkan tenaga dari angin untuk digunakan menggerakkan sumbu rotor yang tersambung ke genarator sehingga menjadi energi kinetik yang bisa diubah ke dalam bentuk energi lain contohnya putaran poros kincir yang terhubung ke generator menjadi listrik.
2.3 JENIS-JENIS DARI KINCIR ANGIN
Kincir angin memiliki banyak jenis dan tipe, secara spesifik kincir atau turbin angin dapat dikelompokkan kedalam dua kelas berdasarkan pada kedudukannya (orientasi) porosnya yaitu :
6
(a) (b)
Gambar 2.1 Jenis kincir angin (a) poros viertikal (b)poros horizontal Sumber : (a.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3c/Darrieus-windmill.jpg/220px-Darrieus-windmill.jpg)
(b. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/ba/Windmills_D1-
D4_%28Thornton_Bank%29.jpg/220px-Windmills_D1-D4_%28Thornton_Bank%29.jpg)
2.3.1 Kincir angin poros horizontal
Kincir angin poros horizontal atau Horizontal Axis Wind Turbin (HAWT) adalah kincir angin yang poros utamanya berputar menyesuaikan arah angin. Agar rotor dapat berputar dengan baik, arah angin harus sejajar dengan poros kincir dan tegak lurus terhadap arah putaran rotor (Putra, 2018).
Ada beberapa tipe-tipe dasar dari kincir angin poros horizontal adalah sebagai berikut :
1. Tipe America Multi Bladed
Kincir angin tipe america multi bladed, merupakan kincir angin yang memiliki jumlah sudu yang banyak dan juga memiliki soliditas yang besar. Umumnya penggunaan kincir ini untuk kerperluan dibidang pertanian contohnya untuk keperluan irgiasi, penggilingan biji-bijian, dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kincir tipe America Multi Bladed (Sumber :
(https://img.okezone.com/content/2013/12/02/373/906056/NdGjDBZm2n.jpg)
2. Tipe Up-Wind
Kincir angin Up-wind memiliki karakteristik yang sama dengan model propeler, kincir angin up-wind mempunyai ekor dibagian belakangnya untuk menggerakkan kincir sesuai arah datangnya angin, dapat dilihat pada gambar 2.3
Gambar 2.3 Kincir tipe Up-Wind
(Sumber : https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/500-square/product-
1/2019/11/17/batch-upload/batch-upload_9fd00171-ca17-400c-94ee-13445e3f9eb8.jpg)
8
3. Tipe Propeler
Kincir angin propeler memiliki jumlah sudu sebanyak satu sampai dengan tiga, kincir angin tipe ini yang paling sering digunakan sebagai sarana pembangkit listrik tanaga angin memiliki karateristik yang unggul, dapat dilihat pada gambar 2.4
Gambar 2.4 Kincir tipe Propeler
Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-bofvEUHLDBc/VYaqFvWyz4I/AAAAAAAAKbE/-OTzPXuvGIk/s320/Turbin%2BBayu%2BPertama%2BDibangun%2Bdi%2BBantul.jpg
2.3.2 Kelebihan & kelemahan kincir angin poros horizontal
Kincir angin poros horizontal memiliki kelebihan dan kekurangan adapun sebagai berikut, yaitu ;
a. Kelebihan :
- tiang yang tinggi memungkinkan untuk mendapat energi angin yang besar.
- efisiensi dari kincir lebih besar karena kincir angin akan tegak lurus dengan arah datangnya angin.
- lokasi yang cocok untuk pemasangan kincir di dataran tinggi atau daerah pinggir pantai.
b. Kekurangan :
- membutuhkan tiang besar dan tinggi untuk menaruh bladed, generator dan gear box.
- membutuhkan siste pengereman untuk mencegah putaran rotor berlebih yang nantinya dapat merusak generator.
- membutuhkan perawatan yang berkala pada turbin
2.3.3 Kincir angin poros vertikal
Kincir angin jenis kedua yaitu kincir angin poros vertikal atau Vertical Axis Wind Turbin (VAWT) pada dasarnya cara kerja komponen-komponen turbin angin bersumbu vertikal dan horisontal adalah sama, letak perbedaan utamanya adalah pada turbin angin bersumbu vertikal, rotor berputar pada sumbu vertikal.
Ada beberapa tipe-tipe dasar dari turbin angin poros horizontal adalah sebagai berikut :
1. Tipe Darrieus
Kincir angin ini memiliki bentuk sudu yang disusun simetris dengan poros.
Bentuk sudu yang dimiliki kincir angin tipe darrieus sangat efektif untuk menangkap angin dari berbagai arah, dapat dilihat pada gambar 2.5
Gambar 2.5 Kincir tipe Darrieus
(Sumber : https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/3c/Darrieus-windmill.jpg/220px-Darrieus-windmill.jpg)
2. Tipe Savonius
Kincir angin savonius memiliki dua atau tiga sudu berbentuk belahan silinder (scoops) yang dipasang mengitari poros yang berotasi, untuk efisiensinya relatif rendah tapi torsinya cukup tinggi, dapat dilihat pada gambar 2.6
10
Gambar 2.6 Kincir tipe Savonius
(Sumber :http://www.reuk.co.uk//OtherImages/savonius-wind-turbine2.jpg)
3. Tipe H-rotor (Giromill)
Kincir angin H-rotor memiliki dua atau tiga sudu berbentuk penampang Airfoil yang dipasang poros ditengan, dapat dilihat pada gambar 2.2
Gambar 2.7 Kincir tipe H-Motor (Giromill) (Sumber :
http://2.bp.blogspot.com/-wpr-VEdlqPs/UxWb1gccP4I/AAAAAAAAAPA/h9an32IIJHA/s1600/gambar+5j.png)
2.3.4 Kelebihan & kelemahan kincir angin poros vertikal
Kincir angin poros vertikal memiliki kelebihan dan kekurangan adapun sebagai berikut, yaitu ;
a. Kelebihan :
- untuk perawatan kincir sendiri terbilang mudah dan tidak butuh biaya yang
besar untuk perawatan.
