• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN BARISTA DI KALANGAN MAHASISWA SERTA DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

2.3 Profil Keenam Informan

2.3.2 Bayu : Dari Penasaran Hingga Menjadi Profesi

Informan ke dua yaitu Bayu Pratama Nugraha yang lebih sering di panggil Badrong oleh teman-temannya. Bayu lahir pada 18 september 1993 di Jakarta. Bayu merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara. Bayu tinggal di koplek polri Ampera yang lebih jelasnya pada jl. P No. 12. Suwoto adalah ayang dari Bayu yang memiliki latar belakang pendidikan yaitu S1 Insinyur Pertanian dan pada masa kerjanya ia bekerja di Depratement Pertanian. Sekarang beliau merupakan pensiunan dari Departement Pertanian. Selanjutnya, ibu dari bayu bernama Mona Indah Wahyuni. Ia merupakan ibu rumah tangga yang memiliki gelar yaitu D3 sekertaris.

Bayu menjalani pendidikan di SD Tadika Puri di daerah HJ. Nawi Fatmawati Jakarta selatan. Pada saat SD bayu jarang mengikuti rangkaian perlombaan di luar sekolah. Ia termasuk anak yang biasa-biasa saja. Ekstarkulikuler yang di ikuti oleh bayu saat itu adalah Taekwondo. Namun seperti halnya anak SD pada umumnya ekstarkulikuler yang di pilih oleh Bayu tidak menjadi hal yang dikembangkan oleh dirinya. Itu membuat ia hanya mengenal basicnya saja dan mengenal beberapa teman dari situ. Bayu merupakan lulusan tahun 2005 di SDnya.

Selanjutnya ia melanjutkan pendidikannya di sekolah internasional di daerah Tb Simatupang yaitu Highscope Jakarta. Sekolah yang bertaraf nasional Plus ini menjadi sebuah warna baru bagi Bayu karna dia mengenal teman yang keturunan luar negri. Selain itu, budaya dan sikap gaya berbicara juga berbeda sehingga Bayu menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya. Semasa SMP ia seperti remaja lainnya yang pada waktu itu sering menghabiskan waktu bermainnya di warnet. Game online menjadi pilihan Bayu dalam menghabiskan waktu luangnya seusai sekolah. Karena teman kompleknya juga banyak yang seumuran dengannya dan menghabiskan waktu luangnya di warnet tersebut. Bayu lulus di sekolah tersebut pada tahun 2007.

Setelah lulus dari Highscope Bayu mencoba melanjutkan pendidikannya di tempat yang sama. Namun keadaan membuat ia menjadi terdesak dalam sekolahnya. Pada saati itu orang tua Bayu berpisah. Bayu kesusahan dalam membayar uang sekolahnya. Akhirnya 1 tahun pelajaran tidak bersekolah dan selanjutnya ia berpindah sekolah di SMU Kemala Bhayangkari 1 di tahun ajaran berikutnya yang bertempat di

koplek polri ragunan Pasar minggu yang dimana sekolah tersebut berada satu lingkup dengan rumahnya. Semasa SMA Bayu memiliki banyak teman karena lingkungan yang sama dengan tempat tinggalnya mempermudah ia dalam berbaur dengan temannya di sekolah. Layaknya remaja SMA pada umumnya Bayu sering menghabiskan waktu sepulang sekolah dengan nongkrong dengan temannya. Namun Bayu tinggal di lingkungan yang berpendidikan. Teman-teman di kalangan rumahnya tidak menyudutkan akan permasalahan yang menimpanya. Bayu mengalami masalah keluarga yang memberikan berbagai dampak pada pendidikannya. namun, ia berhasil lulus pada Tahun 2011.

Gambar 2.2 Informan 2 : Bayu

Sumber: Dokumentasi Penelitian (3 Oktober 2017)

Setelah lulus dari SMA Bayu tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi. Ia membantu perekonomian keluarganya dulu di restoran keluarganya. Awal mula ia terjun di dunia pekerjaan adalah saati itu. Bayu membantu restoran tersebut pada bagian Floor yang bagian teknisnya adalah mengantar makanan, membersihkan meja, dan membersihkan lantai. Tidak berjalan lama Bayu pun memutuskan kerja dan mencoba pekerjaan baru. Pekerjaan yang ia pilih adalah menjadi server di restorant semi-fine dining. Pada saat pekerjaan ini, disinilah awal mula ia mencoba belajar tentang bartender. Dalam pekerjaannya ia mencoba berbagai macam bahan pembuat makanan atau minuman. Sama seperti hal sebelumnya, Bayu pun mencoba dunia baru dalam lingkup pekerjaan yaitu menjadi junior cook di salah satu restaurant keluarga. Dari situ ia mulai mengembangkan berbagai macam skill yang ia peroleh dari pengalaman pekerjaan. Karena pekerjaan yang tidak terikat, maka ia dengan mudah keluar dan masuk pekerjaan lainnya.

Hingga pada akhirnya Bayu pun mencoba terjun di dunia industri kopi ini pada tahun 2012. Dia mulai mencoba belajar di salah satu kedai kopi milik temannya. Ia belajar bagaimana teknik yang digunakan dalam membuat kopi dari mulai espresso, latte, hingga tubruk. Setelah yakin dengan kemampuan yang ada, Bayu pun mencoba untuk melamar di coffee shop. Chewy junior merupakan coffee shop yang pertama kali Ia jajaki. Pada saat disitu Ia di latih lagi oleh headbarista nya agar skill yang ia punya bertambah dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Bulan oktober 2012 merupakan awal Bayu bekerja seabagi seorang barista. Pada saat itu gaji yang diterima Bayu berkisar Rp 2.500.000. untuk di dunia barista gaji tersebut masih bisa dikatakan standart dilihat dari pengalaman bekerja sebagai baristanya.

Karna kurang merasa nyaman ia pun pindah ke Anomali coffee pada awal taun 2013. Di Anomali coffee Bayu merasa nyaman dengan teman sesama barista, mananger, maupun pelanggan yang datang. Hingga pada tahun itu juga ia mencoba mendaftarkan kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta dan ia mengambil kelas karyawan. Secara pilihan Bayu dalam menjalankan pekerjaan bisa di katagorikan pilihan tersebut termasuk dalam pilihan secara psikologis. Melihat cerita yang ia berikan karna memang ada ketertarikan dari dirinya akan mengeksplore jenis kopi yang ada.

Keseriusan yang di bangun oleh Bayu di bidang kopi ini sudah terbilang cukup lama. Seiring berjalannya waktu Bayu pun di tawari bekerja di salah satu coffee shop yaitu Cassa Da Vespa. Dengan tawaran gaji yang lebih tinggi ia pun

pindah dan hingga sekarang dipercaya memegang coffee shop tersebut. Saat ini tempat Bayu pekerja sering di datangi tamu yang ingin menunggu motornya di service karena kedai kopi yang Bayu jalani bersebelahan persis dengan bengkel motor vespa. Sehingga bayu sering melayani kalangan kelas atas yang dimana hobynya mengendarai vespa keluaran terbaru.