- arah datang aliran angin dari segala arah sehingga tidak perlu tambahan alat untuk menggerakkan kincir ke arah datangnya angin.
b. Kekurangan :
- terjadi penurungan efisiensi kincir karena posisinya berada didekat tanah sehingga terjadi hambatan aliran angin.
- memiliki kecepatan angin yang rendah.
2.4 RUMUS PERHITUNGAN
Dalam melakukan penelitian kincir angin diperlukan rumus-rumus yang diperlukan untuk mendapat hasil yang dicari, berikut rumus yang akan digunakan:
2.4.1 Energi Angin
Energi yang ada angin yaitu energi kinetik sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
πΈπ= 1
2. π. π£2 (1) Dengan πΈπ adalah energi kinetik (J) dan π itu massa udara (kg) sedangkan π£2 merupakan kecepatan udara (m/s) (Made Nuarsa, 2013).
2.4.2 Daya Angin
Daya itu energi persatuan waktu, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : πππ=1
2. πΜ. π£2 Dapa diserderhanakan menjadi
πππ=1
2. π. π΄. π£3 (2) Dengan πππadalah daya angin (Watt) dan πΜ itu massa udara persatuan waktu (kg/s) (Made Nuarsa, 2013).
πΜ = π. π΄. π£ (3) Dengan π adalah massa jenis udara (ππ πβ 3) dan π΄ itu luas penampang (π2) (Made Nuarsa, 2013).
12
Rumus untuk mendapatkan luas penampang A (Catur, 2014) π΄ =πβπ2
4 (4) Dengan π adalah diameter kincir (π).
2.4.3 Daya Kincir Angin
Daya yang dapat dihasilkan dari kincir angin yaitu :
πππ’π‘= π. π (5) Dapat disederhanakan yaitu :
πππ’π‘= π π.π
30 πππ‘ππ (6) Dengan πππ’π‘adalah daya yang dihasilkan oleh kincir angin (πππ‘π‘) dan π itu jumlah putaran poros (rpm) (Thomas, 2019).
Daya untuk menggerakkan kincir
π = π. π (6) Dengan π adalah torsi yang dihasilkan oleh putaran poros (ππ) dan π itu
kecepatan sudut (πππ π β ).
Rumus untuk mendapatkan kecepatan sudut (π) itu : π = π.π
30 πππ‘ππ (7) Dengan π adalah kecepatan sudut (πππ/π ) dan π itu jumlah putaran poros (rpm) 2.4.4 Torsi Angin
Torsi adalah momen putar yang dihasilkan oleh daya dorong dari putaran bilah baling yang berputar oleh angin, untuk berapa torsi yang dihasilkan dapat menggunakan rumus sebagai berikut yaitu ;
π = πΉ. β (9) Dengan π adalah torsi yang dihasilkan oleh putaran poros (ππ) dan πΉ itu gaya pada poros akibat puntiran (N) dan β adalah jarak lengan torsi ke poros (m).
2.4.5 Tip Speed Ratio
Tip speed ratio merupakan perbandingan antara kecepatan di sudu putaran kincir dengan kecepatan angin.
Kecepatan diujung sudu (ππ‘) dapat dicari dengan rumus :
ππ‘ = π. π (10) Dengan ππ‘adalah Kecepatan diujung sudu (π π β ) dan π itu kecepatan sudut (πππ π β ). Dan π adalah jari-jari kincir (m).
Tip speed ratio dapat dicari dengan rumus : π‘π π =π.π.π
30.π£ (11) Dengan π adalah jari-jari kincir (m) dan π itu kecepatan putaran poros (rpm). Dan π£ adalah kecepatan dari angin (m/s) (Thomas, 2019).
2.4.6 Koefisien Daya
Koefisien Daya (πΆπ) merupakan perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh kincir (πππ’π‘) dengan daya yang dihasilkan dari angin (πππ). Rumus yang dipakai adalah :
πΆπ =πππ’π‘
πππ . 100% (12) Dengan πΆπ adalah koefisiensi daya (%) dan πππ’π‘ itu daya yang dihasilkan oleh kincir (watt). Dan πππdaya yang dihasilkan dari angin (watt) (Dewantoro, 2011).
Gambar 2.8 Grafik hubungan koefisien daya dengan tip speed ratio untuk beberapa jenis kincir angin.
(Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-5CIXRnS8jXY/UxWds1-zjYI/AAAAAAAAAPw/OUqBfjWa50Q/s1600/gambar+9j.jpg)
14
2.5 TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan topik tugas akhir yang berkaitan diambil beberapa refrensi penelitian yang berkaitan dengan skripsi ini berikut contoh β contohnya :
a) Penelitian yang dilakukan oleh Dewantoro (2011) βUNJUK KERJA MODEL KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU DATAR DENGAN LIMA VARIASI SUDUT KEMIRINGAN SUDUβ menjelaskan tentang unjuk kerja dari kincir angin propeler yang dapat divariasikan sudut kemiringan juga berpengaruh terhadap daya kincir, koefisien daya dan tip speed ratio.
b) Penelitian yang dilakukan oleh Made Nuarsa, Made Mara dan Firman Aryanto (2013) βPENGARUH KECEPATAN ANGIN DAN VARIASI JUMLAH
SUDU TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN ANGIN POROS
HORIZONTALβ menjelaskan tentang pengujian performansi turbin angin poros horizontal dengan variasi kecepatan angin dan variasi jumlah blade sangat berpengaruh terhadap jumkah putaran, daya alternator dan efisiensi sistem yang dihasilkan oleh turbin dengan taraf signifikan 1% hal ini terbukti dari nilai F (F hitung) yang lebih besar dari F crit (F tabel).
c) Penelitian yang dilakukan oleh Catur, Mara, Wiratama dan Sayoga (2014)
βPENGARUH VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP AERODINAMIK PERFORMAN PADA RANCANGA KINCIR ANGIN 300 Wattβ menjelaskan tentang pengaruh tiga variasi jumlah sudu dan tiga variasi kecepatan angin terhadap daya output yang dihasilkan. Kerapatan antara blade satu dengan lainnya juga akan mempengaruhi putaran turbin juga semakin banyak jumlah blade dan semakin tinggi kecepatan angin maka tip speed ratio juga semakin tinggi.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 DIAGRAM ALIR
Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini ditampilkan dalam diagram alur pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian.
Mulai
Perancangan dan pembuatan sudu kincir angin
Perakitan Kincir angin
Selesai
Pengujian dan pengambilan data kincir angin berupa : rpm dan beban
Pengolahan data untuk mencari : πππ, πππ’π‘, π, π‘π π, πΆπ
Pembahasan dan pembuatan laporan skripsi Uji coba kincir angin
Ulang
16
3.2 BAHAN DAN ALAT
Dalam melaksanakan penelitian, diperlukan beberapa bahan dan alat.
3.2.1 Bahan 1. Kertas HVS
Kertas HVS digunakan untuk menggambar sketsa sudu di pipa.
2. Baut metric
Baut metric digunakan untuk menyambungkan beberapa komponen.
3. Amplas
Amplas digunakan untuk menghaluskan pinggiran dari sudu yang sudah dipotong menggunakan gergaji.
4. Gergaji potong
Gergaji potong digunakan untuk memotong pipa yang sudah digambar sudu sebelumnya di pipa.
5. Penggaris
Penggaris digunakan untuk mengukur panjang dan diameter sudu untuk digambarkan di pipanya.
6. Mesin bor
Mesin bor digunakan untuk membuat lubang pada pipa yang sudah jadi untuk dipasangkan baut.
7. Mesin gerinda
Mesin gerinda digunakan untuk memotong sketsa sudu pada pipa yang sudah digambarkan sebelumnya.
8. Lembaran plat baja
Lembaran plat baja digunakan sebagai penguat agar bilah tidak retak.
9. Plat besi
Plat besi digunakan untuk pelindung dudukan kincir yang terbuat dari kayu dan sebagai penyambung antara dudukan kincir dengan as.
3.2.2 Alat
1. Alat pengerem poros kincir angin
Alat pengerem poros kincir angin berfungsi untuk pengereman putaran kincir angin dalam pengambilan data torsi dan daya putar.
Gambar 3.2 Alat pengerem poros kincir angin 2. Neraca pegas
Neraca pegas mirip seperti timbangan untuk mengukur massa suatu benda/objek, pada pengujian ini neraca pegas digunakan untuk mengukur beban pengimbang yang dipasang pada kincir, pada neraca pegas yang saya gunakan memiliki dua skala yaitu newton dari 0 β 10 untuk tingkat ketelitiannya 0,1 N dan gram dari 0 β 1000 gram untuk tingkat ketelitiannya 10 gram dalam penelitian, saya menggunakan skala gram untuk mencari F yang digunakan rumus T, dapat dilihat pada gambar 3.3.
18
Gambar 3.3 Neraca pegas
3. Anemometer
Anemometer berfungsi untuk mengukur kecepatan angin, penempatan anemometer didekat lorong angin dan alat uji penelitian, anemometer bisa diseting untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, untuk skalanya sendiri bisa memilih km/h, knot dan m/s, sementara yang digunakan pada saat pengujian adalah satuan m/s.
Gambar 3.4 Anemometer
4. Tachometer
Tachometer atau takometer memiliki fungsi untuk mengukur kecepatan putar alat yang diuji yaitu kincir angin, tachometer yang digunakan dalam pengujian adalah photo atau non-contact seri yang digunakan yaitu Insize 9221-999 Digital Tachometer dengan tingkat akurasi Β± (0.03%+2) rpm dan untuk skalanya sendiri yaitu rpm.
Gambar 3.5 Tachometer
5. Blower
Blower berfungsi untuk mengalirkan udara yang ada dibelakang blower melewati terowongan angin supaya kincir yang diuji dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan, jenis yang digunakan yaitu AXIAL FAN BLOWER seri RT1200-Belt Drive dengan daya 15 HP dan volume angin yang dapat dihembuskan sebesar 2250 π3/π dengan kecepatan 1450 rpm, dapat dilihat pada gambar 3.6.
20
Gambar 3.6 Blower
3.3 PROSES PEMBUATAN ALAT UJI
Langkah β langkah dalam pembuatan kincir angin sumbu horizontal tipe propeller tiga sudu yang akan digunakan dalam penelitian ini, adapun sebagai berikut :
1. Pembuatan desain dari bilah kincir dan dudukan untuk kincir mengunakan sofware SOLIDWORKS 2017.
2. Setelah menggambar desain sketsa, lakukan pengecekan lagi agar tidak salah ukuran.
3. Siapkan bahan β bahan yang akan dibutuhkan untuk pembuatan bilah kincir dan dudukan untuk kincir
4. Siapkan alat - alat seperti mesin gerinda, gergaji potong, bor tangan, dll.
5. Siapkan bahan berupa pipa pvc 6 inch, kayu jati dan lembaran baja ringan.
6. Potong semua bahan sesuai dengan desain yang sudah dibuat sebelumnya.
7. Satukan semua bagian β bagian dengan menggunakan baut dan lem super.
8. Pengujian kincir angin tipe propeler tiga sudu untuk mengetahui apakah bekerja dengan benar atau tidak.
9. Setelah dirasa kincir angin tipe propeler tiga sudu bekerja dengan baik maka dapat dilakukan pengambilan data dengan variasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
3.4 LANGKAH PENELITIAN
Proses sebelum pengambilan data kincir angin sumbu horizontal tiga sudu, adapun sebagai berikut :
1. Siapkan bagian β bagian dari kincir angin untuk dirangkai di mekanisme pengereman pada poros kincir.
2. Posisikan kincir angin lurus dengan blower.
3. Taruh anemometer yang sudah diikat pada tiang besi di depan kincir.
4. Taruh neraca pegas pada posisi yang sudah ditentukan dan ikat ujung dari neraca pegas dengan tali yang terhubung ke lengan mekanisme pengereman.
5. Atur pitch angle yang akan divariasikan.
6. Jika semua sudah siap, hidupkan blower dan atur kecepatan dari blower sehingga pada anemometer dapat menunjukkan kecepatan angin yang telah ditentukan sebelumnya.
7. Saat kincir sudah berputar, ukur kecepatan putar poros dengan menggunakan tachometer.
8. Gunakan stopwacth untuk pengambilan data selanjutnya, untuk jarak waktu pengambilan data ada tiga kali masing β masing 2 menit.
9. Setelah pengambilan data pertama pada lengan pengereman dipasang karet untuk mengetahui beban poros akibat putaran poros dan pengambilan data berupa gram dengan neraca pegas dan rpm dengan alat tachometer.
10. Setelah pengambilan data pada variasi pertama ditandai dengan kincir angin yang sudah tidak berputar dikarenakan beban dari karet yang ada di lengan mekanisme pengereman.
11. Atur pitch angle untuk pengambilan data selanjutnya.
12. Untuk pengambilan data selanjutnya dapat mengikuti dari langkah 7 sampai dengan langkah 11.
13. Setelah selesai pengambilan data dari ke tiga variasi kemiringan, turunkan kecepatan dari blower secara perlahan hingga blower benar β benar berhenti.
14. Matikan blower dan rapikan tempat kerja.
22
3.5 VARIASI PENELITIAN
Ada beberapa variable yang harus diperhatikan sebelum memulai proses pengujian dan pengambilan data dari alat yang akan diuji yaitu kincir, adapun sebagai berikut :
1. Variasi pitch angle yaitu 0ΒΊ, 15ΒΊ, dan 30ΒΊ.
3.6 VARIABLE YANG DIUKUR
Ada beberapa variable yang harus diperhatikan sebelum memulai proses pengujian dan pengambilan data dari alat yang akan diuji yaitu kincir, adapun sebagai berikut :
1. Putaran poros (n).
2. Beban poros (g).
3. Gaya pengimbang (F).
3.7 PARAMETER YANG DIDAPATKAN
Parameter yang akan dihitung untuk dapat karateristik dari sebuah kincir yang diuji, adapun sebagai berikut :
1. Daya kincir (πππ’π‘).
2. Koefisien daya (πΆπ) 3. Tip speed ratio (π‘π π)
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 DATA PENELITIAN
Data yang didapatkan pada saat pengujian kincir angin tipe propeler tiga sudu dengan tiga variasi pitch angle dan panjang bilah adalah 675 mm, dan pitch angle yang digunakan yaitu 0ΒΊ, 15ΒΊ, dan 30ΒΊ.
Tabel 4.1.a Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi 0ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%)
1 445 0
2 445 0 445 0 0 46,57 209,95 0 33,48 0 5,58 0
3 447 0
4 430 50
5 471 50 458 0,05 0,49 47,93 209,95 4,7 34,46 0,09 5,74 2,23
6 475 50
7 459 85
8 430 85 434 0,086 0,84 45,42 209,95 7,66 32,66 0,16 5,44 3,64
9 415 90
10 403 150
11 390 155 396 0,153 1,50 41,44 209,95 12,44 29,80 0,30 4,96 5,92
12 397 155
13 389 180
14 389 200 392 0,195 1,91 41,02 209,95 15,69 29,50 0,38 4,91 7,47
15 400 205
16 396 230
17 400 230 389 0,231 2,26 40,71 209,95 18,45 29,27 0,45 4,87 8,78
18 372 235
19 362 225
20 374 240 368 0,235 2,30 38,51 209,95 17,75 27,69 0,46 4,61 8,45
21 370 240
22 348 245
23 354 250 352 0,248 2,43 36,84 209,95 17,92 26,48 0,48 4,41 8,53
24 355 250
25 335 265
26 340 270 333 0,266 2,60 34,8 209,95 18,19 25,06 0,52 4,17 8,66
27 325 265
28 269 250
29 365 185 336 0,211 2,06 35,16 209,95 14,55 25,28 0,41 4,21 6,93
30 375 200
31 350 205
32 343 210 347 0,211 2,06 36,31 209,95 15,03 26,11 0,41 4,35 7,15
33 349 220
34 343 215
35 337 220 338 0,218 2,13 35,37 209,95 15,13 25,43 0,42 4,23 7,20
36 336 220
24
Tabel 4.1.a Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi 0ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%)
37 336 240
38 398 235 359 0,231 2,26 37,57 209,95 17,02 27,01 0,45 4,50 8,10
39 343 220
40 335 225
41 328 240 332 0,235 2,30 34,74 209,95 16,02 24,98 0,46 4,16 7,63
42 333 240
43 332 240
44 332 245 323 0,243 2,38 33,80 209,95 16,11 24,30 0,47 4,05 7,67
45 306 245
46 311 250
47 324 255 308 0,245 2,40 32,23 209,95 15,49 23,17 0,48 3,86 7,37
48 291 230
49 332 220
50 333 220 333 0,22 2,15 34,85 209,95 15,04 25,06 0,43 4,17 7,16
51 336 220
52 331 230
53 331 235 329 0,233 2,28 34,43 209,95 15,74 24,75 0,45 4,12 7,49
54 326 235
55 325 240
56 298 250 300 0,243 2,38 31,4 209,95 14,97 22,57 0,47 3,76 7,13
57 277 240
58 303 255
59 304 235 287 0,24 2,35 30,03 209,95 14,14 21,59 0,47 3,59 6,73
60 255 230
61 337 230
62 281 220 305 0,226 2,21 31,92 209,95 14,15 22,95 0,44 3,82 6,73
63 299 230
Tabel 4.1.b Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 15ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%)
1 778 0
2 594 0 658 0 0 68,87 209,95 0 49,51 0 8,25 0
3 604 0
4 589 45
5 587 45 588 0,045 0,41 61,54 209,95 5,43 44,25 0,08 7,37 2,58
6 589 45
7 586 110
8 584 110 583 0,111 1,08 61,02 209,95 13,28 43,87 0,21 7,31 6,32
9 581 115
10 576 155
11 577 155 575 0,156 1,53 60,18 209,95 18,42 43,27 0,3 7,21 8,77
12 572 160
13 575 170
14 561 180 565 0,176 1,72 59,13 209,95 20,42 42,51 0,34 7,08 9,72
15 561 180
16 560 180
17 556 220 560 0,211 2,06 58,61 209,95 24,26 42,14 0,41 7,02 11,55
18 565 235
Tabel 4.1.b Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 15ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%)
19 555 255
20 551 270 555 0,265 2,59 58,09 209,95 30,2 41,76 0,51 6,96 14,38
21 559 270
22 550 285
23 552 285 550 0,283 2,77 57,56 209,95 31,96 41,39 0,55 6,89 15,22
24 550 280
25 545 285
26 548 285 545 0,285 2,79 57,04 209,95 31,89 41,01 0,55 6,83 15,18
27 542 285
28 545 325
29 544 320 544 0,321 3,14 56,93 209,95 35,86 40,93 0,62 6,82 17,08
30 544 320
31 542 330
32 545 335 542 0,336 3,29 56,72 209,95 37,39 40,78 0,65 6,79 17,8
33 541 345
34 539 310
35 538 320 542 0,318 3,11 56,72 209,95 35,39 40,78 0,62 6,79 16,85
36 551 325
37 561 375
38 554 365 553 0,365 3,58 57,88 209,95 41,45 41,61 0,71 6,93 19,74
39 544 355
40 546 365
41 560 365 556 0,365 3,58 58,19 209,95 41,67 41,84 0,71 6,97 19,84
42 562 365
43 564 395
44 561 400 561 0,398 3,9 58,71 209,95 45,85 42,21 0,78 7,03 21,83
45 560 400
46 557 400
47 554 400 551 0,401 3,93 57,67 209,95 45,37 41,46 0,78 6,91 21,6
48 544 405
49 542 415
50 508 365 527 0,376 3,68 55,15 209,95 40,69 39,65 0,73 6,6 19,38
51 533 350
52 511 350
53 529 345 517 0,346 3,39 54,11 209,95 36,73 38,9 0,67 6,48 17,49
54 512 345
55 495 360
56 505 360 501 0,358 3,51 52,43 209,95 36,83 37,7 0,7 6,28 17,54
57 503 355
58 492 365
59 499 365 498 0,368 3,61 52,12 209,95 37,63 37,47 0,72 6,24 17,92
60 503 375
61 492 380
62 495 375 496 0,378 3,7 51,91 209,95 38,5 37,32 0,74 6,22 18,33
63 501 380
64 493 395
65 495 395 494 0,395 3,87 51,7 209,95 40,07 37,17 0,77 6,19 19,08
66 496 395
67 497 400
68 486 400 488 0,4 3,92 51,07 209,95 40,08 36,72 0,78 6,12 19,09
69 482 400
26
Tabel 4.1.b Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 15ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%)
70 486 405
71 496 395 490 0,401 3,93 51,28 209,95 40,35 36,87 0,78 6,14 19,21
72 489 405
73 494 405
74 484 405 488 0,406 3,98 51,07 209,95 40,68 36,72 0,79 6,12 19,37
75 486 410
76 484 410
77 482 410 482 0,415 4,07 50,44 209,95 41,07 36,27 0,81 6,04 19,56
78 482 425
79 484 430
80 479 430 481 0,428 4,19 50,34 209,95 42,27 36,19 0,83 6,03 20,13
81 481 425
82 470 430
83 480 435 476 0,436 4,27 49,82 209,95 42,61 35,82 0,85 5,97 20,29
84 479 445
85 476 445
86 475 445 475 0,446 4,37 49,71 209,95 43,50 35,74 0,87 5,95 20,71
87 476 450
88 472 455
89 475 450 474 0,453 4,44 49,61 209,95 44,09 35,67 0,88 5,94 21,00
90 476 455
91 474 470
92 483 470 477 0,336 3,29 49,92 209,95 32,91 35,89 0,65 5,98 15,67
93 476 70
94 480 475
95 474 485 471 0,48 4,70 49,29 209,95 46,42 35,44 0,94 5,90 22,11
96 459 480
97 467 485
98 459 485 455 0,49 4,80 47,62 209,95 45,78 34,24 0,96 5,70 21,80
99 441 500
100 470 485
101 475 490 467 0,488 4,78 48,87 209,95 46,79 35,14 0,95 5,85 22,28 102 458 490
103 457 530
104 461 520 461 0,523 5,13 48,25 209,95 49,51 34,69 1,02 5.,78 23,58 105 466 520
106 461 515
107 457 525 459 0,523 5,13 48,04 209,95 49,29 34,54 1,02 5,75 23,47 108 459 530
109 456 530
110 463 535 461 0,535 5,24 48,25 209,95 50,64 34,69 1,04 5,78 24,12 111 466 540
112 463 550
113 455 555 456 0,553 5,42 47,72 209,95 51,78 34,31 1,08 5,71 24,66 114 451 555
115 457 570
116 445 575 450 0,571 5,60 47,1 209,95 52,76 33,86 1,12 5,64 25,12
117 450 570 118 444 570
119 456 580 450 0,576 5,65 47,1 209,95 53,22 33,86 1,13 5,64 25,34
120 452 580
Tabel 4.1.b Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 15ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%) 121 452 580
122 448 580 447 0,548 5,37 46,78 209,95 50,30 33,63 1,07 5,60 23,95 123 443 485
124 441 485
125 435 585 434 0,556 5,45 45,42 209,95 49,55 32,66 1,09 5,44 23,60 126 426 600
127 390 685
128 415 680 397 0,683 6,70 41,55 209,95 55,68 29,87 1,34 4,97 26,52 129 386 685
130 392 685
131 388 680 386 0,683 6,70 40,40 209,95 54,13 29,04 1,34 4,84 25,78 132 380 685
133 378 690
134 375 680 374 0,686 6,72 39,14 209,95 52,68 28,14 1,34 4,69 25,09 135 370 690
136 379 685
137 375 685 378 0,681 6,68 39,56 209,95 52,86 28,44 1,33 4,74 25,17 138 382 675
139 372 670
140 380 675 374 0,68 6,67 39,14 209,95 52,22 28,14 1,33 4,69 24,87
141 370 695 142 364 705
143 356 710 358 0,708 6,94 37,47 209,95 52,05 26,94 1,38 4,49 24,79 144 356 710
145 360 725
146 363 720 357 0,723 7,09 37,36 209,95 53,00 26,86 1,41 4,47 25,24 147 348 725
148 358 725
149 350 705 361 0,703 6,89 37,78 209,95 52,11 27,16 1,37 4,52 24,82 150 376 680
151 373 680
152 369 675 373 0,676 6,63 39,04 209,95 51,78 28,07 1,32 4,67 24,66 153 379 675
154 375 680
155 376 680 372 0,683 6,70 38,93 209,95 52,17 27,99 1,34 4,66 24,85 156 365 690
157 369 700
158 373 700 371 0,7 6,86 38,83 209,95 53,33 27,91 1,37 4,65 25,40
159 372 700 160 345 725
161 348 720 350 0,721 7,07 36,63 209,95 51,82 26,33 1,41 4,38 24,68 162 357 720
163 355 710
164 354 710 355 0,711 6,97 37,15 209,95 51,83 26,71 1,39 4,45 24,68 165 358 715
166 368 710
167 368 730 370 0,72 7,06 38,72 209,95 54,70 27,84 1,41 4,64 26,05
168 374 720 169 360 710
170 341 720 349 0,718 7,04 36,52 209,95 51,45 26,26 1,40 4,37 24,50 171 346 725
28
Tabel 4.1.b Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 15ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%) 172 345 755
173 359 740 352 0,743 7,28 36,84 209,95 53,70 26,48 1,45 4,41 25,58 174 354 735
175 353 720
176 363 745 355 0,738 7,23 37,15 209,95 53,80 26,71 1,44 4,45 25,62 177 350 750
178 344 795
179 315 800 326 0,8 7,84 34,12 209,95 53,55 24,53 1,56 4,08 25,50
180 320 805 181 303 800
182 336 795 325 0,791 7,75 34,01 209,95 52,79 24,45 1,55 4,07 25,14 183 337 780
184 317 790
185 316 790 320 0,791 7,75 33,49 209,95 51,97 24,08 1,55 4,01 24,75 186 327 795
187 334 795
188 313 780 326 0,785 7,70 34,12 209,95 52,55 24,53 1,54 4,08 25,03 189 332 780
190 335 810
191 333 810 334 0,81 7,94 34,95 209,95 55,55 25,13 1,58 4,18 26,46
192 335 810 193 315 810
194 321 815 319 0,813 7,97 33,38 209,95 53,25 24,00 1,59 4,00 25,36 195 321 815
Tabel 4.1.c Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 30ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%)
1 352 0
2 381 0 371 0 0 38,83 209,95 0 27,91 0 4,65 0
3 380 0
4 377 60
5 382 65 375 0,065 0,63 39,25 209,95 5,00 28,22 0,12 4,70 2,38
6 367 70
7 370 100
8 373 100 370 0,1 0,98 38,72 209,95 7,59 27,84 0,19 4,64 3,61
9 369 100
10 362 130
11 370 140 366 0,138 1,35 38,30 209,95 10,37 27,54 0,27 4,59 4,93
12 368 145
13 364 165
14 360 165 360 0,163 1,59 37,68 209,95 12,05 27,09 0.31, 4,51 5,73
15 356 160
16 359 210
17 355 210 353 0,21 2,06 36,94 209,95 15,22 26,56 0,41 4,42 7,24
18 346 210
19 349 250
20 359 250 351 0,25 2,45 36,73 209,95 18,01 26,41 0,49 4,40 8,57
21 346 250
Tabel 4.1.c Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 30ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%)
22 344 250
23 336 255 340 0,253 2,48 35,58 209,95 17,66 25,58 0,49 4,26 8,41
24 341 255
25 335 320
26 334 315 332 0,316 3,09 34.,74 209,95 21,54 24.98, 0,61 4,16 10,25
27 329 315
28 324 340
29 332 335 329 0,34 3,33 34,43 209,95 22,97 24,75 0,66 4,12 10,94
30 333 345
31 327 345
32 329 345 330 0,345 3,38 34,54 209,95 23,37 24,83 0,67 4,13 11,13
33 336 345
34 338 350
35 325 355 331 0,355 3,48 34,64 209,95 24,13 24,90 0,69 4,15 11,49
36 330 360
37 321 370
38 327 370 322 0,37 3,62 33,70 209,95 24,46 24,23 0,72 4,03 11,65
39 318 370
40 314 385
41 322 380 316 0,376 3,68 33,07 209,95 24,39 23,78 0,73 3,96 11,61
42 313 365
43 319 375
44 310 380 319 0,378 3,70 33,38 209,95 24,76 24,00 0,74 4,00 11,79
45 329 380
46 314 395
47 323 395 318 0,395 3,87 33,28 209,95 25,79 23,93 0,77 3,98 12,28
48 319 395
49 316 395
50 320 400 319 0,398 3,90 33,38 209,95 26,07 24,00 0,78 4,00 12,41
51 322 400
52 324 425
53 320 420 317 0,423 4,14 33,17 209,95 27,53 23,85 0,82 3,97 13,11
54 308 425
55 318 420
56 317 425 317 0,421 4,13 33,17 209,95 27,40 23,85 0,82 3,97 13,05
57 317 420
58 313 445
59 319 435 317 0,441 4,32 33,17 209,95 28,70 23,85 0,86 3,97 13,66
60 321 445
61 316 450
62 315 445 316 0,448 4,39 33,07 209,95 29,07 23,78 0,87 3,96 13,84
63 319 450
64 314 455
65 317 450 314 0,451 4,42 32,86 209,95 29,08 23,63 0,88 3,93 13,85
66 312 450
67 315 450
68 310 455 313 0,453 4,44 32,76 209,95 29,11 23,55 0,88 3,92 13,86
69 315 455
70 316 460
71 301 465 308 0,465 4,56 32,23 209,95 29,41 23,17 0,91 3,86 14,00
72 307 470
30
Tabel 4.1.c Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 30ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%)
73 304 45
74 302 475 303 0,331 3,24 31,71 209,95 20,59 22,80 0,64 3,80 9,80
75 305 475
76 303 480
77 310 480 306 0,486 4,76 32,02 209,95 30,53 23,02 0,95 3,83 14,54
78 305 500
79 306 500
80 302 505 303 0,5 4,90 31,71 209,95 31,11 22,80 0,98 3,80 14,81
81 303 495
82 301 555
83 300 560 293 0,556 5,45 30,66 209,95 33,45 22,04 1,09 3,67 15,93
84 280 555
85 295 560
86 298 555 296 0,553 5,42 30,98 209,95 33,61 22,27 1,08 3,71 16,00
87 296 545
88 303 560
89 303 560 303 0,56 5,49 31,71 209,95 34,84 22,80 1,09 3,80 16,59
90 303 560
91 290 560
92 307 555 300 0,561 5,50 31,4 209,95 34,56 22,57 1,10 3,76 16,46
93 305 570
94 300 580
95 299 580 300 0,581 5,69 31,4 209,95 35,79 22,57 1,13 3,76 17,04
96 301 585
97 301 585
98 303 585 302 0,583 5,71 31,60 209,95 36,15 22,72 1,14 3,78 17,21
99 302 580
100 300 590
101 297 585 298 0,59 5,78 31,19 209,95 36,10 22,42 1,15 3,73 17,19 102 297 595
103 290 605
104 299 605 295 0,605 5,93 30,87 209,95 36,65 22,20 1,18 3,70 17,45 105 297 605
106 297 615
107 300 620 298 0,616 6,04 31,19 209,95 37,69 22,42 1,20 3,73 17,95 108 299 615
109 298 620
110 295 620 295 0,623 6,11 30,87 209,95 37,74 22,20 1,22 3,70 17,97 111 294 630
112 301 630
113 287 625 294 0,625 6,13 30,77 209,95 37,73 22,12 1,22 3,68 17,97 114 296 620
115 300 630
116 285 635 293 0,631 6,19 30,66 209,95 37,96 22,04 1,23 3,67 18,08 117 295 630
118 284 640
119 299 640 297 0,64 6,27 31,08 209,95 39,03 22,35 1,25 3,72 18,59 120 308 640
121 294 640
122 292 640 293 0,64 6,27 30,66 209,95 38,50 22,04 1,25 3,67 18,33 123 294 640
Tabel 4.1.c Data percobaan dan perhitungan kincir angin tipe propeler untuk variasi pitch angle 30ΒΊ
No RPM Beban Nilai Rata" Nilai Rata" F Ο Pin Pout kecepatan ujung Torsi TSR Cp (g) RPM Beban (g) (N) (rad/s) (watt) (watt) sudu (Vt) (Nm) (%) 124 296 650
125 284 645 287 0,648 6,35 30,03 209,95 38,19 21,59 1,27 3,59 18,19 126 283 650
127 258 710
128 255 705 257 0,705 6,916 26,899 209,95 37,20 19,34 1,38 3,22 17,71 129 259 700
130 229 760
131 223 785 225 0,788 7,73 23,55 209,95 36,40 16,93 1,54 2,82 17,33 132 224 820
133 191 840
134 190 895 166 0,83 8,14 17,37 209,95 28,29 12,49 1,62 2,08 13,47
135 119 755
32
4.2 HASIL PERHITUNGAN
Contoh perhitungan untuk kincir angin tipe propeler dengan variasi pitch angle 0Β°, 15Β° dan 30Β°. Contoh perhitungan pada karet ke 42 dengan variasi pitch angle 15Β°, Cp tertinggi yang dilakukan dan menggunakan beberapa asumsi untuk mempermudah dalam perhitungan yaitu :
- Jari - jari kincir angin = 71,9 cm = 0,719 m Jadi daya angin atau πππ yang didapat sebesar 209,95 watt
4.2.2 Daya Kincir Angin
Daya kincir angin didapat dari persamaan ke 5 dapat dilihat pada Jadi daya kincir angin atau πππ’π‘ yang didapat sebesar 55,68 watt
Torsi didapat dari oleh daya dorong dari putaran bilah baling yang berputar oleh angin, sehingga didapat persamaan ke 9 dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini :
π = πΉ ββ = 6,70 β 0,2 = 1,34 ππ Jadi untuk torsi angin yang didapat sebesar 1,34 ππ
4.2.4 Tip Speed Ratio
Tip speed ratio merupakan perbandingan antara kecepatan di sudu putaran kincir dengan kecepatan angin, untuk kecepatan diujung sudu (ππ‘) didapat dari persamaan ke 10, sedangkan untuk tip speed ratio didapat pada persamaan ke 11 dan untuk perhitungannya dapat dilihat dibawah ini :
ππ‘ = π β π = 41,55 β 0,719 = 29,87 π π β π‘π π =π β π β π
30 β π£ = 3,14 β 0,719 β 397
30 β 6 = 4,97
Jadi untuk kecepatan diujung sudu (ππ‘) didapat sebesar 29,87 π π β sedangkan untuk tip speed ratio didapatkan sebesar 4,97
4.2.5 Koefisien Daya
Koefisien Daya (πΆπ) merupakan perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh kincir ( πππ’π‘) dengan daya yang dihasilkan dari angin (πππ) .untuk perhitungannya dapat dilihat pada persamaan ke 12 dibawah ini :
πΆπ =πππ’π‘
πππ β 100% = 55,68
209,95β 100 = 26,52 %
Jadi untuk Koefisien Daya (πΆπ) yang didapatkan dengan hasil tertinggi yaitu 26,52 %
4.3 GRAFIK HASIL PEMBAHASAN
Parameter yang akan dihitung untuk dapat karateristik dari sebuah kincir yang diuji, adapun sebagai berikut :
34
4.3.1 Grafik hubungan torsi (T) dengan jumlah putar poros (rpm)
Grafik hubungan antara torsi (T) dengan jumlah putar poros (rpm) pada variasi pitch angle 0ΒΊ dan kecepatan angin 6 m/s, di gambar 4.1
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara jumlah putar poros dengan torsi pada variasi pitch angle 0ΒΊ
4.3.2 Grafik hubungan koefisien daya (πΆπ) & tip speed ratio
Grafik hubungan antara Koefisien daya (πΆπ) dengan tip speed ratio pada variasi pitch angle 0ΒΊ dan kecepatan angin 6 m/s. di gambar 4.2
π = -360,72π2- 100,47π + 456,22
0 100 200 300 400 500
0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
Jumlah putar poros (n)
Torsi
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara koefisien daya kincir dengan tip speed ratio pada variasi pitch angle 0ΒΊ
4.3.3 Grafik hubungan torsi (T) dengan jumlah putar poros (rpm)
Grafik hubungan antara torsi (T) dengan jumlah putar poros (rpm) pada variasi pitch angle 15ΒΊ dan kecepatan angin 6 m/s. di gambar 4.4
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara jumlah putar poros dengan torsi pada variasi pitch angle 15ΒΊ
Cp = -0,9331tsr3+ 9,4091tsr2- 28,554tsr + 30,871 0
36
4.3.4 Grafik hubungan koefisien daya (πΆπ) dengan tip speed ratio
Grafik hubungan antara Koefisien daya (πΆπ) dengan tip speed ratio pada variasi pitch angle 15ΒΊ dan kecepatan angin 6 m/s. di gambar 4.4
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara koefisien daya kincir dengan tip speed ratio pada variasi pitch angle 15ΒΊ
4.3.5 Grafik hubungan torsi (T) dengan jumlah putar poros (rpm)
Grafik hubungan antara Torsi (T) dengan jumlah putar poros (rpm) pada variasi pitch angle 30ΒΊ dan kecepatan angin 6 m/s. di gambar 4.7
Cp = -0,0808tsr3- 0,5203tsr2+ 9,6148tsr
0 5 10 15 20 25 30
3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5
Koefisien daya (Cp)
tip speed ratio
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara jumlah putar poros dengan torsi pada variasi pitch angle 30ΒΊ
4.3.6 Grafik hubungan koefisien daya (πΆπ) dengan tip speed ratio
Grafik hubungan antara Koefisien daya (πΆπ) dengan tip speed ratio pada variasi pitch angle 30ΒΊ dan kecepatan angin 6 m/s. di gambar 4.9
Grafik hubungan antara Koefisien daya (πΆπ) dengan tip speed ratio pada variasi pitch angle 30ΒΊ dan kecepatan angin 6 m/s. di gambar 4.9